Kompleks Candi Gedong I dan II, Muaro Jambi

Candi Gedong

Candi Gedong I dan II, yang tersembunyi di dalam kompleks Situs Muaro Jambi yang lebih luas, merupakan bukti nyata dari kemegahan peradaban masa lalu di Sumatera. Situs cagar budaya nasional ini tidak hanya menawarkan sisa-sisa arsitektur yang memukau, tetapi juga menyimpan narasi panjang tentang kehidupan, spiritualitas, dan jaringan perdagangan global yang pernah berdenyut di kawasan ini.

Terletak di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Candi Gedong terdiri dari dua struktur utama, yaitu Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Keduanya telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional melalui SK Menteri No. 045/M/2000. Keberadaan mereka memperkaya pemahaman kita tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya atau kemaharajaan Melayu Kuno, menampilkan percampuran budaya lokal dengan pengaruh Buddha yang kuat.

Candi Gedong I

Candi Gedong I terletak sekitar 950 meter di barat laut Candi Gumpung. Masyarakat setempat juga akrab menyebutnya dengan nama Candi Gudang Garam. Kompleks seluas 5.525 m² ini dikelilingi oleh tembok pagar berukuran 65 x 85 meter, membentuk sebuah halaman yang sakral. Di dalamnya, terdapat runtuhan bangunan candi induk dengan denah bujursangkar, dengan pintu masuk dan tangganya menghadap ke timur, sebuah orientasi yang umum dalam arsitektur candi di Nusantara.

Pemugaran yang dilakukan pada tahun 1998 berhasil menstabilkan struktur dan mengungkap lebih banyak detail. Meskipun kondisi dinding kakinya sudah banyak yang rusak, kita masih bisa menemukan hiasan candi yang menawan, seperti pahatan salir, perbingkaian, dan bingkai padma. Hiasan-hiasan ini menjadi elemen dekoratif yang memperindah struktur bata kuno tersebut.

Namun, daya tarik utama situs arkeologi Gedong I justru terletak pada temuan artefaknya yang sangat beragam. Para arkeolog menemukan enam umpak batu (alas tiang), pecahan arca, serta bata-bata kuno yang bertulis dan berhias. Yang lebih mencengangkan adalah penemuan ribuan pecahan keramik asing. Ada keramik dari Dinasti Song (abad 10-13 M), Yuan, Ming, hingga Qing dari Tiongkok, serta pecahan kaca yang diduga berasal dari Timur Tengah dan India. Temuan ini bukan sekadar pecahan, melainkan bukti nyata bahwa Kompleks Percandian Muaro Jambi dahulu adalah sebuah pusat aktivitas yang terhubung dengan jalur perdagangan internasional dan jalur sutra maritim.

Candi Gedong II

Berjarak hanya 150 meter ke arah barat dari Candi Gedong I, kita akan sampai di Candi Gedong II. Kompleks ini juga dikelilingi oleh tembok keliling, dengan ukuran 67,5 x 75 meter. Daya tarik paling mencolok di situs ini adalah gapura candi yang telah berhasil direkonstruksi. Gapura dengan bentuk unik segi 20 ini memiliki tinggi 5,2 meter dan memberikan gambaran awal yang dramatis tentang keagungan kompleks ini di masa jayanya.

Candi Gedong
Gapura Candi Gedong II

Di dalam halaman, terdapat runtuhan candi perwara (candi pendamping). Temuan artefak di Candi Gedong II juga tak kalah menarik. Salah satunya adalah arca gajah dari batu andesit yang di punggungnya dipahatkan seekor singa, menunjukkan tingkat kesenian dan keahlian pahat yang tinggi.

Temuan paling spektakuler adalah sebuah arca Dwārapāla (arca penjaga pintu) setinggi 1,5 meter. Arca ini unik karena umumnya arca penjaga digambarkan dengan wajah garang, namun arca di Gedong II ini justru memiliki ekspresi yang ramah dan jenaka, lengkap dengan misai dan anting besar. Ia mengenakan dhoti dan memegang senjata. Karakteristik ini membuatnya sangat istimewa dan menjadi pembeda dari temuan serupa di situs lain. Keberadaan arca ini juga menguatkan fungsi Candi sebagai tempat peribadatan agama Buddha Mahayana yang penting.

Pentingnya Pelestarian dan Potensi Wisata

Upaya konservasi dan pelestarian terhadap Candi Gedong telah dilakukan secara bertahap. Statusnya sebagai Cagar Budaya Nasional memberikan perlindungan hukum, sementara aktivitas pemugaran dan penelitian arkeologi terus berlanjut untuk mengungkap lebih banyak rahasia. Situs ini juga menjadi aset wisata sejarah dan wisata budaya yang sangat berharga bagi Provinsi Jambi.

Sebagai bagian dari Situs Muaro Jambi yang merupakan kompleks percandian terluas di Indonesia, Candi ini menawarkan pengalaman wisata edukasi yang mendalam. Pengunjung tidak hanya melihat tumpukan batu bata kuno, tetapi juga belajar tentang teknologi pembangunan, sistem kepercayaan, dan dinamika sosial politik pada masa itu. Kehadiran museum situs di kompleks Muaro Jambi semakin melengkapi pemahaman pengunjung.

Untuk meningkatkan kunjungan, diperlukan pengembangan infrastruktur pariwisata yang berkelanjutan, seperti papan informasi yang lengkap, jalur interpretasi, dan pelatigan bagi pemandu wisata lokal. Dengan demikian, warisan budaya ini dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Bagikan artikel ini kepada teman-teman pecinta sejarah dan budaya, dan mari bersama-sama menjaga warisan agung nenek moyang ini.

Baca juga:

Ragam Pertanyaan Seputar Candi Gedong (FAQ)

1. Di mana tepatnya lokasi Candi Gedong?

Candi Gedong I dan II terletak di dalam Kawasan Cagar Budaya Nasional Situs Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Koordinat Candi Gedong I adalah 01°28’33.48″ LS dan 103°39’32.89″ BT.

2. Apa perbedaan utama antara Candi Gedong I dan Candi Gedong II?

Candi Gedong I terkenal dengan temuan berbagai artefak keramik asing yang sangat banyak, menunjukkan peran situs sebagai pusat perdagangan. Sementara Candi Gedong II lebih dikenal dengan gapura megah berbentuk segi 20 yang telah direkonstruksi dan arca Dwārapāla unik berwajah ramah.

3. Dari abad berapa Candi Gedong berasal?

Berdasarkan temuan artefak, khususnya pecahan genteng dan keramik, aktivitas di kompleks Candi diperkirakan telah berlangsung sejak sekitar abad ke-8-10 Masehi dan terus berlanjut hingga berabad-abad setelahnya, terbukti dari temuan keramik dari dinasti-dinasti Tiongkok yang lebih muda.

4. Apa agama yang dianut oleh pembangun Candi Gedong?

Berdasarkan temuan arca kepala Buddha di Gedong I dan arca Dwārapāla (yang umum dalam konteks Buddhis) di Gedong II, dapat disimpulkan bahwa kompleks ini merupakan bangunan suci dalam agama Buddha, khususnya aliran Mahayana.

5. Bagaimana cara menuju ke lokasi Candi Gedong?

Candi Gedong dapat diakses melalui jalan darat dari Kota Jambi. Di dalam kompleks Situs Muaro Jambi, untuk mencapai Candi, pengunjung dapat mengikuti jalan setapak atau conblock yang menghubungkannya dengan candi-candi lain seperti Candi Gumpung dan Candi Kedaton. Disarankan menggunakan jasa pemandu atau menyewa sepeda untuk menjelajahi area situs yang luas.

Referensi

  1. https://referensi.data.kemendikdasmen.go.id/budayakita/cagarbudaya/objek/KB000225
  2. https://mblusuk.com/versi-amp/827-Candi-Gedong-Juga-Ada-di-Muaro-Jambi.html
Scroll to Top