Apa Pengertian Nilai Dasar Pancasila untuk Warga Negara?

Apa Pengertian Nilai Dasar Pancasila

Apa pengertian nilai dasar Pancasila? Pertanyaan mendasar ini sering kali muncul dalam diskusi tentang kebangsaan, pendidikan kewarganegaraan, dan identitas Indonesia. Sebagai fondasi filosofis bangsa, memahami hakikat nilai-nilai dasar dalam Pancasila bukan sekadar memenuhi kebutuhan akademis, tetapi merupakan langkah penting untuk menginternalisasi jiwa kebangsaan kita. Dalam konteks negara yang majemuk seperti Indonesia, nilai dasar Pancasila berfungsi sebagai kompas moral dan kerangka etis yang mengarahkan seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Apa Itu Nilai Dasar Pancasila?

Pengertian nilai dasar Pancasila merujuk pada hakikat atau esensi abstrak dari lambang kelima sila dalam Pancasila yang bersifat fundamental, universal, dan tetap. Nilai-nilai ini merupakan dasar filosofis bangsa Indonesia yang menjadi sumber dari segala sumber hukum dan norma dalam kehidupan bernegara. Menurut para ahli seperti Prof. Notonagoro, nilai dasar ini bersifat absolut dan tidak dapat diubah karena menjadi roh atau jiwa dari konstitusi negara, yang termaktub dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Secara sederhana, nilai dasar Pancasila adalah prinsip-prinsip mendasar yang menjadi landasan ideal bagi:

  • Pembentukan peraturan perundang-undangan.
  • Penyelenggaraan pemerintahan.
  • Interaksi sosial dalam masyarakat.
  • Pengambilan keputusan kolektif.

Nilai-nilai ini tidak berubah seiring waktu karena menjadi dasar negara (staatsfundamentalnorm) yang melandasi keberadaan Republik Indonesia.

Kedudukan dan Sifat Nilai Dasar Pancasila dalam Konstitusi

Pancasila memiliki kedudukan istimewa sebagai dasar negara (philosophische grondslag) dan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Pernyataan ini bukan sekadar retorika, tetapi termaktub secara yuridis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Keempat.

Kedudukan ini menjadikan nilai dasar Pancasila bersifat:

  • Tetap dan Abadi: Tidak dapat diubah oleh siapapun, karena mengubahnya berarti membubarkan negara hasil proklamasi 17 Agustus 1945.
  • Mengikat Secara Hukum: Seluruh produk hukum, mulai dari UUD hingga peraturan daerah, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Normatif dan Imperatif: Menjadi norma yang memaksa dan harus dijalankan oleh semua komponen bangsa.

Konsep Pancasila sebagai ideologi terbuka juga penting dipahami. Meski nilainya tetap, penjabarannya dinamis dan dapat diaktualisasikan sesuai tantangan zaman, selama tetap berakar pada hakikat kelima silanya.

Butir dan Contoh Nilai Dasar Tiap Sila dalam Kehidupan

Mari kita uraikan makna dan contoh penerapan dari masing-masing asas fundamental Pancasila:

1. Nilai Dasar Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai ini menekankan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius, bukan sekuler apalagi ateis. Ia mengakui keberadaan Tuhan dan menempatkan relasi vertikal dengan Sang Pencipta sebagai basis moral. Contoh penerapannya adalah sikap toleransi antarumat beragama, kebebasan beribadah, serta pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sosial tanpa pemaksaan.

2. Nilai Dasar Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini menegaskan prinsip bahwa setiap manusia memiliki martabat dan harga diri yang sama. Nilai kemanusiaan ini menolak segala bentuk diskriminasi, penindasan, dan eksploitasi. Dalam praktik, ini tercermin dalam penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), perilaku santun, gotong royong, dan komitmen pada kebenaran dan keadilan.

3. Nilai Dasar Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Makna persatuan di sini adalah tekad untuk bersatu dalam kebhinekaan. Nilai ini menjadi jawaban atas keragaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan nasionalisme yang sehat, cinta tanah air, dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Sumpah Pemuda adalah manifestasi historisnya.

4. Nilai Dasar Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Ini adalah nilai yang mendasari sistem demokrasi di Indonesia, yang bukan demokrasi liberal tetapi demokrasi Pancasila. Intinya adalah kedaulatan rakyat yang diwujudkan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, dengan menjunjung tinggi hikmat kebijaksanaan dan etika bermasyarakat.

5. Nilai Dasar Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai ini merupakan tujuan akhir dari seluruh sila sebelumnya. Ia bukan hanya keadilan prosedural, tetapi keadilan substantif yang menyeluruh di semua bidang (ekonomi, politik, hukum, budaya). Keadilan sosial berupaya menghapus kemiskinan, kesenjangan, dan memastikan seluruh rakyat menikmati hasil pembangunan.

Relevansi Nilai Dasar Pancasila di Era Modern dan Globalisasi

Di tengah gempuran globalisasi, informasi digital, dan paham-paham transnasional, nilai-nilai luhur Pancasila justru semakin relevan. Ia berfungsi sebagai:

  • Menyaring pengaruh global yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
  • Mengatasi potensi disintegrasi dan radikalisme.
  • Mencegah ujaran kebencian, hoaks, dan intoleransi di ruang digital dengan semangat saling menghormati dan bertanggung jawab.
  • Memastikan pembangunan ekonomi berjalan beriringan dengan keadilan dan kelestarian lingkungan.

Mengimplementasikan filsafat Pancasila dalam kehidupan nyata sebagai pedoman hidup berbangsa adalah tantangan sekaligus keharusan. Ini bisa dimulai dari keluarga (pendidikan karakter), sekolah (Pendidikan Kewarganegaraan), hingga ranah publik seperti etika berbisnis dan berpolitik.

Memahami apa pengertian nilai dasar Pancasila adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah mengaktualisasikannya. Bagikan artikel ini kepada teman, keluarga, dan rekan untuk memperluas wawasan kebangsaan kita. Diskusikan dalam komunitas atau kelas bagaimana menerapkan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan dalam profesi dan keseharian.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)

1. Apa perbedaan nilai dasar, instrumental, dan praksis Pancasila?

  • Nilai Dasar: Hakikat abstrak dan tetap dari kelima sila (contoh: prinsip keadilan).
  • Nilai Instrumental: Penjabaran nilai dasar menjadi norma hukum, seperti UUD, UU, dan GBHN.
  • Nilai Praksis: Perwujudan nyata nilai-nilai tersebut dalam tindakan sehari-hari oleh penyelenggara negara dan warga.

2. Mengapa nilai dasar Pancasila dikatakan bersifat universal?

Karena nilai-nilai intinya seperti keadilan, kemanusiaan, dan persatuan merupakan nilai yang diakui dan dianggap baik oleh peradaban dunia, meskipun pengejawantahannya disesuaikan dengan karakteristik bangsa Indonesia.

3. Siapa yang pertama kali mengusulkan istilah “Pancasila”?

Istilah “Pancasila” pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

4. Apa hubungan Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika?

Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu) adalah perwujudan konkret dari nilai persatuan dalam Sila Ketiga Pancasila. Pancasila memberikan dasar filosofisnya, sementara Bhinneka Tunggal Ika adalah prinsip operasional dalam mengelola keragaman.

5. Bagaimana cara sederhana mengamalkan nilai dasar Pancasila di sekolah atau tempat kerja?

  • Sila 1: Menghormati teman yang sedang beribadah.
  • Sila 2: Tidak melakukan perundungan (bullying) dan membantu yang kesusahan.
  • Sila 3: Tidak membentuk kelompok eksklusif berdasarkan SARA.
  • Sila 4: Menyampaikan pendapat dengan santun dalam rapat dan menghargai keputusan bersama.
  • Sila 5: Bertindak adil, tidak korupsi waktu, dan tidak menimbun sumber daya untuk diri sendiri.

Referensi

  1. Bailah, B. ., & Bambang Niko Pasla. (2021). The Challenges of Driving School Principals in Implementing New Paradigm Learning. Jurnal Prajaiswara, 2(2), 92–114. https://doi.org/10.55351/prajaiswara.v2i2.22
  2. Susilawati N, & Bambang Niko Pasla. (2020). Application of Pancasila as the Ethical System of the Indonesian Nation. Jurnal Prajaiswara, 1(1), 20–28. https://doi.org/10.55351/prajaiswara.v1i1.2
  3. BPIP. Begini tujuan sifat persatuan yang tertanam dalam Pancasila. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. https://bpip.go.id/artikel/begini-tujuan-sifat-persatuan-yang-tertanam-dalam-pancasila
  4. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukoharjo. https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/makna-dan-kedudukan-pancasila-sebagai-dasar-negara
Scroll to Top