4 Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi tak pernah lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam konteks organisasi. Komunikasi bukan hanya tentang interaksi antara dua individu, tetapi juga melibatkan berbagai pihak dalam suatu kelompok. Dalam organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangat penting.

Tanpa adanya komunikasi yang efektif, sebuah organisasi akan kesulitan untuk berjalan dengan lancar. Kesalahpahaman seringkali terjadi ketika komunikasi tidak berjalan baik, hal ini dapat membuat anggota organisasi merasa tidak nyaman dan mengganggu produktivitas dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.

Tujuan Komunikasi dalam Organisasi

Setiap organisasi memerlukan individu yang dapat mengikuti perintah atau aturan yang telah ditetapkan, sekaligus memberikan masukan yang bermakna untuk kemajuan organisasi itu sendiri. Dengan demikian, tujuan utama dari komunikasi dalam organisasi adalah untuk memperlancar interaksi antar anggota sehingga menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menjaga agar organisasi tetap berjalan dengan baik.

Jenis Komunikasi

Secara umum, komunikasi terjadi ketika dua orang atau lebih berinteraksi. Selain sebagai cara untuk menyampaikan pesan, informasi, atau instruksi kepada orang lain, komunikasi juga dapat digunakan sebagai sarana pertukaran ide dan masukan. Oleh karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis komunikasi agar dapat mengaplikasikannya dengan baik.

1. Berdasarkan Aliran

Komunikasi juga dapat dibedakan berdasarkan alirannya, seperti komunikasi satu arah, dua arah, ke bawah, ke atas, dan ke samping. Komunikasi satu arah hanya melibatkan satu pihak yang menyampaikan pesan tanpa adanya balasan. Sedangkan komunikasi dua arah melibatkan kedua belah pihak yang saling memberikan tanggapan. Komunikasi ke bawah terjadi dari atasan ke bawahan, sedangkan komunikasi ke atas terjadi dari bawahan ke atasan. Komunikasi ke samping terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan atau jabatan setara.

2. Berdasarkan Tujuan

Komunikasi berdasarkan tujuan menekankan peran komunikator (pengirim pesan) dalam berinteraksi dengan komunikan (penerima pesan), seperti memberi saran, berpidato, memberikan instruksi, menyampaikan ceramah, atau melakukan wawancara.

3. Berdasarkan Ruang Lingkup

Komunikasi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkupnya, yaitu internal dan eksternal. Komunikasi internal terjadi di dalam suatu organisasi, melibatkan anggotanya. Sedangkan komunikasi eksternal terjadi di luar organisasi, melibatkan pihak atau kelompok lain.

4. Berdasarkan Penyampaian

Komunikasi juga dapat dibedakan berdasarkan cara penyampaian, yaitu lisan dan tulisan. Komunikasi lisan terjadi secara langsung, seperti dalam wawancara, rapat, atau percakapan sehari-hari. Sementara komunikasi tulisan menggunakan media tertulis, seperti spanduk, naskah, atau undangan.

Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

Kita akan mengulas secara mendalam tentang berbagai fungsi komunikasi dalam organisasi, mulai dari yang informatif hingga yang persuasif, serta bagaimana pengaruhnya terhadap integrasi dan keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

1. Fungsi Informatif

Salah satu fungsi utama komunikasi dalam organisasi adalah sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang jelas dan akurat kepada semua anggota. Informasi yang tepat waktu dan lengkap dapat membantu setiap individu dalam organisasi memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan lebih baik. Dengan adanya komunikasi yang efektif, informasi-informasi penting seperti kebijakan baru, perubahan struktural, atau target kinerja dapat disampaikan dengan baik kepada seluruh anggota organisasi.

2. Fungsi Regulatif

Komunikasi dalam organisasi juga berperan sebagai alat untuk membentuk aturan dan pedoman yang mengatur perilaku anggota organisasi. Pesan-pesan regulatif ini penting untuk menjaga disiplin dan konsistensi dalam organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, aturan-aturan tersebut dapat disampaikan dengan jelas dan diterima oleh seluruh anggota organisasi.

3. Fungsi Persuasif

Komunikasi persuasif memiliki peran penting dalam organisasi untuk membujuk dan mempengaruhi anggota organisasi agar mau bertindak sesuai dengan keinginan atau visi organisasi. Komunikasi persuasif ini sering digunakan dalam memotivasi anggota untuk mencapai tujuan bersama atau dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi.

4. Fungsi Integratif

Fungsi integratif dari komunikasi dalam organisasi adalah untuk menciptakan keharmonisan dan keterpaduan di antara anggota organisasi. Komunikasi yang baik dapat membantu memperkuat hubungan antar anggota, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Dengan adanya komunikasi yang efektif, anggota organisasi dapat bekerja sama secara lebih baik dan mencapai tujuan bersama dengan lebih mudah.

Tujuan Lain dari Komunikasi dalam Organisasi

Selain tujuan-tujuan di atas, terdapat beberapa tujuan lain dari komunikasi dalam organisasi, antara lain:

  • Memudahkan anggota organisasi untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.
  • Memudahkan proses pertanggungjawaban tugas setiap anggota organisasi.
  • Memfasilitasi proses pembaruan dan pengambilan keputusan kreatif.
  • Memastikan organisasi berjalan lancar melalui interaksi berkelanjutan, kebijakan organisasi, dan pelaksanaan perintah.
  • Memajukan kultur organisasi, khususnya pola perilaku antar anggota organisasi serta nilai, karakteristik, dan tujuan organisasi.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan dan keberlanjutan organisasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas komunikasi internal maupun eksternal agar dapat mencapai tujuan dan visi yang telah ditetapkan. Semoga informasi ini bermanfaat, terimakasih.

Baca juga:

Referensi

  1. Riana, N., Purwani, F. E., Shovmayanti, N. A., Sugihanawati, A., Rahma, N., Nahdiana, N., … & Nurbaiti, N. (2024). BUKU AJAR PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
  2. Astuti, W. B. (2024). Komunikasi Bisnis. Laporan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
  3. Sos, F. S., MM, M., & Rudianto, S. (2023). Filsafat Komunikasi. umsu press.
  4. Suherman, A. (2020). Buku Ajar Teori-Teori Komunikasi. Deepublish.
  5. Saleh, A. M. (2016). Komunikasi dalam kepemimpinan organisasi. Universitas Brawijaya Press.
  6. Lubis, F. W. (2008). Peranan komunikasi dalam organisasi.
Please follow and like bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Copy link
URL has been copied successfully!
Scroll to Top