manfaat renang untuk anak – Air, bagi sebagian besar anak, air adalah magnet alami yang penuh daya tarik. Celoteh riang, cipratan, dan tawa selalu mengiringi setiap kesempatan mereka bermain air. Daripada sekadar bermain, kenapa tidak mengalihkan energi tersebut menjadi kegiatan yang jauh lebih bermakna? Ya, berenang jawabannya.
Banyak orang tua yang masih ragu, kapan sih waktu yang tepat untuk mulai mengajak si kecil berenang? Jawabannya adalah: sekarang juga! Faktanya, anak-anak bahkan bisa diperkenalkan dengan air dalam lingkungan yang terkendali sejak usia dini, sekitar 3-4 bulan, tentunya dengan persetujuan dokter dan metode yang tepat. Namun, usia 4 tahun sering dianggap titik yang ideal untuk benar-benar mulai mempelajari dasar-dasar teknik berenang. Pada usia ini, koordinasi motorik dan kemampuan kognitif mereka sudah lebih siap untuk menerima instruksi.
Manfaat Renang untuk Anak
Ternyata, manfaatnya jauh lebih dalam dari sekadar kegiatan menyenangkan yang membuatnya tidur nyenyak. Mari kita bahas satu per satu.
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Paru-Paru
Berenang adalah olahraga kardiovaskular yang luar biasa. Setiap gerakan—entah itu menendang, mengayuh, atau meluncur akan membuat jantung kecilnya bekerja lebih keras untuk memompa darah. Aktivitas ini memperkuat otot jantung, meningkatkan efisiensi kerja jantung, dan melancarkan sirkulasi darah.
Tak kalah penting, manfaat renang untuk anak dalam hal pernapasan sangat menakjubkan. Di dalam air, si kecil akan secara alami belajar mengatur napas; menahan napas sejenak saat kepala di dalam air dan mengambil napas dalam-dalam saat kepala berada di permukaan. Ritme ini secara efektif melatih kapasitas paru-parunya, meningkatkan asupan oksigen, dan membangun daya tahan pernapasan yang prima.
2. Membangun Kekuatan dan Melatih Otot secara Menyeluruh
Coba bandingkan gerakan berlari di darat dengan bergerak di dalam air. Air menciptakan resistansi atau hambatan alami yang 12 kali lebih padat daripada udara. Ini artinya, setiap gerakan yang dilakukan si kecil membutuhkan usaha yang lebih besar, sehingga secara otomatis melatih dan mengencangkan hampir semua kelompok otot utama di tubuhnya—mulai dari otot lengan, punggung, perut, hingga kaki.
@bams_pasla #BAMS ♬ original sound – BAMS ♈️
Manfaat berenang untuk anak yang satu ini mendukung postur tubuh yang baik dan memberikan fondasi fisik yang kuat untuk semua aktivitasnya yang lain, baik itu berlari, melompat, atau sekadar membawa tas ranselnya.
3. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan Tubuh
Berenang adalah seni mengoordinasikan banyak hal sekaligus: tangan, kaki, pernapasan, dan posisi tubuh harus bekerja sama dalam harmoni. Pada tahap awal, mungkin gerakannya akan kaku. Namun, seiring latihan, sistem saraf dan ototnya akan belajar berkomunikasi dengan lebih baik. Ini secara signifikan meningkatkan koordinasi motorik kasar anak.
Selain itu, karena tubuh ditopang oleh air, si kecil harus terus fokus untuk menjaga keseimbangannya agar tidak miring atau tenggelam. Latihan inilah yang kemudian diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari, membuatnya lebih lincah dan tidak mudah terjatuh saat berlari atau menaiki tangga.
4. Meningkatkan Kecerdasan dan Fungsi Kognitif
Ini mungkin manfaat renang untuk anak yang paling mengejutkan bagi banyak orang tua. Bagaimana bisa? Riset menunjukkan bahwa gerakan renang yang bersifat bilateral (menggunakan kedua sisi tubuh) mampu merangsang seluruh bagian otak, khususnya corpus callosum, yang bertugas menghubungkan kedua belahan otak.
Aktivitas ini dikaitkan dengan:
- Peningkatan aliran darah ke otak, yang mendukung fungsi sel-sel otak.
- Kemampuan konsentrasi dan fokus yang lebih baik.
- Kemampuan mengingat (memori) yang lebih tajam.
- Perkembangan bahasa, kemampuan membaca, dan kecerdasan spasial.
Sebuah studi terkenal dari Griffith University, Australia, bahkan menyatakan bahwa anak-anak yang belajar berenang sejak dini cenderung memiliki kemampuan kognitif dan fisik yang lebih maju dibandingkan teman sebayanya yang tidak berenang.
5. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Kemampuan Sosial
Mengatasi rasa takut terhadap air, berhasil meluncur beberapa meter, atau sekadar bisa memasukkan kepala ke dalam air adalah pencapaian besar bagi seorang anak. Setiap pencapaian kecil ini akan membangun kepercayaan dirinya secara bertahap. Ia belajar bahwa ia mampu menghadapi dan menguasai tantangan.
Kolam renang juga adalah lingkungan sosial yang mini. Di sana, akan bertemu dengan anak-anak lain, pelatih, dan orang tua lainnya. Ia belajar untuk antri, berbagi mainan, dan berinteraksi. Kemampuan sosialnya terasah secara alami dalam suasana yang menyenangkan.
6. Menurunkan Risiko Tenggelam dan Meningkatkan Keamanan Diri
Tenggelam masih menjadi penyebab utama kematian terkait cedera pada anak. Dengan mengajarkan anak berenang, Anda bukan hanya memberikannya keterampilan, tetapi juga melatih kemampuan bertahan hidup di air.
Anak yang terlatih akan tahu apa yang harus dilakukan jika secara tidak sengaja terjatuh ke dalam air: tidak panik, berusaha mengapung, atau berenang ke tepian. Keterampilan ini adalah investasi keselamatan yang tak ternilai harganya.
7. Meningkatkan Kualitas Tidur dan Nafsu Makan
Coba tanyakan pada para orang tua yang sudah rutin mengajak anaknya berenang. Jawaban mereka seragam: “Anaknya tidur nyenyak dan makannya lahap.” Ini adalah manfaat renang untuk anak yang langsung terasa.
Berenang menguras banyak energi. Tubuh anak bekerja keras untuk bergerak sekaligus menjaga suhu tubuhnya di dalam air. Hasilnya? Di malam hari, tubuhnya akan membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan energi. Begitu pula, tubuh membutuhkan “bahan bakar” untuk recovery, sehingga nafsu makannya pun cenderung meningkat.
8. Sarana Relaksasi dan Menjaga Kesehatan Mental
Berenang adalah aktivitas yang menyenangkan dan dapat melepas stres. Saat berada di dalam air, tubuh akan merasa lebih ringan, seolah-olah terbebas dari gravitasi. Sensasi ini sangat menenangkan.
Aktivitas fisik seperti berenang juga memicu pelepasan endorfin—hormon yang bertanggung jawab untuk menciptakan perasaan bahagia dan senang. Rutin berenang dapat menjadi cara alami untuk membantu mengatur emosi si kecil dan mengurangi kecemasan.
Tips Aman Mengajak Anak Berenang
Sebelum menikmati semua manfaat berenang untuk anak, keselamatan adalah prioritas mutlak.
- Selalu awasi anak dari jarak sangat dekat, bahkan jika ia sudah pandai berenang atau menggunakan pelampung. Jangan pernah meninggalkannya sendirian.
- Gunakan perlengkapan yang tepat seperti pelampung, baju renang yang nyaman, dan kacamata renang dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanannya.
- Pastikan kedalaman kolam sesuai, airnya bersih, dan terdapat penjaga kolam (lifeguard).
- Buat pengalaman berenang menjadi menyenangkan. Jika anak takut, berikan waktu dan dukungan, jangan dipaksa.
- Ajarkan anak untuk tidak berlari di pinggir kolam dan tidak mendorong teman ke dalam air.
Rekomendasi Frekuensi:
- Untuk mendapatkan manfaat maksimal, anak dapat diajak berenang rutin 3-5 kali dalam seminggu.
- Durasi yang disarankan adalah sekitar 30 menit per sesi untuk menghindari kelelahan berlebih.
berenang adalah olahraga yang sangat lengkap untuk mendukung kesehatan fisik, mental, dan tumbuh kembang anak. Mengenalkannya sejak dini (dengan penyesuaian metode sesuai usia) dan dilakukan secara rutin dengan memperhatikan keselamatan akan memberikan manfaat yang besar hingga ia dewasa nanti.
Baca juga:
- Kandungan dan 9 Manfaat Jamu Beras Kencur
- 10 Manfaat Buah Stroberi untuk Ibu Hamil
- Jangan Lewatkan 12 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan
- Ini 9 Manfaat Ubi Ungu untuk Kesehatan
Referensi
- Gomes, T. N., dos Santos, F. K., Zhu, W., Eisenmann, J., & Maia, J. A. (2014). Physical activity and cognitive performance: A systematic review of the literature. Journal of Science and Medicine in Sport, *17*(Suppl 1), e60. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2014.11.122
- Peden, A. E., Franklin, R. C., & Larsen, P. (2020). Learning to swim: An exploration of negative prior aquatic experiences among children. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(10), 3557. https://doi.org/10.3390/ijerph17103557
- Morley, D., Till, K., Ogilvie, P., & Turner, G. (2015). Influences of gender and socioeconomic status on the motor proficiency of children in the UK. Human Movement Science, *44*, 150-156. https://doi.org/10.1016/j.humov.2015.08.022
- Shoemaker, L. N., Wilson, L. C., Lucas, S. J. E., Machado, L., & Cotter, J. D. (2019). Swimming–related effects on cerebrovascular and cognitive function. Physiological Reports, 7(20), e14247. https://doi.org/10.14814/phy2.14247
- Lopes, V. P., Rodrigues, L. P., Maia, J. A., & Malina, R. M. (2011). Motor coordination as predictor of physical activity in childhood. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 21(5), 663–669. https://doi.org/10.1111/j.1600-0838.2009.01027.x
- Stanković, D., Đorđić, V., Božić, D., Milenković, D., & Trajković, N. (2023). Motor coordination in children engaged in multisport activities and swimming. Sports, 11(8), 139. https://doi.org/10.3390/sports11080139
- Moore, R. D., Drollette, E. S., Scudder, M. R., Bharij, A., & Hillman, C. H. (2014). The influence of cardiorespiratory fitness on strategic, behavioral, and electrophysiological indices of arithmetic cognition in preadolescent children. Frontiers in Human Neuroscience, 8, 258. https://doi.org/10.3389/fnhum.2014.00258




