15 Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil, Lezat dan Penuh Gizi

Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil

Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil, dimana masa kehamilan adalah periode yang menakjubkan sekaligus penuh tanggung jawab. Setiap suapan yang Ibu konsumsi tak hanya memenuhi kebutuhan tubuh sendiri, tetapi juga menjadi fondasi bagi tumbuh kembang calon buah hati. Di sinilah peran buah-buahan, sebagai salah satu pilar gizi yang paling berwarna dan lezat, menjadi sangat vital. Lalu, buah yang bagus untuk ibu hamil mana saja yang wajib ada di dalam menu sehari-hari?

Bukan sekadar camilan, buah-buahan tertentu mengandung kekuatan nutrisi yang khususnya dibutuhkan selama masa kehamilan. Mulai dari mendukung perkembangan otak dan saraf janin hingga mengatasi keluhan klasik seperti mual dan sembelit. 

Nutrisi Penting yang Wajib Dipenuhi dan Sumber Buahnya

Sebelum masuk ke daftar, penting untuk memahami mengapa buah-buahan ini sangat dianjurkan. Berikut nutrisi kunci untuk kehamilan dan kaitannya dengan buah:

  • Asam Folat
  • Zat Besi
  • Serat
  • Kalsium
  • Vitamin C
  • Kalium 
  • Kolin

15 Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil dan Manfaatnya

Berikut adalah daftar lengkap buah-buahan yang sebaiknya Ibu konsumsi:

1. Alpukat

Salah satu buah yang bagus untuk ibu hamil muda adalah. alpukat, kaya akan asam folat, kalium, vitamin B, C, K, dan lemak sehat. Lemak sehat memberikan energi dan membantu penyerapan vitamin. Kalium di dalamnya juga dikenal dapat meredakan kram kaki yang biasa terjadi. Yang paling istimewa, alpukat mengandung kolin yang crucial untuk perkembangan otak bayi.

2. Pisang

Buah yang bagus untuk ibu hamil trimester pertama saat serangan mual dan lelah mudah datang. Pisang kaya akan vitamin B6 yang terbukti mengurangi mual dan muntah. Kandungan seratnya membantu melancarkan pencernaan, sementara kaliumnya mencegah kelelahan otot.

3. Jeruk

Sumber hidrasi dan asam folat yang luar biasa. Jeruk sarat dengan vitamin C, antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan dan membantu penyerapan zat besi. Kandungan airnya yang tinggi juga menjaga Ibu tetap terhidrasi, yang sangat penting bagi volume darah yang meningkat selama hamil.

4. Mangga

Satu buah mangga dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian dan bahkan vitamin A. Vitamin A penting untuk perkembangan penglihatan, kekebalan tubuh, dan sistem saraf bayi. Namun, karena kandungan gulanya cukup tinggi, konsumsilah secukupnya, terutama jika Ibu memiliki riwayat diabetes gestasional.

5. Buah Beri (Stroberi, Blueberry, Raspberry)

Kelompok beri adalah powerbank nutrisi. Mereka kaya akan karbohidrat sehat, vitamin C, serat, dan antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel dan meningkatkan kesehatan plasenta. Mereka juga termasuk buah yang bagus untuk kulit Ibu berkat kandungan vitamin C-nya yang tinggi dalam produksi kolagen.

6. Apel

Buah yang bagus untuk ibu hamil ini kaya akan serat, vitamin C, kalium, dan vitamin A. Yang unik, apel mengandung pektin, sejenis prebiotik yang menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, sehingga sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Makanlah dengan kulitnya (setelah dicuci bersih) untuk mendapatkan manfaat serat maksimal.

7. Jambu Biji

Jambu biji adalah juara vitamin C bahkan mengalahkan jeruk! Vitamin C yang tinggi sangat baik untuk meningkatkan imunitas dan membantu penyerapan zat besi. Zat besi yang cukup mencegah Ibu dari anemia, yang sering menyebabkan lemas dan pusing.

8. Semangka

Buah yang bagus untuk ibu hamil di trimester akhir. Semangka meredakan heartburn dan pembengkakan pada kaki karena sifatnya yang menghidrasi. Ia juga mengandung likopen, antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan risiko preeklamsia dan kelahiran prematur.

9. Pepaya Matang

Pepaya yang benar-benar matang sangat aman dan bergizi. Kaya akan vitamin A, C, kalium, dan enzim papain yang membantu pencernaan. Namun, hindari pepaya mentah atau setengah matang karena getahnya dapat memicu kontraksi rahim.

10. Lemon

Menghirup aroma atau menambahkan irisan lemon ke air minum dapat menjadi cara alami mengusir mual di pagi hari. Lemon juga kaya vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan kuat.

11. Pir

Buah buahan yang bagus untuk ibu hamil yang sering sembelit. Pir mengandung serat dalam jumlah tinggi yang efektif melancarkan BAB. Pir juga sumber folat dan kalium yang baik untuk kesehatan jantung Ibu dan janin.

12. Delima

Kaya zat besi yang membantu mencegah anemia defisiensi besi. Delima juga menyediakan vitamin K, kalsium, folat, dan protein yang dibutuhkan untuk perkembangan tulang yang sehat pada bayi.

13. Kurma

Buah yang bagus untuk ibu hamil yang mendekati HPL. Studi menunjukkan bahwa konsumsi kurma di trimester ketiga dapat membantu melunakkan serviks dan mengurangi kebutuhan induksi persalinan. Kurma juga kaya akan serat, kalium, dan energi alami.

14. Kiwi

Kiwi adalah buah yang bagus untuk promil (program hamil) dan selama hamil karena kandungan folatnya yang sangat tinggi. Satu buah kiwi dapat memenuhi hingga 10% kebutuhan folat harian. Kiwi juga kaya vitamin C dan serat.

15. Aprikot

Aprikot kecil mengandung banyak nutrisi besar. Ia memiliki zat besi, serat, dan vitamin A, C, dan E. Bijinya juga mengandung zat besi, namun konsumsi bijinya harus sangat dibatasi dan dikonsultasikan ke dokter karena mengandung amygdalin dalam jumlah tertentu.

Nah, berbagai nutrisi ajaib ini banyak terkandung dalam buah buahan yang bagus untuk ibu hamil.

Kebutuhan nutrisi tidak berhenti setelah melahirkan. Buah yang bagus untuk ibu menyusui pada dasarnya sama dengan saat hamil, karena Ibu tetap membutuhkan vitamin, mineral, dan energi tinggi untuk memproduksi ASI. Fokus pada buah kaya air seperti semangka dan jeruk untuk menjaga produksi dan hidrasi ASI, serta buah berserat seperti pir dan beri untuk menjaga energi.

Tips Aman Mengonsumsi Buah untuk Ibu Hamil

Selain memilih jenis buah yang tepat, cara mengonsumsinya juga perlu diperhatikan agar tetap aman dan nyaman selama kehamilan. Pastikan untuk selalu mencuci buah hingga bersih di bawah air mengalir guna menghilangkan sisa pestisida, kotoran, atau bakteri seperti Listeria yang dapat membahayakan kehamilan.

Hindari mengonsumsi jus buah yang tidak dipasteurisasi, baik yang dijual dalam kemasan maupun jus segar dari tempat yang tidak terjamin kebersihannya. Sebaiknya buat jus sendiri di rumah menggunakan buah yang telah dicuci dengan baik untuk memastikan higienitasnya.

Meskipun buah kaya akan vitamin dan serat, konsumsilah dalam jumlah yang wajar. Buah mengandung gula alami yang bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan tidak ideal atau peningkatan gula darah, terutama bagi ibu yang memiliki risiko diabetes gestasional.

Selalu dengarkan respons tubuh setelah mengonsumsi buah tertentu. Jika muncul rasa tidak nyaman, mual, atau gejala alergi, segera hentikan dan ganti dengan jenis buah lain yang lebih cocok. Setiap ibu hamil memiliki kondisi yang unik, sehingga yang terbaik adalah menyesuaikan asupan dengan kebutuhan dan toleransi tubuh sendiri.

Cobalah untuk mengonsumsi 2-4 porsi buah buahan yang bagus untuk ibu hamil setiap hari dengan berbagai warna untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang paling lengkap. Selamat menikmati perjalanan kehamilan yang sehat dan penuh warna! Jangan lupa, selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan mengenai pola makan terbaik untuk kondisi Ibu yang spesifik.

Baca juga:

Referensi

  1. Amitay, E. L., & Keinan-Boker, L. (2015). Breastfeeding and childhood leukemia incidence: A meta-analysis and systematic review. JAMA Pediatrics, *169*(6), e151025. https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2015.1025
  2. Al-Kuran, O., Al-Mehaisen, L., Bawadi, H., Beitawi, S., & Amarin, Z. (2011). The effect of late pregnancy consumption of date fruit on labour and delivery. Journal of Obstetrics and Gynaecology, *31*(1), 29-31. https://doi.org/10.3109/01443615.2010.522267
  3. Mousa, A., Naqash, A., & Lim, S. (2019). Macronutrient and micronutrient intake during pregnancy: An overview of recent evidence. Nutrients, *11*(2), 443. https://doi.org/10.3390/nu11020443
  4. Ota, E., Hori, H., Mori, R., Tobe-Gai, R., & Farrar, D. (2015). Antenatal dietary education and supplementation to increase energy and protein intake. Cochrane Database of Systematic Reviews, (6), CD000032. https://doi.org/10.1002/14651858.CD000032.pub3
  5. Raghavan, R., Dreibelbis, C., Kingshipp, B. L., Wong, Y. P., Abrams, B., Gernand, A. D., Rasmussen, K. M., Siega-Riz, A. M., Stang, J., Casavale, K. O., & Spahn, J. M. (2019). Dietary patterns before and during pregnancy and birth outcomes: A systematic review. The American Journal of Clinical Nutrition, *109*(Suppl_7), 729S–759S. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqy353
  6. Saini, R. K., Nile, S. H., & Keum, Y. S. (2016). Folates: Chemistry, analysis, occurrence, biofortification and bioavailability. Food Research International, *89*(Pt 1), 1–13. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2016.07.013
  7. Schoenaker, D. A., Soedamah-Muthu, S. S., & Mishra, G. D. (2014). The association between dietary factors and gestational hypertension and pre-eclampsia: A systematic review and meta-analysis of observational studies. BMC Medicine, *12*, 157. https://doi.org/10.1186/s12916-014-0157-7
Scroll to Top