Manfaat minyak bawang putih semakin banyak diperbincangkan. Minyak yang berasal dari proses distilasi atau perendaman bawang putih ini ternyata menyimpan segudang khasiat luar biasa bagi tubuh. Tak sekadar menjadi pelengkap masakan, gunanya minyak bawang putih mencakup aspek kesehatan yang sangat luas, mulai dari meningkatkan sistem imun hingga merawat kecantikan kulit dan rambut.Â
Minyak bawang putih merupakan ekstrak yang dihasilkan melalui proses distilasi atau perendaman siung bawang putih dalam minyak pembawa. Cara membuat minyak bawang putih cukup sederhana – cukup rendam beberapa siung bawang putih yang sudah dikupas dalam minyak zaitun atau minyak kelapa selama beberapa hari. Melalui proses ini, komponen aktif dalam bawang putih akan larut ke dalam minyak, menciptakan konsentrat yang kaya akan senyawa bermanfaat.
Kandungan utama yang bertanggung jawab atas berbagai manfaat minyak bawang putih adalah allicin, senyawa sulfur yang memberikan aroma khas pada bawang putih. Selain allicin, minyak ini juga mengandung berbagai senyawa sulfida, antioksidan, vitamin C, vitamin B6, selenium, dan mineral lainnya. Komponen-komponen inilah yang memberikan minyak bawang putih sifat antibakteri, antijamur, antiinflamasi, dan antivirus yang potensial.
Manfaat Minyak Bawang Putih untuk Kesehatan
Berikut ini 10 khasiat minyak bawang putih untuk kesehatan.
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Salah satu kegunaan minyak bawang putih yang paling terkenal adalah kemampuannya dalam meningkatkan sistem imun. Kandungan allicin dalam minyak bawang putih bersifat antibiotik alami yang dapat membantu tubuh melawan patogen penyebab penyakit. Vitamin C, B1, B6, zat besi, dan fosfor yang terkandung di dalamnya bekerja sinergis untuk memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Gunanya minyak bawang putih untuk kesehatan kardiovaskular telah didukung oleh berbagai penelitian. Komponen aktif seperti diallyl disulfide dalam minyak bawang putih diketahui dapat mencegah pembekuan darah, menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, minyak bawang putih juga dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan memperlancar peredaran darah, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Mengatasi Peradangan
Kandungan allicin dalam minyak bawang putih tidak hanya berperan sebagai antioksidan, tetapi juga memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Khasiat minyak bawang putih ini dapat membantu meredakan iritasi jaringan dan mengurangi rasa sakit pada persendian, membuatnya menjadi pilihan alami untuk mengatasi kondisi inflamasi seperti arthritis.
4. Membantu Mengontrol Tekanan Darah
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi minyak bawang putih secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Senyawa aktif dalam minyak bawang putih bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan produksi nitric oxide yang membantu vasodilatasi.
5. Menjaga Kesehatan Kulit dan Mengatasi Jerawat
Kegunaan minyak bawang putih untuk perawatan kulit didukung oleh kandungan selenium, allicin, vitamin C, tembaga, dan zinc. Zinc khususnya dikenal mampu mengontrol produksi sebum (minyak alami kulit) yang berperan dalam timbulnya jerawat. Sifat anti-inflamasi minyak bawang putih juga membantu menenangkan kulit yang meradang akibat jerawat.
6. Mencegah dan Mengatasi Rambut Rontok
Kandungan sulfur, vitamin E, vitamin C, dan vitamin B kompleks dalam minyak bawang putih menjadikannya solusi alami untuk masalah rambut rontok. Manfaat minyak bawang putih untuk rambut termasuk memperkuat akar dan folikel rambut, serta meningkatkan pertumbuhan rambut yang lebih sehat. Pemijatan kulit kepala dengan minyak bawang putih dapat meningkatkan sirkulasi darah di area tersebut, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan rambut yang lebih kuat.
7. Bersifat Antijamur untuk Infeksi
Studi eksperimental membuktikan bahwa minyak bawang putih memiliki sifat antijamur yang efektif menghambat pertumbuhan berbagai jenis jamur. Minyak bawang putih dapat merusak struktur sel jamur dengan menembus membran organelnya. Beberapa infeksi jamur yang dapat diatasi dengan minyak bawang putih antara lain tinea pedis (kutu air), mikosis superfisial (infeksi kulit), dan otomycosis (infeksi telinga).
8. Sebagai Pengusir Nyamuk Alami
Jika mencari alternatif alami dari pengusir nyamuk berbahan kimia, minyak bawang putih bisa menjadi pilihan. Aroma bawang putih yang kuat dipercaya dapat mengusir nyamuk. Cukup oleskan beberapa tetes minyak bawang putih yang telah diencerkan pada permukaan kulit (setelah melakukan tes alergi) untuk mendapatkan perlindungan alami dari gigitan nyamuk.
9. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Sifat antibakteri minyak bawang putih dapat membantu mengatasi ketidakseimbangan bakteri dalam sistem pencernaan. Minyak bawang putih juga merangsang produksi enzim pencernaan, sehingga membantu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi yang lebih optimal.
10. Sumber Antioksidan yang Kuat
Minyak bawang putih kaya akan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini dan kerusakan sel. Konsumsi minyak bawang putih secara teratur dapat memberikan perlindungan terhadap stres oksidatif yang terkait dengan berbagai penyakit degeneratif.
Efek Samping dan Peringatan
Meskipun banyak manfaat minyak bawang putih, penggunaannya perlu memperhatikan beberapa efek samping potensial:
- Efek samping umum napas berbau, mulas, mual, dan diare
- Reaksi topikal seperti Kemerahan, bengkak, atau iritasi pada kulit sensitif
- Dapat berinteraksi dengan pengencer darah dan obat diabetes
- Tidak disarankan untuk penderita gangguan pendarahan, tukak lambung, atau yang akan menjalani operasi
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan minyak bawang putih sebagai suplemen kesehatan, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Dengan memahami apa manfaat minyak bawang putih, kita dapat memanfaatkan bahan alami ini secara optimal untuk mendukung gaya hidup sehat. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk mencoba merasakan langsung khasiat minyak bawang putih? jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga yang mungkin membutuhkan!
Baca juga:
- Begini Cara Membuat Minyak Bawang Putih untuk Nyeri Sendi
- Apa Manfaat Bawang Putih Bakar Campur Madu? Rahasia Vitalitas Pria
- Apa 7 Manfaat Bawang Putih Dicampur Air Hangat?
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah minyak bawang putih aman untuk ibu hamil?
Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan minyak bawang putih sebagai suplemen. Penggunaan topical dalam jumlah kecil umumnya dianggap aman, tetapi konsumsi oral perlu pengawasan medis karena dapat mempengaruhi tekanan darah dan memiliki efek pengencer darah.
2. Berapa lama minyak bawang putih buatan sendiri dapat disimpan?
Minyak bawang putih buatan sendiri harus disimpan di kulkas dan digunakan dalam waktu 5 hari setelah pembuatan. Penyimpanan lebih lama atau pada suhu kamar dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum yang menyebabkan botulisme.
3. Bagaimana cara mengurangi bau menyengat dari minyak bawang putih?
Untuk mengurangi bau menyengat, Anda dapat menambahkan rempah-rempah seperti rosemary, thyme, atau daun salam selama proses infusi. Mengonsumsi peterseli segar atau biji kopi setelah mengonsumsi minyak bawang putih juga dapat membantu mengurangi bau pada napas.
4. Apakah minyak bawang putih efektif untuk mengatasi ketombe?
Ya, sifat antijamur dan antibakteri minyak bawang putih dapat membantu mengatasi ketombe yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Pijat kulit kepala dengan minyak bawang putih yang telah diencerkan dapat mengurangi gatal dan flakes pada kulit kepala.
5. Dapatkah minyak bawang putih digunakan untuk memasak?
Tentu! Minyak bawang putih merupakan bahan masakan yang luar biasa untuk menumis, membumbui salad, atau sebagai saus celup. Namun, perhatikan bahwa pemanasan dapat mengurangi beberapa kandungan nutrisinya, sehingga tambahkan di akhir proses memasak untuk mempertahankan khasiatnya.
Referensi
- Bhatwalkar, S. B., Mondal, R., Krishna, S. B. N., Adam, J. K., Govender, P., & Anupam, R. (2021). Antibacterial Properties of Organosulfur Compounds of Garlic (Allium sativum). Frontiers in Microbiology, 12, 613077. https://doi.org/10.3389/fmicb.2021.613077
- Bayan, L., Koulivand, P. H., & Gorji, A. (2014). Garlic: a review of potential therapeutic effects. Avicenna Journal of Phytomedicine, 4(1), 1–14. https://doi.org/10.22038/ajp.2014.1741
- El-Saber Batiha, G., Magdy Beshbishy, A., G. Wasef, L., Elewa, Y. H. A., A. Al-Sagan, A., Abd El-Hack, M. E., Taha, A. E., M. Abd-Elhakim, Y., & Prasad Devkota, H. (2020). Chemical Constituents and Pharmacological Activities of Garlic (Allium sativum L.): A Review. Nutrients, 12(3), 872. https://doi.org/10.3390/nu12030872
- Kodera, Y., Ushijima, M., Amano, H., Suzuki, J. I., & Matsutomo, T. (2017). Chemical and Biological Properties of S-1-Propenyl-l-Cysteine in Aged Garlic Extract. Molecules, 22(4), 570. https://doi.org/10.3390/molecules22040570
- Ried, K. (2016). Garlic Lowers Blood Pressure in Hypertensive Individuals, Regulates Serum Cholesterol, and Stimulates Immunity: An Updated Meta-analysis and Review. The Journal of Nutrition, 146(2), 389S-396S. https://doi.org/10.3945/jn.114.202192
- Shang, A., Cao, S. Y., Xu, X. Y., Gan, R. Y., Tang, G. Y., Corke, H., Mavumengwana, V., & Li, H. B. (2019). Bioactive Compounds and Biological Functions of Garlic (Allium sativum L.). Foods, 8(7), 246. https://doi.org/10.3390/foods8070246