Gunung Kerinci terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Gunung Kerinci menjadi batas antara wilayah Suku Kerinci dengan Etnis Minangkabau. Selain menjadi gunung tertinggi di Sumatera dan Indonesia, Gunung Kerinci memiliki sejumlah fakta menarik yang membuatnya menjadi destinasi yang menarik bagi para pendaki dan peneliti alam.
Pendakian Gunung Kerinci dapat ditempuh melalui darat dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh melalui Bangko, atau jalur udara dari Bandara Sultan Thaha menuju Bandar Udara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Jambi. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuklinggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Kota Jambi atau Kota Padang.
Fakta Menarik Tentang Gunung Kerinci
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gunung Kerinci.
1. Gunung Berapi Tertinggi di Asia Tenggara
Gunung Kerinci bukan hanya gunung tertinggi di Indonesia, tetapi juga gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut, Gunung Kerinci menjadi salah satu gunung berapi yang paling menonjol di wilayah tersebut.
2. Danau Kaldera Tertinggi di Asia Tenggara
Gunung Kerinci juga memiliki danau kaldera vulkanik tertinggi di Asia Tenggara, yaitu Danau Gunung Tujuh. Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh hutan yang indah dan jarang dieksplorasi.
3. Memiliki Banyak Danau
Di sekitar Gunung Kerinci terdapat setidaknya lima belas danau, dengan Danau Kerinci sebagai yang terbesar di antaranya, diikuti oleh Danau Gunung Tujuh. Danau Kerinci, yang memiliki luas 4.200 hektar, terletak pada ketinggian 650 meter (2.130 kaki) dan menjadi tuan rumah Festival Danau Kerinci.
4. Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektare dan terletak di wilayah empat provinsi, yang di mana sebagian besarnya berada di wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra. TNKS juga ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia The Tropical Rainforest Heritage Of Sumatra (TRHS) tahun 2006.
5. Keanekaragaman Flora dan Fauna
Flora dan Fauna Tumbuhan dataran rendah didominasi oleh beberapa jenis mahoni, terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Raflesia Rafflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum. Pohon cemara juga tumbuh di Gunung Kerinci. Dengan Taman Nasional Leuser, taman ini terhalang oleh Danau Toba dan Ngarai Sianok. Sehingga beberapa binatang yang tidak terdapat di Taman Leuser ada di sini, seperti tapir (Tapirus indicus) dan kuskus (Tarsius bancanus). Banyak terdapat binatang khas Sumatra seperti gajah, badak sumatra, harimau, beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan Presbytis melapophos. Terdapat juga 140 jenis burung.
6. Legenda dan Mitos
Salah satu legenda yang terkenal adalah legenda Tanjung Lelaki dan Putri. Konon, pada zaman dahulu, terdapat sepasang kekasih yang sangat setia, yaitu Tanjung Lelaki dan Putri. Mereka dilarang untuk bersatu oleh Sang Pencipta, sehingga Sang Pencipta memisahkan keduanya dengan jarak yang sangat jauh. Namun, cinta mereka tidak pernah pudar, dan akhirnya Sang Pencipta merestui mereka dan menjadikan mereka sebagai gunung-gunung di Kerinci.
7. Gunung Berapi Aktif
Meskipun belum terjadi letusan besar dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Kerinci masih dianggap sebagai gunung berapi aktif. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas gunung ini untuk mengantisipasi potensi bahaya.
8. Fakta Sejarah yang Menarik
Gunung Kerinci juga memiliki sejarah yang kaya. Pada tahun 1838, gunung ini menjadi tempat terakhir di Sumatra yang akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Selain itu, Gunung tersebut juga pernah menjadi ikon kebanggaan di uang pecahan 100.000 rupiah, di mana lukisan Gunung tergambar dengan megahnya.
9. Keindahan Alam yang Memukau
Keindahan panorama yang masih alami dengan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci. Tidak hanya untuk dinikmati, tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak Gunung memakan waktu dua hari 2 malam atau dua hari 1 malam, dimulai dari Jalur Pendakian Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Desa Kersik Tuo berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan Jawa, sehingga bahasa setempat adalah Bahasa Jawa. Dari Kersik Tuo, para pendaki menuju ke Pos Penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1.611 mdpl dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.
Pondok R10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung. Dari R10, para pendaki menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1.682 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan atau ladang penduduk, jalanan beraspal sampai ke batas hutan.
Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.682 mdpl. Di sini, ada lokasi shelter dan juga sumber air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke Bangku Panjang sekitar 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan.
Setelah itu, perjalanan menuju Pesanggrahan atau Pos 1 dengan ketinggian 1.735 mdpl, terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat. Pesanggrahan medan masih landai, jaraknya 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan. Pendaki dapat beristirahat di Bangku Panjang Pos 2 yang berada di ketinggian 1.800 mdpl, selain itu tempat ini juga menyediakan sumber air.
Lanjutkan perjalanan menuju Gunung Kerinci harus dilakukan bersama pemandu yang telah memiliki izin resmi dari Balai Taman Nasional Kerinci Seblat. Demkianlah informasi tentang fakta menarik Gunung Kerinci, semoga bermanfaat.