Niat Sholat Maghrib Sendiri atau Berjamaah

Niat Sholat Maghrib

Niat Sholat Maghrib

Niat Sholat Maghrib penting diketahui karena menjadi bagian dari pelaksanaan sholat wajib yang merupakan salah satu dari lima sholat wajib yang harus ditunaikan oleh umat Islam. Kewajiban sholat ditegaskan dalam beberapa surah dalam Al-Qur’an, salah satunya surah Al-Baqarah ayat 43:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Artinya: “Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Waktu sholat Maghrib adalah salah satu waktu sholat yang termasuk paling singkat. Umumnya, banyak yang beranggapan bahwa waktu Maghrib adalah dari azan Maghrib sampai azan Isya, sehingga tanpa sadar seseorang sering mengundur-undur melaksanakannya.

Begitu sempitnya waktu sholat Maghrib, para ulama pernah menganalogikan waktu Maghrib ini dengan perkiraan mulai dari waktu wudu, azan, iqomah, dan sholat kurang lebih lima rakaat normal.

Para ulama mazhab sepakat bahwa awal waktu Maghrib dimulai ketika seluruh lingkaran matahari telah lenyap tenggelam. Rasulullah SAW bersabda:

“Waktu sholat Maghrib adalah bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh syafaq.” (HR Muslim)

Syafaq adalah warna kemerahan di langit. Hal ini sesuai dengan pemahaman orang-orang Arab, dan ini disebutkan dalam syair-syair mereka. Demikian pula penjelasan yang diberikan oleh para ulama seperti Ibnu ‘Umar, Ibnu Katsir, Ash-Shan’ani, Al-Azhari, Ibnu Faris, Al-Khalil, dan sejumlah besar ulama.

Niat Sholat Maghrib

Berikut ini bacaan niatnya yang disadur dari situs resmi mui.or.id:

1. Niat Sholat Maghrib Sendiri

أُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى.

Ushalli fardhal maghribi tsalatsa raka’atin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat, pada waktunya karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Sholat Maghrib Berjamaah sebagai Imam

أُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى.

Usholli fardhal maghribi tsalatsa raka’atin mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam, pada waktunya karena Allah Ta’ala.”

3. Niat Sholat Maghrib Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّي فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى.

Usholli fardhal maghribi tsalatsa raka’atin mustaqbilal qiblati adaa’an makmuman lillaahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat melakukan sholat fardhu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum, pada waktunya karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Maghrib 3 Rakaat

Sholat Maghrib 3 rakaat dilakukan dengan tata cara yang sama seperti sholat wajib lainnya. Menyadur dari situs muhammadiyah.or.id, berikut rincian tata cara pelaksanaan sholat Maghrib:

1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat

Mulailah dengan berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat sholat Maghrib.

2. Takbiratul Ihram

Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan ucapkan “Allahu Akbar”.

3. Doa Iftitah

Setelah tangan bersedekap, bacalah doa iftitah. Berikut bacaan doa iftitah adalah:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Allahumma baa’id baynii wa bayna khathaayaaya kamaa baa’adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau menjauhkan timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan dan dosa sebagaimana telah Engkau bersihkan baju putih dari kotoran. Ya Allah, bersihkanlah kesalahanku dengan air, salju, dan embun sebersih-bersihnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Atau bisa juga membaca doa iftitah berikut:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”

Artinya: “Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim.”

4. Bacaan Al-Fatihah dan Surah Pendek

Bacalah surah Al-Fatihah diikuti dengan surah pendek dari Al-Qur’an pada rakaat pertama dan kedua.

5. Rukuk

Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan ucapkan “Allahu Akbar”. Bungkukkan badan dengan tangan memegang lutut dan bacalah tasbih:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal ‘adhiimi wa bihamdihi.

Artinya: “Mahasuci Rabbku yang Maha Agung dan Maha Terpuji.”

6. I’tidal

Bangun dari rukuk dan berdiri tegak sembari mengangkat tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami’allahu liman hamidah.

Artinya: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya.”

Setelah berdiri tegak, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbana lakal hamdu mil-us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syi’ta min syai-in ba’du.

Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apapun yang Kau kehendaki sesudah itu.”

7. Sujud

Lakukan sujud pertama dengan membaca tasbih:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِSubhaana rabbiyal a’laa wa bihamdihi.

Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi dan segala pujian bagi-Nya.”

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Duduklah di antara dua sujud sembari membaca doa:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbi ighfir lii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku.”

9. Sujud Kedua

Kembali melakukan sujud kedua dengan membaca tasbih yang sama seperti pada sujud pertama.

10. Rakaat Kedua dan Ketiga

Berdiri untuk melakukan rakaat kedua dan ketiga dengan tata cara yang sama. Pada rakaat kedua setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud awal dengan membaca:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَد أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ.

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa Muhammad.

Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Keselamatan bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad.”

11. Tasyahud Akhir

Pada rakaat ketiga setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud akhir dengan membaca:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibrahiim wa ‘alaa aali Ibrahiim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibrahiim wa ‘alaa aali Ibrahiim, innaka hamiidum majiid.

Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, serta rahmat dan berkah Allah. Keselamatan bagi kami dan bagi hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berkatilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

Salam

Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan dan mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

Assalamu’alaikum warahmatullah.

Kemudian menoleh ke kiri dan mengucapkan hal yang sama.

Keutamaan Sholat Maghrib di Awal Waktu

Malaikat Jibril dan Rasulullah SAW telah mencontohkan dan memberikan pelajaran untuk segera melaksanakan sholat Maghrib di awal waktu, karena mengkhawatirkan habisnya waktu Maghrib. Rafi’ ibnu Khadij RA mengatakan:

“Kami sholat Maghrib bersama Rasulullah SAW, lalu salah seorang dari kami pergi (setelah mengerjakan sholat Maghrib) dan ia masih bisa melihat tempat jatuhnya anak panahnya.” (HR Bukhari Muslim)

Al-Imam An-Nawawi menjelaskan:

“Makna hadis ini adalah Rasulullah SAW menyegerakan sholat Maghrib di awal waktunya dengan semata-mata tenggelamnya matahari, hingga kami selesai dari sholat dan salah seorang dari kami melempar anak panahnya dari busurnya. Maka, ia masih dapat melihat tempat jatuhnya anak panah tersebut, karena masih adanya cahaya/belum gelap gulita.” (Al-Minhaj, 5/138)

Menjaga waktu sholat Maghrib dengan melaksanakannya segera setelah waktu masuk adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT dan menjaga nilai ibadah kita.

Dengan memahami niat sholat Maghrib serta waktu pelaksanaannya yang singkat, semoga kita dapat lebih disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan ibadah sholat, serta memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT.

Baca juga:

Please follow and like bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Copy link
URL has been copied successfully!
Scroll to Top