Holding Company Adalah dan Contohnya di Indonesia

Holding company

Holding company, atau dalam bahasa Indonesia disebut perusahaan induk, adalah sebuah perusahaan yang memiliki saham pengendali di satu atau lebih perusahaan lain (anak perusahaan). Perusahaan induk ini tidak terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari seperti memproduksi barang atau jasa. Fokus utamanya adalah mengendalikan keputusan strategis dan manajemen keuangan dari anak-anak perusahaannya.

Secara sederhana, holding company adalah “pemilik” dari beberapa perusahaan yang beroperasi di berbagai bidang. Misalnya, sebuah holding company mungkin memiliki anak perusahaan di sektor properti, manufaktur, dan keuangan. Meskipun perusahaan induk tidak menjalankan operasional langsung, ia memiliki kekuatan untuk mengarahkan kebijakan dan strategi bisnis anak perusahaannya.

Konsep holding company sebenarnya sudah ada sejak abad ke-19, terutama di Amerika Serikat. Pada masa itu, perusahaan-perusahaan besar mulai membeli saham perusahaan lain untuk menguasai pasar dan mengurangi persaingan. Salah satu contoh paling terkenal adalah Standard Oil Company milik John D. Rockefeller, yang menggunakan struktur holding company untuk mengendalikan berbagai perusahaan minyak di seluruh Amerika.

Tujuan Pembentukan Holding Company

Holding company

Mengapa banyak perusahaan memilih untuk membentuk holding company? Tujuannya beragam, tergantung pada kebutuhan dan strategi bisnis yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa tujuan utama pembentukan perusahaan induk:

1. Diversifikasi Risiko

Salah satu alasan utama perusahaan membentuk perusahaan induk adalah untuk mendiversifikasi risiko. Dengan memiliki anak perusahaan di berbagai sektor bisnis, perusahaan induk dapat mengurangi risiko kegagalan di satu sektor tertentu. Misalnya, jika satu anak perusahaan di sektor properti mengalami penurunan pendapatan, anak perusahaan di sektor lain seperti keuangan atau manufaktur dapat menutupi kerugian tersebut.

2. Pemusatan Pengendalian

perusahaan induk memungkinkan pengendalian yang terpusat atas beberapa perusahaan. Dengan struktur ini, perusahaan induk dapat mengarahkan semua anak perusahaannya untuk bergerak sesuai dengan visi dan misi yang sama. Hal ini memudahkan koordinasi dan konsistensi dalam mencapai tujuan bisnis.

3. Efisiensi Pajak

Dalam beberapa kasus, struktur perusahaan induk dapat membantu mengoptimalkan beban pajak. Misalnya, perusahaan induk dapat memindahkan keuntungan dari anak perusahaan yang berada di wilayah dengan tarif pajak tinggi ke anak perusahaan yang berada di wilayah dengan tarif pajak lebih rendah. Strategi ini dapat mengurangi total pajak yang harus dibayar oleh grup perusahaan.

4. Ekspansi Bisnis

Perusahaan induk mempermudah proses ekspansi bisnis melalui akuisisi atau pendirian anak perusahaan baru. Dengan struktur ini, perusahaan induk dapat dengan cepat memperluas portofolio bisnisnya ke berbagai sektor atau wilayah geografis.

5. Mempermudah Akses Modal

Perusahaan induk seringkali memiliki kekuatan finansial yang lebih besar dibandingkan anak perusahaannya. Hal ini memudahkan perusahaan induk untuk mendapatkan akses ke modal, baik melalui pinjaman bank maupun penerbitan obligasi. Modal tersebut kemudian dapat digunakan untuk mendukung pengembangan usaha anak perusahaan.

Jenis-jenis Holding Company

Holding company tidak selalu sama. Ada beberapa jenis holding company yang dapat dibedakan berdasarkan tingkat keterlibatan dalam operasional anak perusahaan. Berikut adalah jenis-jenis perusahaan induk yang perlu kamu ketahui:

1. Pure Holding Company

Pure holding company merupakan jenis perusahaan induk yang hanya memiliki saham di anak perusahaannya dan tidak terlibat dalam operasional sehari-hari. Fokus utama dari pure holding company adalah investasi dan pengendalian keputusan strategis. Contohnya adalah perusahaan investasi yang memiliki saham di berbagai perusahaan di industri yang berbeda.

2. Mixed Holding Company

Berbeda dengan pure holding company, mixed holding company tidak hanya memiliki saham di anak perusahaannya, tetapi juga terlibat aktif dalam manajemen dan operasional. Perusahaan induk jenis ini biasanya memiliki tim manajemen yang berperan dalam pengambilan keputusan operasional anak perusahaan.

3. Immediate Holding Company

Immediate holding company merupakan perusahaan induk yang langsung memegang saham pengendali di anak perusahaannya. Struktur ini relatif sederhana karena perusahaan induk langsung mengendalikan perusahaan di bawahnya tanpa adanya perantara.

4. Intermediate Holding Company

Intermediate holding company adalah perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan induk lainnya. Struktur ini biasanya digunakan untuk alasan pajak, pengaturan kontrol, atau penyederhanaan struktur organisasi yang kompleks.

Manfaat Holding Company

Struktur holding company menawarkan berbagai manfaat, baik bagi perusahaan induk maupun anak perusahaannya. Berikut ini beberapa manfaat utama dari holding company:

1. Membatasi Tanggung Jawab

Salah satu manfaat terbesar dari holding company adalah membatasi tanggung jawab. Karena perusahaan induk dan anak perusahaan merupakan entitas hukum yang terpisah, masalah keuangan atau hukum di satu anak perusahaan tidak akan langsung memengaruhi perusahaan induk atau anak perusahaan lainnya.

2. Manajemen yang Lebih Efektif

Dengan struktur holding company, manajemen dapat dilakukan secara lebih terpusat dan efisien. Perusahaan induk dapat mengarahkan strategi bisnis, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan penting untuk seluruh grup perusahaan.

3. Diversifikasi Bisnis

Holding company memungkinkan perusahaan untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya ke berbagai sektor atau wilayah. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.

4. Ekspansi yang Lebih Cepat

Dengan kekuatan finansial dan struktur yang terpusat, holding company dapat melakukan ekspansi bisnis dengan lebih cepat. Proses akuisisi atau pendirian anak perusahaan baru dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

5. Optimasi Pajak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, holding company dapat memanfaatkan struktur grup perusahaan untuk mengoptimalkan beban pajak. Strategi ini dapat meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan.

Proses Pembentukan Holding Company

Membentuk holding company bukanlah proses yang sederhana. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, termasuk:

Membentuk holding company bukanlah proses yang sederhana. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, termasuk:

1. Menentukan Tujuan Bisnis

Sebelum membentuk holding company, penting untuk menentukan tujuan bisnis yang jelas. Apakah untuk diversifikasi risiko, ekspansi bisnis, atau efisiensi pajak?

2. Membuat Struktur Organisasi

Perusahaan induk dan anak perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas. Ini termasuk pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab.

3. Memenuhi Persyaratan Hukum

Di Indonesia, pembentukan holding company mengikuti aturan pendirian Perseroan Terbatas (PT) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 21 Tahun 2021.

4. Mengurus Perizinan dan Dokumen

Proses pembentukan perusahaan induk juga melibatkan pengurusan perizinan dan dokumen legal, seperti akta pendirian, NPWP, dan izin usaha.

    Contoh Holding Company di Indonesia

    Beberapa contoh holding company terkenal di Indonesia antara lain:

    1. PT Astra International Tbk

    PT Astra International adalah salah satu holding company terbesar di Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari otomotif, keuangan, properti, hingga agribisnis. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dan telah menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Toyota Astra Motor: Perusahaan patungan dengan Toyota yang memproduksi dan mendistribusikan kendaraan Toyota di Indonesia.
    • PT Astra Agro Lestari Tbk: Perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
    • PT Astra Otoparts Tbk: Perusahaan yang memproduksi suku cadang otomotif.
    • PT Bank Permata Tbk: Bank swasta yang memberikan layanan perbankan kepada nasabah korporasi dan ritel.

    PT Astra International berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan pendapatan yang stabil dari berbagai sektor. Diversifikasi bisnisnya membuat perusahaan ini mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.

    2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

    PT Semen Indonesia merupakan perusahaan induk milik BUMN yang bergerak di industri semen dan bahan bangunan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dan telah menjadi pemain utama di industri semen nasional.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Semen Padang: Perusahaan semen tertua di Indonesia yang beroperasi di Sumatera Barat.
    • PT Semen Tonasa: Perusahaan semen yang beroperasi di Sulawesi Selatan.
    • PT Semen Gresik: Perusahaan semen yang beroperasi di Jawa Timur.

    PT Semen Indonesia menguasai pasar semen nasional dengan mengintegrasikan operasional anak perusahaannya. Perusahaan ini juga aktif dalam ekspansi ke pasar internasional, seperti Vietnam dan Bangladesh.

    3. PT Pupuk Indonesia (Persero)

    PT Pupuk Indonesia ini didirikan pada tahun 1959 dan memegang peran penting dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia, bergerak di industri pupuk dan agrokimia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Pupuk Sriwijaya: Perusahaan pupuk yang beroperasi di Sumatera Selatan.
    • PT Pupuk Kujang: Perusahaan pupuk yang beroperasi di Jawa Barat.
    • PT Pupuk Kalimantan Timur: Perusahaan pupuk yang beroperasi di Kalimantan Timur.

    PT Pupuk Indonesia menjadi pemasok pupuk terbesar di Indonesia, mendukung ketahanan pangan nasional. Perusahaan ini juga aktif dalam pengembangan produk pupuk ramah lingkungan.

    4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

    PT Telkom Indonesia ini didirikan pada tahun 1965 dan telah menjadi pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Telkomsel: Operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia.
    • PT Metra Digital Investama: Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital dan e-commerce.
    • PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel): Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi.

    PT Telkom Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini juga aktif dalam pengembangan teknologi digital, seperti layanan cloud computing dan Internet of Things (IoT).

    5. PT Mayora Indah Tbk

    PT Mayora Indah merupakan perusahaan induk swasta yang bergerak di industri makanan dan minuman. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1977 dan telah menjadi salah satu produsen makanan dan minuman terbesar di Indonesia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Mayora Food: Perusahaan yang memproduksi makanan ringan, seperti biskuit dan wafer.
    • PT Mayora Beverage: Perusahaan yang memproduksi minuman, seperti kopi instan dan teh.
    • PT Mayora Healthcare: Perusahaan yang memproduksi produk kesehatan dan suplemen.

    PT Mayora Indah mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara dan menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Asia Tenggara.

    6. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

    PT Indofood Sukses Makmur salah satu perusahaan induk swasta yang bergerak di industri makanan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 dan telah menjadi salah satu produsen mi instan terbesar di dunia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: Perusahaan yang memproduksi mi instan, bumbu, dan makanan olahan.
    • PT Indofood Fritolay Makmur: Perusahaan yang memproduksi makanan ringan, seperti keripik kentang.
    • PT Bogasari Flour Mills: Perusahaan yang memproduksi tepung terigu.

    PT Indofood Sukses Makmur menguasai pasar mi instan di Indonesia dengan merek Indomie yang terkenal. Perusahaan ini juga aktif dalam ekspansi ke pasar internasional.

    7. PT Kalbe Farma Tbk

    PT Kalbe Farma, perusahaan swasta yang bergerak di industri farmasi dan kesehatan, didirikan pada tahun 1966 dan telah menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

    Anak Perusahaan Utama:

    • PT Dankos Laboratories: Perusahaan yang memproduksi produk kesehatan dan suplemen.
    • PT Bintang Toedjoe: Perusahaan yang memproduksi obat-obatan tradisional.
    • PT Hexpharm Jaya Laboratories: Perusahaan yang memproduksi obat generik.

    PT Kalbe Farma mengembangkan produk-produk inovatif, seperti suplemen kesehatan dan obat-obatan herbal. Perusahaan ini juga aktif dalam riset dan pengembangan produk baru.

    Bagi para pelaku bisnis, memahami konsep holding company dan melihat contoh suksesnya dapat menjadi inspirasi untuk mengembangkan bisnis ke level yang lebih tinggi. Dengan strategi yang tepat, perusahaan induk tidak hanya dapat menguasai pasar domestik, tetapi juga bersaing di kancah internasional.

    Baca juga:

    Referensi

    • Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2020). Corporate Finance: Core Principles and Applications (6th ed.). McGraw-Hill Education.
    • Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2020). Principles of Corporate Finance (13th ed.). McGraw-Hill Education.
    • Berk, J., & DeMarzo, P. (2019). Corporate Finance (5th ed.). Pearson.
    • Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2019). Principles of Managerial Finance (15th ed.). Pearson.
    • Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2021). Fundamentals of Financial Management (15th ed.). Cengage Learning.
    • Kementerian BUMN. (2020). Profil BUMN Holding: Pupuk Indonesia. Diakses dari https://www.bumn.go.id
    • OJK (Otoritas Jasa Keuangan). (2021). Regulasi dan Praktik Holding Company di Indonesia. Diakses dari https://www.ojk.go.id
    Please follow and like Bams:
    Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
    Scroll to Top