Bunga lily (Lilium) termasuk dalam keluarga Liliaceae dan dikenal dengan berbagai varietas seperti Peace Lily (Spathiphyllum), Tiger Lily, dan Calla Lily. Tanaman ini mudah dikenali dari bentuk bunganya yang lebar dengan warna mencolok putih, kuning, merah muda, hingga ungu.
Selain cantik, lily memiliki sejarah panjang dalam pengobatan herbal. Di Tiongkok, ekstrak bunga lily digunakan untuk meredakan batuk dan gangguan tidur. Sementara di Eropa, minyak lily dimanfaatkan untuk perawatan kulit dan relaksasi.
Manfaat Bunga Lily untuk Kesehatan, Kecantikan, dan Lingkungan
Berikut ini ragam manfaat Bunga lily yang bukan hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena manfaat kesehatan, kecantikan, dan lingkungan tempat tinggal.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Bunga lily mengandung senyawa glikosida dan flavonoid yang berperan aktif dalam mengatur detak jantung agar tetap stabil. Senyawa ini bekerja dengan memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh tanpa menyebabkan tekanan oksigen berlebihan. Beberapa studi ilmiah menunjukkan bahwa mengonsumsi teh bunga lily secara rutin dapat membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.
2. Menyembuhkan Luka Bakar & Luka Terbuka
Akar tanaman lily sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar salep alami untuk mempercepat proses regenerasi kulit. Kandungan anti-inflamasinya membantu mengurangi peradangan, risiko infeksi, dan mempercepat pembentukan jaringan kulit baru. Selain akar, kelopak bunga yang dikeringkan dapat digunakan sebagai kompres alami untuk meredakan luka terbuka seperti sariawan, berkat efek astringent-nya yang mengecilkan jaringan yang bengkak.
3. Mengatasi Tumor & Peradangan
Dalam pengobatan tradisional, bunga lily dipercaya dapat membantu mengatasi tumor dan peradangan yang membandel. Beberapa praktisi menggunakannya dengan menempelkannya langsung pada area pembengkakan. Meski bukti ilmiahnya masih terbatas, ada laporan yang menyatakan berkurangnya ukuran tumor setelah pemakaian rutin, menunjukkan potensi terapeutik yang menjanjikan.
4. Obat Alami untuk Penyakit Mata
Ekstrak bunga lily kerap digunakan dalam pembuatan obat tetes mata herbal. Kandungan anti-radangnya efektif meredakan gejala conjunctivitis (radang selaput mata) dan iritasi mata akibat paparan polusi udara.
5. Melembapkan Kulit
Ekstrak bunga lily merupakan pelembap alami yang cocok untuk kulit kering dan mudah mengelupas. Kandungannya bekerja dengan menutrisi lapisan kulit secara mendalam, menjadikannya lebih halus, lembut, dan kenyal. Tak heran banyak produk perawatan kulit menggunakan ekstrak lily untuk mempertahankan elastisitas kulit, terutama di cuaca ekstrem.
6. Anti-Aging & Perlindungan dari Radikal Bebas
Kandungan flavonoid dalam bunga lily berfungsi sebagai antioksidan kuat yang menetralisir radikal bebas, penyebab utama penuaan dini. Jika digunakan secara teratur sebagai masker alami, bunga lily dapat meningkatkan kecerahan kulit, mengurangi garis-garis halus, menjaga kekencangan wajah, dan mengoptimalkan regenerasi sel untuk tampilan yang lebih segar dan awet muda.
7. Perawatan Rambut Lebih Sehat
Ekstrak lily dikenal mampu mengurangi kerontokan dan membantu menebalkan rambut yang menipis. Seringkali, ekstrak ini menjadi bahan dalam sampo herbal. Tak hanya untuk rambut kepala, ekstrak lily juga bisa dioleskan pada alis untuk merangsang pertumbuhan agar terlihat lebih tebal dan rapi secara alami.
8. Penyaring Udara Alami
Peace Lily, salah satu varietas lily yang paling dikenal, masuk dalam daftar tanaman pembersih udara menurut penelitian NASA. Tanaman ini memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap polutan berbahaya di dalam ruangan seperti formaldehid, benzena, dan amonia, sehingga ideal ditempatkan di rumah atau kantor untuk meningkatkan kualitas udara.
9. Aromaterapi Penghilang Stres
Aroma lembut dan menenangkan dari bunga lily sering dimanfaatkan dalam aromaterapi, biasanya dalam bentuk minyak esensial. Wangi alaminya mampu menciptakan suasana tenang dan damai yang efektif untuk meredakan stres, kecemasan, serta meringankan gejala insomnia dan depresi ringan.
10. Pengurang Polusi Suara
Bentuk fisik tanaman lily dengan daun yang lebar dan lebat memberinya kemampuan untuk meredam suara secara alami. Ini membuatnya sangat cocok ditempatkan di ruang kerja atau ruang istirahat yang rawan kebisingan untuk menciptakan suasana yang lebih hening dan kondusif untuk relaksasi atau konsentrasi.
Peringatan, Kontraindikasi, & Efek Samping
Meskipun menawarkan berbagai manfaat, sangat penting untuk memahami bahwa bunga lily juga memiliki potensi risiko yang harus diwaspadai. Penggunaannya, terutama secara internal dan topikal, memerlukan kehati-hatian.
1. Toksisitas terhadap Hewan Peliharaan
Peringatan ini sangat kritis. Hampir semua bagian tanaman lily (genus Lilium dan Hemerocallis) sangat beracun bagi kucing. Bahkan menjilat serbuk sari yang menempel di bulu atau minum air dari vas bunga dapat menyebabkan keracunan fatal. Gejala keracunan meliputi:
- Muntah
- Kelesuan
- Kehilangan nafsu makan
- Gagal ginjal akut yang berkembang dengan cepat
Keracunan lily adalah keadaan darurat medis hewan dan membutuhkan penanganan dokter hewan segera. Anjing mungkin mengalami gangguan pencernaan yang kurang parah, tetapi tetap disarankan untuk menjauhkan tanaman ini dari jangkauan semua hewan peliharaan.
2. Penggunaan pada Luka
Penggunaan bagian lily (seperti akar atau kelopak) langsung pada luka terbuka atau luka bakar tidak dianjurkan tanpa pemrosesan dan pengawasan yang tepat.
- Bahan tanaman mentah dapat mengandung mikroba atau kotoran yang justru menyebabkan infeksi.
- Getah atau senyawa tertentu dalam lily dapat menyebabkan dermatitis kontak, iritasi, atau reaksi alergi pada kulit yang sensitif atau terluka.
- Untuk luka dalam, luka bakar parah, atau luka yang menunjukkan tanda infeksi (kemerahan, bengkak, nanah), konsultasi dengan tenaga medis adalah wajib. Pengobatan herbal tidak boleh menunda perawatan medis konvensional.
3. Penggunaan Internal
Mengonsumsi teh atau ekstrak lily secara oral harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
- Kesalahan dalam mengidentifikasi spesies tanaman dapat berbahaya, karena banyak tanaman lain yang mirip tetapi beracun.
- Dosis aman untuk konsumsi manusia belum ditetapkan secara pasti melalui penelitian klinis modern. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah, dan gangguan pencernaan.
- Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau herbalis yang berkualifikasi sebelum mengonsumsi lily untuk tujuan pengobatan, terutama bagi ibu hamil, menyusui, anak-anak, atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu dan yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
4. Reaksi Alergi
Seperti banyak tanaman lainnya, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap serbuk sari atau getah lily. Gejalanya dapat berupa bersin-bersin, mata berair, ruam kulit, atau gatal-gatal.
Penutup
Bunga lily bukan hanya sekadar penghias ruangan, merupakan tanaman serba guna dengan manfaat luar biasa bagi kesehatan, kecantikan, dan kenyamanan hidup. Mulai dari jantung yang lebih sehat, kulit glowing, hingga udara bersih, lily layak jadi pilihan alami untuk gaya hidup lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Baca juga:
- 10 Manfaat Olahraga Sepatu Roda
- 7 Manfaat Daun Sambiloto untuk Kulit
- Khasiat Luar Biasa dari 13 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan
- Meningkatkan Kesuburan dengan 10 Manfaat Petai untuk Pria
- Ini 6 Manfaat Bunga Sedap Malam untuk Kesehatan
Referensi
- Chen, L., Zhang, L., Wang, W., & Zhang, Y. (2019). Composition and potential health benefits of essential oils from Lilium species: A review. Food Reviews International, *35*(7), 631-652. https://doi.org/10.1080/87559129.2019.1608558
- Choi, E. M., & Hwang, J. K. (2005). Antiinflammatory, analgesic and antioxidant activities of the fruit of Foeniculum vulgare (Umbelliferae). Fitoterapia, *76*(6), 567-575. https://doi.org/10.1016/j.fitote.2005.05.005Â
- Gao, Y., He, C., Ran, R., & Zhang, D. (2021). The genus Lilium: A review on phytochemicals and health benefits. Journal of Future Foods, *1*(1), 49-66. https://doi.org/10.1016/j.jfutfo.2021.09.004
- Lee, B., Lee, D. G., & Park, S. (2017). Anti-inflammatory and antioxidant activities of Lilium species extracts. Journal of Food Biochemistry, *41*(5), e12399. https://doi.org/10.1111/jfbc.12399
- Munafo, J. P., & Gianfagna, T. J. (2015). Chemistry and biological activity of steroidal glycosides from the Lilium genus. Natural Product Reports, *32*(3), 454-477. https://doi.org/10.1039/c4np00063c
- Wolverton, B. C., & Wolverton, J. D. (1993). Plants and soil microorganisms: Removal of formaldehyde, xylene, and ammonia from the indoor environment. Journal of the Mississippi Academy of Sciences, *38*(2), 11-15.
- Yang, L., Wang, Z., & Xu, L. (2016). Simultaneous determination of phenols in Lilium by ultrasound-assisted extraction and HPLC. Journal of Chromatographic Science, *54*(2), 133-139. https://doi.org/10.1093/chromsci/bmv119
- Zhang, Y., Liu, Y., & Wang, T. (2020). Phytochemical profiles and health-promoting functions of Lilium davidii var. unicolor Salisb. Molecules, *25*(18), 4156. https://doi.org/10.3390/molecules25184156
- Zhou, J., Li, P., & Cheng, N. (2012). Protective effects of Lilium brownii polysaccharide on H2O2-induced injury in human umbilical vein endothelial cells. Carbohydrate Polymers, *90*(4), 1583-1589. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2012.07.034
- Fitzgerald, K. T. (2010). Lily toxicity in the cat. Topics in Companion Animal Medicine, *25*(4), 213–217. https://doi.org/10.1053/j.tcam.2010.09.006
- Langston, C. E. (2002). Acute renal failure caused by lily ingestion in six cats. Journal of the American Veterinary Medical Association, *220*(1), 49–52. https://doi.org/10.2460/javma.2002.220.49
- Milewski, L. M., & Khan, S. A. (2006). An overview of potentially life-threatening poisonous plants in dogs and cats. Journal of Veterinary Emergency and Critical Care, *16*(1), 25–33. https://doi.org/10.1111/j.1476-4431.2005.00151.x
- Puschner, B., & Wegenast, C. (2012). Misdiagnosed lily of the valley (Convallaria majalis) poisoning in a dog. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation, *24*(5), 1011–1014. https://doi.org/10.1177/1040638712452108
- Rumbeiha, W. K., Francis, J. A., Fitzgerald, S. D., Nair, M. G., Holan, K., Bugyei, K. A., & Simmons, H. (2004). A comprehensive study of Easter lily poisoning in cats. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation, *16*(6), 527–541. https://doi.org/10.1177/104063870401600607
- National Aeronautics and Space Administration (NASA). (1989). Interior landscape plants for indoor air pollution abatement. NASA Clean Air Study. https://ntrs.nasa.gov/citations/19930073077