Tata Cara Sholat Isya 4 Rakaat – Sholat Isya adalah sholat wajib yang dilaksanakan pada malam hari setelah sholat Maghrib. Sholat ini terdiri dari empat rakaat dan memiliki banyak keutamaan. Melaksanakan sholat Isya dengan benar sangat penting bagi setiap Muslim.
Para ulama sepakat bahwa waktu utama untuk melaksanakan sholat Isya adalah ketika masuk sepertiga malam. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk mengakhirkan sholat Isya jika hal tersebut tidak memberatkan umatnya. Berikut adalah beberapa hadis yang menjadi landasan dari pendapat ini:
Hadis dari Abu Hurairah RA:
“Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan/menunda shalat Isya hingga 1/3 malam atau setengahnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Hadis dari Aisyah RA:
“Rasulullah SAW mengakhirkan shalat Isya pada suatu malam hingga melewati malam dan penduduk Madinah terlelap. Kemudian keluar dan beliau bersabda, ‘Inilah waktunya (Isya), bila tidak memberatkan umatku.” (HR. Muslim dan Nasai)Makna: Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengakhirkan sholat Isya hingga malam hari, menunjukkan fleksibilitas dalam waktu pelaksanaan sholat Isya jika tidak memberatkan.
Tata Cara Sholat Isya 4 Rakaat dan Bacaannya
Menyadur dari situs mui.or.id, berikut ini tata cara sholat Isya yang terdiri dari empat rakaat beserta bacaannya:
1. Rakaat Pertama
- Membaca Niat Sholat Isya
Ada tiga niat sholat Isya yang perlu diketahui, tergantung pada kondisi pelaksanaan sholat, apakah dilakukan sendiri, sebagai imam, atau sebagai makmum.
Bacaan Niat Sholat Isya Sendiri:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
Ushalli fardu I’syaa i arba’a rok’aataim mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.”
Bacaan Niat Sholat Isya sebagai Imam:
أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Ushalli fardu al-I’syaa’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah ta’ala.”
Bacaan Niat Sholat Isya sebagai Makmum:
أُصَلِّي فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى.
Ushalli fardu al-I’syaa’i arba’a raka’atin mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat fardu Isya empat rakaat, sambil menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah ta’ala.”
- Takbiratul Ihram
Berdirilah tegak dan angkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar”, takbir pembukaan yang menandakan dimulainya sholat.
- Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah sebagai pengantar sholat. Berikut ini bacaan doa iftitah:
Doa Iftitah dalam Bahasa Arab:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan Timur dari Barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana dibersihkannya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun.”
- Membaca Surah Al-Fatihah:
Bacalah Surah Al-Fatihah dengan khusyuk. Surah Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dan merupakan surah pembuka dalam Al-Qur’an.
Surah Al-Fatihah dalam Bahasa Arab:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.”
- Membaca Surah Pendek atau Ayat Al-Qur’an
Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surah pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur’an. Anda bisa memilih surah seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.
- Ruku’
Setelah selesai membaca surah, lakukan ruku’ dengan menundukkan badan dan meletakkan kedua tangan di lutut sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal ‘azim” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung) sebanyak tiga kali.
- I’tidal
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya). Kemudian ucapkan “Rabbana wa lakal hamd” (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian).
- Sujud Pertama
Setelah i’tidal, lakukan sujud dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal a’la” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi) sebanyak tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud pertama ke posisi duduk di antara dua sujud sambil mengucapkan “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fuanni” (Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan maafkanlah aku).
- Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara yang sama seperti sujud pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua
Setelah sujud kedua, bangkitlah untuk melanjutkan rakaat kedua.
2. Rakaat Kedua
- Takbiratul Ihram
Berdirilah tegak kembali dan ucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca Surah Al-Fatihah
Bacalah Surah Al-Fatihah dengan khusyuk seperti pada rakaat pertama.
- Membaca Surah Pendek atau Ayat Al-Qur’an
Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surah pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur’an.
- Ruku
Lakukan ruku’ dengan menundukkan badan dan meletakkan kedua tangan di lutut sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal ‘azim” sebanyak tiga kali.
- I’tidal
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”. Kemudian ucapkan “Rabbana wa lakal hamd”.
- Sujud Pertama
Lakukan sujud dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud pertama ke posisi duduk di antara dua sujud sambil mengucapkan “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fuanni”.
- Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara yang sama seperti sujud pertama.
- Tasyahud Awal
Setelah sujud kedua, duduklah untuk membaca tasyahud awal. Berikut adalah tasyahud awal:
Tasyahud Awal dalam Bahasa Arab:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Artinya: “Segala penghormatan, sholawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kita dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
- Bangkit untuk Rakaat Ketiga
Setelah membaca tasyahud awal, bangkitlah untuk melanjutkan rakaat ketiga.
3. Rakaat Ketiga
- Takbiratul Ihram
Berdirilah tegak kembali dan ucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca Surah Al-Fatihah
Bacalah Surah Al-Fatihah dengan khusyuk seperti pada rakaat pertama dan kedua.
- Membaca Surah Pendek atau Ayat Al-Qur’an
Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surah pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur’an.
- Ruku’
Lakukan ruku’ dengan menundukkan badan dan meletakkan kedua tangan di lutut sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal ‘azim” sebanyak tiga kali.
- I’tidal
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”. Kemudian ucapkan “Rabbana wa lakal hamd”.
- Sujud Pertama
Lakukan sujud dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud pertama ke posisi duduk di antara dua sujud sambil mengucapkan “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fuanni”.
- Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara yang sama seperti sujud pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Keempat
Setelah sujud kedua, bangkitlah untuk melanjutkan rakaat keempat.
4. Rakaat Keempat
- Takbiratul Ihram
Berdirilah tegak kembali dan ucapkan “Allahu Akbar”.
- Membaca Surah Al-Fatihah
Bacalah Surah Al-Fatihah dengan khusyuk seperti pada rakaat pertama, kedua, dan ketiga.
- Membaca Surah Pendek atau Ayat Al-Qur’an
Setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surah pendek atau beberapa ayat dari Al-Qur’an.
- Ruku’
Lakukan ruku’ dengan menundukkan badan dan meletakkan kedua tangan di lutut sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal ‘azim” sebanyak tiga kali.
- I’tidal
Bangkit dari ruku’ sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”. Kemudian ucapkan “Rabbana wa lakal hamd”.
- Sujud Pertama
Lakukan sujud dengan menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki ke lantai sambil mengucapkan “Subhana rabbiyal a’la” sebanyak tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud pertama ke posisi duduk di antara dua sujud sambil mengucapkan “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fuanni”.
- Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan tata cara yang sama seperti sujud pertama.
- Tasyahud dan Tasyahud
Setelah menyelesaikan sujud kedua pada rakaat kedua, lanjutkan dengan duduk dan membaca doa tasyahud atau tahiyat.
Saat membaca bacaan, “Asyadu Alla Ilaaha Illa-llaah (الشَّهَادَةُ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ),” kepalkan tangan kanan dan tegakkan jari telunjuk.
Tasyahud terdiri dari dua jenis, yaitu tasyahud awal dan tasyahud akhir. Tasyahud awal dibaca setelah menyelesaikan dua rakaat sholat. Sedangkan tasyahud akhir dibaca sebelum salam.
Tahiyat Awal dalam Bahasa Arab:
Duduk tahiyat awal dilakukan pada rakaat kedua. Caranya adalah dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menduduki kaki kiri sambil membaca,
التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النبي ورحمة الله وبركاته السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدًا رَسُولُ الله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
“At-tahiyyaatul mubaaraaktush-shalawaatuth thayyibaa- tu li-llaah. assalaamu’alaika ayyuhan-nabiyyu warahma- tullaahi wabarakaatuh. as-salaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaa- di-llaahish-shaalihiin. asyhadu allaa ilaaha illa-llaah. wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. allaahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad.wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad,”
Artinya: “Segala kehormatan, berkah, shalawat dan kebaikan milik Allah. Semoga kesejahteraan selalu bagi engkau wahai Nabi Muhammad, serta rahmat dan berkah-Nya. Semoga kesejahteraan selalu bagi kami dan para hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad.”
Tasyahud Akhir dalam Bahasa Arab:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: “Segala penghormatan, sholawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kita dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan sholawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berkatilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
- Salam
Setelah tasyahud akhir, akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sambil menoleh, dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah”.
Doa Setelah Sholat Isya
Setelah selesai melaksanakan tata cara sholat Isya, dianjurkan untuk membaca doa. Menyadur dari NU Online, berikut ini doa setelah sholat Isya:
“Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah. Allahumma antas salam wa minkas salam, tabarakta ya dzal jalali wal ikram. La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir. Allahumma la mani’a lima a’thaita wa la mu’tia lima mana’ta wa la yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.”
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon ampun kepada Allah. Ya Allah, Engkaulah Sang Pemberi Kesejahteraan dan dari-Mu-lah kesejahteraan itu, Mahaberkah Engkau, wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya-lah segala kerajaan dan segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau cegah, dan tidak akan berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya di hadapan kekuasaan-Mu.”
Dengan memahami tata cara sholat Isya 4 rakaat, diharapkan setiap Muslim dapat melaksanakannya dengan baik dan benar. Semoga penjelasan tentang tata cara sholat Isya ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kamu dalam melaksanakan sholat Isya.
Baca juga: