Analisis Risiko Bisnis: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Contoh

Analisis Risiko Bisnis

Dalam dunia bisnis yang terus berubah, menghadapi risiko adalah bagian tak terpisahkan dari menjalankan perusahaan. Analisis risiko bisnis adalah alat penting yang membantu perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola potensi risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek atau perusahaan secara keseluruhan.

Pengertian Analisis Risiko Bisnis

Analisis Risiko Bisnis

Analisis risiko adalah cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang dapat membahayakan proyek atau inisiatif bisnis yang signifikan. Meskipun demikian, konsep ini juga dapat diterapkan pada proyek-proyek non-bisnis seperti perencanaan acara atau bahkan pembelian rumah!

Untuk melakukan analisis risiko, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi potensi ancaman yang mungkin dihadapi. Selanjutnya, Anda perlu memperkirakan seberapa mungkin konsekuensi dari ancaman tersebut akan terjadi, serta seberapa buruk dampaknya jika benar-benar terjadi.

Proses ini bisa menjadi tantangan karena Anda harus mengumpulkan informasi yang sangat detail, seperti rencana proyek, data keuangan, protokol keamanan, proyeksi pemasaran, dan data lainnya. Meskipun demikian, analisis risiko adalah alat perencanaan yang penting karena dapat membantu menghemat waktu, uang, dan reputasi dalam jangka panjang.

Tujuan Analisis Risiko Bisnis

Tujuan utama analisis risiko bisnis adalah menentukan tindakan pencegahan atau mitigasi yang tepat terhadap setiap risiko yang diidentifikasi. Tindakan pencegahan ini membantu perusahaan dalam menyusun skala prioritas sumber daya, mengurangi risiko yang signifikan, sekaligus memastikan agar perusahaan tetap fokus pada tujuannya.

Fungsi Analisis Risiko Bisnis

Berikut ini beberapa fungsi dari analisi resiko bisnis:

1. Memahami Risiko yang Mungkin Terjadi

Bisnis perlu memahami risiko yang mungkin terjadi sedetail mungkin untuk menentukan strategi pencegahan yang tepat. Analisis risiko bisnis bisa menjadi sarana mempelajari semua risiko yang terjadi dalam setiap bidang bisnis, mulai dari pemasaran, produksi, operasional bisnis, industri, hingga birokrasi pemerintahan yang memengaruhi kelancaran usaha.

2. Mengambil Keputusan atau Solusi Terbaik

Analisis risiko bisnis membantu perusahaan dalam mengambil keputusan atau menentukan tindakan pencegahan dan solusi terbaik terhadap risiko yang teridentifikasi. Analisis bisnis didasarkan pada kondisi aktual dan faktual bisnis sehingga bisa menghasilkan keputusan yang relevan.

3. Mengukur Pencapaian Solusi yang Telah Dilakukan

Perusahaan mungkin telah menerapkan beberapa solusi sebagai langkah mitigasi dari hasil analisis risiko bisnis sebelumnya. Namun, proses ini perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur pencapaian dari solusi yang telah dicoba. Perusahaan bisa meningkatkan strateginya apabila solusi sebelumnya masih kurang efektif untuk mengatasi masalah bisnis.

4. Mengurangi Biaya Akibat Risiko

Analisis risiko bisnis membantu perusahaan agar tetap efisien dalam pengelolaan keuangannya. Perusahaan bisa mengatur biaya yang dikeluarkan selama proses mitigasi secara efisien dan menghindari pembengkakan biaya akibat kejadian buruk dari risiko yang dikenali.

Contoh Analisis Risiko Bisnis

Perusahaan UMKM makanan, “Warung Makan Bams”, merupakan bisnis keluarga yang telah berdiri selama lima tahun dan terkenal dengan masakan tradisionalnya yang lezat. Warung makan ini terletak di pinggiran kota yang ramai dikunjungi oleh pelanggan setia. Namun, meskipun telah sukses dalam menjalankan usahanya, Warung Makan Bunda tetap perlu melakukan analisis risiko bisnis untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis mereka. Berikut adalah contoh analisis risiko bisnis yang mungkin dihadapi oleh Warung Makan Bunda:

1. Risiko Kesehatan

  • Identifikasi Risiko: Adanya potensi keracunan makanan akibat penyimpanan atau pengolahan makanan yang tidak higienis.
  • Dampak Potensial: Penurunan reputasi bisnis, pengeluaran untuk mengganti makanan yang terkontaminasi, bahkan sanksi hukum.
  • Mitigasi: Memastikan kebersihan dapur dan alat makan, serta pelatihan karyawan tentang standar kebersihan dan keamanan makanan.

2. Risiko Persaingan

  • Identifikasi Risiko: Munculnya restoran atau warung makan baru dengan menu serupa di sekitar lokasi Warung Makan Bunda.
  • Dampak Potensial: Penurunan penjualan karena persaingan yang lebih ketat.
  • Mitigasi: Meningkatkan kualitas dan variasi menu, memberikan promosi khusus untuk pelanggan setia, serta mempertahankan harga yang kompetitif.

3. Risiko Pasokan Bahan Baku

  • Identifikasi Risiko: Keterlambatan atau kelangkaan bahan baku seperti sayuran, daging, atau bumbu-bumbu.
  • Dampak Potensial: Gangguan dalam penyediaan menu favorit pelanggan dan penurunan pendapatan.
  • Mitigasi: Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok, memiliki cadangan bahan baku, dan mencari alternatif pemasok.

4. Risiko Ketergantungan pada Pemilik atau Karyawan Utama

  • Identifikasi Risiko: Ketergantungan pada pemilik atau karyawan kunci dalam operasional sehari-hari.
  • Dampak Potensial: Gangguan operasional jika pemilik atau karyawan utama tidak dapat bekerja.
  • Mitigasi: Melakukan pelatihan kepada karyawan lain untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan, serta membuat prosedur operasional standar yang jelas.

5. Risiko Perubahan Regulasi atau Kebijakan Pemerintah

  • Identifikasi Risiko: Perubahan regulasi terkait perizinan atau standar keamanan makanan.
  • Dampak Potensial: Gangguan dalam operasional dan penyesuaian biaya untuk mematuhi peraturan baru.
  • Mitigasi: Memantau perkembangan regulasi dan kebijakan pemerintah terkait, serta memastikan seluruh prosedur sesuai dengan standar yang berlaku.

Dengan melakukan analisis risiko bisnis seperti contoh di atas, Warung Makan Bunda dapat mengidentifikasi potensi risiko yang dapat memengaruhi bisnis mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Cara Melakukan Analisis Risiko Bisnis dalam Empat Langkah

Berikut empat langkah dalam melakukan analisis risiko bisnis:

1. Mengidentifikasi Risiko

Identifikasi risiko dimulai dengan melakukan penilaian risiko (risk assessment) untuk mengurutkan tingkat risiko atau ancaman tertentu yang dihadapi oleh setiap bidang perusahaan.

2. Menganalisis Risiko

Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menganalisis kemungkinan terjadinya risiko tersebut serta dampak dan konsekuensi dari setiap risiko yang terjadi.

3. Merencanakan Manajemen Risiko

Perusahaan perlu merencanakan manajemen risiko melalui langkah mitigasi atau pencegahan yang bermanfaat untuk mengurangi, menghindari, atau menerima risiko tersebut.

4. Menerapkan Rencana Manajemen Risiko

Terakhir, perusahaan perlu menerapkan rencana manajemen risiko yang telah ditentukan pada poin sebelumnya.

Metode Analisis Risiko Bisnis

Kita bisa menggunakan berbagai teknik dalam melakukan analisis risiko. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan:

1. Daftar Risiko

Daftar risiko adalah alat penting dalam manajemen proyek. Ini merupakan bagian dari strategi manajemen risiko yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas risiko, bagaimana mengurangi risiko tersebut, dan sumber daya apa yang dibutuhkan. Dokumen proyek ini mencantumkan semua detail dan risiko penting yang mungkin terjadi selama fase eksekusi proyek.

2. Evaluasi Dasi Kupu-kupu

Metode analisis risiko kualitatif ini membantu dalam mengidentifikasi risiko proyek, asal-usulnya, dan dampaknya terhadap proyek. Sebelum mempertimbangkan asal-usul, arti, dan penanganannya, manajer proyek harus terlebih dahulu mengidentifikasi risiko yang dapat mempengaruhi proyek. Ini adalah metode yang fleksibel dan dapat diterapkan di berbagai bidang.

3. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk mengukur bagaimana ketidakpastian dalam satu atau lebih variabel input dapat mempengaruhi variabel output, ini membantu dalam membuat prediksi yang lebih akurat dan merupakan metode analisis risiko yang bersifat kuantitatif.

4. Evaluasi SWIFT

SWIFT adalah singkatan dari Structured What-If-Technique. Ini adalah jenis analisis risiko yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang terkait dengan perubahan dalam rencana proyek. Untuk mengidentifikasi semua risiko, tim proyek harus membuat sebanyak mungkin skenario “bagaimana jika”.

5. Matriks Analisis Risiko

Matriks analisis risiko digunakan untuk memberikan peringkat pada risiko berdasarkan tingkat kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Ini membantu dalam melihat risiko secara kualitatif, dengan tujuan membantu manajer dalam mengklasifikasikan risiko dan merencanakan cara untuk mengurangi dampak atau kemungkinan terjadinya.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang analisis risiko bisnis dari pengertian, tujuan, fungsi, contoh, dan metodenya. Semoga bermanfaat ya, terimakasih.

Baca juga:

Referensi

  1. Solehudin, M. M., Aripin, H. Z., Anwar, H. M., Lc, M. M., Poddala, P., Widyaningsih Azizah, S. E., … & Permana, I. (2024). ANALISA BISNIS. Cendikia Mulia Mandiri.
  2. Suprapto, Y., Hartono, C., Jennifer, F., Liu, M. S., & Nicholas, N. (2023). Analisis Risiko-Risiko Bisnis Internasional Pada Perusahaan Starbucks dalam Ekspansi Bisnis Secara Global. SEIKO: Journal of Management & Business6(1), 341-349.
  3. Sajjad, M. B. A., Kalista, S. D., Zidan, M., & Christian, J. (2020). Analisis manajemen risiko bisnis. Jurnal Akuntansi Universitas Jember18(1), 51-61.
  4. Wajdi, M. F., Setyawan, A. A., & Isa, M. (2012). Manajemen risiko bisnis umkm di kota Surakarta.