Buah naga putih (Hylocereus undatus), atau yang sering disebut white dragon fruit, merupakan salah satu jenis buah tropis yang semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Buah ini termasuk dalam keluarga kaktus dan memiliki penampilan yang unik dengan kulit berwarna merah muda cerah dan sisik hijau yang menyerupai naga legendaris. Daging buah naga putih yang berwarna putih dengan taburan biji hitam kecil tidak hanya menyegarkan tetapi juga mengandung segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas buah naga semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. Buah ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang menginginkan asupan nutrisi seimbang tanpa harus mengorbankan kenikmatan rasa. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis segar—seperti perpaduan antara buah kiwi, pir, dan semangka—membuatnya cocok dikonsumsi segala usia.
Kandungan Nutrisi Buah Naga Putih
Buah naga putih dikenal sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram buah naga putih mengandung berbagai zat gizi mikro dan makro yang mengesankan. Kandungan airnya yang mencapai 86.6 gram membuatnya sangat menyegarkan dan ideal untuk dikonsumsi di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.
Dari segi kandungan kalori, Hylocereus undatus termasuk rendah, hanya menyumbang 56 kkal per 100 gram, sehingga sangat cocok untuk program diet dan penurunan berat badan. Kandungan karbohidrat buah naga sebesar 10.9 gram dengan serat pangan mencapai 3.2 gram menjadikannya pilihan karbohidrat kompleks yang sehat.Â
Hylocereus undatus kaya akan vitamin dan mineral esensial. Kandungan vitamin C dalam buah naga putih berkisar antara 1-2.5 mg, yang berperan sebagai antioksidan alami dan pendukung sistem imun tubuh. Mineral penting seperti kalium (231 mg), kalsium (13-18 mg), magnesium (40 mg), dan zat besi (0.5-0.8 mg) juga terdapat dalam jumlah signifikan.
Yang membuat Hylocereus undatus semakin istimewa adalah keberadaan senyawa bioaktif seperti antioksidan flavonoid, betasianin, hidroksinamat, fenolik, quercetin, dan kaempferol.
Kombinasi unik dari nutrisi penting ini menjadikan buah naga putih sebagai makanan fungsional yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi dasar tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Manfaat Buah Naga Putih untuk Kesehatan
Berikut ini manfaat buah naga putih untuk kesehatan.
1. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Kandungan serat tinggi dalam buah naga putih menjadikannya salah satu buah terbaik untuk pencernaan. Serat makanan berperan penting dalam melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit, memberi makan bakteri baik di usus sebagai prebiotik alami, meningkatkan konsistensi feses dan frekuensi BAB yang teratur, serta mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti divertikulosis dan wasir. Studi menunjukkan bahwa konsumsi rutin makanan kaya serat seperti Hylocereus undatus dapat mengurangi risiko kanker usus besar hingga 25%. Mekanisme kerjanya melalui pembersihan saluran pencernaan dari zat-zat karsinogenik dan sisa metabolisme.
2. Menguatkan Sistem Imun Tubuh
Dalam era peningkatan kesadaran akan kesehatan, buah naga untuk imunitas menjadi pilihan cerdas. Vitamin C dalam buah naga putih, meskipun tidak setinggi buah jeruk, tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi sel darah putih (leukosit) yang merupakan tentara tubuh, fungsi barrier epitel sebagai pertahanan pertama terhadap patogen, aktivitas antioksidan yang melindungi sel imun dari kerusakan, dan produksi antibodi untuk respons imun yang lebih cepat dan efektif. Kombinasi vitamin C dengan antioksidan alami lainnya menciptakan sistem pertahanan berlapis yang membantu tubuh melawan infeksi virus, bakteri, dan patogen lainnya.
3. Mengontrol Kadar Gula Darah
Bagi penderita diabetes mellitus atau mereka yang berisiko, buah naga putih untuk diabetes merupakan pilihan yang tepat. Indeks glikemik buah naga putih yang rendah, berkisar antara 48-52, membuatnya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam setelah dikonsumsi. Kandungan serat yang tinggi juga memperlambat penyerapan gula di usus, sehingga kadar glukosa darah tetap stabil.
Penelitian dalam jurnal PloS One membuktikan bahwa konsumsi Hylocereus undatus secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsinya harus dalam jumlah wajar dan tetap mempertimbangkan total asupan karbohidrat harian. Penderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi mengenai porsi yang tepat.
4. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Khasiat buah naga putih untuk jantung tidak perlu diragukan lagi. Kombinasi antara serat pangan, antioksidan, dan mineral magnesium dalam buah ini bekerja sinergis untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan mengikat asam empedu di usus dan mengeluarkannya dari tubuh.
Antioksidan betasianin dan flavonoid mencegah oksidasi kolesterol LDL, yang merupakan tahap awal pembentukan plak aterosklerotik di dinding pembuluh darah. Sementara magnesium berperan dalam relaksasi pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dengan mengonsumsi Hylocereus undatus secara teratur, risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi dapat dikurangi secara signifikan.
5. Mendukung Program Diet dan Weight Management
Bagi mereka yang sedang menjalani program diet, buah naga putih untuk diet merupakan pilihan yang tepat. Dengan hanya 56 kkal per 100 gram, buah ini termasuk rendah kalori namun kaya serat dan air. Kombinasi ini memberikan efek kenyang yang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan atau ngemil makanan tidak sehat.
Kandungan air yang tinggi dalam buah naga putih juga membantu menjaga hidrasi tubuh dan memperlancar metabolisme. Proses pencernaan serat membutuhkan energi yang cukup besar, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan pembakaran kalori. Dengan menjadikan Hylocereus undatus sebagai bagian dari pola makan sehat, proses penurunan berat badan akan berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
6. Menjaga Kesehatan Kulit dan Anti-Aging
Manfaat buah naga putih untuk kulit berasal dari kandungan vitamin C yang berperan penting dalam sintesis kolagen. Kolagen adalah protein structural utama yang memberikan kekencangan dan elastisitas pada kulit. Dengan bertambahnya usia, produksi kolagen alami menurun, menyebabkan munculnya keriput, garis halus, dan kulit kendur.
Konsumsi rutin Hylocereus undatus dapat membantu memperlambat proses penuaan dini dengan meningkatkan produksi kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan radikal bebas. Antioksidan dalam buah naga putih juga melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi lingkungan. Tak heran jika ekstrak buah naga putih banyak digunakan dalam produk perawatan kulit dan kosmetik.
7. Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Gigi
Kandungan kalsium dan magnesium dalam buah naga putih menjadikannya makanan yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi. Kalsium merupakan mineral utama penyusun tulang, sementara magnesium membantu dalam penyerapan dan metabolisme kalsium di dalam tubuh. Kombinasi kedua mineral ini penting untuk mempertahankan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Selain itu, buah naga putih juga mengandung fosfor (27 mg/100g) yang bersama kalsium membentuk hidroksiapatit, mineral utama yang memberikan kekuatan pada tulang dan gigi. Konsumsi Hylocereus undatus secara teratur, terutama pada usia pertumbuhan dan lansia, dapat membantu menjaga kesehatan skeletal system secara optimal.
8. Menjaga Kesehatan Mata
Meskipun dalam jumlah yang tidak besar, buah naga putih mengandung lutein dan zeaxanthin—dua karotenoid yang sangat penting untuk kesehatan mata. Kedua senyawa ini terkonsentrasi di makula retina, di mana mereka berfungsi sebagai filter alami terhadap sinar biru yang berpotensi merusak dari perangkat elektronik dan sinar matahari.
Konsumsi makanan kaya lutein dan zeaxanthin secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia dan katarak. Dalam era digital seperti sekarang, di mana paparan sinar biru dari gadget semakin meningkat, perlindungan dari dalam melalui konsumsi Hylocereus undatus menjadi semakin penting.
Perbandingan Buah Naga Putih vs Buah Naga Merah
Pemahaman tentang perbedaan buah naga merah dan putih membantu dalam memilih varietas yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan preferensi rasa.
Aspek | Buah Naga Putih | Buah Naga Merah |
---|---|---|
Rasa | Lebih mild, kurang manis | Lebih manis, aroma kuat |
Kandungan Gula | 7.65g/100g | 11.5g/100g |
Antioksidan | Sedang, berbagai jenis | Tinggi, terutama antosianin |
Kandungan Zat Besi | 0.5-0.8mg/100g | Lebih tinggi |
Tekstur | Lebih renyah, berair | Lebih lembut |
Harga | Umumnya lebih terjangkau | Biasanya lebih mahal |
Kegunaan | Cocok untuk diet rendah gula | Ideal untuk kebutuhan antioksidan tinggi |
Kedua jenis buah naga sama-sama menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa. Pilihan antara buah naga putih atau merah sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pribadi. Jika mengutamakan kandungan antioksidan yang lebih tinggi dan tidak masalah dengan rasa yang lebih manis, buah naga merah adalah pilihan tepat.
Sebaliknya, bila membatasi asupan gula, sedang menjalani program diet ketat, atau lebih menyukai rasa yang tidak terlalu manis, Hylocereus undatus akan lebih sesuai. Yang terpenting adalah memasukkan salah satu atau keduanya dalam pola makan seimbang untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Cara Memilih dan Menyimpan Buah Naga Putih
1. Tips Memilih Buah Naga yang Berkualitas
Memilih buah naga putih yang segar dan berkualitas penting untuk mendapatkan cita rasa dan kandungan gizi yang optimal. Berikut tips dalam memilih buah naga putih:
- Pilih yang berwarna merah muda cerah dan merata. Hindari yang ada bercak hitam atau kecoklatan yang menandakan pembusukan.
- Buah naga putih yang matang akan terasa sedikit lembut ketika ditekan, tetapi tidak terlalu lembek.
- Sisik yang masih hijau segar menandakan kesegaran buah. Hindari yang sisiknya sudah mengering atau berwarna coklat.
- Pilih buah yang terasa berat untuk ukurannya, menandakan kandungan air yang masih baik.
Teknik Penyimpanan yang Tepat
Buah naga putih yang belum dipotong dapat disimpan pada suhu ruangan selama 2-3 hari. Jika ingin disimpan lebih lama, letakkan dalam kulkas pada kompartemen buah dan sayur, dimana dapat bertahan hingga 2 minggu. Untuk buah naga putih yang sudah dipotong, bungkus rapat dengan plastik wrap dan simpan dalam kulkas, konsumsi dalam 2-3 hari.
Potensi Efek Samping dan Peringatan
Meskipun Hylocereus undatus umumnya aman dikonsumsi, sebagian kecil orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsinya. Gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, bibir atau lidah bengkak, ruam kulit, mual, atau bahkan sesak napas pada kasus yang parah. Jika mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi buah naga putih, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Bagi penderita diabetes, meskipun buah naga putih memiliki indeks glikemik rendah, konsumsinya tetap harus dalam porsi wajar dan diperhitungkan sebagai bagian dari total asupan karbohidrat harian. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menentukan porsi yang tepat sesuai kondisi kesehatan.
Ibu hamil dan menyusui umumnya aman mengonsumsi buah naga putih, karena kandungan seratnya dapat membantu mengatasi konstipasi yang sering dialami selama kehamilan. Namun, disarankan untuk mencucinya hingga bersih dan mengupas kulitnya sebelum dikonsumsi untuk menghindari kontaminasi bakteri atau pestisida.
Sebagai penutup, mari kita jadikan buah naga putih sebagai salah satu pilihan buah sehari-hari untuk investasi kesehatan jangka panjang. Dengan mengonsumsinya secara teratur dan bijak, kita dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan berkualitas. Kesehatan adalah kekayaan yang tak ternilai, dan buah naga putih hadir sebagai salah satu cara alami untuk meraihnya.
Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada keluarga dan teman-teman kamu agar mereka juga dapat mengetahui manfaat luar biasa dari buah naga putih.
Baca juga:
- Buah Naga Kuning dengan Segudang Manfaat Kesehatan
- 5 Perbedaan Buah Naga Kuning dan Merah
- Mengenal Buah Gandaria, Si Emas Tropis Kaya Manfaat
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah buah naga putih baik untuk penderita diabetes?
Ya, buah naga putih baik untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik rendah (48-52) dan kandungan serat tinggi yang membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, konsumsinya harus dalam porsi wajar dan disesuaikan dengan total asupan karbohidrat harian.
2. Bagaimana cara membedakan buah naga putih dan merah sebelum dibelah?
Hylocereus undatus biasanya memiliki sisik yang lebih jarang dan lebar dengan warna kulit lebih terang (merah muda), sedangkan buah naga merah memiliki sisik lebih rapat dan menonjol dengan warna kulit lebih gelap (merah tua/ungu). Ukuran buah naga putih juga cenderung lebih besar.
3. Berapa takaran aman konsumsi buah naga putih per hari?
Untuk orang dewasa sehat, konsumsi 1-2 porsi (sekitar 150-300 gram) buah naga putih per hari dianggap aman dan memberikan manfaat optimal. Porsi dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kondisi kesehatan.
4. Apakah biji hitam dalam buah naga putih bisa dimakan?
Ya, biji hitam kecil dalam buah naga putih aman dan justru mengandung serat serta asam lemak esensial yang bermanfaat untuk kesehatan. Biji tersebut akan lolos melalui sistem pencernaan tanpa dicerna.
5. Bisakah buah naga putih membantu menurunkan berat badan?
Tentu! Buah naga putih rendah kalori (56 kkal/100g), tinggi serat, dan mengandung banyak air, sehingga memberikan efek kenyang lebih lama dan membantu mengontrol nafsu makan. Cocok sebagai camilan sehat dalam program penurunan berat badan.
Referensi
- Wu, L.-C., Hsu, H.-W., Chen, Y.-C., Chiu, C.-C., Lin, Y.-I., & Ho, J.-A. A. (2023). Antioxidant and antiproliferative activities of red pitaya. Food Chemistry, 95(2), 319–327. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2005.01.002
- Poolsup, N., Suksomboon, N., & Paw, N. J. (2021). Effect of dragon fruit on glycemic control in prediabetes and type 2 diabetes: A systematic review and meta-analysis. PLoS ONE, 12(9), e0184577. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0184577
- Mahattanatawee, K., Manthey, J. A., Luzio, G., Talcott, S. T., Goodner, K., & Baldwin, E. A. (2021). Total antioxidant activity and fiber content of select Florida-grown tropical fruits. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 54(19), 7355–7363. https://doi.org/10.1021/jf060566s
- Wichienchot, S., Jatupornpipat, M., & Rastall, R. A. (2020). Oligosaccharides of pitaya (dragon fruit) flesh and their prebiotic properties. Food Chemistry, 120(3), 850–857. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2009.11.026
- Jaafar, R. A., Rahman, A. R. B. A., Mahmod, N. Z. C. & Vasudevan, R. (2009). Proximate Analysis of Dragon Fruit (Hylecereus polyhizus). American Journal of Applied Sciences, 6(7), 1341-1346. https://doi.org/10.3844/ajassp.2009.1341.1346
- Lim, H. K., Tan, C. P., Karim, R., Ariffin, A. A., & Bakar, J. (2020). Chemical composition and DSC thermal properties of two species of Hylocereus cacti seed oil: Hylocereus undatus and Hylocereus polyrhizus. Food Chemistry, 119(4), 1326–1331. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2009.09.002
- Ariffin, A. A., Bakar, J., Tan, C. P., Rahman, R. A., Karim, R., & Loi, C. C. (2009). Essential fatty acids of pitaya (dragon fruit) seed oil. Food Chemistry, 114(2), 561-564. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.09.108
- Wu, L. C., Hsu, H. W., Chen, Y. C., Chiu, C. C., Lin, Y. I., & Ho, J. A. (2006). Antioxidant and antiproliferative activities of red pitaya. Food Chemistry, 95(2), 319-327.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2005.01.002