Manfaat Makan Bawang Merah Mentah – Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bahan dapur yang sudah lama dikenal dan digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia. Selain memberikan rasa dan aroma khas pada masakan, bawang merah juga memiliki beragam manfaat kesehatan, terutama jika dikonsumsi mentah.
Kandungan Gizi Bawang Merah Mentah
Bawang merah mentah mengandung berbagai zat gizi penting yang berkontribusi pada manfaat kesehatannya. Beberapa kandungan gizi utama dalam bawang merah mentah antara lain:
- Vitamin C.
- Selenium.
- Kalsium.
- Serat.
- Quercetin.
- Allicin
Manfaat Makan Bawang Merah Mentah bagi Kesehatan
Berikut ini ragam manfaat makan bawang putih mentah bagi kesehatan berdasarkan beberapa hasil penelitian ilmiah.
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bawang merah mentah kaya akan vitamin C dan selenium, dua nutrisi yang dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa hasil penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, berperan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C membantu melawan radikal bebas ini dengan menghentikan reaksi berantai mereka dan menjaga sel-sel tubuh tetap sehat.
Bawang merah juga mengandung selenium, mineral penting yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selenium membantu meningkatkan produksi sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit dan makrofag, yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit. Selenium juga berperan dalam mengatur respon imun tubuh terhadap infeksi dan peradangan, sehingga dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit.
2. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Bawang merah mentah mengandung kalsium dan antioksidan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Tubuh memerlukan kalsium untuk membangun struktur tulang dan gigi, serta untuk menjaga kekuatan tulang sepanjang hidup. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang.
Hasil studi ilmiah yang dipublikasikan pada beberapa jurnal mengungkapkan bahwa bawang merah mengandung antioksidan yang membantu mencegah kerusakan tulang akibat radikal bebas. Antioksidan dalam bawang merah membantu melawan radikal bebas ini, menjaga kesehatan sel-sel tulang, dan mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit tulang seperti osteoporosis.
3. Menyehatkan Jantung
Senyawa allicin dalam bawang merah mentah telah terbukti secara ilmiah memiliki efek positif pada kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Kolesterol LDL merupakan tipe kolesterol yang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, sementara kolesterol HDL membantu mengangkut kolesterol dari darah ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh.
Allicin bekerja dengan cara menghambat enzim yang terlibat dalam produksi kolesterol di hati, sehingga mengurangi produksi kolesterol LDL. Allicin juga dapat meningkatkan aktivitas enzim yang membantu memecah kolesterol LDL, sehingga membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam darah.
4. Mencegah Masalah Pencernaan
Serat dalam bawang merah mentah juga membantu membersihkan saluran pencernaan dari racun dan zat-zat berbahaya. Serat bersifat menyerap air, sehingga dapat membantu mengikat racun dan zat-zat berbahaya dalam saluran pencernaan dan membuangnya dari tubuh.
Selain serat, bawang merah juga mengandung senyawa-senyawa fitokimia yang memiliki efek antiinflamasi dan antimikroba, yang juga bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan. Senyawa-senyawa ini membantu melindungi saluran pencernaan dari infeksi dan peradangan, serta membantu dalam proses pencernaan makanan.
5. Mengatasi Masalah Maag
Bawang merah mentah secara tradisional digunakan sebagai obat alami untuk masalah pencernaan seperti maag. Senyawa allicin dalam bawang merah membantu mengurangi produksi asam lambung dan meredakan gejala maag, seperti nyeri dan rasa tidak nyaman di perut.
6. Melancarkan Pernapasan
Penelitian ilmiah yang terpublikasi menunjukan jika mengonsumsi bawang merah mentah dapat membantu mengatasi lendir yang menghambat jalur pernapasan. Bawang merah memiliki sifat ekspektoran yang membantu melancarkan pernapasan dan meredakan batuk. Sifat ekspektoran bawang merah ini berfungsi untuk merangsang pengeluaran lendir dari saluran pernapasan, sehingga membantu membersihkan jalur napas dan mengurangi gejala batuk. Bawang merah juga mengandung senyawa anti-inflamasi dan antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi dan peradangan di saluran pernapasan.
Akhir Kata
Mengonsumsi bawang merah mentah memiliki banyak manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga melancarkan pernapasan, bawang merah merupakan salah satu bahan alami yang sangat bermanfaat. Dengan memahami dan memanfaatkan kandungan gizi dalam bawang merah, kita dapat meningkatkan kesehatan secara alami dan mencegah berbagai penyakit. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya.
Baca juga:
- 24 Manfaat Minum Air Hangat yang Jarang Diketahui
- Membongkar Rahasia 17 Manfaat VCO yang Terbukti secara Ilmiah
- 11 Manfaat Air Lemon Hangat dan Cara Membuatnya
- 8 Manfaat Ikan Gabus Pasca Operasi
- Kencur: Obat Herbal yang Bermanfaat untuk Batuk
Referensi
- Bektasoglu, C., et al. (2018). The effects of onion (Allium cepa) consumption on bone density in postmenopausal women: A randomized controlled trial. Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Diseases, 28(1), 58-64.
- Yuliani, S. R., & Sari, R. I. (2018). Efektivitas pemberian bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penurunan kadar kolesterol LDL pada tikus putih (Rattus norvegicus) hiperkolesterolemia. Jurnal Gizi dan Pangan, 13(2), 223-228.
- Moeinzadeh, M., et al. (2017). The effects of onion (Allium cepa L.) on blood pressure: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Diseases, 27(1), 71-81.
- Juliastuti, S. R., & Rini, E. R. (2017). Pengaruh pemberian ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(1), 34-39
- Agusti, T. B., et al. (2016). The effects of onion and garlic consumption on gut microbiota composition and fecal fermentation products in healthy adults. Gut Microbiota, 1(1), 4-13.
- Borek, P., et al. (2016). The role of garlic and onion in the prevention of infectious diseases. Functional Foods in Health and Disease, 6(1), 7-21.
- Ayala-López, V., et al. (2017). Dietary garlic and onion intake and risk of type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis of prospective observational studies. Nutrition, Metabolism, and Cardiovascular Diseases, 27(12), 1004-1013.