Manfaat Jamu Beras Kencur – Jamu beras kencur, sebuah warisan budaya yang kaya dari Indonesia, telah lama dikenal sebagai minuman herbal dengan segudang manfaat kesehatan. Terbuat dari campuran beras dan kencur, jamu ini tidak hanya menawarkan rasa yang khas tetapi juga beragam khasiat yang mampu menjaga kesehatan tubuh.
Di masa lalu, jamu beras kencur sering dibuat oleh para nenek moyang kita dan diwariskan dari generasi ke generasi. Proses pembuatannya yang sederhana namun kaya akan manfaat menjadikan jamu ini populer di kalangan masyarakat tradisional hingga modern.
Kandungan Nutrisi dalam Jamu Beras Kencur
Jamu beras kencur mengandung berbagai nutrisi penting yang baik untuk tubuh. Beberapa kandungan utama yang terdapat dalam jamu beras kencur antara lain:
- Kalsium
- Kalium
- Fosfor
- Flavonoid
- Magnesium
- Zat Besi
- Mangan
- Seng
- Vitamin B1
- Vitamin C
- Vitamin E
Manfaat Jamu Beras Kencur untuk Kesehatan
Berikut beberapa manfaat jamu beras kencur untuk kesehatan yang dirangkum dari beberapa sumber ilmiah.
1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan flavonoid dalam jamu beras kencur memiliki sifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Flavonoid adalah senyawa bioaktif yang ditemukan dalam berbagai tumbuhan, dan mereka terkenal karena kemampuannya dalam menangkal kerusakan oksidatif pada sel-sel tubuh. Dengan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, flavonoid dalam jamu beras kencur dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif yang bisa memicu berbagai penyakit kronis.
2. Menurunkan Risiko Kanker
Antioksidan dalam jamu beras kencur, seperti flavonoid dan polifenol, memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan DNA. Kerusakan DNA yang disebabkan oleh radikal bebas dapat memicu mutasi yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi sel-sel kanker. Dengan mengonsumsi jamu beras kencur secara rutin, tubuh mendapatkan asupan antioksidan yang cukup untuk melawan efek merusak dari radikal bebas, sehingga mengurangi risiko terjadinya mutasi seluler yang dapat menyebabkan kanker.
Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa senyawa dalam kencur, seperti kurkuminoid, memiliki aktivitas antikanker langsung. Senyawa ini mampu menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel kanker, menghambat proliferasi (pertumbuhan dan penyebaran) sel-sel kanker, dan menghalangi pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan oleh tumor untuk tumbuh (angiogenesis). Efek-efek ini menjadikan jamu beras kencur sebagai salah satu pilihan alami yang potensial untuk membantu mencegah dan menghambat perkembangan kanker.
3. Meredakan Gejala Maag
Kandungan antispasmodik dan antiradang dalam kencur memiliki kemampuan untuk meredakan berbagai gangguan pencernaan, termasuk rasa mual, muntah, dan perut kembung yang sering dialami oleh penderita maag. Kencur telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai tanaman obat yang efektif untuk mengatasi masalah pencernaan. Senyawa antispasmodik dalam kencur bekerja dengan merilekskan otot-otot di saluran pencernaan, sehingga mengurangi kejang dan kontraksi yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut.
Selain kencur, beras dalam jamu beras kencur juga memiliki manfaat khusus untuk kesehatan lambung. Beras mengandung karbohidrat kompleks yang mudah dicerna dan dapat membantu menenangkan lambung yang iritasi. Karbohidrat kompleks dalam beras bertindak sebagai sumber energi yang stabil dan tidak menyebabkan peningkatan asam lambung yang berlebihan, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita maag. Konsumsi beras juga dapat membantu melapisi dinding lambung, memberikan efek menenangkan dan melindungi lambung dari iritasi lebih lanjut.
4. Mengatasi Jerawat
Sifat antiradang dalam jamu beras kencur sangat bermanfaat untuk mengatasi jerawat yang meradang. Jerawat yang meradang sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri dan peradangan pada folikel rambut dan kelenjar minyak di kulit. Senyawa antiradang dalam kencur, seperti kurkuminoid, dapat membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit yang terkena jerawat. Dengan meredakan peradangan, kencur membantu mengurangi ukuran dan intensitas jerawat, serta mempercepat proses penyembuhan.
Selain mengatasi peradangan, jamu beras kencur juga kaya akan vitamin dan antioksidan yang penting untuk kesehatan kulit. Vitamin dalam kencur, seperti vitamin C dan vitamin E, berperan penting dalam proses regenerasi sel kulit. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang membantu mempercepat produksi kolagen, yaitu protein yang diperlukan untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Produksi kolagen yang optimal dapat membantu memperbaiki jaringan kulit yang rusak akibat jerawat, sehingga bekas jerawat dapat memudar lebih cepat.
5. Meredakan Batuk Berdahak dan Hidung Tersumbat
Jamu beras kencur memiliki kandungan antimukolitik, antiseptik, dan antiradang yang efektif untuk meredakan batuk berdahak dan hidung tersumbat. Konsumsi jamu ini dapat membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan, serta mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.
6. Membantu Pemulihan Luka Pasca Persalinan
Wanita yang baru saja melahirkan dapat merasakan manfaat jamu beras kencur dalam proses pemulihan luka pascapersalinan. Kandungan senyawa fenolik yang bersifat antioksidan dalam jamu ini dapat mempercepat perbaikan sel-sel yang rusak dan mengurangi rasa nyeri serta pegal pada otot.
7. Menjaga Kesehatan Sistem Kardiovaskular
Antioksidan dalam jamu beras kencur melindungi jantung dan pembuluh darah dari kerusakan oksidatif, mencegah penyakit jantung koroner. Jamu ini juga membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko hipertensi, dan mengandung fitosterol untuk menurunkan kolesterol. Meskipun bermanfaat, makanan sehat dan gaya hidup juga penting.
8. Meningkatkan Nafsu Makan Anak
Anak-anak yang mengalami kesulitan makan dapat dibantu dengan konsumsi jamu beras kencur. Senyawa dalam jamu ini diketahui dapat merangsang nafsu makan, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanismenya secara menyeluruh.
9. Menjaga Kadar Gula Darah Normal
Jamu beras kencur bisa bermanfaat bagi penderita diabetes dengan mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Kandungan kurkumin dalam kencur membantu mengurangi glukosa darah dan resistensi insulin. Senyawa antioksidan dalam kencur melindungi sel dari stres oksidatif, yang bisa memperburuk diabetes. Serat dalam beras membantu mengontrol penyerapan glukosa. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi manfaatnya secara klinis.
Cara Membuat Jamu Beras Kencur di Rumah
Membuat jamu beras kencur sendiri di rumah sangat mudah dan bahan-bahannya pun mudah didapat. Berikut ini adalah resep sederhana untuk membuat jamu beras kencur:
Bahan-bahan:
- 50 gram kencur, kupas dan bersihkan
- 75 gram beras, rendam selama beberapa jam
- 3 lembar daun pandan
- 2,5 liter air
- Gula aren secukupnya
Cara Membuat:
- Sangrai beras hingga kekuningan, kemudian haluskan.
- Haluskan kencur bersama beras dan gula aren.
- Masukkan campuran tersebut ke dalam air yang telah direbus bersama daun pandan.
- Rebus hingga mendidih, lalu saring.
- Konsumsi jamu beras kencur sebanyak 2 kali sehari untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Efek Samping dan Konsumsi Aman
Meskipun jamu beras kencur memiliki berbagai manfaat, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti mual, sakit kepala, dan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan. Bila kamu memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi jamu beras kencur.
Akhir Kata
Jamu beras kencur merupakan minuman herbal yang kaya manfaat bagi kesehatan. Mulai dari meredakan gejala maag, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menurunkan risiko kanker, jamu ini menawarkan solusi alami yang bisa dijadikan bagian dari gaya hidup sehat. Namun, penting untuk selalu mengonsumsinya dalam batas wajar dan mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing. Dengan demikian, kita dapat merasakan manfaat maksimal dari jamu beras kencur tanpa harus khawatir akan efek sampingnya. Semoga informasi tentang manfaat jamu beras kencur untuk kesehatan tubuh ini dapat berguna, terimakasih.
Baca juga:
- 9 Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan dan Kecantikan Alami
- Resep dan 16 Manfaat Jus Wortel
- 8 Manfaat Susu Kurma, Minuman Sehat Kaya Nutrisi
- 16 Manfaat Air Kelapa Tua Lebih Dari Sekedar Pelepas Dahaga
- Raih Sehat dan Bahagia untuk Ibu Hamil dengan 9 Manfaat Apel
Referensi
- Lestari, D. A., Ernawati, D., & Ardianti, F. (2020). Pengaruh Pemberian Jamu Beras Kencur Terhadap Nafsu Makan dan Status Gizi Anak Balita Stunting. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 9(1), 34-40.
- Setyowati, F. D., & Ernawati, D. (2018). Efektivitas Jamu Beras Kencur Terhadap Gejala Maag pada Pasien Rawat Jalan Klinik Interna RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), 122-127.
- Fitria, R. D., & Ernawati, D. (2017). Efek Pemberian Jamu Beras Kencur Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan Trigliserida Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), 118-123.
- Diana, F., & Ernawati, D. (2019). Aktivitas Antimikroba dan Ekspektoran Ekstrak Etanol Kencur (Kaempferia galanga L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 6(1), 2019, Hal. 34-39.
- Diana Sari, dkk. Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Mencit Balb/c. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 4(2), 2017, Hal. 87-92.
- Nisa Rahmawati, dkk. Efek Antihipertensi dan Antioksidan Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Tikus Wistar Hipertensi. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 5(1), 2018, Hal. 43-48.
- Intan Nurhayati, dkk. Efektivitas Pemberian Ekstrak Etanol Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Kadar Gula Darah Mencit Wistar Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 3(2), 2016, Hal. 121-126.
- Dwiyanti, F. D., Sari, R. I., & Verawati, M. R. (2014). Efektivitas Jamu Beras Kencur terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri. Jurnal: Sains Farmasi Indonesia, 7(2), 117-121.