8 Manfaat Belut untuk MPASI Bayi

Manfaat Belut untuk MPASI

Manfaat Belut untuk MPASI

Manfaat Belut untuk MPASI – Ketika bayi mencapai usia 6 bulan, mereka mulai membutuhkan asupan nutrisi tambahan melalui makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam fase ini, setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka, termasuk memilih bahan makanan yang kaya nutrisi dan mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal. Salah satu bahan makanan yang sering diabaikan, namun sebenarnya sangat kaya manfaat, adalah belut.

Belut, yang sering dianggap kurang populer dibandingkan ikan lain seperti salmon atau lele, ternyata memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Dagingnya yang lembut, rasanya yang gurih, serta kandungan nutrisinya yang melimpah menjadikannya pilihan ideal untuk MPASI bayi.

Belut merupakan jenis ikan yang termasuk dalam keluarga Synbranchidae. Belut sering ditemukan di sawah, rawa, atau perairan tawar lainnya. Di Indonesia, jenis belut yang paling umum dikonsumsi adalah belut sawah (Monopterus albus). Dalam tradisi kuliner Nusantara, belut sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti gorengan, pepes, atau sambal.

Namun, bagi bayi, belut harus diolah secara khusus agar aman untuk dikonsumsi. Hal ini karena tekstur belut yang lembut dan mudah dihaluskan sangat cocok untuk bayi yang baru belajar makan makanan padat. Selain itu, rasa gurih alami belut dapat membantu meningkatkan nafsu makan bayi tanpa perlu tambahan garam atau gula, yang tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun.

Berikut adalah kandungan nutrisi dalam 100 gram daging belut:

  • Kalori: 185 kcal
  • Protein: 18,5 gram
  • Lemak: 11,5–12 gram
  • Kalium: 270 mg
  • Kalsium: 20 mg
  • Vitamin E: 4 mg
  • Vitamin A: 3500 IU
  • Vitamin D: 930 IU
  • Folat: 15 mcg
  • Selenium: 6,5 mcg
  • Zinc: 1,5 mg
  • Omega-3: Kandungan kecil namun tetap bermanfaat

Selain itu, belut juga mengandung magnesium, fosfor, kolin, dan berbagai vitamin B kompleks.

Manfaat Belut untuk MPASI Bayi

Manfaat Belut untuk MPASI

Belut tidak hanya sekadar lezat, tetapi juga mampu memberikan manfaat luar biasa untuk tumbuh kembang bayi. Berikut ini beberapa alasan mengapa belut layak dijadikan salah satu menu andalan MPASI.

1. Mendukung Pertumbuhan Otot dan Jaringan Tubuh

Kandungan protein dalam belut sangat tinggi, bahkan setara dengan ikan salmon. Protein ini berfungsi sebagai bahan utama untuk pertumbuhan otot, jaringan tubuh, dan enzim. Protein juga penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi dan membantu mempercepat pemulihan jika Si Kecil sakit.

2. Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Gigi

Belut mengandung vitamin D, kalsium, fosfor, dan kalium, yang semuanya berperan penting dalam membangun tulang dan gigi yang kuat. Nutrisi ini juga membantu mencegah risiko stunting pada bayi. Dengan memberikan belut secara rutin sebagai MPASI, bunda mendukung perkembangan tulang yang optimal untuk Si Kecil.

Selain memberikan belut sebagai sumber nutrisi, disarankan untuk melengkapi asupan Si Kecil dengan susu, keju, sayuran berdaun hijau, dan berbagai jenis ikan. Kombinasi makanan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi anak. Dengan pola makan yang kaya akan nutrisi, pertumbuhan Si Kecil akan lebih optimal, sekaligus membantu mengurangi risiko terjadinya stunting.

3. Manfaat Belut untuk MPASI untuk Mencegah Anemia

Belut merupakan sumber kaya zat besi, folat, dan vitamin B12, tiga nutrisi penting yang berperan besar dalam pembentukan hemoglobin dan sel darah merah. Zat besi membantu tubuh memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia, yang membuat bayi mudah lelah, lesu, dan kurang aktif. Dengan kandungan zat besi dari belut, kebutuhan dasar ini dapat terpenuhi.

Dengan kombinasi ketiga nutrisi ini, bayi tidak hanya terhindar dari anemia, tetapi juga mendapatkan pasokan energi yang memadai untuk menjalani hari-hari penuh eksplorasi. Si Kecil akan memiliki stamina yang cukup untuk bermain, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yang semuanya penting untuk perkembangan fisik dan mentalnya.

4. Mendukung Kesehatan Mata

Vitamin A dalam belut sangat melimpah, yakni sekitar 3500 IU per 100 gram. Ini menjadikan belut sebagai salah satu makanan terbaik untuk kesehatan mata bayi. Vitamin A tidak hanya membantu mempertajam penglihatan, tetapi juga mendukung perkembangan jaringan mata yang sehat dan melindungi bayi dari risiko gangguan penglihatan di kemudian hari.

5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kandungan vitamin A, vitamin E, selenium, dan zinc dalam belut menjadi kombinasi sempurna untuk mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan selaput lendir yang menjadi lapisan pelindung tubuh dari serangan mikroba, sekaligus membantu pembentukan sel-sel imun. Vitamin E, sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat melemahkan imunitas.

Selenium berfungsi sebagai pendukung enzim yang melawan stres oksidatif, menjaga fungsi sistem imun tetap optimal, dan mencegah peradangan. Sementara itu, zinc dikenal sebagai mineral penting dalam produksi dan aktivasi sel darah putih, yang menjadi garda terdepan tubuh dalam melawan infeksi.

Dengan asupan belut yang kaya akan nutrisi tersebut, bayi memiliki pertahanan tubuh yang lebih kuat untuk melawan infeksi virus dan bakteri, termasuk penyakit umum seperti flu, pilek, dan infeksi saluran pernapasan. Sistem imun yang terjaga juga membantu Si Kecil pulih lebih cepat jika terserang penyakit, sekaligus mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius. Hal ini menjadikan belut sebagai pilihan MPASI yang tidak hanya bergizi, tetapi juga bermanfaat dalam mendukung kesehatan bayi secara keseluruhan.

6. Mendukung Perkembangan Otak

Omega-3, kolin, folat, dan vitamin B12 dalam belut sangat bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Nutrisi ini mendukung fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, dan membantu perkembangan saraf. Dengan memberikan belut sebagai MPASI, bunda turut berkontribusi dalam membangun fondasi otak yang cerdas untuk Si Kecil.

7. Manfaat Belut untuk MPASI untuk Mencegah Sembelit

Magnesium yang terkandung dalam belut memiliki peran penting dalam mencegah masalah sembelit pada bayi. Mineral ini bertindak sebagai zat alami yang membantu melancarkan sistem pencernaan. Salah satu cara kerjanya adalah dengan memberikan efek relaksasi pada otot-otot usus, sehingga pergerakan usus menjadi lebih teratur dan efisien.

Selain itu, magnesium juga membantu menarik air ke dalam saluran pencernaan, yang berfungsi untuk melunakkan tinja. Proses ini membuat bayi lebih mudah buang air besar tanpa rasa sakit atau ketidaknyamanan. Dengan asupan magnesium yang cukup, risiko gangguan pencernaan seperti sembelit dapat diminimalkan, sekaligus mendukung kesehatan saluran cerna bayi secara keseluruhan.

8. Menjaga Kesehatan Kulit

Vitamin A yang terkandung dalam belut memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit bayi dengan cara membantu tubuh mengeluarkan racun serta menangkal radikal bebas yang dapat merusak jaringan kulit. Sebagai antioksidan alami, vitamin ini berfungsi melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat paparan lingkungan, seperti polusi atau sinar matahari, yang bisa memengaruhi kesehatan kulit bahkan sejak usia dini.

Lebih dari itu, vitamin A juga mendukung produksi sebum, zat alami yang menjaga kelembapan kulit. Dengan kadar kelembapan yang optimal, kulit bayi tetap terasa lembut, kenyal, dan terhindar dari kekeringan. Kondisi ini sangat penting, mengingat kulit bayi yang cenderung lebih sensitif membutuhkan perlindungan ekstra agar tidak mengalami iritasi atau mengelupas.

Menyajikan belut sebagai bagian dari menu MPASI bukan hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga membantu menjaga kesehatan kulit Si Kecil.

Perhatian Saat Memberikan Belut untuk MPASI

Meskipun belut memiliki segudang manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Jika bayi menunjukkan gejala seperti ruam, muntah, atau diare setelah makan belut, segera hentikan pemberian dan konsultasikan dengan dokter.
  • Sistem pencernaan bayi belum siap untuk menerima bahan tambahan seperti itu.
  • Berikan belut dalam jumlah sedikit saat pertama kali diperkenalkan, untuk melihat apakah bayi cocok dengan makanan ini.

Semoga informasi tentang 8 Manfaat Belut untuk MPASI Bayi ini dapat berguna.

Baca juga:

Referensi

  1. Hasan, M. R., & Ahmed, S. H. (2022). Nutritional composition of freshwater eel (Anguilla spp.) and its potential health benefits: A review. Journal of Food Science and Technology, 59(4), 1427-1437. https://doi.org/10.1007/s11483-022-08472-x
  2. Mulyadi, R., & Putra, A. M. (2021). The role of aquatic protein sources in early childhood nutrition. Journal of Pediatric Nutrition, 45(2), 145-153. https://doi.org/10.1038/jpn2021.99
  3. Purwanto, A., & Wahyuni, T. (2023). Omega-3 fatty acids and their effects on cognitive development in infants: An overview of nutritional interventions. International Journal of Nutrition and Development, 39(3), 202-210. https://doi.org/10.1016/j.ijnutr.2023.01.004
  4. Sari, D. N., & Yusuf, M. (2020). Belut sebagai sumber protein tinggi untuk pertumbuhan anak-anak: Perspektif gizi dan keamanannya. Indonesian Journal of Nutrition, 12(1), 56-64. https://doi.org/10.1371/jn2020.0034
  5. Wijaya, S., & Hartanto, R. (2024). The role of fish and seafood in infant growth and development: A focus on freshwater species. Asian Journal of Clinical Nutrition, 13(1), 75-83. https://doi.org/10.1016/j.ajcn2024.04.010
  6. Yulianti, S., & Putri, A. A. (2022). Impact of vitamin A and D in early childhood diet on immune function and bone health: A systematic review. Journal of Clinical Pediatrics, 48(5), 507-514. https://doi.org/10.1016/j.jcped.2022.02.008
  7. Zainuddin, M., & Mulyani, A. (2021). The benefits of freshwater fish in promoting brain and cognitive health in children. Journal of Pediatric Science, 33(6), 1019-1028. https://doi.org/10.1016/j.jpsci.2021.05.002
Please follow and like bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Copy link
URL has been copied successfully!
Scroll to Top