Taukah Kamu! Apa Manfaat Bersepeda Bagi Wanita?

Apa manfaat gowes sepeda bagi wanita

Manfaat bersepeda bagi wanita sering menjadi pertanyaan terlontar saat melihat semakin banyaknya wanita yang menjadikan bersepeda sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Gowes bukan sekadar tren atau hobi semata. Di balik keseruannya, tersimpan segudang manfaat bersepeda bagi wanita yang luar biasa, jauh melampaui sekadar mendapatkan tubuh yang ideal.

Bagi para wanita yang aktif, bersepeda atau gowes adalah jawaban atas kebutuhan olahraga yang efektif, menyenangkan, dan bisa dilakukan sambil bersosialisasi.

Apa Manfaat Gowes Sepeda Bagi Wanita? 

Inilah 7 manfaat bersepeda bagi wanita yang akan membuat kamu ingin segera mengayuh sepeda kesayangan!

1. Kardiovaskular Lebih Kuat dan Jantung yang Sehat

Manfaat bersepeda bagi wanita yang paling utama adalah untuk kesehatan jantung. Gowes termasuk dalam latihan kardiovaskular (cardio) yang prima. Aktivitas mengayuh secara rutin akan memperkuat otot jantung, melancarkan sirkulasi darah, dan menurunkan kadar kolesterol jahat.

Dengan jantung yang terlatih, risiko penyakit mematikan seperti penyakit jantung koroner dan stroke pun menurun drastis. Bayangkan, dengan bersepeda secara konsisten, Anda sedang melakukan investasi kesehatan jangka panjang untuk tubuh kamu sendiri. Ini adalah manfaat gowes sepeda bagi wanita yang tidak boleh dianggap remeh.

2. Membakar Kalori dan Mengelola Berat Badan

Bagi banyak wanita, manfaat gowes sepeda bagi wanita yang satu ini paling menarik: membakar kalori secara efektif! Bersepeda dengan intensitas sedang dapat membakar sekitar 400-750 kalori per jam. Angka ini tentu sangat variatif, tergantung pada kecepatan, medan, dan berat badan.

@bams_pasla #BAMS ♬ original sound – A K Wholesale Point

Yang membedakan gowes dengan olahraga lain adalah unsur kesenangannya. Kamu bisa menjelajahi taman, menyusuri jalur sepeda, atau bahkan touring ke kota sebelah sambil membakar lemak. Hal ini membuat program diet atau menjaga berat badan ideal tidak lagi terasa seperti siksaan, melainkan sebuah petualangan yang mengasyikkan.

3. Menjaga Kesehatan Mental dan Pengelola Stres

Hidup modern seringkali dipenuhi tekanan dan deadlines yang memicu stres dan kecemasan. Nah, manfaat bersepeda bagi wanita di bidang mental ini sungguh ajaib. Saat kamu mengayuh, tubuh melepaskan hormon endorfin—si “hormon bahagia” yang secara alami mampu meningkatkan mood dan perasaan senang.

Selain itu, bersepeda di luar ruangan (outdoor) memungkinkan kamu menikmati udara segar dan pemandangan yang dapat menenangkan pikiran. Fokus pada kayuhan dan jalanan mampu menjadi meditasi aktif, menjauhkan dari pikiran-pikiran negatif. Banyak pesepeda wanita yang mengakui bahwa gowes adalah terapi terbaik mereka setelah hari yang penuh tekanan.

4. Mengencangkan dan Membentuk Otot Bagian Bawah Tubuh

Ingin punya kaki yang indah, kencang, dan betis yang kuat? Gowes adalah jawabannya! Manfaat gowes sepeda bagi wanita sangat terasa pada pembentukan otot-otot bagian bawah. Aktivitas mengayuh secara intens melatih hampir semua otot di area tersebut, termasuk paha depan (quadriceps), paha belakang (hamstring), betis, dan bokong.

Yang perlu diingat, bersepeda tidak akan membuat kaki menjadi besar seperti binaragawan. Justru, olahraga ini akan membentuknya menjadi lebih ramping, kencang, dan berdefinisi, cara terbaik untuk mendapatkan bentuk tubuh yang proporsional dan kuat.

5. Menurunkan Risiko Penyakit Usus Besar dan Kanker

Fakta lain dari manfaat bersepeda bagi wanita adalah kemampuannya dalam menurunkan risiko penyakit serius. Penelitian dari berbagai sumber, termasuk Better Health Channel, menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur seperti bersepeda dapat menurunkan risiko terkena penyakit seperti kanker usus besar dan kanker payudara pada wanita.

Olahraga membantu mengatur hormon, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan saluran pencernaan. Dengan menjadikan gowes sebagai rutinitas, Kamu sedang membangun benteng pertahanan tubuh dari dalam.

6. Meningkatkan Kekuatan Inti dan Keseimbangan Tubuh

Bersepeda tidak hanya tentang kaki. Saat kamu mengayuh dan menjaga agar sepeda tetap seimbang, otot-otot inti (core) di perut dan punggung juga aktif bekerja. Manfaat gowes sepeda bagi wanita ini sering kali terlupakan.

Kekuatan inti dan keseimbangan yang baik sangat penting untuk menunjang postur tubuh sehari-hari, mencegah nyeri punggung bawah, dan mengurangi risiko cedera dalam aktivitas lainnya. Postur tubuh yang tegap dan seimbang juga akan membuat penampilan Anda lebih percaya diri.

7. Menjaga Kesehatan dan Kekuatan Sistem Reproduksi

Manfaat bersepeda bagi wanita juga mencakup kesehatan reproduksi. Olahraga teratur seperti gowes membantu mengatur hormon dan menurunkan risiko kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Bersepeda juga membantu mengelola berat badan, yang merupakan faktor kunci dalam kesehatan hormonal wanita.

Selain itu, bagi wanita yang mengalami gejala PMS atau menopause, aktivitas fisik dapat membantu meredakan keluhan seperti kembung, kram, dan perubahan suasana hati.

Tips Gowes Aman dan Nyaman untuk Wanita

Untuk mendapatkan semua manfaat bersepeda bagi wanita di atas, keselamatan dan kenyamanan adalah hal yang mutlak. Berikut tipsnya:

  • Pastikan ukuran sepeda (frame size) sesuai dengan tinggi badan Anda. Atur juga ketinggian sadel agar tidak terlalu rendah atau tinggi untuk mencegah cedera lutut dan punggung.
  • Gunakan celana bersepeda dengan bantalan (padding) yang baik untuk mengurangi tekanan pada area sensitif dan mencegah rasa sakit atau mati rasa.
  • Jangan pernah kompromi dengan keselamatan. Gunakan helm yang pas dan sesuai standar adalah perlengkapan wajib.
  • Mulailah dengan rute yang datar dan tidak terlalu ramai. Pilih waktu bersepeda yang nyaman, seperti pagi atau sore hari, dan hindari terik matahari tengah hari.
  • Jangan memaksakan diri. Lakukan pemanasan sebelum berangkat dan pendinginan setelahnya. Tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup.

Jadi, sudah terjawab kan, apa manfaat bersepeda bagi wanita? Dari kesehatan fisik, mental, hingga pencegahan penyakit, semuanya bisa kamu dapatkan dengan bersepeda secara rutin. Gowes bukan hanya tentang mencapai finish, tapi tentang menikmati setiap proses perjalanan dan menjadi versi diri yang lebih sehat dan bahagia. Ayo, naik sepeda dan rasakan sendiri semua manfaatnya!

Baca juga:

Referensi

  1. Avila, J. J., Gutierres, J. M., Sheehy, M. E., Lofgren, I. E., & Delmonico, M. J. (2010). Effect of moderate intensity resistance training during weight loss on body composition and physical performance in overweight older adults. European Journal of Applied Physiology, 109(3), 517–525. https://doi.org/10.1007/s00421-010-1387-9
  2. Lahart, I. M., Metsios, G. S., Nevill, A. M., & Carmichael, A. R. (2015). Physical activity for women with breast cancer: A systematic review and meta-analysis. Acta Oncologica, 54(5), 635–649. https://doi.org/10.3109/0284186X.2014.998275
  3. Celis-Morales, C. A., Lyall, D. M., Welsh, P., Anderson, J., Steell, L., Guo, Y., Maldonado, R., Mackay, D. F., Pell, J. P., Sattar, N., & Gill, J. M. R. (2017). Association between active commuting and incident cardiovascular disease, cancer, and mortality: prospective cohort study. BMJ, 357, j1456. https://doi.org/10.1136/bmj.j1456
  4. Hamer, M., & Chida, Y. (2008). Active commuting and cardiovascular risk: A meta-analytic review. Preventive Medicine, 46(1), 9–13. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2007.03.006
  5. Oja, P., Titze, S., Bauman, A., de Geus, B., Krenn, P., Reger-Nash, B., & Kohlberger, T. (2011). Health benefits of cycling: A systematic review. Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, 21(4), 496–509. https://doi.org/10.1111/j.1600-0838.2011.01299.x
  6. Powell, K. E., Paluch, A. E., & Blair, S. N. (2011). Physical activity for health: What kind? How much? How intense? On top of what? Annual Review of Public Health, 32, 349–365. https://doi.org/10.1146/annurev-publhealth-031210-101151
  7. Stavrakakis, N., De Jonge, P., Ormel, J., & Oldehinkel, A. J. (2012). Bidirectional prospective associations between physical activity and depressive symptoms. The TRAILS Study. Journal of Adolescent Health, 50(5), 503–508. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2011.09.004
  8. Tcymbal, A., Demetriou, Y., Kelso, A., Wolbring, L., Wunsch, K., Wasche, H., & Woll, A. (2020). Effects of the built environment on physical activity: a systematic review of longitudinal studies taking sex/gender into account. Environmental Health and Preventive Medicine, 25(1), 75. https://doi.org/10.1186/s12199-020-00915-z
  9. Stavrakakis, N., De Jonge, P., Ormel, J., & Oldehinkel, A. J. (2012). Bidirectional prospective associations between physical activity and depressive symptoms. The TRAILS Study. Journal of Adolescent Health, 50(5), 503–508. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2011.09.004
Scroll to Top