Buah Naga Merah vs Putih: Perbedaan Rasa, Nutrisi, Manfaat

Buah Naga Merah vs Putih

Buah naga merah vs putih semakin populer di kalangan pencinta buah Indonesia. Kedua jenis buah eksotis ini sering kita temui di pasar swalayan maupun tradisional, namun banyak orang masih bertanya-tanya: apa bedanya buah naga merah dan putih? Meski berasal dari keluarga yang sama, keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakan dari segi rasa, tekstur, hingga manfaat kesehatan.

Buah naga (dragon fruit) sendiri termasuk dalam keluarga kaktus dengan nama latin Hylocereus spp. Tanaman ini tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Ciri khas buah naga terletak pada kulitnya yang menyerupai sisik naga, dengan bentuk yang unik dan warna yang mencolok. Dalam beberapa tahun terakhir, buah naga merah dan putih telah menjadi bagian penting dari pola makan sehat masyarakat modern karena kandungan nutrisi yang melimpah dan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Kita akan mengupas perbedaan buah naga merah dan putih dari berbagai aspek, termasuk komposisi gizi, rasa, tekstur, serta keunggulan masing-masing varietas. Pemahaman mendalam tentang kedua jenis buah naga ini akan membantu memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan selera pribadi.

Mengenal Karakteristik Buah Naga Merah dan Putih

Buah naga berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, kemudian menyebar ke berbagai negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, budidaya buah naga telah berkembang pesat di berbagai daerah seperti Malang, Mojokerto, dan Yogyakarta. Jenis buah naga yang paling banyak dibudidayakan adalah buah naga putih (Hylocereus undatus) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).

Dari luar, baik buah naga merah maupun putih memiliki penampakan yang cukup mirip. Kulit buahnya berwarna merah muda cerah dengan sisik-sisik hijau yang menyerupai naga. Perbedaan mendasar terletak pada warna daging buah ketika dibelah. Buah naga putih memiliki daging berwarna putih dengan biji-biji hitam kecil yang tersebar, sementara buah naga merah memiliki daging berwarna merah tua hingga ungu terang.

Perbedaan Buah Naga Merah vs Putih

Berikut ini ragam perbedaan buah naga merah dan putih.

1. Perbedaan Warna Daging dan Pigmen

Perbedaan paling mencolok antara kedua jenis buah naga ini terletak pada warna daging buahnya. Buah naga merah memiliki daging berwarna merah tua hingga ungu terang yang berasal dari pigmen alami bernama betalain, khususnya betasianin. Pigmen ini sama dengan yang ditemukan pada buah bit dan memiliki sifat antioksidan kuat.

Sementara itu, buah naga putih memiliki daging berwarna putih dengan biji-biji hitam kecil yang tersebar. Warna cerah pada buah naga merah seringkali membuatnya lebih menarik secara visual, terutama saat dijadikan bahan minuman, dessert, atau hidangan penutup lainnya. Pigmen alami pada buah naga merah ini tidak hanya memberikan warna yang indah tetapi juga membawa manfaat kesehatan tambahan.

2. Perbedaan Rasa dan Aroma

Aspek lain yang membedakan buah naga merah dan putih adalah rasa dan aromanya. Buah naga merah cenderung memiliki rasa yang lebih manis dan pekat dibandingkan dengan varietas putih. Tingkat kemanisan alami pada buah naga merah lebih tinggi, membuatnya cocok untuk Anda yang menyukai rasa buah yang lebih kuat.

Sebaliknya, buah naga putih memiliki rasa yang lebih ringan, segar, dan terkadang sedikit asam. Dari segi tekstur rasa, buah naga putih sering digambarkan sebagai campuran antara buah pir, kiwi, dan semangka. Aroma buah naga merah juga cenderung lebih kuat dan khas dibandingkan dengan buah naga putih.

3. Perbedaan Kandungan Nutrisi

Jika dilihat dari segi kandungan gizi, keduanya memiliki komposisi yang berbeda meski sama-sama menyehatkan. Berikut perbandingan detail nutrisi buah naga merah dan putih per 100 gram:

Buah Naga Putih (per 100 gram):

  • Serat: 2.9 gram
  • Protein: 1.18 gram
  • Kalsium: 18 miligram
  • Magnesium: 40 miligram
  • Vitamin C: 2.5 miligram
  • Zat besi: 0.74 miligram
  • Kandungan antioksidan: betasianin, hidroksinamat, dan flavonoid

Buah Naga Merah (per 100 gram):

  • Air: 85.7 gram
  • Energi: 71 kkal
  • Protein: 1.7 gram
  • Lemak: 3.1 gram
  • Karbohidrat: 9.1 gram
  • Serat: 3.2 gram
  • Kalsium: 13 miligram
  • Fosfor: 14 miligram
  • Zat besi: 0.4 miligram
  • Natrium: 10 miligram
  • Kalium: 128 miligram
  • Seng (Zinc): 0.4 miligram
  • Vitamin B1: 0.5 miligram
  • Vitamin B2: 0.3 miligram
  • Niasin: 0.5 miligram
  • Vitamin C: 1 miligram
  • Kandungan antioksidan: antosianin, karotenoid, dan likopen

Dari data tersebut, terlihat bahwa buah naga merah mengandung lebih banyak antioksidan betasianin, yang baik untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sementara buah naga putih juga kaya akan nutrisi, tapi kadar antioksidannya tidak sebanyak buah naga merah.

4. Perbedaan Tekstur

Perbedaan tekstur juga bisa dirasakan saat memakan kedua jenis buah naga ini secara langsung. Buah naga merah memiliki tekstur yang lebih lembut dan berair dibandingkan dengan buah naga putih. Teksturnya yang lembut membuat buah naga merah mudah dihaluskan dan cocok untuk dibuat jus, smoothie, atau saus.

Sementara itu, buah naga putih memiliki tekstur yang lebih padat dan renyah, mirip dengan tekstur buah pir. Tekstur ini membuat buah naga putih cocok dinikmati secara langsung, dipotong dadu untuk salad buah, atau sebagai tambahan dalam fruit cocktail.

5. Perbedaan Manfaat Kesehatan

Kedua jenis buah naga menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa, namun dengan fokus yang sedikit berbeda:

Manfaat Buah Naga Putih:

  • Kandungan serat dan prebiotik dalam buah naga putih berfungsi meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di saluran pencernaan guna mencegah sembelit.
  • Antioksidan berupa flavonoid dan betasianin berguna untuk mencegah kerusakan sel tubuh akibat paparan radikal bebas.
  • Konsumsi rutin buah naga putih dapat mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah, sehingga mengurangi risiko sakit jantung dan stroke.
  • Kandungan antioksidan dan vitamin C dalam buah naga putih membantu melindungi tubuh dari serangan virus, bakteri, parasit, dan jamur.
  • Buah naga putih mengandung rendah kalori dan lemak sehingga cocok dikonsumsi bagi orang yang sedang diet. Serat di dalamnya juga membuat rasa kenyang lebih lama.

Manfaat Buah Naga Merah:

  • Kandungan karotenoid dan vitamin C dalam buah naga merah dapat menetralkan radikal bebas dan meningkatkan kadar sel darah putih dalam tubuh.
  • Prebiotik dalam buah naga merah berfungsi untuk meningkatkan keseimbangan bakteri baik pada usus, khususnya bakteri asam laktat dan bifidobacteria.
  • Vitamin C dalam buah naga merah berguna untuk mencerahkan kulit, memperbaiki tekstur, mengurangi hiperpigmentasi, dan meningkatkan elastisitas kulit.
  • Tingginya kandungan antioksidan dalam buah naga merah, khususnya betasianin, membantu melindungi jantung dari kerusakan oksidatif.
  • Buah naga merah mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan pencegahan anemia.

Kandungan Antioksidan pada Buah Naga Merah dan Putih

Salah satu aspek paling penting dari buah naga adalah kandungan antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Buah naga merah mengandung antioksidan yang lebih beragam dan dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan buah naga putih.

Jenis antioksidan yang dominan dalam buah naga merah adalah:

  • Antosianin: Memberikan warna merah-ungu dan memiliki sifat anti-inflamasi serta anti-kanker.
  • Karotenoid: Berperan dalam kesehatan mata dan kulit.
  • Likopen: Dikenal dengan kemampuannya melawan kanker prostat dan menjaga kesehatan jantung.
  • Betalain: Pigmen merah yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi kuat.

Sementara buah naga putih mengandung:

  • Flavonoid: Senyawa antioksidan yang membantu melawan radikal bebas.
  • Hidroksinamat: Asam fenolik dengan aktivitas antioksidan.
  • Betasianin: Meski dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan varietas merah.

Tingginya kandungan antioksidan dalam buah naga merah membuatnya lebih unggul dalam melawan radikal bebas dan mencegah penuaan dini. Namun, kedua jenis buah naga tetap merupakan pilihan yang excellent untuk meningkatkan asupan antioksidan harian.

Manakah yang Lebih Baik: Buah Naga Merah atau Putih?

Pertanyaan ini sering muncul di kalangan konsumen. Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi. Buah naga merah lebih unggul dalam hal kandungan antioksidan dan tingkat kemanisan, sementara buah naga putih memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih ringan.

Jika mencari manfaat antioksidan maksimal dan preferensi rasa yang lebih manis, buah naga merah adalah pilihan terbaik. Namun, bila menyukai tekstur yang renyah dan rasa yang lebih segar, buah naga putih mungkin lebih sesuai.

Yang pasti, kedua jenis buah naga merupakan tambahan yang excellent untuk pola makan sehat. Mengonsumsi berbagai jenis buah, termasuk kedua varietas buah naga ini, akan memberikan spektrum nutrisi dan antioksidan yang lebih luas untuk kesehatan optimal.

Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda yang juga pecinta buah naga! Atau mungkin Anda punya pengalaman unik dengan kedua buah ini?

Baca juga:

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mana yang lebih sehat, buah naga merah atau putih?

Keduanya sehat dengan keunggulan masing-masing. Buah naga merah lebih unggul dalam kandungan antioksidan, sedangkan buah naga putih memiliki tekstur yang lebih padat dan cocok untuk diet. Yang terbaik adalah mengonsumsi kedua varietas secara bergantian untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lebih luas.

2. Apakah buah naga merah lebih manis daripada putih?

Ya, secara umum buah naga merah memiliki rasa yang lebih manis dan pekat dibandingkan buah naga putih yang cenderung lebih ringan dan segar. Perbedaan tingkat kemanisan ini menjadi pertimbangan penting dalam memilih sesuai selera.

3. Bagaimana cara membedakan buah naga merah dan putih dari luar?

Secara eksternal, cukup sulit membedakannya karena keduanya memiliki kulit merah muda dengan sisik hijau. Cara paling akurat adalah dengan menanyakan kepada penjual atau membeli di tempat yang sudah memberikan label jelas untuk masing-masing varietas.

4. Bolehkah penderita diabetes mengonsumsi buah naga?

Boleh, dengan catatan memperhatikan porsinya. Buah naga memiliki indeks glikemik yang tergolong rendah hingga sedang. Buah naga putih mungkin sedikit lebih aman karena rasa manisnya yang tidak terlalu tinggi, namun konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap dianjurkan untuk porsi yang tepat.

5. Mana yang lebih baik untuk ibu hamil, buah naga merah atau putih?

Keduanya baik untuk ibu hamil karena kaya akan nutrisi penting seperti zat besi, folat, vitamin C, dan serat. Buah naga merah mungkin sedikit lebih unggul karena kandungan antioksidan yang lebih tinggi, tetapi yang terpenting adalah mengonsumsinya dalam keadaan bersih dan matang sempurna.

Referensi

  1. Arivalagan, M., Karunakaran, G., Roy, T. K., Dinsha, M., Sindhu, B. C., Singh, S., & Kanawjia, S. K. (2021). Biochemical and nutritional characterization of dragon fruit (Hylocereus species). Food Chemistry, *353*, 129426. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2021.129426
  2. Jaafar, R. A., Rahman, A. R. B. A., Mahmod, N. Z. C., & Vasudevan, R. (2009). Proximate analysis of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). American Journal of Applied Sciences, *6*(7), 1341-1346. https://doi.org/10.3844/ajassp.2009.1341.1346
  3. Lim, H. K., Tan, C. P., Karim, R., Ariffin, A. A., & Bakar, J. (2010). Chemical composition and DSC thermal properties of two species of Hylocereus cacti seed oil: Hylocereus undatus and Hylocereus polyrhizus. Food Chemistry, *119*(4), 1326-1331. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2009.09.002
  4. Wichienchot, S., Jatupornpipat, M., & Rastall, R. A. (2010). Oligosaccharides of pitaya (dragon fruit) flesh and their prebiotic properties. Food Chemistry, *120*(3), 850-857. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2009.11.026
  5. Tenore, G. C., Novellino, E., & Basile, A. (2012). Nutraceutical potential and antioxidant benefits of red pitaya (Hylocereus polyrhizus) extracts. Journal of Functional Foods, *4*(1), 129-136. https://doi.org/10.1016/j.jff.2011.09.003
  6. Ariffin, A. A., Bakar, J., Tan, C. P., Rahman, R. A., Karim, R., & Loi, C. C. (2009). Essential fatty acids of pitaya (dragon fruit) seed oil. Food Chemistry, 114(2), 561-564. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.09.108
  7. Song, H., Chu, Q., Yan, F., Yang, Y., Han, W., & Zheng, X. (2016). Red pitaya betacyanins protects from diet-induced obesity, liver steatosis and insulin resistance in association with modulation of gut microbiota in mice. Journal of Gastroenterology and Hepatology, 31(8), 1462-1469. https://doi.org/10.1111/jgh.13278
  8. Mahattanatawee, K., Manthey, J. A., Luzio, G., Talcott, S. T., Goodner, K., & Baldwin, E. A. (2006). Total antioxidant activity and fiber content of select Florida-grown tropical fruits. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 54(19), 7355-7363. https://doi.org/10.1021/jf060566s
Scroll to Top