Manfaat Pare – Di antara deretan sayuran hijau di pasar, pare kerap kali luput dari perhatian. Bentuknya yang berlekuk dan kulitnya yang berbintil-bintil mungkin sedikit mengintimidasi. Belum lagi rasanya yang pahit, membuat banyak orang enggan untuk mencicipinya. Padahal, di balik rasa pahitnya itu, tersimpan segudang manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan.
Pare atau Momordica charantia merupakan tanaman merambat yang berasal dari daerah tropis di Asia, Afrika, dan Karibia. Buah pare berbentuk lonjong memanjang dengan ujung yang meruncing. Kulitnya berwarna hijau tua dengan permukaan yang bergelombang dan berbintil-bintil. Daging buahnya berwarna putih dengan biji berwarna merah cerah.
Pare termasuk ke dalam keluarga Cucurbitaceae, keluarga yang sama dengan labu, melon, timun dan Bitter melon. Meski memiliki rasa yang pahit, pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara. Bahkan, julukan “buah ajaib” diberikan padanya karena khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan.
Kandungan Gizi Pare

Kandungan gizi dalam pare juga cukup lengkap, setiap 100 gram pare segar mengandung air sebanyak 94,4 gram, kalori sekitar 19 kkal, protein 1 gram, lemak 0,4 gram, karbohidrat 3,6 gram, dan serat sebanyak 1,3 gram. Selain itu, pare juga mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, seng, beta karoten, karoten total, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), dan vitamin C.
Manfaat Pare bagi Kesehatan
Berikut ini manfaat pare bagi kesehatan yang didasur daru beberapa sumber ilmiah.
1. Menurunkan Kadar Gula Darah dan Diabetes
Pare mengandung senyawa charantin dan peptida yang menyerupai insulin. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi penyerapan glukosa dari makanan, dan membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
2. Menjaga Kesehatan Mata
Kaya akan vitamin A, vitamin C, dan beta-karoten, pare sangat baik untuk mata. Nutrisi ini berperan dalam menjaga kesehatan retina, melindungi mata dari kerusakan radikal bebas (sebagai antioksidan) serta mengurangi risiko degenerasi makula.
3. Menyehatkan Pencernaan
Pare adalah sahabat bagi sistem pencernaan karena seratnya yang tinggi mencegah sembelit, melancarkan buang air besar, dan menjadi makanan untuk bakteri baik usus, rasa pahitnya merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan, dan dapat membantu menekan produksi asam lambung berlebih, sehingga meredakan masalah asam lambung.
4. Meningkatkan Fungsi Otak
Pare mengandung Vitamin B kompleks dalam pare bermanfaat untuk mendukung kesehatan dan fungsi otak secara keseluruhan dan Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
5. Mengatasi Masalah Kulit
Pare mengandung vitamin C yang dapat membantu merangsang produksi kolagen dalam tubuh. Mishra, K, hasil penelitian ilmiah membuktikan bahwa kolagen merupakan protein yang penting untuk kesehatan kulit, menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Selain itu, pare juga memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan infeksi kulit.
6. Mendukung Kesuburan
Penelitian ilmiah yang dipublikasikan menunjukkan bahwa antioksidan (seperti vitamin C) dan zink (seng) dalam pare dapat mendukung produksi sperma yang sehat, dan melawan stres oksidatif yang merusak sel sperma.
7. Menjaga Kesehatan Tulang
Hasil studi ilmiah mengungkapkan bahwa kandungan vitamin K dalam pare membantu meningkatkan kesehatan tulang dengan berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan massa tulang. Vitamin K juga dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis, terutama pada orang dewasa.
8. Menurunkan Risiko Kanker
Penelitian ilmiah yang menunjukan akan manfaat Pare karena mengandung antioksidan polifenol dan flavonoid yang berpotensi mengurangi risiko beberapa jenis kanker, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, dan melawan kerusakan sel akibat radikal bebas.
9. Mencegah Sembelit
Pare kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Fungsinya bukan hanya sebagai penyokong kesehatan pencernaan, tapi juga sebagai pencegah sembelit. Serat membantu menjaga tekstur feses tetap lunak, sehingga feses dapat melewati usus dengan mudah. Jangan lupa, kombinasikan konsumsi pare dengan makanan berserat lain dan cukup minum air untuk mendapatkan manfaat optimal.
10. Mengurangi Risiko Stroke
Studi menunjukkan bahwa konsumsi sayuran berdaun hijau, termasuk pare, dapat mengurangi risiko stroke. Kandungan kalium, folat, dan antioksidan dalam pare membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke.
11. Pengobatan Asam Urat
Studi awal pada hewan (tikus) menunjukkan bahwa ekstrak biji pare dapat menurunkan kadar asam urat. Efek pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
12. Menurunkan Berat Badan
Pare mengandung antioksidan yang dapat membantu memperlancar sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme. Dengan metabolisme yang baik, proses penurunan berat badan menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, konsumsi serat yang cukup juga dapat mendukung pengendalian berat badan dengan membuat perut merasa kenyang lebih lama, menekan keinginan untuk ngemil makanan tidak sehat.
13. Menyehatkan Sistem Pencernaan
Kandungan serat pada pare tidak hanya berguna untuk melawan sembelit, tetapi juga memperbaiki pergerakan usus. Gerakan usus yang lancar dapat mencegah masalah seperti perut terasa penuh dan gejala pencernaan lainnya. Selain itu, serat juga menjadi makanan bagi bakteri baik di usus, menjaga keseimbangan bakteri usus untuk meningkatkan kesehatan pencernaan secara menyeluruh.
14. Mencegah Hipertensi
Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa kandungan kalium dalam pare dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kalium merupakan mineral penting yang membantu mengendalikan tekanan darah dengan mengimbangi efek natrium dalam tubuh.
15. Meningkatkan Sistem Imun
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam pare berfungsi sebagai antioksidan kuat yang meningkatkan produksi dan fungsi sel darah putih, serta membantu tubuh melawan infeksi bakteri, virus, dan parasit.
Efek Samping dan Peringatan
Meskipun menawarkan segudang manfaat, konsumsi pare juga perlu dilakukan dengan hati-hati karena berpotensi menimbulkan efek samping tertentu, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh kelompok individu tertentu.
1. Gangguan Pencernaan
Gejala yang dapat timbul meliputi diare, mual, muntah, sakit perut, dan kram perut. Hal ini disebabkan oleh senyawa dalam pare, seperti saponin dan alkaloid, yang dapat mengiritasi saluran pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
2. Hipoglikemia (Gula Darah Terlalu Rendah)
Efek samping ini merupakan yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai mengingat pare memiliki efek kuat menurunkan kadar gula darah. Risikonya sangat tinggi bagi orang yang sudah mengonsumsi obat antidiabetes, baik oral maupun insulin. Kombinasi pare dan obat-obatan ini dapat menyebabkan penurunan gula darah secara drastis (hipoglikemia berat) yang ditandai dengan pusing, lemas, berkeringat dingin, gemetar, hingga pingsan. Oleh karena itu, penderita diabetes yang ingin mengonsumsi pare secara rutin harus berkonsultasi dengan dokternya untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosis obat.
3. Risiko pada Kehamilan dan Menyusui
Wanita hamil sangat tidak dianjurkan mengonsumsi pare, terutama dalam bentuk suplemen atau ekstrak terkonsentrasi. Penyebabnya adalah senyawa dalam biji pare diduga dapat merangsang kontraksi rahim dan memicu menstruasi, yang berpotensi menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Bagi ibu menyusui, belum ada cukup data tentang keamanan pare. Sebagai tindakan pencegahan, sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat sedikit sebagai bumbu masakan, bukan sebagai jus atau suplemen.
4. Risiko pada Anak-Anak
Efek hipoglikemik yang kuat pada pare bisa sangat berbahaya bagi anak-anak. Keracunan pada anak-anak yang mengonsumsi buah atau jus pare telah dilaporkan, menyebabkan hipoglikemia berat yang memerlukan perawatan medis.
5. Interaksi dengan Obat-Obatan Lain
Selain obat diabetes, pare juga dapat berinteraksi dengan jenis obat lainnya. Pare mengandung vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah, sehingga asupannya yang tidak konsisten dapat mengganggu efektivitas obat pengencer darah (seperti Warfarin atau antikoagulan lainnya). Selain itu, laporan kasus langka menunjukkan kemungkinan kerusakan hati (hepatitis) akibat konsumsi suplemen pare. Oleh karena itu, orang dengan kondisi hati harus menghindari konsumsi berlebihan.
6. Favisme (Peringatan Khusus)
Individu dengan defisiensi enzim G6PD, suatu penyakit genetik yang umumnya ditandai dengan anemia saat terpapar pemicu tertentu, harus menghindari pare. Penyebabnya adalah biji pare mengandung senyawa yang mirip dengan yang ada pada kacang fava, yang dapat memicu kerusakan sel darah merah (hemolisis) pada penderita kondisi ini.
Demikianlah penjelasan tentang manfaat pare bagi kesehatan, semoga informasi ini berguna.
Baca juga:
- Efek Samping dan 14 Manfaat Black Garlic bagi Kesehatan
- Tips Memilih dan 15 Manfaat Jambu Biji Merah
- Efek Samping dan Manfaat Kencur untuk Batuk
- Cara Mandi dan 8 Manfaat Mandi Air Garam
Referensi
- Bai, J., Zhu, Y., & Dong, Y. (2016). Response of gut microbiota and inflammatory status to bitter melon (Momordica charantia L.) in high fat diet induced obese rats. Journal of Ethnopharmacology, 194, 717–726. https://doi.org/10.1016/j.jep.2016.10.043
- Fang, E. F., & Ng, T. B. (2011). Bitter gourd (Momordica charantia) is a cornucopia of health: a review of its credited antidiabetic, anti-HIV, and antitumor properties. Current Molecular Medicine, 11(5), 417-436. https://doi.org/10.2174/156652411795976583
- Grover, J. K., & Yadav, S. P. (2004). Pharmacological actions and potential uses of Momordica charantia: a review. Journal of Ethnopharmacology, 93(1), 123–132. https://doi.org/10.1016/j.jep.2004.03.035
- Krawinkel, M. B., & Keding, G. B. (2006). Bitter gourd (Momordica Charantia): A dietary approach to hyperglycemia. Nutrition Reviews, 64(7), 331–337. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2006.tb00217.x
- Mahwish, Saeed, F., Sultan, M. T., Riaz, A., Ahmed, S., Bigiu, N., & Amarowicz, R. (2021). Bitter melon (Momordica charantia L.) fruit bioactives charantin and vicine potential for diabetes prophylaxis and treatment. Plants, 10(4), 730. https://doi.org/10.3390/plants10040730
- Barbagallo, M., & Dominguez, L. J. (2015). Magnesium and type 2 diabetes. World Journal of Diabetes, 6(10), 1152–1157. https://doi.org/10.4239/wjd.v6.i10.1152
- Carazo, A., Macáková, K., Matoušová, K., Krčmová, L. K., Protti, M., & Mladěnka, P. (2021). Vitamin A update: Forms, sources, kinetics, detection, function, deficiency, therapeutic use and toxicity. Nutrients, 13(5), 1703. https://doi.org/10.3390/nu13051703
- Basch, E., Gabardi, S., & Ulbricht, C. (2003). Bitter melon (Momordica charantia): A review of efficacy and safety. *American Journal of Health-System Pharmacy, 60*(4), 356–359. https://doi.org/10.1093/ajhp/60.4.356
- Ahmad, Z., Zamhuri, K. F., Yaacob, A., Siong, C. H., Selvarajah, M., Ismail, A., & Hakim, M. N. (2012). In vitro anti-diabetic activities and chemical analysis of polypeptide-k and oil isolated from seeds of Momordica charantia (bitter gourd). Molecules, *17*(8), 9631–9640. https://doi.org/10.3390/molecules17089631
- Rodríguez-Olleros Rodríguez, C., & Díaz Curiel, M. (2019). Vitamin K and bone health: A review on the effects of vitamin K deficiency and supplementation and the effect of non-vitamin K antagonist oral anticoagulants on different bone parameters. Journal of Osteoporosis, 2019, 1–8. https://doi.org/10.1155/2019/2069176
- Welihinda, J., Karunanayake, E. H., Sheriff, M. H., & Jayasinghe, K. S. (1986). Effect of Momordica charantia on the glucose tolerance in maturity onset diabetes. Journal of Ethnopharmacology, *17*(3), 277–282. https://doi.org/10.1016/0378-8741(86)90116-9
- Bortolotti, M., Mercatelli, D., & Polito, L. (2019). Momordica charantia, a nutraceutical approach for inflammatory related diseases. Frontiers in Pharmacology, *10*, 486. https://doi.org/10.3389/fphar.2019.00486
- Cleveland Clinic. (2023, October 11). The health benefits of bitter melon. Retrieved February 1, 2024, from https://health.clevelandclinic.org/bitter-melon-benefits