Pisang, buah tropis yang satu ini seakan sudah mendarah daging dalam budaya dan kuliner Indonesia. Dari sekian banyak jenisnya, salah satu yang paling istimewa dan digemari adalah pisang raja. Dinamakan ‘raja’, bukan tanpa alasan. Pisang ini memang punya ‘mahkota’ berupa rasa manis legit, aroma harum yang khas, dan yang paling penting, manfaat pisang raja bagi kesehatan yang benar-benar layak dijuluki bangsawan buah.
Berbeda dengan pisang tanduk yang lebih sering digoreng atau pisang uli yang dibakar, pisang raja paling nikmat disantap langsung. Teksturnya yang padat tidak lembek dan rasa manisnya yang tidak terlalu mendominasi membuatnya menjadi camilan sempurna. Tapi, jangan salah, di balik kenikmatannya itu, tersimpan kekuatan nutrisi yang mampu memberikan dampak kesehatan bagi tubuh kita.
Pisang raja mudah dikenali dari bentuknya yang cenderung membulat dan tidak terlalu panjang, dengan kulit yang tebal. Saat matang, kulitnya berwarna kuning cerah dengan bintik-bintik cokelat atau ‘black spot’. Daging buahnya berwarna kuning pucat, lebih padat, dan tidak berserat seperti pisang pada umumnya.
Jenis Pisang Raja di Indonesia
Salah satu yang mudah ditemui adalah Pisang Raja Bulu. Jenis ini dikenali dari kulitnya yang tebal. Saat matang, kulitnya berwarna kuning dan ditaburi bintik-bintik cokelat. Keunikan lainnya terletak pada daging buahnya yang berwarna agak kuning kemerah-merahan, menandakan rasa manis yang khas.
Selanjutnya ada Pisang Raja Sereh. Berbeda dengan raja bulu, varietas ini memiliki kulit yang lebih tipis. Warna kulitnya kuning kecokelatan, dan ketika sudah masak sempurna akan muncul bintik-bintik cokelat gelap. Meski ukurannya tidak terlalu besar, Pisang Raja Sereh terkenal karena rasanya yang sangat enak dan legit.
Yang tak kalah populer adalah Pisang Raja Nangka. Varietas inilah yang paling sering diandalkan sebagai bahan baku utama pembuatan keripik pisang. Alasan pemilihannya tidak lain adalah karena tekstur dan rasanya yang sangat cocok untuk diolah, menghasilkan keripik yang renyah dan gurih.
Kandungan Nutrisi Pisang Raja
Pisang Raja dikenal sebagai camilan yang sangat sehat berkat kandungan kandung. Dalam setiap 100 gram buah ini, akan ditemukan kandungan energi berkisar antara 100 hingga 120 kalori.
Dari segi makronutrien, Pisang Raja menyediakan sekitar 32 gram. Tidak ketinggalan, serat pangan yang mencapai 5 gram, dengan kandungan proteinnya sekitar 1 gram, sementara lemaknya hanya 0.2 gram, tergolong sangat rendah.
Yang membuat Pisang Raja begitu istimewa adalah profil mikronutriennya. Dari mineral, terdapat Kalium sebanyak 580 mg, Magnesium 30 mg, Natrium 35 mg, Fosfor 20 mg, dan Kalsium 10 mg. Dari kelompok vitamin, terdapat Vitamin C sekitar 10 mg, Vitamin B6, serta Mangan dan berbagai senyawa antioksidan lain.
Manfaat Pisang Raja untuk Kesehatan Tubuh
Berikut ini 7 manfaat pisang raja untuk kesehatan tubuh.
1. Sumber Energi AlamiÂ
Kandungan karbohidrat kompleks dan gula alami (fruktosa, glukosa, sukrosa) di dalamnya menyediakan bahan bakar yang siap pakai untuk tubuh. Berbeda dengan energi dari gula refinasi yang cepat habis, energi dari pisang raja dilepaskan secara bertahap berkat adanya serat. Ditambah peran vitamin B6 yang membantu metabolisme energi, Anda akan mendapatkan suplai energi yang stabil tanpa “crash” di kemudian hari. Ini adalah manfaat pisang raja yang paling langsung bisa dirasakan.
2. Pemulih Otot Pasca Olahraga
Setelah berolahraga keras, tubuh kita kehilangan elektrolit melalui keringat dan cadangan glikogen terkuras. Kombinasi karbohidrat untuk mengisi ulang energi, kalium, dan magnesium menjadikannya makanan pemulih yang sempurna. Elektrolit ini penting untuk mencegah kram otot, memulihkan fungsi saraf, dan sintesis protein. Banyak atlet profesional yang menjadikan pisang raja sebagai camilan wajib sebelum, selama, dan setelah bertanding.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Tingginya kadar kalium dalam pisang raja berperan sebagai vasodilator, membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada jantung. Ini berarti tekanan darah bisa lebih terkendali. Selain itu, serat dalam pisang membantu mengikat kelebihan kolesterol jahat (LDL) dalam sistem pencernaan dan membuangnya dari tubuh. Kombinasi kalium dan serat ini membuat pisang raja menjadi makanan yang sangat cardioprotective (melindungi jantung).
4. Melancarkan Pencernaan
Pisang raja, terutama yang belum terlalu matang, mengandung pati resisten dan pektin—jenis serat yang berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik adalah makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus kita. Dengan memberi makan bakteri baik, pisang raja membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang pada akhirnya melancarkan buang air besar (BAB), mencegah sembelit, dan bahkan meredakan gejala diare. Ia juga bersifat lembut di lambung, sehingga sering direkomendasikan untuk penderita maag atau GERD.
5. Mengontrol Kadar Gula Darah
Meski manis, manfaat pisang raja justru termasuk membantu mengontrol gula darah. Kok bisa? Rahasianya terletak pada dua hal: serat pektin dan indeks glikemiknya yang termasuk rendah hingga sedang. Serat memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat, mencegah gula darah melonjak tiba-tiba setelah makan. Ini membuat pisang raja menjadi pilihan buah yang lebih aman bagi penderita diabetes dibandingkan camilan manis lainnya, tentu saja dalam porsi yang wajar (1-2 buah per hari).
6. Pendukung Program Diet Sehat
Sedang menurunkan berat badan? Pisang raja bisa jadi camilan ideal. Rasa manis alaminya dapat memuaskan keinginan makan sesuatu yang manis tanpa harus merusak diet dengan kue atau permen. Seratnya yang tinggi membuat kita merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil tidak sehat. Meski memberikan energi, kalori dalam satu buah pisang raja tergolong moderat, sekitar 100-120 kalori.
7. Penjaga Fungsi Otak dan Suasana Hati
Kandungan vitamin B6 dalam pisang raja memainkan peran penting dalam produksi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamine. Neurotransmiter ini sangat berpengaruh pada regulasi mood, tidur, dan kemampuan kognitif. Mencukupi kebutuhan vitamin B6 dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur. Triptofan, sebuah asam amino yang juga ditemukan dalam pisang, merupakan prekursor untuk serotonin, si “hormon bahagia”.
Cara Menikmati dan Tips Memilih Pisang Raja
Untuk mendapatkan manfaat pisang raja yang maksimal, pilihlah yang sudah matang sempurna. Cirinya: kulit berwarna kuning dengan bintik-bintik cokelat (tutong). Bintik ini menandakan bahwa pati telah sepenuhnya berubah menjadi gula, sehingga rasanya paling manis.
Selain dimakan langsung, kamu bisa berkreasi:
- Dihaluskan dan dicampur ke dalam adonan oatmeal atau yoghurt untuk sarapan.
- Dibekukan dan diblender menjadi “nice cream” ala es krim sehat.
- Diiris tipis dan dijemur menjadi pisang raja kering yang renyah.
- Ditumbuk sebagai pengganti gula dalam adonan roti atau muffin.
Meski manfaat pisang raja sangat banyak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Penderita penyakit ginjal stadium lanjut yang harus membatasi asupan kalium harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Untuk penderita diabetes, konsumsi dalam porsi yang terkontrol (tidak lebih dari 2 buah per hari) dan perhatikan respon gula darah.
Baca juga:
- Cara Memasak dan 5 Manfaat Ikan Gabus untuk Lambung
- Kandungan Nutrisi, 13 Manfaat Durian, dan Efek Sampingnya
- 19 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan
- 8 Manfaat Kacamata Hitam untuk Kesehatan dan Penampilan
- Kandungan dan 12 Manfaat Kolang-Kaling
Referensi
- Singh, B., Singh, J. P., Kaur, A., & Singh, N. (2016). Bioactive compounds in banana and their associated health benefits – A review. Food Chemistry, *206*, 1–11. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2016.03.033
- Falcomer, A. L., Riquette, R. F. R., de Lima, B. R., Ginani, V. C., & Zandonadi, R. P. (2019). Health Benefits of Green Banana Consumption: A Systematic Review. Nutrients, *11*(6), 1222. https://doi.org/10.3390/nu11061222
- Anyasi, T. A., Jideani, A. I. O., & Mchau, G. R. A. (2013). Functional properties and postharvest utilization of commercial and noncommercial banana cultivars. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, *12*(5), 509–522. https://doi.org/10.1111/1541-4337.12025
- Pereira, A., & Maraschin, M. (2015). Banana (Musa spp) from peel to pulp: Ethnopharmacology, source of bioactive compounds and its relevance for human health. Journal of Ethnopharmacology, *160*, 149–163. https://doi.org/10.1016/j.jep.2014.11.008
- Borges, C. V., Amorim, V. B. de O., Ramlov, F., Ledo, C. da S., Donato, M., Maraschin, M., & Amorim, E. P. (2014). Characterisation of metabolic profile of banana genotypes, aiming at biofortified Musa spp. cultivars. Food Chemistry, *145*, 496–504. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.08.041




