Manfaat Pare
Gaya Hidup

Kandungan, Efek Samping dan 15 Manfaat Pare bagi Kesehatan

Manfaat Pare – Di antara deretan sayuran hijau di pasar, pare kerap kali luput dari perhatian. Bentuknya yang berlekuk dan kulitnya yang berbintil-bintil mungkin sedikit mengintimidasi. Belum lagi rasanya yang pahit, membuat banyak orang enggan untuk mencicipinya. Padahal, di balik rasa pahitnya itu, tersimpan segudang manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan.

Pare atau Momordica charantia merupakan tanaman merambat yang berasal dari daerah tropis di Asia, Afrika, dan Karibia. Buah pare berbentuk lonjong memanjang dengan ujung yang meruncing. Kulitnya berwarna hijau tua dengan permukaan yang bergelombang dan berbintil-bintil. Daging buahnya berwarna putih dengan biji berwarna merah cerah.

Pare termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae, keluarga yang sama dengan labu, melon, timun dan Bitter melon. Meski memiliki rasa yang pahit, pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara. Bahkan, julukan “buah ajaib” diberikan padanya karena khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan.

Kandungan Gizi Pare

Manfaat Pare

Kandungan gizi dalam pare juga cukup lengkap, setiap 100 gram pare segar mengandung air sebanyak 94,4 gram, kalori sekitar 19 kkal, protein 1 gram, lemak 0,4 gram, karbohidrat 3,6 gram, dan serat sebanyak 1,3 gram. Selain itu, pare juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, seng, beta karoten, karoten total, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), dan vitamin C.

Manfaat Pare bagi Kesehatan

Berikut ini manfaat pare bagi kesehatan yang didasur daru beberapa sumber ilmiah.

1. Menurunkan Kadar Gula Darah

Sebuah studi ilmiah tahun 2024, dipublish oleh jurnal Anshara International Journal of Health Science (AIJHS), mengungkapkan bahwa pare dengan Senyawa charantin dalam pare berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan glukosa dari makanan, sedangkan hasil penelitian lainnya pada jurnal Food Reviews International menunjukkan bahwa konsumsi pare secara rutin dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

2. Menjaga Kesehatan Mata

Para peneliti yang terdiri dari Kumar, D., Kumar, S., & Shekhar, pada hasil penelitian ilmiah mereka yang dipublikasikan pada jurnal Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry membuktikan bahwa pare mengandung vitamin A, vitamin C, dan beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata. Vitamin A diperlukan untuk menjaga kesehatan retina, vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melindungi mata dari radikal bebas, dan beta-karoten dapat mengurangi risiko degenerasi makula.

3. Meredakan Asam Lambung

Beberapa hasil studi ilmiah mengungkapkan bahwa pare mengandung pahit yang dapat merangsang fungsi pencernaan dengan meningkatkan produksi air liur, menekan produksi asam lambung, dan meningkatkan enzim pencernaan. Jadi, jika kamu sering mengalami masalah asam lambung, cobalah tambahkan pare ke dalam menu makananmu.

4. Meningkatkan Fungsi Otak

Pare mengandung vitamin B kompleks yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak, hal tersebut dibuktikan pada hasil penelitian ilmiah yang dipublikasikan oleh Journal of Applied Pharmaceutical Science pada tahun 2022. Vitamin B kompleks dapat membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.

5. Mengatasi Masalah Kulit

Pare mengandung vitamin C yang dapat membantu merangsang produksi kolagen dalam tubuh. Mishra, K, pada hasil penelitian ilmiahnya yang dipublikasikan pada jurnal Mishra, K membuktikan bahwa kolagen merupakan protein yang penting untuk kesehatan kulit, menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Selain itu, pare juga memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan infeksi kulit.

6. Mendukung Kesuburan

Penelitian ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal Antioxidants menunjukkan bahwa pare dapat mendukung kesuburan pria. Kandungan antioksidan seperti vitamin C dalam pare dapat membantu melawan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif. Selain itu, zink dalam pare penting untuk produksi sperma yang baik.

7. Menjaga Kesehatan Tulang

Hasil studi ilmiah Zhu, Y., et.al, yang dipublikasikan pada Journal of the Science of Food and Agriculture mengungkapkan bahwa kandungan vitamin K dalam pare membantu meningkatkan kesehatan tulang dengan berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan massa tulang. Vitamin K juga dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis pada orang dewasa.

8. Menurunkan Risiko Kanker

Junral Cancers pada tahun 2020 menerbitkan hasil penelitian ilmiah yang menunjukan akan manfaat Pare karena mengandung senyawa antioksidan, termasuk polifenol dan flavonoid, yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh. Dengan mengonsumsi pare secara teratur, kita dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Meskipun perlu penelitian lebih lanjut, namun bukti awal menunjukkan potensi luar biasa dari buah pahit ini.

9. Mencegah Sembelit

Pare kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Fungsinya bukan hanya sebagai penyokong kesehatan pencernaan, tapi juga sebagai pencegah sembelit. Serat membantu menjaga tekstur feses tetap lunak, sehingga feses dapat melewati usus dengan mudah. Jangan lupa, kombinasikan konsumsi pare dengan makanan berserat lain dan cukup minum air untuk mendapatkan manfaat optimal.

10. Mengurangi Risiko Stroke

Studi menunjukkan bahwa konsumsi sayuran berdaun hijau, termasuk pare, dapat mengurangi risiko stroke. Kandungan kalium, folat, dan antioksidan dalam pare membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke.

11. Pengobatan Asam Urat

Beberapa hasil penelitian ilmiah yang dilakukan pada tikus albino menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji pare dapat menurunkan kadar asam urat. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efek pada manusia, hasil ini menunjukkan potensi pare sebagai pilihan alami untuk mengobati asam urat.

12. Menurunkan Berat Badan

Pare mengandung antioksidan yang dapat membantu memperlancar sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme. Dengan metabolisme yang baik, proses penurunan berat badan menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, konsumsi serat yang cukup juga dapat mendukung pengendalian berat badan dengan membuat perut merasa kenyang lebih lama, menekan keinginan untuk ngemil makanan tidak sehat.

13. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Kandungan serat pada pare tidak hanya berguna untuk melawan sembelit, tetapi juga memperbaiki pergerakan usus. Gerakan usus yang lancar dapat mencegah masalah seperti perut terasa penuh dan gejala pencernaan lainnya. Selain itu, serat juga menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, menjaga keseimbangan bakteri usus untuk meningkatkan kesehatan pencernaan secara menyeluruh.

14. Mencegah Hipertensi

Penelitian ilmiah yang terpublikasi pada jurnal Cellular and Biochemical Mechanisms of Obesity menunjukan bahwa kandungan kalium dalam pare dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kalium merupakan mineral penting yang membantu mengendalikan tekanan darah dengan mengimbangi efek natrium dalam tubuh.

15. Meningkatkan Sistem Imun

Vitamin C yang terkandung dalam pare dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hal tersebut sudah banyak dibuktikan pada beberapa studi ilmiah. Dengan memiliki sistem kekebalan yang kuat, tubuhmu dapat melawan infeksi bakteri, virus, dan parasit.

Efek Samping dan Peringatan

Pare umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, beberapa orang dapat mengalami efek samping seperti diare dan sakit perut jika mengonsumsi pare secara berlebihan. Wanita hamil dan menyusui juga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi pare.

Demikianlah penjelasan tentang manfaat pare bagi kesehatan, semoga informasi ini berguna.

Baca juga:

Referensi

  1. DEVIKA, L. (2024). The effect of the use of bitter melon (Momordica charantia) on reducing blood sugar levels in patients with diabetes mellitus. Anshara International Journal of Health Science (AIJHS)1(1), 5-10.
  2. Dimitriadis, F., Borgmann, H., Struck, J. P., Salem, J., & Kuru, T. H. (2023). Antioxidant Supplementation on Male Fertility—A Systematic Review. Antioxidants12(4), 836.
  3. Gao, Y., Li, X., Huang, Y., Chen, J., & Qiu, M. (2023). Bitter melon and diabetes mellitus. Food Reviews International39(1), 618-638.
  4. Zhu, Y., Bai, J., Qian, X., Yang, X., Zhou, X., Zhao, Y., … & Xiao, X. (2022). Effect of superfine grinding on physical properties, bioaccessibility, and anti‐obesity activities of bitter melon powders. Journal of the Science of Food and Agriculture102(11), 4473-4483.
  5. Anggadiredja, K., & Garmana, A. N. (2022). Bitter melon juice concentrate improves depressive symptoms in a mouse model: Possible effect on brain cortisol. Journal of Applied Pharmaceutical Science12(10), 156-160.
  6. Korkmaz, I., Sahin, S., & Selver, O. B. (2022). Ocular Chemical Burn Due to an Intentional Self-Administration of Bitter Melon Juice to Ocular Surface and Mini-Review of the Literature about the Traditional Eye Medication Related Ocular Burns.
  7. Pehlivan, F. E. (2021). Bitter melon: A multifunctional medicinal plant with powerful bioactive compounds. Functional Foods-Phytochemicals and Health Promoting Potential.
  8. Hanoman, C., Singh, J., Rupee, K., Rupee, S., Ansari, A. A., Cummings, E., & Behl, S. (2021). Bitter melon in combination with diet modification and regular exercise can prevent and treat obesity and hypertension cost-effectively. Cellular and Biochemical Mechanisms of Obesity, 389-408.
  9. Sur, S., & Ray, R. B. (2020). Bitter melon (Momordica charantia), a nutraceutical approach for cancer prevention and therapy. Cancers12(8), 2064.
  10. Mishra, K. (2021). An Analysis of Health Benefits of Bitter Melon. International Journal of Innovative Research in Engineering & Management8(6), 180-183.
  11. Kumar, D., Kumar, S., & Shekhar, C. (2020). Role of Bitter gourd (Momordica charantia L.) in human health strengthening and regulate different diseases. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry9(5), 895-899.
  12. Rohajatien, U., Estiasih, T., & Sriwahyuni, E. (2018). Bitter melon (Momordica charantia L) fruit decreased blood glucose level and improved lipid profile of streptozotocin induced hyperglycemia rats. Current Research in Nutrition and Food Science Journal6(2), 359-370.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.