Candi Gumpung, sebuah peninggalan sejarah di kawasan cagar budaya Muara Jambi, Provinsi Jambi, memiliki daya tarik tak terbandingkan. Dengan sejarah yang mencakup pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-10, candi ini merupakan saksi bisu kejayaan agama Buddha Vajrayana. Mari kita gali lebih dalam tentang keunikan dan pesona Candi Gumpung.
Lokasi dan Sejarah Candi Gumpung
Candi Gumpung terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Dibangun pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-10, menjadi pusat kegiatan keagamaan Buddha Vajrayana. Inskripsi pada lempengan emas memberikan wawasan tentang mantra dan nama yang digunakan dalam Vajradhātu-Mandala.
Candi tersebut menonjol dengan struktur fisiknya yang megah. Dikelilingi oleh pagar berukuran 150 x 155 meter, candi ini terdiri dari candi induk dan mandapa. Candi induk berdenah persegi berukuran 17,9 x 17,9 meter tanpa atap, menghadap ke timur, menciptakan suasana spiritual yang mengalir dari matahari terbit. Tangga unik di depan candi menambah pesona, dengan satu pipi tangga dan satu makara sebagai elemen dekoratif.
Di atas lapik besar candi, lima stupa kecil membentuk Vajradhatu Mandala, simbol penting dalam agama Buddha Vajrayana. Stupa-stupa ini mewakili Vairocana, Amodhhasiddha, Aksobhya, dan Ratṇasambhāwa. Konsep ini menonjolkan pentingnya pencerahan dan keselamatan dalam agama tersebut.
Selama pemugaran tahun 1982-1988, temuan arkeologis mengungkapkan misteri masa lalu Candi Gumpung. Inskripsi pada lempengan emas, ditulis dengan aksara Jawa Kuno, berisi mantra dan nama dalam Vajradhatu Mandala. Temuan ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang praktik keagamaan yang berlangsung di masa lalu.
Tidak hanya dalam tulisan, Candi tersebut terhubung dengan sejarah melalui temuan keramik China dari masa Dinasti Sung. Ini mencerminkan interaksi budaya dan perdagangan yang luas antara Indonesia dan Tiongkok pada periode tersebut.
Peta Lokasi
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk dapat bervariasi, namun, diperkirakan sekitar Rp 9.000 per orang.
Jam Buka
Dengan segala keunikan dan pesonanya, mengunjungi Candi Gumpung merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Kawasan wisata kompleks Candi Muaro Jambi dapat dikunjungi dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.
Candi Gumpung, dengan segala keindahan arsitekturnya dan pesona sejarahnya, menjadi bukti kebesaran peradaban masa lalu. Dalam cahaya matahari terbit yang bersinar di atasnya, kita meresapi keindahan yang tak terbantahkan dari warisan budaya ini yang menggugah rasa ingin tahu dan memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah Indonesia, terimakasih.
Baca juga:
- Hesti’s Garden: Sejarah, Daya Tarik, Fasilitas, dan Harga Tiket
- Air Panas Grao Sakti: Daya Tarik, Fasilitas, dan Harga Tiket
- Goa Sengering: Sejarah, Daya Tarik, Fasilitas, dan Harga Tiket
- Telaga Biru Jangkat: Sejarah, Daya tarik, dan Harga Tiket
Photo-Photo
Referensi
- Astrilianda, V. (2021). Stupa Candi Muarajambi: Kajian Bentuk dan Fungsi (Doctoral dissertation, Universitas Jambi).
- Meilania, M., & Febrianti, H. (2019). Pelestarian candi muaro jambi sebagai benda cagar budaya dan pariwisata di provinsi jambi. Journal V-Tech, 2(1), 99-109.
- Hardiarti, S. (2017). Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat pada Candi Muaro Jambi. Aksioma, 8(2), 99-110.
- Santiko, H. (2006). The Structure of Candi Gumpung at Muara Jambi’. Archaeology: Indonesian Perspective (Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), 373-82.
- Kebudayaan Kemdikbud. Masa Pendirian Cani Gumpung Muara Jambi. Dakses pada 9 Januari 2024.