Manfaat Buah Kesemek – Pernahkah kamu melihat buah oranye yang menggantung di pohonnya, mirip seperti tomat tapi dengan bentuk yang sedikit persegi? Itulah buah kesemek, buah yang mungkin namanya tak sefamiliar apel atau jeruk, tetapi menyimpan keajaiban nutrisi yang tak kalah hebat. Di balik rasanya yang manis segar, terkandung kekuatan untuk menjaga jantung, mata, dan bahkan mencegah penyakit serius.
Buah yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Diospyros kaki ini punya sejarah panjang. Pohon buah kesemek pertama kali dibudidayakan di Tiongkok ribuan tahun silam sebelum menyebar ke Jepang dan kemudian ke seluruh penjuru dunia. Pohon kesemek sendiri bisa tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, meskipun memang belum sepopuler di tempat asalnya.
Nama “kesemek” sendiri berasal dari bahasa Jawa. Sementara dalam bahasa Inggris, ia sering disebut “persimmon”. Hal yang unik, rasa buah kesemek bisa bervariasi tergantung kematangannya. Saat masih muda, rasa sepat akan sangat dominan karena kandungan taninnya yang tinggi. Namun, begitu sudah matang sempurna, dagingnya menjadi lunak, berair, dan manisnya seperti madu.
Ada dua jenis kesemek yang umum ditemui: yang bisa dimakan langsung saat matang (non-astringen) dan yang perlu diolah atau diperam dulu untuk menghilangkan rasa separnya (astringen). Jenis yang pertama biasanya berbentuk seperti jantung, sedangkan yang kedua lebih bulat.
Kandungan Gizi Buah Kesemek
Dalam satu buah kesemek berukuran sedang, kamu akan mendapatkan:
- Vitamin A (beta-karoten)
- Vitamin C
- Serat
- Mineral seperti mangan, tembaga, dan kalium.
- flavonoid seperti fisetin dan quercetin) dan karotenoid (seperti lutein dan zeaxanthin).
Kombinasi inilah yang menjadikan buah kesemek sebagai salah satu pilihan buah terbaik untuk mendukung gaya hidup sehat.
Manfaat Buah Kesemek untuk Kesehatan
Setelah melihat kandungan gizinya, berikut adalah manfaat nyata yang bisa didapatkan dengan rutin mengonsumsi buah ini.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan antioksidan flavonoid dan tanin dalam buah kesemek terbukti bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan cara:
- Serat larut dalam kesemek membantu mengikat kolesterol jahat (LDL) dalam sistem pencernaan dan membuangnya dari tubuh.
- Kalium yang terkandung di dalamnya bertindak sebagai vasodilator, yaitu melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar dan tekanan darah menurun.
- Efek anti-inflamasi dari antioksidan membantu mencegah peradangan kronis yang menjadi pemicu penyakit jantung.
2. Menjaga dan Menajamkan Penglihatan
Di era digital di mana mata kita terus menatap layar, asupan nutrisi untuk mata menjadi sangat penting. Buah kesemek adalah jawabannya. Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi, ditambah dengan antioksidan lutein dan zeaxanthin, membentuk tameng pelindung untuk mata. Kombinasi nutrisi ini:
- Membantu fungsi retina agar tetap optimal.
- Melindungi mata dari sinar biru yang berbahaya.
- Mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak, terutama pada usia lanjut.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tubuh yang kuat berawal dari sistem imun yang prima. Vitamin C dalam buah kesemek berperan sebagai stimulan untuk produksi sel darah putih, yang merupakan pasukan utama tubuh dalam melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur. Dengan mencukupi kebutuhan vitamin C, kamu membantu tubuh untuk lebih kebal terhadap penyakit umum seperti flu dan batuk.
4. Berpotensi Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Ini adalah salah satu manfaat yang masih terus diteliti, namun sangat menjanjikan. Radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif yang memicu kerusakan sel dan berpotensi menjadi kanker. Antioksidan kuat dalam kesemek, seperti beta-karoten dan flavonoid, bertindak untuk menetralisir radikal bebas tersebut. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara konsumsi buah kaya antioksidan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru dan usus besar.
5. Melancarkan Pencernaan dan Mencegah Sembelit
Masalah sembelit atau susah buang air besar bisa sangat mengganggu. Serat yang tinggi dalam buah kesemek menjadi solusi alami untuk masalah ini. Serat membantu menambah bulk pada feses dan merangsang gerak peristaltik usus, sehingga proses pembuangan menjadi lebih lancar. Konsumsi buah ini secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.
6. Menjaga Kesehatan Otak dan Memperbaiki Mood
Kandungan antioksidan fisetin dalam kesemek adalah bintangnya untuk kesehatan otak. Fisetin telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kognitif, seperti:
- Meningkatkan memori jangka panjang.
- Melindungi sel-sel saraf dari kerusakan.
- Mencegah penurunan kognitif akibat penuaan.
- Bahkan, fisetin juga diduga dapat meningkatkan kadar hormon serotonin, si “hormon bahagia”, yang dapat membantu mengurangi gejala depresi.
7. Menjaga Kesehatan Kulit dan Melawan Penuaan Dini
Kombinasi vitamin A, C, dan E dalam buah kesemek menjadikannya seperti serum kecantikan alami. Vitamin C sangat penting untuk produksi kolagen, protein yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Sementara vitamin A dan E melawan kerusakan kulit akibat sinar UV dan polusi, sehingga membantu mencegah munculnya keriput, bintik hitam, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya.
Pohon buah kesemek yang tumbuh dengan tenang itu seolah memberikan kita pelajaran tentang kesederhanaan yang penuh makna. Jadi, lain kali bila berbelanja, jangan ragu untuk memasukkan si manis oranye ini ke dalam keranjang. Tubuh akan berterima kasih di kemudian hari. Semoga bermanfaat ya.
Pertanyaan Umum Seputar Buah Kesemek (FAQ)
1. Apa beda kesemek yang sepat dan yang tidak?
Perbedaannya terletak pada jenis dan kematangannya. Kesemek yang sepat mengandung tanin tinggi dan biasanya jenisnya adalah yang berbentuk bulat pipih. Rasa sepat ini akan hilang dengan sendirinya jika buah dibiarkan matang hingga sangat lunak, atau melalui proses pengeringan/penjemuran. Jenis pohon buah kesemek yang menghasilkan buah non-astringen (tidak sepat) biasanya menghasilkan buah yang berbentuk seperti buah pepaya, dan bisa dimakan langsung bahkan saat masih keras.
2. Bisakah penderita diabetes makan buah kesemek?
Bisa, tetapi dengan catatan dan dalam porsi yang terkontrol. Meski manis, buah kesemek memiliki indeks glikemik yang tergolong sedang. Kandungan seratnya juga membantu memperlambat penyerapan gula. Namun, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk takaran yang tepat sesuai kondisi Anda.
3. Apakah kulit buah kesemek bisa dimakan?
Ya, kulitnya bisa dimakan dan mengandung serat serta antioksidan tambahan. Pastikan untuk mencucinya hingga bersih. Namun, jika tidak menyukai teksturnya atau merasa kurang nyaman, mengupasnya adalah pilihan yang baik.
4. Di mana bisa menemukan pohon kesemek?
Pohon kesemek dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan iklim yang sejuk. Di Indonesia, Anda dapat menemukannya di daerah seperti Jawa Barat (Lembang, Pengalengan), Jawa Timur (Malang), dan Bali. Buahnya sendiri sekarang sudah cukup mudah ditemukan di supermarket besar atau pasar tradisional, terutama saat musimnya.
5. Adakah efek samping mengonsumsi buah kesemek berlebihan?
Konsumsi berlebihan apa pun tidak baik. Terlalu banyak makan kesemek, terutama yang masih sangat sepat dan kaya tanin, berpotensi menyebabkan pembentukan bezoar (gumpalan padat) di dalam perut pada orang-orang tertentu, yang dapat menyumbat saluran pencernaan. Gejala alergi seperti gatal atau ruam juga mungkin terjadi, tapi sangat jarang. Kuncinya adalah konsumsi secukupnya, misalnya satu buah per hari.
Baca juga:
- Apa Manfaat Berenang Bagi Tubuh? dan Mental Kita
- 7 Manfaat Daun Sambiloto untuk Kulit
- Resep dan 9 Manfaat Susu Kurma untuk Ibu Hamil
- Efek Samping dan 7 Manfaat Buah Merah Papua
- 10 Manfaat Buah Srikaya untuk Kecantikan
Referensi
- Gorinstein, S., Zachwieja, Z., Folta, M., Barton, H., Piotrowicz, J., Zemser, M., Weisz, M., Trakhtenberg, S., & Mà rtichescu, O. (2001). Comparative contents of dietary fiber, total phenolics, and minerals in persimmons and apples. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 49(2), 952–957. https://doi.org/10.1021/jf000947k
- Gülçin, İ. (2012). Antioxidant activity of food constituents: an overview. Archives of Toxicology, 86(3), 345-391. https://doi.org/10.1007/s00204-011-0774-2
- Butt, M. S., Sultan, M. T., Aziz, M., Naz, A., Ahmed, W., Kumar, N., & Imran, M. (2015). Persimmon (Diospyros kaki) fruit: hidden phytochemicals and health claims. EXCLI Journal, 14, 542–561. https://doi.org/10.17179/excli2015-159
- Zhou, C., Sun, C., Chen, K., & Li, X. (2011). Flavonoids, phenolics, and antioxidant capacity in the flower of Eriobotrya japonica Lindl. International Journal of Molecular Sciences, 12(5), 2935-2945. https://doi.org/10.3390/ijms12052935
- Kawakami, K., Shibukura, Y., Kanno, H., & Mizobuchi, M. (2011). Effects of dietary persimmon peel on lipid metabolism in rats. Journal of Nutritional Science and Vitaminology, 57(1), 48-53. https://doi.org/10.3177/jnsv.57.48
- Ma, H., Johnson, S. L., Liu, W., DaSilva, N. A., Meschwitz, S., Dain, J. A., & Seeram, N. P. (2018). Evaluation of polyphenol anthocyanin-enriched extracts of blackberry, black raspberry, blueberry, cranberry, red raspberry, and strawberry for free radical scavenging, reactive carbonyl species trapping, anti-glycation, anti-β-amyloid aggregation, and microglial neuroprotective effects. International Journal of Molecular Sciences, 19(2), 461. https://doi.org/10.3390/ijms19020461