Candi Kembar Batu merupakan salah satu permata arkeologi yang tersembunyi di dalam kompleks percandian terluas di Indonesia, yaitu Situs Muaro Jambi. Sebagai bagian integral dari warisan sejarah Kebudayaan Melayu-Buddha, candi ini menyimpan narasi tentang kejayaan maritim, spiritualitas, dan jaringan perdagangan internasional Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-15 Masehi. Berbeda dengan kemegahan candi-candi di Jawa, Candi Kembar Batu menawarkan kesahajaan dan misteri yang justru membuatnya semakin menarik untuk dikulik.
Lokasi dan Status Cagar Budaya Candi Kembar Batu
Candi Kembar Batu secara administratif terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Situs purbakala ini berjarak sekitar 250 meter di sebelah tenggara dari Candi Tinggi dan Candi Gumpung, membentuk suatu klaster percandian yang padat. Untuk mencapai lokasinya, pengunjung perlu menyusuri jalan setapak yang hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, menambahkan nuansa petualangan sebelum menyaksikan langsung peninggalan bersejarah ini.
Pentingnya kompleks candi ini diakui secara resmi oleh pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkannya sebagai Bangunan Cagar Budaya Indonesia dengan nomor registrasi CB.125. Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 045/M/2000 tanggal 30 Maret 2000. Status ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk perlindungan agar warisan budaya tak ternilai ini dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.
Arsitektur dan Tata Letak Candi Kembar Batu
Situs Candi Kembar Batu berbentuk kompleks persegi panjang dengan ukuran sekitar 50 x 64 meter. Berbeda dari namanya yang berarti “kembar”, tata letak situs ini justru mencerminkan konsep Mandala yang khas dalam ajaran Buddha. Komposisinya terdiri dari:
- Satu candi induk berukuran denah kurang lebih 11.39 x 11.33 meter, menjadi fokus utama kompleks.
- Tujuh candi perwara (pendamping) mengelilingi candi induk. Hanya lima yang telah dipugar, dengan ukuran yang bervariasi, seperti Candi Perwara I (11.6 x 11 m) dan Candi Perwara II (3.75 x 3.45 m).
- Dua Struktur misterius yang belum diketahui fungsinya.
- Pagar Keliling dengan gapura sebagai pintu masuk.
- Parit Keliling yang mungkin berfungsi sebagai pembatas sakral atau pengatur air.
Posisi candi perwara yang mengelilingi candi induk bukanlah tanpa makna. Konfigurasi ini merupakan simbolisasi dari sebuah gunung suci (Meru) atau Padmasana (tempat duduk dewa berbentuk teratai). Dalam kosmologi, candi induk merepresentasikan pusat alam semesta, sementara candi-candi kecil di sekelilingnya melambangkan dunia yang lebih rendah. Dewa yang disembah di candi tersebut diyakini terwakili dan bertahta melalui posisi hierarkis ini.
Sejarah Penemuan dan Masa Keemasan Candi Kembar Batu
Sejarah Candi Kembar Batu tidak dapat dipisahkan dari Kompleks Percandian Muaro Jambi secara keseluruhan. Para arkeolog meyakini kawasan ini adalah pusat pendidikan dan agama Buddha aliran Vajrayana yang sangat berpengaruh, mungkin terkait dengan kerajaan Srivijaya atau Melayu Kuno. Rentang waktu penggunaannya yang sangat panjang, dari abad ke-7 hingga ke-15 M, menunjukkan betapa pentingnya situs ini.
Pemugaran besar terhadap Candi Kembar Batu dilakukan pada periode 1994-1995. Kegiatan konservasi inilah yang berhasil mengungkap denah utuh kompleks beserta komponen-komponennya. Hasil pemugaran juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang skala dan kompleksitas situs.
Bukti paling nyata tentang hubungan internasional situs ini datang dari teman artefak. Di antara reruntuhan candi, ditemukan berbagai benda bernilai tinggi seperti lempengan emas, batu mulia, bata bertulis huruf Jawa Kuno, dan keramik China dari berbagai dinasti. Namun, temuan paling spektakuler adalah sebuah Gong Perunggu.
Gong Perunggu: Kunci Hubungan dengan Dinasti Sung China
Gong perunggu yang ditemukan di Candi Kembar Batu bukanlah artefak biasa. Pada permukaannya, terdapat inskripsi atau prasasti berhuruf China yang memuat angka tahun 1231 Masehi. Angka tahun ini menjadi petunjuk kronologis yang sangat berharga bagi para peneliti.
Keberadaan prasasti China ini menjadi bukti konkret dan kuat adanya hubungan bilateral yang erat antara kerajaan yang berpusat di Muaro Jambi dengan Dinasti Sung di China. Hubungan ini tidak hanya bersifat spiritual di mana biksu dan pelajar China mungkin datang untuk belajar seperti I-Tsing, tetapi juga pastinya mencakup hubungan dagang dan diplomatik. Jambi, yang terletak di tepi Sungai Batanghari, merupakan wilayah strategis dalam jalur perdagangan rempah internasional. Temuan ini mengukuhkan posisi Muaro Jambi sebagai bandar dan pusat peradaban yang terhubung dengan jaringan global pada masanya.
Koleksi Temuan Arkeologi dan Maknanya
Selain gong perunggu, berbagai teman lepas di situs ini memperkaya pemahaman kita:
- Gong Perunggu Bertuliskan Huruf China, adalah temuan paling spektakuler. Gong tersebut memuat inskripsi berangka tahun 1231 M, sebuah bukti fisik yang sangat kuat tentang hubungan diplomatik dan perdagangan antara kerajaan yang berpusat di Muaro Jambi dengan Dinasti Sung di China.
- Lempengan Emas dan Batu Mulia, menunjukkan kemewahan dan mungkin digunakan dalam ritual keagamaan.
- Bata Bertulis Huruf Jawa Kuno, mengindikasikan pengaruh kebudayaan Jawa atau adanya komunikasi tertulis.
- Keramik China dari Dinasti Song dan Yuan, memperkuat bukti adanya perdagangan jarak jauh yang ramai.
Semua artefak sejarah ini sekarang disimpan dan dipelajari untuk merekonstruksi kehidupan sosial, ekonomi, dan religi masyarakat pendukung Candi Kembar Batu.
Aktivitas dan Pengalaman Berkunjung ke Candi Kembar Batu
Mengunjungi Candi Kembar Batu adalah pengalaman yang intim. Suasana teduh oleh rimbunnya pohon bungur dan unglen, serta semak belukar, menciptakan atmosfer yang tenang dan kontemplatif. Lingkungan sekitar yang masih alami ini juga menjadi habitat bagi berbagai flora dan fauna lokal. Pengunjung dapat melihat langsung sisa-sisa struktur batu bata kuno, gundukan tanah yang belum digali (menapo), dan merasakan kedamaian sebuah situs yang pernah menjadi pusat spiritual yang ramai.
Sebagai bagian dari destinasi wisata sejarah Jambi, kunjungan ke candi ini biasanya digabungkan dengan candi-candi lain dalam Kompleks Muaro Jambi seperti Candi Kedaton, Candi Tinggi, dan Candi Gumpung. Dengan demikian, kamuakan mendapatkan gambaran yang utuh tentang kebesaran percandian ini.
Upaya Pelestarian dan Tantangan ke Depan
Pelestarian situs semacam Candi Kembar Batu menghadapi tantangan berlapis. Faktor alam seperti kelembaban tinggi dan pertumbuhan akar tanaman dapat merusak struktur bata kuno. Selain itu, kebutuhan untuk mempertahankan keseimbangan antara pariwisata budaya dan konservasi juga menjadi PR besar. Edukasi kepada masyarakat sekitar dan pengunjung tentang pentingnya menjaga warisan budaya adalah kunci agar situs ini tetap lestari.
Setiap batu bata yang tersusun di Candi Kembar Batu adalah sebuah kata dalam epik panjang sejarah Nusantara, bercerita tentang zaman ketika Jambi menjadi mercusuar peradaban, tempat di mana ilmu agama bersemi, dan para pedagang dari negeri seberang bertemu. Melestarikan situs ini sama dengan menjaga memori kolektif kita sebagai bangsa.
Mari bersama-sama menjaga warisan nenek moyang ini. Bagikan artikel ini untuk memperluas kesadaran tentang pentingnya Candi Kembar Batu!
Baca juga:
- Wisata Bersejarah Tugu Keris Siginjai Jambi
- Goa Sengering: Sejarah, Daya Tarik, Fasilitas, dan Harga Tiket
- Goa Calau Petak, Gua Terpanjang di Sumatera yang Memukau
- Danau Gunung Tujuh, Keindahan Alam Nan Mistis Mengagumkan
- Candi Solok Sipin: Lokasi, Sejarah, dan Artefak
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan (FAQ)
1. Di mana tepatnya lokasi Candi Kembar Batu?
Candi Kembar Batu terletak di dalam Kompleks Percandian Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Berada sekitar 250 meter dari Candi Tinggi.
2. Apa saja yang bisa dilihat di kompleks Candi Kembar Batu?
Pengunjung dapat melihat satu candi induk, lima candi perwara yang telah dipugar, sisa pagar keliling, gapura, dan parit. Suasana alam sekitarnya yang asri juga menjadi daya tarik tersendiri.
3. Mengapa Gong Perunggu dari Candi Kembar Batu sangat penting?
Gong perunggu tersebut memiliki prasasti berangka tahun 1231 M dalam huruf China. Ini adalah bukti fisik langsung yang menunjukkan hubungan perdagangan dan diplomatik antara kerajaan di Jambi dengan Dinasti Sung di China.
4. Candi Kembar Batu peninggalan agama apa?
Berdasarkan struktur dan temuan arkeologi di Kompleks Muaro Jambi secara keseluruhan, Candi Kembar Batu merupakan peninggalan peradaban Buddha, kemungkinan besar beraliran Vajrayana.
5. Apakah Candi Kembar Batu sudah dipugar?
Ya, pemugaran utama dilakukan pada tahun 1994-1995 oleh pihak berwenang. Pemugaran ini berhasil mengungkap denah dan komponen utama kompleks candi.
Referensi
- Angelica, R. A., Fahreza, M. R., Fikri, M. A., Prayuda, F. D., & Syamsiah, S. (2024). Eksplorasi Sejarah dan Arsitektur Candi Kembar Batu: Kajian Arkeologi dan Nilai Budaya. AKSIOMA : Jurnal Sains Ekonomi Dan Edukasi, 1(12), 1298-1311. https://doi.org/10.62335/18t3ss52
- Meilania, M., & Febrianti, H. (2019). Pelestarian candi muaro jambi sebagai benda cagar budaya dan pariwisata di provinsi jambi. Journal V-Tech, 2(1), 99-109.
- Pratiwi, P. (2017). Konsep Kosmologi Candi Kembar Batu Di Muara Jambi. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 3(2), 64-74. https://doi.org/10.31851/kalpataru.v3i2.1625
- Larasati, F. (2017). Nilai Budaya Bangunan Dan Ragam Hias Candi Kembar Batu Muara Jambi Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Di Sma Azharyah Palembang. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 3(1), 62-72.




