Manfaat Kencur untuk Batuk – Batuk adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi di Indonesia. Batuk dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus atau bakteri, alergi, dan iritasi. Gejala batuk dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Ada banyak cara untuk mengatasi batuk, salah satunya dengan menggunakan obat-obatan alami. Salah satu obat alami yang mudah didapat dan ampuh untuk mengatasi batuk adalah kencur.
Kaempferia galanga atau Kencur, tanaman herbal yang banyak ditanam di Indonesia mengandung berbagai senyawa bermanfaat, seperti antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, propolis, dan ekspektoran, kaya akan nutrisi penting seperti Vitamin C, Vitamin B kompleks, Beta karoten, Kalsium, Polifenol, dan Seskuiterpen, yang semuanya sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Manfaat Kencur untuk Batuk
Kencur mengandung berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat besar dalam mengatasi batuk. Salah satu senyawa tersebut adalah senyawa antiinflamasi, yang membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan. Hal ini sangat bermanfaat dalam meredakan batuk, terutama batuk yang disebabkan oleh peradangan pada saluran pernapasan.
Selain itu, sebuag studi ilmiah tahun 2023 yang dipublikasikan oleh Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan mengungkapkan bahwa kencur memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur di saluran pernapasan. Infeksi bakteri atau jamur seringkali menjadi penyebab utama batuk, dan dengan sifat antimikroba yang dimilikinya, kencur dapat membantu mengatasi infeksi tersebut dan meredakan batuk.
Hasil studi ilmiah yang dipublikasikan oleh Journal of Functional Foods menyebutkan bahwa kandungan propolis dalam kencur juga turut berperan dalam meredakan batuk. Propolis memiliki khasiat untuk meredakan peradangan dan menghambat perkembangan patogen yang menginfeksi saluran pernapasan. Kencur memiliki sifat ekspektoran yang dapat membantu mengencerkan dahak dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, kencur dapat membantu meredakan batuk dengan cara yang alami dan efektif.
Cara Mengolah Kencur untuk Batuk
1. Ramuan Kencur Madu
Bahan:
- 1 ruas kencur
- 2 sdm madu
- 1 gelas air hangat
Cara membuat:
- Parut kencur dan peras airnya.
- Campurkan air perasan kencur dengan madu dan air hangat.
- Aduk rata dan minum ramuan ini 2-3 kali sehari.
2. Jamu Kencur
Bahan:
- 1 ruas kencur
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 3 siung bawang putih
- 1 batang serai
- Gula merah secukupnya
- Air secukupnya
Cara membuat:
- Cuci bersih semua bahan.
- Parut kencur, jahe, kunyit, dan bawang putih.
- Geprek serai.
- Rebus semua bahan dengan air hingga mendidih.
- Saring air rebusan dan tambahkan gula merah secukupnya.
- Aduk rata dan minum jamu ini 2-3 kali sehari.
3. Minuman Kencur Jahe
Bahan:
- 1 ruas kencur
- 1 ruas jahe
- 1 gelas air
- Gula secukupnya
Cara membuat:
- Parut kencur dan jahe.
- Rebus air dengan kencur dan jahe hingga mendidih.
- Saring air rebusan dan tambahkan gula secukupnya.
- Minum 2 kali sehari.
Gunakan kencur segar untuk mendapatkan manfaat maksimal. Konsultasikan dengan dokter jika batuk tidak kunjung membaik setelah 3 hari mengonsumsi kencur.
Efek Samping Kencur
Meskipun kencur dianggap aman, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadapnya. Jika mengalami reaksi seperti gatal-gatal, ruam, atau sesak napas, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter. Hindari mengonsumsi kencur dalam jumlah berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau iritasi lambung. Kencur tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui, atau anak-anak tanpa pengawasan dokter.
Itulah manfaat kencur untuk batuk, semoga informasi ini dapat berguna ya.
Baca juga: Kandungan Nutisi dan 15 Manfaat Buah Pir bagi Ibu Hamil
Referensi
- Zhang, F., Yan, Y., Zhang, L. M., Li, D. X., Li, L., Lian, W. W., … & Zhang, W. K. (2023). Pharmacological activities and therapeutic potential of galangin, a promising natural flavone, in age-related diseases. Phytomedicine, 155061.
- Zulfikar, S. F. A., Az-Zahra, N. F., & Radianto, D. O. (2023). Pemanfaatan Kulit Tahu dalam Industri Pangan dan Kesehatan: Tinjauan Pustaka tentang Potensi Nutrisi, Komponen Bioaktif, dan Aplikasi dalam Pengobatan Dan Suplemen Makanan. Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan, 1(3), 49-55.
- Thapa, R., Afzal, O., Altamimi, A. S. A., Goyal, A., Almalki, W. H., Alzarea, S. I., … & Gupta, G. (2023). Galangin as an inflammatory response modulator: An updated overview and therapeutic potential. Chemico-biological interactions, 110482.
- Hassanein, E. H., Abd El‐Maksoud, M. S., Ibrahim, I. M., Abd‐alhameed, E. K., Althagafy, H. S., Mohamed, N. M., & Ross, S. A. (2023). The molecular mechanisms underlying anti‐inflammatory effects of galangin in different diseases. Phytotherapy Research, 37(7), 3161-3181.
- Bacanlı, M., Başaran, A. A., & Başaran, N. (2018). Galangin as a plant phenolic and usage in health and disease. In Polyphenols: prevention and treatment of human disease (pp. 433-438). Academic Press.
- Mak, K. K., Tan, J. J., Marappan, P., Balijepalli, M. K., Choudhury, H., Ramamurthy, S., & Pichika, M. R. (2018). Galangin’s potential as a functional food ingredient. Journal of Functional Foods, 46, 490-503.