Apa Saja 8 Manfaat Biji Bunga Matahari?

Biji Bunga Matahari

Biji bunga matahari, atau dalam bahasa ilmiahnya berasal dari tanaman Helianthus annuus, sebenarnya adalah buah dari bunga matahari itu sendiri (disebut achene). Bagian yang kita makan adalah daging bijinya yang berwarna putih, terlindungi oleh cangkang yang kita kenal. Secara keseluruhan, biji bunga matahari adalah salah satu biji-bijian yang paling banyak dikonsumsi, dan untuk alasan yang sangat baik.

Kandungan Nutrisi yang Padat

Apa yang membuat biji bunga matahari begitu spesial? Jawabannya ada pada profil nutrisinya yang benar-benar impresif. Bayangkan, dalam satu genggam kecil (sekitar 30 gram atau 2 sendok makan), sudah mendapatkan:

  • Lemak Sehat (asam linoleat (omega-6))
  • Protein Nabati
  • Serat Pangan
  • Vitamin E
  • Vitamin B Kompleks seperti Vitamin B1 (tiamin), B6, dan folat (B9)
  • Mineral Penting seperti Selenium dan Zinc, Magnesium, Tembaga, serta Fosfor.
  • Fitokimia

Kombinasi nutrisi inilah yang menjadikan manfaatnya begitu beragam dan powerful.

Manfaat Biji Bunga Matahari yang Telah Terbukti untuk Kesehatan

Setelah mengetahui kandungan nutrisinya, mari kita bahas lebih detail apa saja khasiat biji bunga matahari yang bisa Anda dapatkan.

1. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Salah satu manfaat paling terkenal adalah dukungannya untuk kesehatan kardiovaskular. Kombinasi vitamin E, asam lemak tak jenuh, dan senyawa fitosterol bekerja sinergis untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Selain itu, magnesium yang terkandung di dalamnya membantu merelaksasi pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Asam linoleat juga berperan dalam menjaga kesehatan dinding pembuluh darah.

2. Sumber Antioksidan yang Melawan Peradangan

Biji bunga matahari kaya akan antioksidan, seperti vitamin E dan selenium. Senyawa-senyawa ini bertugas menetralisir radikal bebas—molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu peradangan kronis. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker. Dengan mengonsumsi biji tersebut, membantu tubuh memerangi stres oksidatif ini.

3. Membantu Mengontrol Gula Darah

Bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mencegahnya, biji bunga matahari bisa menjadi camilan yang tepat. Ini karena biji bunga matahari memiliki indeks glikemik yang rendah, artinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa asam klorogenat dalam biji bunga matahari dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Sistem imun yang kuat memerlukan asupan zinc dan selenium yang cukup—dua mineral yang banyak ditemukan dalam biji bunga matahari. Zinc berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun, sedangkan selenium membantu mengurangi peradangan dan melawan infeksi. Memasukkan biji bunga matahari ke dalam menu harian dapat menjadi cara sederhana untuk membuat tubuh tidak mudah sakit.

5. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Kandungan serat dalam biji bunga matahari sangat baik untuk kesehatan saluran cerna. Serat membantu melunakkan tinja dan merangsang pergerakan usus, sehingga dapat mencegah dan mengatasi sembelit. Serat juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik di usus, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan usus yang sehat.

6. Menjaga Kesehatan Tulang

Biji bunga matahari mengandung mineral penting untuk kekuatan tulang, seperti magnesium, fosfor, dan tembaga. Magnesium membantu memberikan struktur fisik pada tulang, fosfor adalah komponen utama tulang, dan tembaga terlibat dalam proses pembentukan kolagen yang menjadi jaringan pendukung tulang. Konsumsinya secara rutin dapat berkontribusi dalam mencegah osteoporosis.

7. Menjaga Kesehatan Kulit dan Rambut

Vitamin E yang terkenal dengan manfaatnya untuk kecantikan juga banyak terdapat dalam biji bunga matahari. Sebagai antioksidan, vitamin E melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi, sekaligus menjaga kelembapan kulit. Selain itu, mineral tembaga yang terkandung di dalamnya diperlukan untuk produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit dan rambut.

8. Sumber Energi dan Penunjang Fungsi Otak

Kandungan vitamin B kompleks, terutama vitamin B1 (tiamin) dan vitamin B6, dalam biji bunga matahari memegang peranan kunci dalam mengubah makanan menjadi energi. Selain itu, vitamin B6 juga terlibat dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang mengatur mood dan fungsi kognitif. Mengonsumsi segenggam biji bunga matahari di sore hari bisa menjadi penambah energi alami yang menyehatkan.

Biji ini adalah bukti bahwa hal-hal terbaik seringkali datang dalam paket kecil. Dengan profil nutrisi yang mengesankan, mulai dari lemak sehat, protein, serat, hingga berbagai vitamin dan mineral, manfaatnya untuk kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Camilan ini layak untuk dijadikan bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Kuncinya adalah konsumsi dalam porsi yang tepat untuk mendapatkan segala khasiat biji bunga matahari tanpa efek samping yang tidak diinginkan.

Baca juga:

FAQ tentang Biji Bunga Matahari

1. Berapa banyak biji bunga matahari yang boleh dikonsumsi per hari?

Disarankan untuk mengonsumsi sekitar 30 gram atau setara dengan 2-3 sendok makan per hari. Porsi ini sudah cukup untuk memberikan manfaat tanpa menyebabkan asupan kalori dan lemak yang berlebihan.

2. Apakah biji bunga matahari bisa menyebabkan kenaikan berat badan?

Bisa, jika dikonsumsi secara berlebihan. Meski menyehatkan, tinggi kalori dan lemak. Konsumsi dalam porsi yang dianjurkan justru dapat membantu mengontrol berat badan karena kandungan serat dan proteinnya yang membuat kenyang lebih lama.

3. Apa perbedaan biji bunga matahari dengan kuaci?

Secara umum, “kuaci” adalah sebutan populer untuk biji bunga matahari yang sudah dikeringkan, dipanggang, dan diberi garam sebagai camilan. Sementara “biji bunga matahari” adalah istilah yang lebih umum, bisa merujuk pada biji dalam keadaan mentah, sudah diolah, atau sebagai bahan baku.

4. Bagaimana cara terbaik menyimpan biji bunga matahari?

Simpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Untuk penyimpanan jangka panjang (beberapa bulan), Anda bisa menyimpannya di dalam lemari es atau freezer untuk mencegah lemaknya menjadi tengik.

5. Bolehkah penderita diabetes makan biji bunga matahari?

Boleh, dan justru dianjurkan sebagai camilan karena memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan serat yang membantu mengontrol gula darah. Namun, perhatikan porsinya dan hindari varian yang memiliki tambahan gula.

6. Apakah biji bunga matahari baik untuk ibu hamil?

Sangat baik. Kandungan asam folat (vitamin B9) sangat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada janin. Protein, zat besi, dan mineral lainnya juga mendukung kesehatan ibu dan perkembangan bayi. Tetap konsultasikan dengan dokter mengenai porsi yang aman.

7. Mana yang lebih sehat, biji bunga matahari mentah atau yang sudah dipanggang?

Kedua varian sama-sama sehat. Proses pemanggangan ringan dapat meningkatkan rasa gurih alaminya tanpa banyak mengurangi nutrisi. Yang perlu diwaspadai adalah tambahan minyak, garam, atau perasa buatan yang berlebihan selama proses pemanggangan. Pilihan biji mentah atau panggang tanpa tambahan adalah yang terbaik.

Referensi

  1. Guo, S., Ge, Y., & Na Jom, K. (2017). A review of phytochemistry, metabolite changes, and medicinal uses of the common sunflower seed and sprouts (Helianthus annuus L.). Chemistry Central Journal, 11(1), 95. https://doi.org/10.1186/s13065-017-0328-7
  2. Gao, W., Wang, C., Yu, L., Sheng, T., Wu, Z., Wang, X., Zhang, D., Lin, W., & Han, L. (2018). Chlorogenic acid targeting of the AKT PH domain activates AKT/GSK3β/FOXO1 signaling and improves glucose metabolism. Nutrients, 10(10), 1366. https://doi.org/10.3390/nu10101366
  3. Kaur, N., Chugh, V., & Gupta, A. K. (2014). Essential fatty acids as functional components of foods- a review. Journal of Food Science and Technology, 51(10), 2289–2303. https://doi.org/10.1007/s13197-012-0677-0
  4. Parikh, M., Maddaford, T. G., Austria, J. A., Aliani, M., Netticadan, T., & Pierce, G. N. (2019). Dietary flaxseed as a strategy for improving human health. Nutrients, 11(5), 1171. https://doi.org/10.3390/nu11051171
    (Sebagai perbandingan untuk konteks biji-bijian lain yang kaya lemak sehat dan serat).
  5. Rauf, S., Jamil, N., Tariq, S. A., Khan, M., Kausar, M., & Kaya, Y. (2017). Progress in modification of sunflower oil to expand its industrial value. Journal of the Science of Food and Agriculture, 97(7), 1997–2006. https://doi.org/10.1002/jsfa.8214
  6. Yang, J., Liu, R. H., & Halim, L. (2009). Antioxidant and antiproliferative activities of common edible nut seeds. *LWT – Food Science and Technology, 42*(1), 1–8. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2008.07.007
  7. Nourish by WebMD. (2024, Oct 16). Health benefits of sunflower seeds. WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-sunflower-seeds
Scroll to Top