Apa Manfaat Rempah Bunga Lawang untuk Kesehatan?

Manfaat Rempah Bunga Lawang

Manfaat rempah bunga lawang ternyata sangat luas, melampaui perannya sebagai pengharum masakan. Rempah berbentuk bintang yang berasal dari Tiongkok dan Vietnam ini menyimpan kekayaan senyawa bioaktif yang telah diakui dalam pengobatan tradisional maupun sains modern. Bunga lawang adalah buah kering dari pohon Illicium verum. Setelah matang dan dikeringkan, ia berwarna cokelat tua dengan bentuk bintang yang ikonis, biasanya terdiri dari 8 ruas yang masing-masing menyimpan biji. Aromanya hangat, manis, dan mirip licorice atau adas.

Meski bukan sumber makronutrien yang signifikan, nilai utama bunga lawang terletak pada senyawa bioaktifnya yang padat. Kandungan inilah yang mendasari berbagai klaim kesehatannya:

  • Anetol (Anethole)
  • Asam Shikimat (Shikimic Acid)
  • Linalool dan Limonene
  • Flavonoid (Quercetin, Kaempferol)
  • Vitamin C dan Berbagai Mineral

Apa Manfaat Rempah Bunga Lawang untuk Kesehatan?

Berikut ini ragam manfaat bunga lawang untuk kesehatan yang didukung ilmu pengetahuan.

1. Agen Antivirus dan Penangkal Flu Alami

Manfaat bunga lawang diantaranya karena potensinya melawan virus. Kandungan asam shikimat yang tinggi menjadikannya bahan dasar produksi obat flu komersial. Studi dalam Journal of Medical Virology (2008) menunjukkan bahwa kombinasi asam shikimat dan quercetin dapat meningkatkan respons imun. Mengonsumsi teh bunga lawang hangat dapat membantu meredakan gejala pilek, sakit tenggorokan, dan batuk.

2. Sifat Antibakteri dan Antijamur yang Kuat

Penelitian, termasuk satu yang dimuat di Journal of Medicinal Food (2010), menunjukkan bahwa ekstrak bunga lawang efektif melawan berbagai strain bakteri, bahkan yang resisten terhadap beberapa antibiotik. Senyawa anetol dan linalool di dalamnya juga bersifat antijamur, khususnya terhadap Candida albicans, jamur penyebab infeksi pada mulut, kulit, dan saluran kemih.

3. Sumber Antioksidan yang Melimpah

Kerusakan sel akibat radikal bebas merupakan pemicu penuaan dini dan penyakit kronis. Khasiat bunga lawang sebagai sumber antioksidan berasal dari linalool, kuersetin, dan vitamin C. Senyawa-senyawa ini membantu menetralisir radikal bebas, melindungi tubuh dari stres oksidatif, dan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.

4. Penyehat Saluran Pencernaan

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, bunga lawang sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Rempah ini bersifat karminatif, yaitu dapat mengurangi gas dan kembung. Kandungan seratnya juga membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Minum teh bunga lawang setelah makan berat dapat memberikan efek menenangkan pada perut.

5. Meredakan Nyeri dan Bersifat Antiinflamasi

Sifat antiradang dari senyawa anetol dan flavonoid dalam bunga lawang dapat membantu meredakan nyeri sendi, nyeri otot, dan gejala rematik. Penggunaan eksternal minyak esensialnya yang diencerkan untuk pijatan atau konsumsi tehnya dapat memberikan efek relaksasi dan pengurangan rasa sakit.

6. Potensi dalam Menjaga Kesehatan Hormonal

Beberapa studi awal dan penggunaan tradisional menunjukkan bahwa anetol dalam bunga lawang mungkin memiliki efek mirip estrogen. Hal ini diyakini dapat membantu meredakan gejala menopause ringan dan melancarkan siklus menstruasi. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

7. Pengusir Serangga Alami

Aroma kuat minyak atsiri bunga lawang, khususnya limonene dan linalool, tidak disukai oleh nyamuk dan serangga tertentu. Penggunaan minyak esensial bunga lawang yang telah diencerkan dapat berfungsi sebagai repellent alami yang lebih aman dibandingkan bahan kimia sintetis.

Cara Menggunakan Bunga Lawang untuk Kesehatan dan Kuliner

Pertama, sebagai Teh Herbal. Rebus 1-2 bunga lawang utuh dengan air selama 5-10 menit. Kamu dapat menambahkan madu atau irisan jahe untuk rasa dan manfaat tambahan. Cara ini cocok untuk meredakan flu dan gangguan pencernaan.

Kedua, sebagai Bumbu Masakan. Gunakan bunga lawang utuh dalam masakan berkuah seperti sop, kari, rendang, atau semur. Masukkan rempah ini di awal proses memasak agar aromanya meresap sempurna, dan angkat sebelum disajikan.

Ketiga, dalam bentuk Bubuk Rempah. Sangrai bunga lawang terlebih dahulu, lalu haluskan. Bubuk ini dapat Anda tambahkan ke dalam campuran bumbu kering atau adonan kue, seperti kue nastar, untuk memberikan aroma yang khas.

Keempat, memanfaatkan Minyak Esensial-nya. Minyak esensial bunga lawang dapat digunakan untuk aromaterapi dengan cara diharumkan, atau dioleskan setelah dicampur dengan minyak pembawa (carrier oil) untuk keperluan pijatan. Penting untuk diingat, minyak esensial ini tidak untuk dikonsumsi langsung.

Peringatan Penting dan Efek Samping

Meski banyak manfaat bunga lawang, kehati-hatian tetap diperlukan:

  • Gunakan Bunga Lawang Cina (Illicium verum) yang aman. Hindari Bunga Lawang Jepang (Illicium anisatum) yang beracun dan dapat menyebabkan mual, kejang, bahkan gangguan saraf. Cirinya mirip, tetapi bunga lawang Jepang biasanya lebih kecil dan berujung runcing.
  • Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi kulit atau pencernaan.
  • Ibu Hamil dan menyusui disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam jumlah terapeutik, karena efek farmakologisnya yang kuat.
  • Karena berpotensi memengaruhi enzim hati, konsumsi dalam dosis tinggi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu (seperti obat pengencer darah, obat hormon). Konsultasikan dengan tenaga medis jika Anda sedang dalam pengobatan.

Tips Memilih dan Menyimpan Bunga Lawang

Pastikan memilih bunga lawang yang masih utuh, karena bentuk utuh (belum hancur atau patah) lebih mampu menjaga aroma serta khasiatnya dibandingkan versi yang sudah berbubuk.

Perhatikan aromanya dengan menciumnya. Bunga lawang segar memiliki aroma yang kuat, khas, serta terasa manis dan hangat. Sebaiknya hindari bunga lawang yang berbau apek, tengik, atau aromanya terasa sangat lemah.

Untuk penyimpanan, simpan bunga lawang dengan benar di dalam wadah kedap udara. Tempatkan wadah tersebut di lokasi yang sejuk, gelap, dan kering. Hindari paparan sinar matahari langsung dan area yang lembap untuk mencegah rempah ini kehilangan potensi atau menjadi berjamur.

Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga yang gemar memasak atau mencari pengobatan alami. Kamu dapat membaca 10 rempah-rempah dan manfaatnya yang mudah di termukan di Indonesia juga.

Pertanyaan Umum Seputar Bunga Lawang (FAQ)

1. Apa perbedaan bunga lawang dan adas manis?

Meski aromanya mirip, keduanya berbeda. Bunga lawang (Illicium verum) adalah buah berbentuk bintang dari pohon. Adas manis (Pimpinella anisum) adalah biji kecil dari tanaman herbal keluarga wortel. Kandungan anetol pada keduanya memang memberi aroma serupa.

2. Berapa banyak konsumsi bunga lawang yang aman per hari?

Untuk penggunaan kuliner (sebagai bumbu), jumlahnya aman sesuai selera. Untuk tujuan pengobatan (seperti teh), batasi 1-2 cangkir per hari yang dibuat dari 1-2 bunga lawang utuh. Konsumsi ekstrak atau suplemen harus sesuai anjuran dokter atau herbalis berpengalaman.

3. Apakah bunga lawang sama dengan pekak?

Ya, pekak adalah nama lain untuk bunga lawang yang banyak digunakan di Indonesia, khususnya di daerah Jawa.

4. Bisakah bunga lawang membantu mengatasi kembung pada bayi?

Tidak dianjurkan. Saluran pencernaan bayi masih sangat sensitif. Pemberian air atau teh apapun selain ASI pada bayi di bawah 6 bulan harus mendapat persetujuan dari dokter anak.

Referensi

  1. Patra, J. K., Das, G., Bose, S., Banerjee, S., Vishnuprasad, C. N., del Pilar Rodriguez-Torres, M., & Shin, H.-S. (2020). Star anise (Illicium verum): Chemical compounds, antiviral properties, and clinical relevance. Phytotherapy Research, 34(6), 1248–1267. https://doi.org/10.1002/ptr.6614
  2. Wang, G. W., Hu, W. T., Huang, B. K., & Qin, L. P. (2011). Illicium verum: A review on its botany, traditional use, chemistry and pharmacology. Journal of Ethnopharmacology, *136*(1), 10-20. https://doi.org/10.1016/j.jep.2011.04.051
  3. Huang, Y., Zhao, J., Zhou, L., Wang, J., Gong, Y., Chen, X., Guo, Z., Wang, Q., & Jiang, W. (2010). Antifungal activity of the essential oil of Illicium verum fruit and its main component trans-anethole. Molecules, *15*(11), 7558-7569. https://doi.org/10.3390/molecules15117558
  4. De, M., De, A. K., Sen, P., & Banerjee, A. B. (2002). Antimicrobial properties of star anise (Illicium verum Hook f). Phytotherapy Research, *16*(1), 94-95. https://doi.org/10.1002/ptr.989
  5. Hill, A. (2023, Jul 13). Star anise: Benefits, uses and potential risks. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/star-anise
Scroll to Top