24 Contoh Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila

Contoh Pengamalan Sila ke-4 Pancasila

Contoh Pengamalan Sila ke-4 Pancasila

Contoh Pengamalan Sila ke-4 – Sila Ke-4 Pancasila, yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,” merupakan landasan kuat bagi sistem demokrasi Indonesia. Namun, seberapa dalam kita benar-benar memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari?

Sebelum kita menyelami contoh pengamalan Sila Ke-4, penting untuk memahami makna dan filosofi di balik setiap kata dan frasa dalam sila ini. Dalam bahasa yang sederhana namun penuh makna, kita akan membahas betapa signifikannya ‘Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan’ sebagai pilar keempat Pancasila.

Contoh Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari, Sekolah, dan Masyarakat

Contoh Pengamalan Sila ke-4 Pancasila

Mari bersama-sama menelusuri aplikasi Sila Ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita dapat menghargai perbedaan, berpartisipasi dalam musyawarah, dan menjunjung tinggi kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang diambil?

1. Tidak Mudah Terpengaruh dengan Isu SARA

Sila Ke-4 mengajarkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), merupakan langkah kritis dalam menjaga kesatuan dan persatuan sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila.

2. Bersikap Terbuka dan Transparansi

Sila Ke-4 mengajarkan bahwa kebijaksanaan memerlukan keterbukaan dan transparansi. Dengan bersikap terbuka, masyarakat menciptakan lingkungan yang dapat dipercaya dan meminimalkan risiko ketidakjelasan yang dapat merusak fondasi demokrasi.

3. Menghargai Pendapat Orang Lain yang Berbeda

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, menghargai pendapat orang lain yang berbeda merupakan langkah awal menuju penerapan Sila Ke-4. Ini tidak hanya tentang mendengarkan, tetapi benar-benar menghargai keragaman pandangan dan memahami bahwa setiap pendapat memiliki bobotnya sendiri.

4. Mendukung Sikap Demokrasi dalam Masyarakat

Mendukung sikap demokrasi bukanlah kata-kata kosong. Dalam Sila Ke-4, ini berarti aktif terlibat dalam proses demokratis, baik melalui pemilihan umum maupun melalui partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.

5. Mengutamakan Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan

Musyawarah bukanlah sekadar proses formal, tetapi jiwa dari Sila Ke-4. Dalam segala tingkatan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat, keputusan yang melibatkan banyak pihak sebaiknya diambil melalui musyawarah. Ini bukan hanya tentang memutuskan, tetapi juga menciptakan iklim partisipatif dan inklusif.

6. Menghormati Pihak Pejabat atau Kepemimpinan Seseorang

Penghargaan terhadap kepemimpinan merupakan esensi dari Sila Ke-4. Hal ini tidak hanya mencakup pejabat tinggi, tetapi juga setiap individu yang memiliki peran kepemimpinan di berbagai tingkatan. Menghormati kepemimpinan adalah langkah menuju masyarakat yang beradab dan patuh pada prinsip demokrasi.

7. Tidak Memaksakan Kehendak kepada Orang Lain

Menjaga keharmonisan dalam masyarakat memerlukan kesadaran untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Sila Ke-4 mengajarkan bahwa dalam kerakyatan, setiap individu memiliki hak untuk dihormati, dan memaksa kehendak hanya akan merusak pondasi kebersamaan.

8. Menjunjung Tinggi Nilai Keadilan dalam Berdemokrasi

Keadilan merupakan landasan yang menjaga demokrasi tetap berdiri tegak. Dengan menjunjung tinggi nilai keadilan, masyarakat membuktikan bahwa Sila Ke-4 bukan sekadar slogan, tetapi filosofi yang diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

9. Menerima Keputusan Bersama

Menerima keputusan bersama sebagai bentuk tanggung jawab kolektif. Ini menandakan bahwa dalam kerakyatan, kita tidak selalu dapat memenangkan keinginan kita sendiri. Namun, dengan menerima keputusan bersama, kita ikut membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan bersama yang adil dan demokratis.

10. Menghargai Keputusan atau Kebijaksanaan dari Pemerintah

Dalam ranah yang lebih luas, penghargaan terhadap kebijaksanaan pemerintah cerminan dari penerapan Sila Ke-4 dalam konteks negara. Masyarakat yang bijaksana akan mendukung dan menghormati keputusan pemerintah yang diambil melalui musyawarah dan perwakilan.

11. Memberi Kepercayaan kepada Orang Lain

Kepercayaan merupakan mata uang emas Sila Ke-4. Memberi kepercayaan kepada orang lain, terutama dalam konteks kepemimpinan, adalah langkah penting dalam mewujudkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Ini juga menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai dan diakui.

12. Menjaga Sikap dalam Berbicara atau Berpendapat

Berbicara dan berpendapat, hak setiap individu, tetapi menjaga sikap yang baik dan memahami dampak kata-kata kita menjadi nilai tambah dari Sila Ke-4. Ini bukan hanya tentang kebebasan berbicara, tetapi juga tentang tanggung jawab atas setiap kata yang diucapkan.

13. Menghormati dan Menerima Perbedaan atau Keanekaragaman dalam Masyarakat

Kerakyatan sejati muncul saat masyarakat mampu menghormati dan merangkul keanekaragaman. Dalam pengamalan Sila Ke-4, kita diajak untuk melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan sebagai pemisah.

14. Mau Terlibat Aktif dalam Kerja Sama atau Gotong Royong Masyarakat

Kerja sama dan gotong royong salah satu inti dari kehidupan berdemokrasi. Dalam Sila Ke-4, aktif terlibat dalam kegiatan bersama merupakan wujud nyata dari semangat kerakyatan yang saling mendukung dan memperkuat persatuan.

15. Menyelesaikan Konflik dengan Damai

Konflik menjadi bagian dari kehidupan, tetapi penyelesaiannya dapat mencerminkan kedewasaan masyarakat. Melalui pendekatan musyawarah dan kebijaksanaan, Sila Ke-4 mengajarkan cara mengelola konflik dengan damai, tanpa meninggalkan bekas luka yang mendalam.

Contoh Sila Ke-4 di Lingkungan Sekolah

Sila Ke-4 bukan hanya tentang masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga mencakup lingkungan pendidikan. Bagaimana Sila Ke-4 diaplikasikan di dalam dinding-dinding sekolah? Mari kita temukan jawabannya.

16. Memberi Kesempatan kepada Teman untuk Berpendapat atau Memimpin

Memberi kesempatan kepada teman untuk berpendapat atau memimpin bentuk wujud nyata dari penerapan Sila Ke-4. Ini membentuk jiwa kepemimpinan yang adil dan inklusif di kalangan siswa.

17. Menghargai Pendapat Teman yang Berbeda dengan Diri Sendiri

Di sekolah, keberagaman pendapat di antara siswa hal yang umum. Menghargai perbedaan pandangan merupakan langkah pertama menuju masyarakat sekolah yang inklusif dan harmonis.

18. Mengutamakan Musyawarah dalam Mengambil Keputusan di Kelas atau Rapat

Dalam lingkungan pendidikan, Sila Ke-4 memerlukan pengutamaan musyawarah dalam pengambilan keputusan di kelas atau rapat, ini menciptakan pola pikir demokratis yang akan membentuk karakter siswa.

19. Bekerja Sama dengan Teman dalam Pembelajaran Kelas

Belajar bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga hasil dari kerjasama antar teman sekelas. Dalam Sila Ke-4, kegiatan bersama dalam pembelajaran menciptakan atmosfer yang kondusif untuk pertumbuhan kolektif.

20. Aktif dalam Forum Diskusi dalam Organisasi

Organisasi di sekolah sebagai sarana untuk melibatkan diri dalam musyawarah. Dengan aktif berpartisipasi dalam forum diskusi, siswa belajar menerapkan prinsip Sila Ke-4 dalam pengambilan keputusan.

Contoh Sila Ke-4 di Lingkungan Keluarga

Tidak hanya di sekolah, Sila Ke-4 juga memiliki dampak besar dalam lingkungan keluarga. Bagaimana prinsip demokrasi ini dapat membentuk dinamika keluarga yang sehat?

21. Menghormati Kedua Orang Tua dan Selalu Meminta Izin Sebelum Pergi

Mengajarkan anak-anak untuk selalu meminta izin sebelum pergi adalah contoh kecil dari pengamalan Sila Ke-4 dalam membentuk sikap hormat terhadap otoritas dan tanggung jawab bersama.

22. Melakukan Musyawarah dalam Menentukan Kegiatan di Rumah Bersama Keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat. Melibatkan anggota keluarga dalam musyawarah untuk menentukan kegiatan menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.

23. Menghormati Ayah sebagai Kepala Keluarga

Kehormatan terhadap kepala keluarga adalah nilai yang tercermin dalam Sila Ke-4. Ini tidak hanya tentang hierarki, tetapi juga tentang saling menghormati peran masing-masing anggota keluarga.

24. Menghargai Pendapat Anak dalam Konseling Keluarga

Anak-anak memiliki pandangan dan perasaan mereka sendiri. Menghargai pendapat mereka dalam konseling keluarga sebagai bentuk pengamalan Sila Ke-4 dalam mendidik anak-anak dengan nilai demokrasi.

Manfaat Menerapkan Perilaku Sila Ke-4 Pancasila

Melalui menerapkan perilaku Sila Ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia dapat mengalami berbagai manfaat positif yang mencakup:

  • Lebih menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada
  • Menjadi pribadi yang lebih mementingkan kepentingan bersama
  • Lebih bermasyarakat dengan lingkungan sekitar
  • Hubungan antar sesama masyarakat semakin terjalin dengan erat
  • Menjadi pribadi yang berlapang dada pada setiap keputusan yang ada
  • Terciptanya kehidupan yang berlandaskan keadilan
  • Kehidupan lebih terlihat rukun dan damai dengan mengindarkan permusuhan
  • Manfaat positif pada berbagai tingkat kehidupan dalam masyarakat

Dengan memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan Sila Ke-4 Pancasila, kita dapat mengukir masa depan bersama yang lebih baik. Langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari membentuk dasar yang kokoh untuk masyarakat yang adil, inklusif, dan demokratis. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

  1. Huri, A. D., Shafa, C. H., Sopyan, D. P., Andriansyah, D., Zahra, D. A., Herdiana, D., & Pelita, B. N. (2022). KEGIATAN SOSIALISASI DAN MUSYAWARAH DI BERBAGAI DESA SEBAGAI BENTUK AKTUALISASI NILAI PANCASILA SILA KE 4. Jurnal Inovasi Penelitian3(5), 6275-6282.
  2. Saidah, S. S. (2021). implementasi sila ke-4 pancasila dalam musyawarah pandega (musdega) ukm gerakan pramuka universitas negeri malang/siti saidah (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
  3. Denisa, D., Iriansyah, H. S., & Suhel, A. R. (2021). Pengembangan Puzzle Kubus Untuk Pemahaman Materi Sikap Sehari-hari Pada Sila Ke-4 Pancasila. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara III (pp. 41-46).
  4. Ramadhan, A., Kholis, A. S., & Trisiana, A. (2020). HUBUNGAN ANTARA EKONOMI KERAKYATAN DENGAN PANCASILA SILA KE-4. RESEARCH FAIR UNISRI4(2), 1-8.
  5. Labibah, S. (2018). PARALELISME KONSEP SYURA DALAM AL-QUR’AN DENGAN MUSYAWARAH DALAM SILA KE-IV PANCASILA (Kajian Terhadap Tafsir Al-Misbah Karya Quraish Shihab) (Doctoral dissertation, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA).
  6. OSIS, P. K., & TUAN, P. S. ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA “SILA KE-4”.
  7. Nahuddin, Y. E. (2017). Pemilihan Umum dalam Sistem Demokrasi Perspektif Sila ke-4 Pancasila. Jurnal Cakrawala Hukum8(2).
Please follow and like bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Copy link
URL has been copied successfully!
Scroll to Top