Contoh Digital Marketing – Di era serba digital seperti sekarang, pemasaran konvensional saja tidak cukup. Konsumen sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di internet mulai dari media sosial, mesin pencari, hingga platform e-commerce. Jika bisnis kamu ingin berkembang, digital marketing adalah kunci utamanya.
Definisi Digital Marketing
Pemasaran digital merujuk pada segala aktivitas promosi yang memanfaatkan platform digital guna menjangkau dan berinteraksi dengan calon pelanggan. Tidak seperti metode pemasaran konvensional yang mengandalkan media seperti surat kabar, papan reklame, atau televisi, pemasaran digital menawarkan pendekatan yang lebih dinamis, terukur, dan dapat disesuaikan dengan karakteristik audiens secara spesifik. Hal ini menjadikan pemasaran digital sebagai strategi yang lebih efektif dalam dunia bisnis yang serba cepat dan berbasis data saat ini (Chaffey & Ellis-Chadwick, 2019).
Pentingnya pemasaran digital dalam strategi bisnis modern tidak bisa diabaikan. Salah satu keunggulan utamanya adalah efisiensi biaya. Iklan digital seperti Facebook Ads atau Google Ads memungkinkan pelaku usaha menetapkan anggaran sesuai kemampuan, sehingga cocok untuk usaha skala kecil maupun besar. Selain itu, keunggulan lain terletak pada jangkauan yang luas. Dengan koneksi internet, sebuah kampanye iklan dapat diakses oleh audiens dari berbagai belahan dunia tanpa batasan geografis (Ryan, 2016).
Kelebihan lainnya adalah kemampuan untuk mengukur hasil secara real-time. Pelaku bisnis dapat melihat dengan jelas berapa banyak pengguna yang telah melihat iklan, berapa yang melakukan klik, hingga berapa yang akhirnya melakukan pembelian. Fitur analitik ini membuat pemasaran digital jauh lebih akurat dibandingkan media tradisional yang sulit diukur efektivitasnya. Tidak hanya itu, digital marketing juga memungkinkan interaksi langsung antara brand dan pelanggan. Komunikasi dua arah bisa terjadi melalui berbagai saluran seperti komentar media sosial, layanan obrolan langsung, hingga email, yang semuanya membantu membangun hubungan yang lebih personal dan loyal dengan konsumen (Kotler, Kartajaya, & Setiawan, 2021).
Contoh Digital Marketing
Berikut ini beberapa contoh digital marketing.
1. Search Engine Optimization (SEO)
Salah satu bentuk strategi digital marketing yang paling dikenal adalah Search Engine Optimization atau SEO. Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas situs web di mesin pencari, seperti Google, sehingga ketika seseorang mencari produk atau layanan tertentu, situs bisnis kamu muncul di halaman teratas hasil pencarian. Misalnya, sebuah toko online yang menjual busana muslim melakukan optimasi artikel blog dengan menargetkan kata kunci “model gamis terbaru 2025.” Setelah tiga bulan, artikel tersebut berhasil tampil di halaman pertama Google, dan penjualannya pun meningkat drastis hingga 40 persen.
Hal serupa dilakukan oleh layanan katering yang membuat halaman dengan judul “catering prasmanan murah di Jakarta” dan berhasil mendatangkan ratusan calon pelanggan setiap bulan hanya dari pencarian organik. Untuk pemula, SEO bisa dimulai dengan melakukan riset kata kunci menggunakan alat bantu seperti Google Keyword Planner, menciptakan konten yang benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pembaca, serta memastikan kecepatan situs optimal agar pengunjung tidak merasa terganggu oleh waktu muat yang lama.
2. Pay-Per-Click (PPC) Advertising
Ada juga strategi yang dikenal dengan Pay-Per-Click atau PPC Advertising. Ini adalah bentuk iklan digital di mana Anda hanya membayar ketika seseorang benar-benar mengklik iklan Anda. Misalnya, sebuah klinik kecantikan di Bandung menjalankan kampanye Google Ads dengan kata kunci “facial wajah terbaik di Bandung” dan berhasil menarik antara 50 hingga 100 pasien baru setiap bulannya dari iklan tersebut.
Sebuah merek perawatan kulit juga memanfaatkan Facebook Ads untuk menargetkan perempuan usia 25 hingga 35 tahun yang tertarik pada produk perawatan wajah. Dalam dua bulan, penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat. Keberhasilan kampanye PPC sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam memilih audiens, melakukan uji coba berbagai versi iklan untuk mengetahui mana yang paling efektif, dan mengarahkan pengunjung ke halaman khusus yang sesuai dengan isi iklan agar mereka langsung menemukan apa yang mereka cari.
3. Content Marketing
Sementara itu, content marketing atau pemasaran berbasis konten merupakan pendekatan yang berfokus pada penyediaan informasi yang berguna dan relevan untuk membangun kepercayaan dan loyalitas audiens. Tujuannya bukan langsung menjual, tetapi menciptakan hubungan jangka panjang dengan calon pelanggan. Sebuah perusahaan fintech, misalnya, membuat panduan “Cara Nabung Saham untuk Pemula” dalam bentuk blog dan video. Hasilnya, konten tersebut menarik ribuan pengunjung dan sekitar 15 persen dari mereka mendaftar sebagai pengguna baru.
Restoran vegan lain menciptakan konten video resep masakan murah berbasis tanaman di Instagram Reels. Konten tersebut menjadi viral dan mendongkrak omzet karena banyak pengguna tertarik mencoba menunya. Agar strategi ini efektif, penting untuk memahami pertanyaan umum calon pelanggan, menggunakan berbagai format seperti video, infografis, dan artikel, serta mempublikasikan secara konsisten agar audiens tetap terlibat.
4. Social Media Marketing
Di sisi lain, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Karena itu, strategi social media marketing menjadi sangat vital dalam menjangkau pasar modern. Bila sebuah bisnis tidak aktif di media sosial, maka potensi besar untuk menjaring konsumen akan terbuang sia-sia. Contohnya, sebuah café memanfaatkan TikTok untuk memperlihatkan proses pembuatan kopi kekinian. Dalam waktu tiga bulan, akun mereka berkembang dari nol menjadi 50 ribu pengikut, dan café tersebut selalu ramai dikunjungi.
Sementara itu, sebuah merek fashion lokal secara rutin menggunakan fitur Instagram Stories untuk mengadakan flash sale setiap Jumat, yang terbukti efektif menjual puluhan produk hanya dalam beberapa jam. Instagram dan TikTok sangat cocok untuk bisnis dengan konten visual seperti makanan, mode, dan kecantikan. LinkedIn lebih tepat digunakan untuk bisnis antar perusahaan atau jasa profesional, sedangkan Facebook masih relevan untuk menjangkau pengguna berusia di atas 30 tahun.
5. Email Marketing
Meskipun banyak yang menganggap email marketing sebagai metode yang kuno, kenyataannya, strategi ini tetap sangat efektif dalam menjangkau pelanggan secara langsung. Anda bisa mengirimkan promosi, informasi produk baru, atau diskon eksklusif langsung ke kotak masuk pelanggan. Misalnya, sebuah toko online mengirimkan email berisi diskon 20 persen kepada pelanggan yang sudah tidak berbelanja selama tiga bulan terakhir, dan sebanyak 30 persen dari mereka kembali melakukan pembelian.
Contoh lain adalah kursus online yang menggunakan email berisi panduan belajar digital marketing secara bertahap. Setelah lima kali pengiriman email, tingkat pendaftaran kursus meningkat 25 persen. Untuk menarik perhatian pembaca, penting untuk membuat judul email yang membangkitkan rasa penasaran, membagi daftar email berdasarkan perilaku pelanggan, dan menyertakan ajakan bertindak yang jelas agar pembaca tahu langkah apa yang perlu mereka ambil selanjutnya.
6. Influencer & KOL Marketing
Influencer dan Key Opinion Leader (KOL) marketing juga memainkan peran penting dalam dunia pemasaran digital. Banyak orang lebih percaya pada rekomendasi dari figur publik yang mereka ikuti dibandingkan iklan biasa. Itulah mengapa bekerja sama dengan influencer yang relevan bisa memberikan dampak besar pada bisnis. Misalnya, sebuah merek skincare menggandeng micro-influencer dengan 10 hingga 50 ribu pengikut untuk memberikan ulasan jujur tentang produk mereka. Strategi ini terbukti sangat efektif karena audiens merasa ulasan tersebut lebih autentik.
Di sisi lain, sebuah agen perjalanan mengajak YouTuber terkenal untuk membuat vlog perjalanan ke Bali, yang kemudian ditonton lebih dari satu juta kali dan menghasilkan lonjakan permintaan paket tur. Dalam memilih influencer, selain melihat jumlah pengikut, penting juga mengecek tingkat keterlibatan mereka serta memastikan kesesuaian niche antara influencer dan bisnis Anda. Konten yang dihasilkan pun sebaiknya terasa alami dan tidak terkesan seperti iklan yang terlalu memaksa.
7. Affiliate Marketing
Affiliate marketing, atau pemasaran afiliasi, adalah strategi di mana kamu memberikan imbalan berupa komisi kepada pihak lain yang berhasil menjual produk. Sistem ini memungkinkan kamu memperluas jangkauan pasar tanpa harus membayar di awal. Sebagai contoh, marketplace besar seperti Tokopedia dan Shopee menjalankan program afiliasi yang memungkinkan para blogger atau pembuat konten mendapatkan komisi setiap kali ada transaksi melalui tautan yang mereka bagikan.
Bahkan, perusahaan perangkat lunak berbasis langganan (SaaS) ada yang memberikan komisi hingga 30 persen seumur hidup kepada mitra yang berhasil mereferensikan pelanggan baru. Untuk memulai, kamu bisa mendaftar di platform afiliasi seperti ShareASale atau CJ Affiliate, kemudian membuat halaman khusus yang menarik bagi calon afiliasi, dan menyediakan berbagai materi promosi yang memudahkan mereka dalam menawarkan produk.
8. Video Marketing
Video marketing juga semakin populer karena sifat visualnya yang sangat disukai oleh pengguna media sosial maupun algoritma platform digital. Bahkan, mayoritas konsumen menyatakan lebih memilih belajar tentang suatu produk atau layanan melalui video dibandingkan membaca teks. Misalnya, sebuah brand teknologi membuat video unboxing dan ulasan smartphone terbaru di YouTube yang berhasil meraih setengah juta penonton dan mendorong peningkatan penjualan.
Di bidang lain, jasa kebugaran online membuat konten latihan fisik tanpa alat yang diunggah ke Instagram Reels dan menarik banyak pendaftar untuk program mereka. Dalam membuat video, penting untuk menarik perhatian dalam tiga detik pertama agar penonton tidak langsung melewati konten, serta menambahkan teks atau subtitle karena banyak yang menonton dalam mode diam. Platform seperti YouTube ideal untuk konten edukasi panjang, sementara TikTok dan Reels lebih cocok untuk hiburan atau informasi singkat yang viral.
9. Mobile Marketing
Dengan semakin banyaknya orang yang mengakses internet melalui ponsel, strategi mobile marketing menjadi tak terelakkan. Situs web harus dioptimalkan agar tampil baik di layar ponsel dan memiliki kecepatan muat yang cepat. Selain itu, bisnis dapat memanfaatkan notifikasi push dari aplikasi untuk memberikan informasi promosi secara instan.
Misalnya, sebuah e-commerce mengirimkan pemberitahuan tentang flash sale dan langsung melihat lonjakan penjualan hanya dalam beberapa jam. Di industri game, iklan berbasis reward digunakan untuk memberi pemain bonus jika mereka menonton iklan singkat, yang efektif dalam meningkatkan pendapatan. Untuk bisnis berskala besar, mengembangkan aplikasi mobile sendiri juga bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan loyalitas dan kemudahan akses pelanggan.
10. Local SEO
Terakhir, untuk bisnis yang mengandalkan lokasi fisik seperti restoran, bengkel, atau klinik, strategi Local SEO sangat penting. Dengan mengoptimalkan pencarian lokal, bisnis Anda bisa lebih mudah ditemukan oleh orang-orang di sekitar. Sebagai contoh, sebuah bengkel motor yang mengklaim profil Google My Business dan mengisinya secara lengkap kini muncul di hasil pencarian “bengkel motor terdekat” dengan rating 4.8.
Sementara itu, sebuah café di Surabaya menggunakan kata kunci berbasis lokasi seperti “kedai kopi kekinian di Surabaya” di situs webnya, dan berhasil meningkatkan pengunjung dari Google sebesar 70 persen. Untuk mengoptimalkan Local SEO, penting untuk memastikan profil bisnis di Google selalu terbarui, mendorong pelanggan meninggalkan ulasan positif, dan menggunakan kata kunci lokal dalam konten di situs web.
Penutup
Digital marketing merupakan kebutuhan bisnis kamu bila ingin bertahan dan berkembang. Dari sekian banyak strategi, tidak harus menjalankan semuanya sekaligus.
Langkah awal yang bisa dilakukan:
- Tentukan target pasar – Siapa audiens kamu? Di platform mana mereka aktif?
- Pilih 2-3 strategi yang paling sesuai (misal: SEO + Instagram Marketing).
- Ukur hasilnya – Gunakan tools seperti Google Analytics untuk melihat apa yang bekerja.
- Scale up – Jika satu strategi berhasil, tingkatkan budget atau ekspansi ke channel lain.
Yang terpenting, konsisten. Digital marketing butuh waktu, tapi hasilnya sepadan. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Inilah 4 Strategi Bisnis yang Terbukti Sukses dan Contoh Nyatanya
- 10 Lead Generation Tools untuk Meningkatkan Prospek Bisnis
- Business Model Canvas Adalah: Cara Membuat dan Contoh
- Apa Kelebihan dan Kekurangan Search Engine Marketing (SEM)?
- QA Adalah: Pengertian, Tugas, dan Jenis
Referensi
- Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2019). Digital Marketing (7th ed.). Pearson Education.
- Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2021). Marketing 5.0: Technology for Humanity. Wiley.
- Ryan, D. (2016). Understanding Digital Marketing: Marketing Strategies for Engaging the Digital Generation (4th ed.). Kogan Page.