9 Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan dan Kecantikan Alami

Manfaat Bengkoang

Manfaat Bengkoang

Manfaat Bengkoang – Bengkoang, atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Pachyrrhizus erosus, adalah salah satu jenis umbi-umbian yang populer di Indonesia. Umbi ini seringkali menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan, seperti rujak dan asinan. Namun, tahukah kamu bahwa selain lezat, bengkoang juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan dan kecantikan?.

Kandungan Gizi dalam Bengkoang

Manfaat Bengkoang

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi dalam 100 gram bengkoang mentah:

  • Air: 85,1 gram
  • Energi: 59 kal
  • Protein: 1,4 gram
  • Lemak: 0,2 gram
  • Karbohidrat: 12,8 gram
  • Serat: 1 gram
  • Abu: 0,5 gram
  • Kalsium: 15 mg
  • Fosfor: 18 mg
  • Zat besi: 0,6 mg
  • Natrium: 2 mg
  • Kalium: 244,3 mg
  • Tembaga: 0,1 mg
  • Seng (zinc): 0,3 mg
  • Thiamin (Vit. B1): 0,04 mg
  • Riboflavin (Vit. B2): 0,1 mg
  • Niasin: 0,2 mg
  • Vitamin C: 20 mg

Selain itu, bengkoang juga mengandung vitamin dan mineral lainnya seperti folat, magnesium, selenium, mangan, vitamin B5, vitamin B6, dan vitamin E. Kandungan fitonutrien dalam bengkoang memberikan sifat antioksidan yang sangat baik untuk tubuh.

Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan

Berikut ragam manfaat bengkong untuk kesehatan tubuh kita yang disadur dari beberapa sumber ilmiah.

1. Menurunkan Risiko Kanker

Antioksidan dalam bengkoang, seperti vitamin C, vitamin E, dan selenium, memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker. Vitamin C dalam bengkoang tidak hanya berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif, tetapi juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki jaringan. Vitamin E, yang juga merupakan antioksidan, membantu melindungi sel-sel membran dari kerusakan dan mendukung kesehatan kulit. Selenium, meskipun hanya diperlukan dalam jumlah kecil, memiliki peran penting dalam mendukung fungsi enzim antioksidan dalam tubuh yang membantu melindungi sel dari kerusakan.

Selain itu, bengkoang mengandung inulin, suatu jenis serat larut yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan usus. Inulin bertindak sebagai prebiotik, yang berarti ia memberi makan bakteri baik di usus, mendukung pertumbuhan dan aktivitas mikrobiota usus yang sehat. Dengan meningkatkan kesehatan usus, inulin membantu menjaga keseimbangan flora usus dan mendukung pencernaan yang optimal. Kesehatan usus yang baik ini secara tidak langsung dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Serat inulin juga membantu meningkatkan volume tinja dan mempercepat waktu transit usus, yang dapat mengurangi kontak antara dinding usus dan zat-zat karsinogenik yang ada dalam tinja, sehingga menurunkan risiko perkembangan kanker usus besar.

2. Menjaga Kesehatan Otak

Vitamin B6 dalam bengkoang memiliki banyak manfaat penting untuk kesehatan. Vitamin ini memainkan peran kunci dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif, membantu menjaga kesehatan sistem saraf, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Salah satu fungsi utama Vitamin B6 adalah dalam sintesis neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang mengirimkan sinyal di antara sel-sel saraf. Neurotransmiter seperti serotonin dan norepinefrin sangat penting untuk mengatur suasana hati, tidur, dan fungsi kognitif, sehingga Vitamin B6 berperan penting dalam mendukung kesehatan mental dan emosional.

Beberapa studi ilmiah mengungkapkan bahwa vitamin B6 penting untuk metabolisme protein dan asam amino. Ini berarti bahwa Vitamin B6 membantu tubuh menguraikan dan menggunakan protein dari makanan, yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Vitamin ini juga berperan dalam sintesis hemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Dengan mendukung produksi hemoglobin, Vitamin B6 membantu mencegah anemia dan memastikan bahwa organ-organ tubuh menerima oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan baik.

3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Kandungan serat yang cukup tinggi dalam bengkoang sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat dalam bengkoang membantu melancarkan proses pencernaan dengan cara meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Ini berarti bahwa makanan lebih cepat dan efisien diolah, sehingga mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sembelit.

    Serat juga berperan penting dalam meningkatkan massa feses dan melembutkannya. Dengan menambah volume pada feses, serat membuatnya lebih mudah dikeluarkan dari tubuh, yang dapat mencegah sembelit dan memastikan bahwa buang air besar lebih teratur dan nyaman. Selain itu, serat membantu menjaga keseimbangan air dalam feses, yang juga berkontribusi pada tekstur yang lebih lembut dan mudah dikeluarkan.

    4. Menjaga Kesehatan Kulit

    Vitamin C dalam bengkoang membantu memproduksi kolagen yang penting untuk kesehatan kulit. Kolagen menjaga kulit tetap elastis dan mencegah tanda-tanda penuaan. Vitamin C juga membantu memperbaiki dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

    5. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

      Bengkoang mengandung sekitar 40% kebutuhan harian vitamin C dalam 100 gramnya. Vitamin C, atau asam askorbat, adalah antioksidan yang kuat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit.

      Salah satu manfaat utama vitamin C karena dukungannya terhadap sistem kekebalan tubuh. Vitamin C meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh, seperti fagosit dan limfosit, yang bekerja untuk melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur. Dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, vitamin C membantu tubuh untuk lebih efektif melawan penyakit dan infeksi.

      6. Mengontrol Kadar Gula Darah

      Bengkoang mengandung kadar glukosa rendah dan serat yang membantu mengontrol kadar gula darah. Sebuah studi menemukan bahwa ekstrak bengkoang dapat mengurangi kadar gula darah secara signifikan dan meningkatkan sensitivitas insulin pada tikus.

      7. Menjaga Kesehatan Jantung

        Antioksidan dalam bengkoang membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan, termasuk pada jantung. Kandungan serat dan kalium dalam bengkoang juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

        8. Mengontrol Berat Badan

        Dalam 100 gram bengkoang mentah hanya mengandung sekitar 24 kalori, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang ingin mengontrol asupan kalori mereka. Selain itu, bengkoang kaya akan serat, yang membantu meningkatkan rasa kenyang.

        Serat dalam bengkoang memiliki kemampuan untuk menyerap air dan membentuk gel di dalam saluran pencernaan. Hal ini memperlambat pengosongan lambung, yang pada gilirannya membuat kita merasa kenyang lebih lama setelah makan.

        9. Meningkatkan Kepadatan Tulang

          Bengkoang mengandung sejumlah mineral penting seperti kalsium, magnesium, tembaga, fosfor, dan zat besi, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Kalsium adalah komponen utama dari tulang dan gigi, sedangkan magnesium membantu dalam penyerapan kalsium dan pembentukan tulang yang kuat. Tembaga juga penting untuk pembentukan kolagen, protein yang mendukung struktur tulang. Fosfor merupakan komponen utama dari struktur tulang, sementara zat besi membantu dalam transportasi oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke sel-sel pembentuk tulang.

          Inulin membantu mempertahankan mineral di tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium. Penelitian menunjukkan bahwa inulin dapat meningkatkan penyerapan kalsium sekaligus mengurangi kerugian tulang, yang dapat mengurangi risiko osteoporosis.

          Bengkoang dapat dikonsumsi mentah atau diolah menjadi berbagai jenis makanan. Bagian yang paling umum dikonsumsi adalah akarnya, yang bisa dimakan langsung atau diolah menjadi rujak, asinan, atau salad. Namun, perlu diingat bahwa bagian daun, bunga, dan biji bengkoang mengandung racun dan tidak boleh dikonsumsi.

          Bahaya Bengkoang

          Walaupun bengkoang memiliki banyak manfaat, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsinya. Gejala alergi bisa berupa kemerahan, gatal-gatal, atau sensasi terbakar pada kulit. Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera hentikan konsumsi bengkoang dan konsultasikan dengan dokter. Semoga informasi tentang manfaat bengkoang untuk kesehatan da kecantikan ini dapat berguna, terimakasih.

          Baca juga:

          Referensi

          1. Fitriani, D., & Arum, D. S. (2021). Efektivitas Ekstrak Etanol Umbi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Putih (Mus musculus) Hiperglikemia. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 186-192.
          2. Dyah, P. T., & Sari, R. I. (2020). Pengaruh Penggunaan Masker Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Klinik Kecantikan Xyz. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 6(2), 227-232.
          3. Lestari, D. S., & Sari, R. I. (2019). Efektivitas Penggunaan Lotion Wajah dari Ekstrak Umbi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) terhadap Kelembapan Kulit Wajah Wanita Usia 20-30 Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 14(2), 123-128.
          4. Nisa, F., & Arbianti, R. (2019). Potensi Serat Pangan Umbi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) sebagai Pangan Fungsional. Jurnal Pangan, 18(2), 119-124.
          5. Apriyanti, R., & Murniati, S. (2019). Potensi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) Sebagai Antioksidan dan Pelindung Kulit. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 8(1), 10-15.
          6. Indah, N. R., & Erlina, R. (2018). Pengaruh Pemberian Bubuk Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL dan Trigliserida Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperlipidemia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12(1), 34-39.
          7. Fitriani, D., & Oktora, B. (2018). Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Ekstrak Etanol Umbi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 5(1), 43-48.
          8. Saputri, D. A., & Sari, R. I. (2017). Pengaruh Penggunaan Masker Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) Terhadap Kadar Melanin Kulit Wajah Wanita Usia 20-30 Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 5(1), 86-90.
          9. Nurhayati, I., & Sari, R. I. (2017). Efektivitas Masker Wajah dari Ekstrak Umbi Bengkoang (Amorphophallus campanulatus) terhadap Kecerahan Kulit Wajah Wanita Usia 20-30 Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 112-116.
          Please follow and like bams:
          Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
          Copy link
          URL has been copied successfully!
          Scroll to Top