Manfaat Daun Balakacida – Di balik rimbunnya pepohonan, terdapat tanaman herbal bernama daun balakacida (Chromolaena Odorata) yang menyimpan segudang manfaat. Daun mungil ini, yang juga dikenal sebagai daun kopasanda atau daun kirinyuh, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara.
Daun balakacida berasal dari tanaman Blainvillea rhomboidea, yang termasuk dalam famili Asteraceae. Tanaman ini mudah ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Daunnya berwarna hijau tua dengan bentuk lonjong dan bergerigi di tepinya. Daun balakacida kaya akan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain:
- Alkaloid.
- Saponin.
- Flavonoid.
- Tanin.
- Terpenoid.
Manfaat Daun Balakacida bagi Kesehatan

Berikut ragam manfaat daun balakacida untuk kesehatan yang dirangkum dari beberapa sumber ilmiah.
1. Mendukung Kesehatan Reproduksi Wanita
Secara tradisional, daun Balakacida diyakini dapat memberikan dukungan bagi kesehatan reproduksi wanita, mulai dari pengobatan kista hingga pencegahan kanker serviks. Daun ini dianggap memiliki potensi untuk melindungi organ reproduksi dari berbagai penyakit, meski penelitian spesifik lebih mendalam masih diperlukan.
2. Mengobati Tukak Lambung
Kandungan tanin dalam daun Balakacida memainkan peran penting dalam mengatasi perdarahan yang sering menyertai tukak lambung. Senyawa ini diketahui dapat meningkatkan kadar trombosit dan mencegah kerusakannya. Meski penelitian awal baru dilakukan pada hewan uji, potensinya sangat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut.
3. Mengontrol Gula Darah
Daun Balakacida kaya akan flavonoid, saponin, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Senyawa ini melindungi sel-sel pankreas dari kerusakan radikal bebas, sehingga produksi hormon insulin yang mengatur gula darah tetap optimal. Sebuah studi menunjukkan bahwa flavonoid juga dapat memperlambat kematian sel, yang penting untuk mencegah luka pada penderita diabetes.
4. Pengobatan Vertigo
Khasiat tradisional daun Balakacida untuk mengatasi vertigo telah mendapatkan pembuktian ilmiah. Penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2021 membuktikan bahwa mengonsumsi rebusan daun ini secara rutin dapat membantu meredakan sensasi pusing dan hilang keseimbangan yang disebabkan oleh vertigo.
5. Pencegahan Risiko Malaria
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa senyawa quercetin-5-methyl dalam daun ini memiliki kemampuan untuk melawan parasit penyebab malaria, Plasmodium falciparum dan Plasmodium berghei. Quercetin juga diyakini dapat membantu melawan parasit yang sudah kebal terhadap obat tertentu. Penting untuk dicatat bahwa daun ini bukan pengganti pengobatan medis untuk malaria.
6. Pengurang Nyeri Alami
Flavonoid dalam Balakacida memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi nyeri akibat peradangan. Didukung oleh kandungan saponin dan alkaloid, daun ini memberikan efek analgesik (pereda nyeri) alami. Potensi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
7. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan saponin dalam daun Balakacida diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa saponin dapat memperkuat otot jantung, sehingga mengurangi risiko gagal jantung kongestif dan masalah kardiovaskular lainnya.
8. Pengobatan Jerawat
Daun Balakacida diklaim memiliki sifat antibakteri dan antibiotik alami. Kandungan ini dapat membantu memerangi bakteri penyebab peradangan di pori-pori kulit, sehingga efektif digunakan untuk mengobati jerawat.
9. Pencegahan Diare dan Tifus
Kandungan flavonoid dan tanin dalam daun ini menunjukkan potensi untuk melawan bakteri patogen seperti E. coli (penyebab diare) dan S. typhi (penyebab tifus). Hal ini memberikan landasan bagi penelitian lebih lanjut tentang penggunaannya sebagai agen pencegah infeksi saluran pencernaan.
10. Penggagas Penyembuhan Luka
Hasil sebuah penelitian ilmiah menyebutkan bahwa tanin, senyawa yang ditemukan dalam daun Balakacida, memiliki potensi untuk melawan bakteri penyebab infeksi seperti Staphyloccocus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Dalam kondisi luka terbuka, risiko infeksi tinggi, dan inilah tempat di mana tanin berperan. Dukungan dari senyawa antioksidan dalam daun ini juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan mengurangi perdarahan.
Cara Konsumsi Daun Balakacida
Daun balakacida dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, tergantung pada tujuan penggunaannya. Berikut adalah beberapa cara umum mengonsumsi daun balakacida:
- Daun balakacida dapat direbus dan air rebusannya diminum sebagai teh. Ini adalah cara yang umum digunakan untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari tanaman ini.
- Daun balakacida juga dapat dihaluskan dan dicampur dengan air untuk membuat bubur yang dapat diminum.
- Ekstrak daun balakacida juga tersedia dalam bentuk kapsul untuk konsumsi yang lebih praktis.
Efek Samping Langsung dan Tidak Langsung Daun Balakacida
Di balik segudang manfaatnya untuk kesehatan, daun balakacida menyimpan beberapa risiko yang perlu diwaspadai.
- Konsumsi daun balakacida oleh hewan ternak dapat menyebabkan keracunan, bahkan hingga kematian.
- Bagi orang yang memiliki alergi terhadap tanaman tertentu, daun balakacida dapat memicu masalah kulit dan asma. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan melakukan tes alergi sebelum menggunakan daun balakacida.
- Pertumbuhan daun balakacida yang tidak terkendali dapat menjadi gulma yang mengganggu tanaman budidaya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen dan kerugian bagi para petani.
- Daun balakacida yang lebat dapat menjadi tempat berlindung bagi hewan liar dan hama serangga. Hal ini dapat menjadi masalah bagi manusia dan hewan ternak, karena dapat menyebarkan penyakit dan hama.
- Daun balakacida dapat menjadi sarang bagi jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi kesehatan tanaman dan menyebabkan kerugian bagi para petani.
- Sifat daun balakacida yang mudah terbakar dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama pada musim kemarau. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya bencana alam.
Meskipun memiliki beberapa risiko, daun balakacida tetap memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan pertumbuhannya dan memanfaatkannya dengan tepat. Lakukan penyiangan atau pemotongan daun balakacida secara berkala untuk mencegah pertumbuhannya yang tidak terkendali. Gunakan daun balakacida sebagai obat dengan dosis yang tepat dan sesuai dengan anjuran dokter.
Dengan memahami manfaat dan risikonya, kita dapat memanfaatkan daun balakacida dengan bijak dan bertanggung jawab. Semoga informasi tentang Manfaat Daun Balakacida untuk Kesehatan ini dapat berguna, terimakasih.
Baca juga:
- 8 Manfaat Mandi Air Garam untuk Kesehatan
- 15 Manfaat Jambu Biji Merah untuk Kesehatan
- 10 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan
Referensi
- Ali, S. D. C. (2021). Anti-inflammatory and analgesic potential of Chromolaena odorata: A review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Medicine, *6*(9), 8–16. https://doi.org/10.47760/ijpsm.2021.v06i09.002
- Ezenyi, I. C., Salawu, O. A., Kulkarni, R., & Emeje, M. (2014). Antiplasmodial activity-aided isolation and identification of quercetin-4′-methyl ether in Chromolaena odorata leaf fraction with high activity against chloroquine-resistant Plasmodium falciparum. Parasitology Research, *113*(12), 4415–4422. https://doi.org/10.1007/s00436-014-4119-y
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2025). Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan pemanfaatannya. Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/85/tanaman-obat-keluarga-toga-dan-pemanfaatannya
- Lesatri, D., Sukandar, E. Y., Kurniati, N. F., & Nasution, R. (2014). Antidiabetic activity of leaves ethanol extract Chromolaena odorata (L.) R.M. King on induced male mice with alloxan monohydrate. Jurnal Natural, *14*(1), 1–4. https://media.neliti.com/media/publications/115365-ID-none.pdf
- Mayo Clinic. (2023, February 20). High cholesterol – Symptoms and causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800
- Medical News Today. (2025). Plantago major: Uses, benefits, and side effects. Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/plantago-major
- National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH). (2025). Herbs at a glance: Plantain (Plantago major). Diakses pada 20 Agustus 2025, dari https://www.nccih.nih.gov/health/plantain
- Paul, T. S., Das, B. B., Ingale, S. P., Killedar, N., & Apte, K. G. (2018). Oral intake of polyphenols of Chromolaena odorata: A perspective in peptic ulcer, thrombocytopenia, and heparin-induced bleeding diathesis in rodent model. Pharmacognosy Research, *10*(4), 343–349. https://doi.org/10.4103/pr.pr_107_18
- Sirinthipaporn, A., & Jiraungkoorskul, W. (2017). Wound healing property review of Siam weed, Chromolaena odorata. Pharmacognosy Reviews, *11*(21), 35–38. https://doi.org/10.4103/phrev.phrev_53_16
- Stanley, M. C., Ifeanyi, O. E., Nwakaego, C. C., & Esther, I. O. (2014). Antimicrobial effects of Chromolaena odorata on some human pathogens. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, *3*(3), 1006–1012. https://www.ijcmas.com/vol-3-3/Mbajiuka%20Chinedu%20Stanley1,%20et%20al.pdf
- Tiamiyu, A. M., & Okunlade, O. A. (2020). Benefits and detriments of Siam weed (Chromolaena odorata): A review. Biotechnology and Biochemistry Research, *8*(1), 21–28. https://www.netjournals.org/z_BBR_20_015.html
- Ugbogu, O. C., et al. (2016). Phytochemical analysis, mineral composition and in vitro antioxidant activities of Chromolaena odorata leaves. ARC Journal of Pharmaceutical Sciences, *2*(2), 8-15. https://doi.org/10.20431/2455-1538.0202003
- Zige, D. V., Ohimain, E. I., & Nodu, M. B. (2013). Antibacterial activity of ethanol, crude and water extract of Chromolaena odorata leaves on S. typhi and E. coli. Greener Journal of Microbiology and Antimicrobials, *1*(2), 16–19. https://doi.org/10.15580/gjma.2013.2.110713950