Manfaat Daun Seledri – Daun seledri tidak hanya menjadi hiasan di atas masakanmu. Tanaman ini memiliki sejuta manfaat untuk kesehatan yang mungkin belum kamu ketahui. Seledri, atau Apium graveolens, termasuk dalam keluarga tumbuhan Apiaceae, yang juga mencakup wortel. Daunnya yang hijau gelap dan aroma yang khas membuatnya menjadi bahan pelengkap yang populer dalam masakan.
Selain menjadi bahan masakan yang lezat, daun seledri juga memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh. Berbagai zat gizi mikro yang ada di dalamnya menjadikannya layak untuk dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan sehat. Dengan hanya 40 gram daun seledri, kamu akan mendapatkan berbagai nutrisi penting, seperti kalori, lemak, sodium, karbohidrat, serat, gula, protein, potasium, fosfor, vitamin A, folat, dan vitamin K.
Manfaat Daun Seledri yang Luar Biasa untuk Kesehatan
Meskipun nutrisinya tergolong kecil dalam jumlahnya, daun seledri memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun, ingatlah bahwa mengonsumsi hanya seledri saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuhmu. Tetapi, setidaknya ini adalah beberapa manfaat daun seledri yang didukung oleh sumber ilmiah.
1. Menjaga Kesehatan Ginjal
Ginjal berfungsi sebagai penyaring racun dalam darah. Seledri, dengan kandungan airnya yang mencapai 95%, bertindak sebagai diuretik alami yang ringan. Ini artinya seledri membantu merangsang produksi urine, sehingga membersihkan ginjal dan saluran kemih, serta mengurangi risiko pembentukan batu ginjal. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasinya juga membantu melindungi sel-sel ginjal dari kerusakan oksidatif.
Rebus 5-7 batang seledri (daun dan batang) dalam 500 ml air selama 10-15 menit. Saring dan dinginkan. Minum satu gelas air rebusan ini setiap hari. Tambahkan perasan lemon untuk rasa dan manfaat detoks tambahan.
2. Meningkatkan Kesehatan Mata
Seledri kaya akan vitamin A dan beta-karoten, dua nutrisi penting untuk kesehatan mata. Beta-karoten di dalam tubuh diubah menjadi vitamin A, yang esensial untuk mencegah rabun senja dan mata kering. Antioksidan lutein dan zeaxanthin yang juga terdapat di dalamnya berperan penting dalam menyaring cahaya biru yang berbahaya dan melindungi mata dari degenerasi makula serta katarak.
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Kesehatan kardiovaskular sangat diuntungkan dengan mengonsumsi seledri:
- Kalium, mineral ini adalah vasodilator, membantu melemaskan pembuluh darah, sehingga menurunkan tekanan darah dan mengurangi ketegangan pada sistem kardiovaskular.
- Vitamin K membantu mencegah penumpukan kalsium di arteri, sehingga mengurangi risiko aterosklerosis (pengerasan arteri) dan serangan jantung.
- Folat penting untuk metabolisme homosistein; kadar homosistein yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
- Flavonoid (seperti apigenin) memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan.
4. Mengatasi Masalah Kolesterol
Manfaat ini terutama berasal dari senyawa unik yang disebut 3-n-butylphthalide (3nB). Senyawa ini telah diteliti dapat menurunkan kadar lipid (lemak) dalam darah dengan dua cara: meningkatkan sekresi asam empedu (yang menggunakan kolesterol) dan menghambat produksi kolesterol jahat (LDL) oleh hati.
Jus seledri dicampur dengan apel hijau dan sejumput jahe. Ini tidak hanya meminimalkan aroma kuat seledri tetapi juga menambah manfaat anti-inflamasi.
5. Sumber Antioksidan untuk Pencegahan Kanker
Seledri mengandung lebih dari selusin jenis antioksidan, termasuk flavonoid seperti apigenin dan luteolin. Senyawa-senyawa ini melawan radikal bebas—molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan peradangan kronis serta kanker. Penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak seledri dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker pankreas, payudara, dan hati.
6. Mendukung Fungsi Pencernaan
Kandungan seratnya yang unik—kombinasi serat larut dan tidak larut—menjadikan seledri sangat baik untuk usus.
- Serat Tidak Larut menambah bulk pada feses, mencegah dan mengatasi sembelit.
- Serat Larut (Pektin) berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus besar. Usus yang sehat berkaitan langsung dengan imunitas yang kuat dan suasana hati yang baik.
7. Mengoptimalkan Kesehatan Saraf
Apigenin, flavonoid utama dalam seledri, telah diteliti potensinya dalam neurogenesis, proses pembentukan neuron baru. Studi menunjukkan bahwa apigenin dapat merangsang diferensiasi sel punca menjadi neuron dan melindungi sel-sel otak dari peradangan dan kerusakan oksidatif, yang pada akhirnya dapat menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
8. Menurunkan Tekanan Darah
Efek ini tidak hanya datang dari kalium, tetapi juga dari senyawa phthalides. Senyawa ini membantu merilekskan jaringan otot polos di dinding arteri, memungkinkan pembuluh darah melebar. Pelebaran ini membuat aliran darah lebih lancar dan menurunkan tekanan darah.
9. Meningkatkan Kesuburan Pria
Stres oksidatif adalah salah satu penyebab utama kerusakan DNA pada sperma yang menyebabkan infertilitas. Antioksidan tinggi dalam seledri membantu menetralisir radikal bebas ini, melindungi sperma dari kerusakan, dan berpotensi meningkatkan kualitas, motilitas (pergerakan), dan morfologi (bentuk) sperma.
10. Meredakan Hiperlipidemia
Seledri dapat membantu meredakan hiperlipidemia, yaitu kondisi peningkatan molekul lemak dalam darah yang merupakan faktor risiko jangka panjang untuk penyakit jantung dan stroke.
11. Menunjang Penurunan Berat Badan
Dengan kandungan serat dan air yang tinggi serta kalori yang rendah, seledri menjadi sayuran yang ideal untuk membantu menurunkan berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama.
12. Mencegah Alzheimer
Perhatian beralih ke biji seledri untuk manfaat ini. Ekstrak biji seledri kaya akan L-3-n-butylphthalide (L3nB), yang telah dipelajari secara khusus untuk penyakit Alzheimer. Senyawa ini diduga bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah di otak, mengurangi peradangan saraf, dan membersihkan plak amiloid yang menjadi ciri khas Alzheimer.
13. Mengoptimalkan Perkembangan Janin
Folat (vitamin B9) adalah nutrisi kritis selama kehamilan. Asupan folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan awal membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin, seperti spina bifida. Seledri menyediakan folat alami yang mudah diserap oleh tubuh.
Efek Samping Mengonsumsi Daun Seledri dan Tindakan Pencegahan
Meski alami, konsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek tidak diinginkan:
- Seledri adalah alergen umum. Reaksi bisa ringan (gatal-gatal di mulut, bersin) hingga parah (anafilaksis), terutama pada orang yang alergi terhadap serbuk sari birch atau mugwort.
- Kandungan mannitol (sejenis gula alkohol) dapat menyebabkan fermentasi di usus pada beberapa orang, seperti kembung dan bahkan diare jika dikonsumsi dalam jumlah sangat besar.
- Karena efeknya pada tekanan darah dan sifat diuretik, orang yang mengonsumsi obat diuretik, lithium, atau obat tekanan darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam jumlah besar secara teratur.
- Seledri mengandung sodium alami yang relatif tinggi dibanding sayuran lain. Penderita hipertensi yang sensitif terhadap sodium harus mempertimbangkan ini.
Itulah ragam Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan, semoga informasi ini berguna ya.
Baca juga:
- Cara Minum dan 20 Manfaat Air Kelapa Hijau
- 16 Manfaat Air Kelapa Tua Lebih Dari Sekedar Pelepas Dahaga
- Segar dan Kaya Manfaat, Air Kelapa Muda untuk Ibu Hamil
- 8 Manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) untuk Kesehatan Kelamin
Referensi
- Kooti, W., & Daraei, N. (2017). A Review of the Antioxidant Activity of Celery (Apium graveolens L). Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 22(4), 1029–1034. https://doi.org/10.1177/2156587217717415
- Sowbhagya, H. B. (2019). Chemistry, Technology, and Nutraceutical Functions of Celery (Apium graveolens L.): An Overview. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 54(3), 389–398. https://doi.org/10.1080/10408398.2011.586740
- Asadollahi, A., Khoobdel, M., Zahraei-Ramazani, A., Azarmi, S., & Mosawi, S. H. (2019). Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: A systematic review. Malaria Journal, *18*(1), 436. https://doi.org/10.1186/s12936-019-3064-8
- Zidorn, C., Johrer, K., Ganzera, M., Schubert, B., Sigmund, E. M., Mader, J., … & Stuppner, H. (2005). Polyacetylenes from the Apiaceae Vegetables Carrot, Celery, Fennel, Parsley, and Parsnip and Their Cytotoxic Activities. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 53(7), 2518-2523. https://doi.org/10.1021/jf048041s
- Kolarovic, J., Popovic, M., Mikov, M., Mitic, R., & Gvozdenovic, L. (2009). Protective Effects of Celery Juice in Treatments with Doxorubicin. Molecules, 14(4), 1627-1638. https://doi.org/10.3390/molecules14041627
- Hedayati, N., Bemani Naeini, M., Mohammadinejad, A., & Mohajeri, S. A. (2019). Beneficial effects of celery (Apium graveolens) on metabolic syndrome: A review of the existing evidence. Phytotherapy Research, *33*(12), 3040–3053. https://doi.org/10.1002/ptr.6492
- Souza, L. C., Antunes, M. S., Filho, C. B., Del Fabbro, L., de Gomes, M. G., Goes, A. T. R., Donato, F., Prigol, M., Boeira, S. P., & Jesse, C. R. (2015). Flavonoid chrysin prevents age-related cognitive decline via attenuation of oxidative stress and modulation of BDNF levels in aged mouse brain. Pharmacology, Biochemistry, and Behavior, *134*, 22–30. https://doi.org/10.1016/j.pbb.2015.04.010
- Kumar, K. (2021, November 2). What are the benefits of eating celery? MedicineNet. https://www.medicinenet.com/what_are_the_benefits_of_eating_celery/article.htm
- Timmons, J. (2023, Feb 3). 5 healthy benefits of adding celery to your diet. Healthline. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/health-benefits-of-celery
- WebMD. (2023, Agust 11). Health benefits of celery. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-celery