Sebutkan Manfaat dari Penyusunan Neraca Saldo? Inilah 5 Fungsi

Sebutkan Manfaat dari Penyusunan Neraca Saldo

Sebutkan manfaat dari penyusunan neraca saldo? Pertanyaan ini sering mengemuka bagi mahasiswa akuntansi, pemilik bisnis pemula, atau siapa pun yang bergelut dengan laporan keuangan. Neraca saldo (trial balance) bukan sekadar daftar angka biasa; tapi pondasi verifikasi dalam siklus akuntansi yang menentukan kredibilitas seluruh laporan keuangan.

Dalam dunia akuntansi, neraca saldo adalah dokumen kerja inti yang disusun setelah proses posting ke buku besar selesai. Dokumen ini merangkum seluruh saldo akun, baik di sisi debit maupun kredit. Jika kamu mencari jawaban singkat, manfaat utama penyusunan neraca saldo adalah untuk memverifikasi keseimbangan matematis buku besar, mendeteksi kesalahan pencatatan awal, dan menyediakan landasan data yang terpercaya untuk menyusun laporan keuangan formal. Namun, di balik kesederhanaan definisi tersebut, tersimpan nilai strategis yang sangat besar bagi pengambilan keputusan.

Sebutkan Manfaat dari Penyusunan Neraca Saldo?

Manfaat penyusunan neraca saldo bersifat multidimensional, mulai dari fungsi teknis akuntansi hingga nilai strategis bagi manajemen.

1. Memverifikasi Keseimbangan Matematis Pencatatan (Fungsi Verifikasi)

Manfaat utama dan paling krusial dari penyusunan neraca saldo adalah sebagai alat uji keseimbangan. Prinsip double-entry menuntut setiap transaksi dicatat di dua sisi: debit dan kredit dengan jumlah yang sama. Neraca saldo memastikan bahwa total saldo debit dari semua akun sama persis dengan total saldo kredit. Keseimbangan ini menjadi indikator pertama bahwa tidak ada kesalahan hitung mendasar dalam posting ke buku besar. Jika totalnya tidak sama, ini adalah red flag bahwa terdapat kesalahan yang harus segera ditelusuri dan dikoreksi sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

2. Mendeteksi Berbagai Jenis Kesalahan Pencatatan (Fungsi Deteksi)

Penyusunan neraca saldo berperan sebagai mekanisme kontrol internal awal. Meski tidak dapat menemukan semua jenis error, proses ini efektif mendeteksi kesalahan seperti:

  • Kesalahan penjumlahan saldo di buku besar.
  • Kesalahan pemindahan (posting) saldo dari jurnal ke buku besar.
  • Pencatatan tidak seimbang, di mana nilai debit dan kredit pada satu transaksi berbeda.
  • Kelalaian dalam mencatat salah satu sisi dari suatu transaksi.
    Identifikasi dini ini menghemat waktu dan tenaga yang besar dibandingkan jika kesalahan baru ditemukan saat proses audit.

3. Menyediakan Dasar untuk Membuat Jurnal Penyesuaian

Neraca saldo yang belum disesuaikan (unadjusted trial balance) merupakan titik tolak untuk menyusun jurnal penyesuaian. Saat menyusunnya, akuntan dapat mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan penyesuaian, seperti beban yang masih harus dibayar (akrual), pendapatan diterima di muka (deferal), penyusutan aset tetap, dan penyisihan piutang tak tertagih. Tanpa neraca saldo yang terstruktur, proses penyesuaian akan menjadi rumit dan rentan miss.

4. Mempermudah dan Mempercepat Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan neraca saldo telah mengumpulkan dan mengorganisir semua saldo akun dalam satu tempat. Data yang terstruktur ini memudahkan akuntan dalam:

  • Menyusun Laporan Laba Rugi: dengan mudah memisahkan akun-akun nominal (pendapatan dan beban).
  • Menyusun Laporan Posisi Keuangan (Neraca): dengan jelas mengelompokkan akun riil (aset, kewajiban, dan ekuitas).
  • Menyusun Laporan Arus Kas: melacak pergerakan akun kas dan setara kas.
    Efisiensi dalam penyusunan laporan keuangan ini berdampak langsung pada kecepatan pelaporan kepada stakeholder.

5. Memberikan Gambaran Awal Kondisi Keuangan Perusahaan (Fungsi Evaluasi)

Bagi pemilik bisnis dan manajemen, neraca saldo memberikan snapshot atau gambaran cepat tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Mereka dapat melihat saldo kas tersisa, besarnya piutang usaha, jumlah utang dagang, dan nilai modal secara sekilas. Informasi awal ini berguna untuk evaluasi kinerja keuangan periode berjalan dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan operasional jangka pendek, meski analisis mendalam tetap membutuhkan laporan keuangan yang sudah disesuaikan.

Posisi Sentral Neraca Saldo dalam Siklus Akuntansi

Memahami manfaatnya akan lebih mudah dengan melihat posisinya dalam alur siklus akuntansi:

  • Pencatatan di Jurnal (Transaksi dicatat).
  • Posting ke Buku Besar (Transaksi digolongkan per akun).
  • PENYUSUNAN NERACA SALDO (Titik pemeriksaan keseimbangan).
  • Pembuatan Jurnal Penyesuaian & Neraca Lajur.
  • Penyusunan Laporan Keuangan (Laba Rugi, Neraca, Arus Kas).
  • Penutupan Buku (Jurnal Penutup).
    Poin ketiga ini adalah gerbang menuju laporan keuangan yang dapat diandalkan.

Bagaimana Cara Menyusun Neraca Saldo? Langkah Sederhana

Berikut langkah-langkah teknis penyusunannya:

  1. Kumpulkan saldo akhir setiap akun dari buku besar.
  2. Siapkan format neraca saldo dengan kolom: No, Nama Akun, Debit, dan Kredit.
  3. Masukkan setiap akun beserta saldonya ke kolom debit atau kredit sesuai sifat akun.
  4. Hitung total kolom debit dan kolom kredit.
  5. Buktikan keseimbangan: Total Debit harus sama dengan Total Kredit.
  6. Jika tidak seimbang, lakukan penelusuran untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.

Contoh Neraca Saldo Sederhana

Nama AkunDebit (Rp)Kredit (Rp)
Kas50.000.000
Piutang Usaha30.000.000
Perlengkapan10.000.000
Utang Usaha25.000.000
Modal65.000.000
TOTAL90.000.00090.000.000

Kesalahan yang Tidak Terdeteksi oleh Neraca Saldo

Perlu diingat, keseimbangan neraca saldo bukan jaminan mutlak tidak ada kesalahan. Beberapa error ini tidak terpengaruh:

  • Kesalahan kelalaian: Transaksi sama sekali tidak dicatat.
  • Kesalahan akun: Mencatat di akun yang salah, tetapi posisi debit/kredit dan jumlahnya benar (misal: pembayaran listrik dicatat sebagai beban air).
  • Kesalahan prinsip akuntansi.
  • Kesalahan yang saling meniadakan (compensating error).

Bagikan artikel Sebutkan Manfaat dari Penyusunan Neraca Saldo ini kepada rekan bisnis atau mahasiswa yang membutuhkan pemahaman mendasar tentang akuntansi!

Baca juga:

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)

1. Apa perbedaan neraca saldo dengan neraca keuangan (balance sheet)?

Neraca saldo adalah daftar semua akun (baik riil maupun nominal) beserta saldonya untuk keperluan internal pemeriksaan. Sedangkan neraca keuangan adalah laporan resmi yang hanya menampilkan akun riil (Aset, Kewajiban, Ekuitas) pada tanggal tertentu untuk pihak eksternal.

2. Apakah neraca saldo yang seimbang sudah pasti benar?

Belum tentu. Keseimbangan hanya membuktikan tidak ada kesalahan matematis atau pencatatan tidak seimbang. Masih mungkin terdapat kesalahan konseptual atau kelalaian yang tidak mengganggu keseimbangan.

3. Kapan waktu penyusunan neraca saldo yang tepat?

Neraca saldo disusun pada akhir periode akuntansi, sebelum membuat jurnal penyesuaian. Ini disebut neraca saldo belum disesuaikan. Setelah penyesuaian, dibuat lagi neraca saldo disesuaikan.

4. Software akuntansi modern masih membutuhkan neraca saldo?

Ya, tetap perlu. Meski software sering menghitung otomatis, laporan neraca saldo (biasanya disebut “Trial Balance Report”) tetap menjadi fitur utama untuk review, audit trail, dan analisis oleh akuntan atau manajer.

5. Siapa saja yang membutuhkan dan menggunakan informasi neraca saldo?

Pengguna utamanya adalah internal perusahaan, yaitu: Bagian Akuntansi/Keuangan (untuk pemeriksaan), Auditor Internal, dan Manajemen (untuk evaluasi cepat). Pihak eksternal seperti investor atau bank umumnya tidak menerima laporan ini.

Referensi

  1. Gaynor, L. M., Kelton, A. S., Mercer, M., & Yohn, T. L. (2016). Understanding the relation between financial reporting quality and audit quality. Auditing: A Journal of Practice & Theory, 35(4), 1-22. https://doi.org/10.2308/ajpt-51453
  2. Barton, J., & Waymire, G. (2004). Investor protection under unregulated financial reporting. Journal of Accounting and Economics, 38(1-3), 65-116. https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2004.06.001
  3. Dechow, P. M., Ge, W., & Schrand, C. (2010). Understanding earnings quality: A review of the proxies, their determinants and their consequences. Journal of Accounting and Economics, 50(2-3), 344-401. https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2010.09.001
  4. Dichev, I. D., Graham, J. R., Harvey, C. R., & Rajgopal, S. (2013). Earnings quality: Evidence from the field. Journal of Accounting and Economics, 56(2-3), 1-33. https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2013.05.004
  5. Francis, J. R., & Wang, D. (2008). The joint effect of investor protection and Big 4 audits on earnings quality around the world. Contemporary Accounting Research, 25(1), 157-191. https://doi.org/10.1506/car.25.1.6
  6. Ibrahim, A. E. A., & Lloyd, C. (2011). The association between non-financial performance measures in executive compensation contracts and earnings management. Journal of Accounting and Public Policy, 30(3), 256-274. https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2010.10.003
Scroll to Top