Efek Samping dan 14 Manfaat Black Garlic bagi Kesehatan

Manfaat Black Garlic

Manfaat Black Garlic – Bawang putih, bagi masyarakat Indonesia, bukanlah bahan asing. Aroma dan rasanya yang khas sudah mendarah daging di dapur Nusantara. Tapi, tahukah kamu bahwa ada bawang putih jenis lain yang sedang naik daun? Dialah black garlic, atau bawang hitam.

Sejarah black garlic (bawang hitam) sendiri masih menjadi perdebatan. Ada yang percaya asal-usulnya berasal dari Korea Selatan, namun beberapa sumber menyebutkan black garlic sudah dikenal di Asia Timur sejak berabad-abad lalu.

Proses Bawang Putih Biasa Menjadi Black Garlic

Manfaat Black Garlic atau Bawang Hitam

Proses fermentasi black garlic memakan waktu berminggu-minggu, biasanya antara 21 hingga 40 hari. Bawang putih yang dipilih biasanya bawang putih berkualitas tinggi, segar, dan berukuran besar. Selama fermentasi, bawang putih disimpan dalam lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi. Panas yang dihasilkan selama proses inilah yang membuat bawang putih berubah warna menjadi hitam.

Selama fermentasi, terjadi reaksi Maillard. Ini adalah reaksi kimiawi yang sama dengan yang terjadi saat kita memanggang roti atau membakar steak. Reaksi Maillard inilah yang membuat warna bawang putih menjadi cokelat kehitaman dan menghasilkan aroma khas.

Selain perubahan warna dan aroma, fermentasi juga mengubah kandungan nutrisi dalam black garlic. Senyawa allicin, yang bertanggung jawab atas aroma tajam dan khasiat antibakteri bawang putih putih, berkurang drastis dalam black garlic.

Kandungan Black Garlic

Black garlic mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, gula, serta vitamin dan mineral seperti vitamin C, B, folat, kalsium, magnesium, zink, fosfor, dan zat besi. Black garlic memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori
  • Protein
  • Lemak
  • Karbohidrat
  • Serat
  • Gula

Selain itu, black garlic juga mengandung senyawa bioaktif seperti S-Allylcysteine (SAC) yang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, black garlic menjadi salah satu bumbu dapur yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.

Manfaat Black Garlic bagi Kesehatan

Berikut ini adalah beberapa manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh yang dirangkum dari beberapa sumber ilmiah.

1. Mencegah Diabetes Gestasional

Black garlic dapat membantu menurunkan kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol. Hasil penelitian ilmiah menunjukan kandungannya dapat menurunkan kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol. Kandungan antioksidan dan S-Allylcysteine (SAC) berperan dalam mengontrol masalah diabetes gestasional.

2. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Hasil studi ilmiah yang mengungkapkan, Antioksidannya dapat menurunkan risiko peradangan dan meningkatkan sistem imun untuk melawan berbagai penyakit.

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sebuah penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa black garlic mengandung senyawa antioksidan dan antiperadangan yang melindungi sel-sel kardiovaskular serta menurunkan trigliserida dan kolesterol.

4. Menghilangkan Bekas Luka

Untuk mereka yang memiliki bekas luka, black garlic juga dapat memberikan manfaat. Mengoleskan pasta black garlic secara teratur pada bekas luka dapat memudarkan tampilannya secara bertahap, meninggalkan kulit yang lebih halus.

5. Membantu Menurunkan Berat Badan

Meskipun bukan obat langsung untuk penurunan berat badan, konsumsi bawang hitam dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi nafsu makan, yang mendukung program penurunan berat badan.

6. Membersihkan Komedo dan Mengatasi Jerawat

Black garlic tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga dapat menjadi pilihan terbaik dalam merawat kulit. Menghancurkan black garlic dan mengaplikasikannya pada area wajah dapat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat dan mengatasi masalah jerawat, sehingga kulit wajah terlihat lebih bersih dan sehat.

7. Baik untuk Pengidap Asam Lambung

Beberapa studi mengungkapkan bahwa black garlic aman untuk pengidap gangguan asam lambung karena senyawa SAC-nya bersifat larut dalam air, membantu penyerapan allicin dengan lebih mudah.

8. Menurunkan Risiko Peradangan

Beberapa studi ilmiah mengungkapkan bahwa black garlic adalah salah satu jenis bawang yang memiliki kadar antioksidan tinggi. Antioksidan ini penting untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel atau jaringan akibat radikal bebas. Kerusakan pada sel atau jaringan tubuh dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko penyakit kronis.

9. Mengurangi Risiko Kanker

Hasil penelitian ilmiah yang mengungkapkan bahwa senyawa bioaktif dalam black garlic diyakini memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker, menghambat pertumbuhan sel tumor, dan merangsang pembentukan protein tertentu yang dapat menghancurkan sel kanker.

10. Mencegah Kerusakan Hati

Black garlic dapat membantu mengurangi kerusakan pada hati. Hal ini menunjukkan bahwa black garlic tidak hanya bermanfaat dalam penyempurnaan rasa masakan, tetapi juga dapat membantu melindungi organ penting seperti hati.

11. Menjaga Kesehatan Otak

Studi ilmiah yang menunjukan bahwa kandungan Antioksidannya membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan, sehingga dapat mencegah penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

12. Menurunkan Dampak Alergi

Bawang putih terkenal karena sifat antialerginya yang berasal dari senyawa allicin di dalamnya. Namun, bawang putih hitam diketahui memiliki efek yang lebih baik daripada bawang putih segar. Manfaat kesehatan bawang putih telah didokumentasikan dalam sebuah studi ilmiah. Penelitian tersebut membandingkan efek antialergi antara bawang putih segar dan bawang putih hitam.

Hasilnya menunjukkan bahwa black garlic lebih efektif dalam meredakan gejala alergi dan mengurangi tingkat keparahannya.

13. Rahasia Awet Muda

Black garlic membantu mengganti sel-sel yang rusak, membantu tubuh tetap segar dan memperbarui diri, meningkatkan peluang hidup yang lebih panjang, hal tersebut diungkapkan oleh hasil sebuah studi ilmiah.

14. Mengatasi Masalah Sakit Gigi

Beberapa hasil studi ilmiah menunjukan bahwa sifat antibakteri dan antivirusnya membantu membunuh bakteri penyebab gigi berlubang dan memberikan bantuan cepat dari rasa sakit gigi.

Efek Samping Black Garlic

Beberapa Efek Samping Bawang Hitam Efek Samping Bawang Hitam diantaranya:

1. Interaksi Dengan Obat Lain

Ini adalah efek samping yang paling penting dan berpotensi serius.

  • Seperti bawang putih segar, black garlic memiliki sifat antikoagulan ringan yang dapat mencegah penggumpalan darah. Mengonsumsinya bersamaan dengan obat seperti Warfarin, Aspirin, Clopidogrel, atau Rivaroxaban dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memar. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya jika Anda sedang menjalani terapi pengencer darah.
  • Black garlic dapat mengganggu efektivitas beberapa obat antiretroviral, khususnya kelas protease inhibitor (seperti Saquinavir), dengan mengurangi kadar obat dalam darah.
  • Karena black garlic dapat menurunkan kadar gula darah, mengonsumsinya bersamaan dengan obat diabetes (baik insulin maupun oral) dapat berpotensi menyebabkan hipoglikemia (gula darah terlalu rendah). Pemantauan gula darah yang ketat sangat disarankan.

2. Ganguan Pencernaan

Meskipun bagi sebagian orang black garlic lebih toleran daripada bawang putih segar, kandungannya tetap dapat mengiritasi lapisan kerongkongan (esofagus) dan lambung. Hal ini dapat memicu atau memperburuk gejala penyakit asam lambung (GERD), maag, dan heartburn (rasa panas di dada). Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut, seperti mual, perut kembung, diare, dan kram perut. Hal ini disebabkan oleh senyawa fruktan yang dapat memfermentasi di usus.

3. Reaksi Alergi

Individu yang memiliki alergi terhadap bawang putih segar sangat mungkin juga alergi terhadap black garlic. Reaksi alergi dapat bervariasi, dari ringan hingga parah (anafilaksis). Gejalanya meliputi:

  • Gatal-gatal, ruam merah, biduran, atau dermatitis.
  • Hidung meler (pilek), bersin-bersin, sesak napas, atau memicu asma.
  • Pembengkakan pada bibir, wajah, atau tenggorokan, mual, muntah, dan pusing.

4. Risiko Perdarahan

Selain karena interaksi obat, konsumsi black garlic dalam dosis tinggi sebelum menjalani operasi dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah pembedahan. Disarankan untuk berhenti mengonsumsi black garlic setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi.

Meskipun bawang hitam umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, jika efek samping seperti yang disebutkan di atas muncul, sebaiknya hentikan konsumsinya dan konsultasikan dengan dokter. Semoga informasi tentang manfaat black garlic atau bawang hitam untuk kesehatan beserta efek sampingnya ini dapat berguna dan memberi wawasan.

Baca juga:

Referensi

  1. Kimura, S., Tung, Y.-C., Pan, M.-H., Su, N.-W., Lai, Y.-J., & Cheng, K.-C. (2017). Black garlic: A critical review of its production, bioactivity, and application. Journal of Food and Drug Analysis, 25(1), 62–70. https://doi.org/10.1016/j.jfda.2016.11.003
  2. Ryu, J. H., & Kang, D. (2017). Physicochemical properties, biological activity, health benefits, and general limitations of aged black garlic: A review. Molecules, 22(6), 919. https://doi.org/10.3390/molecules22060919
  3. Martínez-Casas, L., Lage-Yusty, M., & López-Hernández, J. (2017). Changes in the aromatic profile, sugars, and bioactive compounds when purple garlic is transformed into black garlic. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 65(49), 10804–10811. https://doi.org/10.1021/acs.jafc.7b04423
  4. Bae, S. E., Cho, S. Y., Won, Y. D., Lee, S. H., & Park, H. J. (2014). Changes in S-allyl cysteine contents and physicochemical properties of black garlic during heat treatment. *LWT – Food Science and Technology, 55*(1), 397-402. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2013.05.006
  5. Choi, I. S., Cha, H. S., & Lee, Y. S. (2014). Physicochemical and antioxidant properties of black garlic. Molecules, 19(10), 16811–16823. https://doi.org/10.3390/molecules191016811
  6. Borreli, F., & Ernst, E. (2010). Garlic for the common cold. Cochrane Database of Systematic Reviews, (3), CD006206. https://doi.org/10.1002/14651858.CD006206.pub2
  7. Rana, S. V., Pal, R., Vaiphei, K., & Singh, K. (2011). Garlic in health and disease. Nutrition Research Reviews, 24(1), 60–71. https://doi.org/10.1017/S0954422410000338
  8. Almogren, A., Shakoor, Z., & Adam, M. H. (2013). Garlic and onion sensitization among Saudi patients screened for food allergy: a hospital based study. African Health Sciences, 13(3), 689–693. https://doi.org/10.4314/ahs.v13i3.24
  9. Ansary, J., Forbes-Hernández, T. Y., Gil, E., Cianciosi, D., Zhang, J., Elexpuru-Zabaleta, M., Simal-Gandara, J., Giampieri, F., & Battino, M. (2020). Potential health benefit of garlic based on human intervention studies: A brief overview. Antioxidants, 9(7), 619. https://doi.org/10.3390/antiox9070619
  10. Mirondo, R., & Barringer, S. (2016). Deodorization of garlic breath by foods, and the role of polyphenol oxidase and phenolic compounds. Journal of Food Science, 81(10), C2425–C2430. https://doi.org/10.1111/1750-3841.13439
  11. Fedewa, A., & Rao, S. S. (2014). Dietary fructose intolerance, fructan intolerance and FODMAPs. Current Gastroenterology Reports, 16(1), 370. https://doi.org/10.1007/s11894-013-0370-0
Scroll to Top