Ini 10 Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah untuk Kesehatan

Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah

Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah – Penggunaan telur ayam kampung mentah dalam berbagai ramuan tradisional telah menjadi praktik yang umum di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya ditemukan di pedesaan tetapi juga di kota-kota besar, di mana masyarakat mencari solusi alami untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Penggunaan telur mentah sering kali dikaitkan dengan kepercayaan bahwa cara ini menjaga kandungan nutrisi lebih utuh dibandingkan dengan telur yang dimasak.

Telur ayam kampung sering dianggap lebih alami karena ayam kampung biasanya dibesarkan secara bebas tanpa penggunaan hormon atau antibiotik. Hal ini dipercaya membuat telur yang dihasilkan lebih sehat dan bergizi. Selain itu, ukuran dan warna kuning telur ayam kampung yang lebih pekat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mencari sumber protein alami dan berkualitas.

Dalam berbagai jamu tradisional, telur ayam kampung mentah sering ditambahkan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan nilai gizi. Biasanya, satu butir telur ditambahkan ke dalam segelas jamu hangat atau minuman herbal lainnya.

Kandungan Nutrisi Telur Ayam Kampung

Berikut adalah daftar kandungan nutrisi telur ayam kampung per 100 gram (sekitar 2 butir berukuran besar) berdasarkan data USDA Agricultural Research Service.

  • Energi: 150 – 160 kkal
  • Protein: 12 – 14 gram
    • Leusin,
    • Isoleusin,
    • Lisin,
    • Metionin,
    • Fenilalanin,
    • Treonin,
    • Triptofan,
    • Valin, dan
    • Histidin)
  • Lemak Total: 10 – 11 gram
    • Lemak Jenuh: 3.0 – 3.3 gram
    • Lemak Tak Jenuh Tunggal (MUFA): 4.0 – 4.5 gram (terutama Asam Oleat)
    • Lemak Tak Jenuh Ganda (PUFA): 1.5 – 2.0 gram
      • Asam Linoleat (Omega-6)
      • Asam Linolenat (Omega-3)
  • Kolesterol: 370 – 400 mg
  • Vitamin:
    • Vitamin A: 160 – 200 mcg RAE (Retinol Activity Equivalents)
    • Vitamin D: 1.5 – 2.0 mcg (International Unit – IU)
    • Vitamin E: 1.0 – 1.5 mg
    • Vitamin B2 (Riboflavin): 0.4 – 0.5 mg
    • Vitamin B5 (Pantothenic Acid): 1.4 – 1.6 mg
    • Vitamin B9 (Folat): 40 – 50 mcg
    • Vitamin B12: 1.0 – 1.4 mcg
    • Kolin: 250 – 300 mg (Kuning telur adalah sumber kolin terkaya)
  • Mineral:
    • Selenium: 25 – 30 mcg
    • Zinc (Seng): 1.2 – 1.5 mg
    • Besi: 1.5 – 2.0 mg
    • Fosfor: 200 – 220 mg
  • Antioksidan dan Senyawa Bioaktif (terkonsentrasi di kuning telur):
    • Lutein dan Zeaxanthin: 300 – 500 mcg
    • Kolin

Nilai-nilai di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada pakan, lingkungan, dan kondisi pemeliharaan ayam.

Kandungan nutrisi yang lebih tinggi, rasa yang lebih kaya, dan tekstur yang lebih kenyal membuat telur ayam kampung lebih disukai oleh banyak orang. Selain itu, kepercayaan bahwa telur ayam kampung lebih alami dan bebas dari bahan kimia tambahan juga menjadi faktor utama yang membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat yang peduli akan kesehatan.

Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah untuk Kesehatan

Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah

Berikut adalah manfaat nutrisi yang terkandung dalam telur ayam kampung, yang bisa didapatkan dengan lebih aman jika telur dimasak hingga matang.

1. Sumber Nutrisi yang Padat

Telur ayam kampung kaya akan protein berkualitas tinggi, lemak sehat, vitamin (seperti Vitamin A, B12, D, E), dan mineral (seperti selenium, zat besi, dan seng). Protein sangat penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan menyediakan energi.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Telur mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah oksidasi kolesterol LDL, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

3. Mendukung Kesehatan dan Kekuatan Otot

Protein lengkap dengan semua asam amino esensial dalam telur sangat baik untuk sintesis protein otot. Ini membantu dalam pembentukan, perbaikan, dan pemulihan otot setelah beraktivitas atau berolahraga.

4. Menjaga Kesehatan Mata

Kuning telur adalah sumber lutein dan zeaxanthin yang sangat baik. Karotenoid ini terakumulasi di retina mata dan membantu melindungi dari kerusakan akibat sinar biru serta mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak di usia lanjut.

5. Meningkatkan Kualitas Sperma

Telur ayam kampung mengandung selenium, sebuah mineral yang berperan crucial dalam produksi dan motilitas (pergerakan) sperma. Selenium juga bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel sperma dari kerusakan radikal bebas.

6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Kandungan vitamin A, vitamin B12, dan selenium dalam telur berperan penting dalam mendukung fungsi sistem imun. Vitamin A penting untuk integritas sel kulit dan saluran pencernaan (pertahanan pertama tubuh), sementara selenium membantu mengatur respon kekebalan.

7. Baik untuk Kesehatan Kulit dan Rambut

Telur kaya akan biotin (Vitamin B7), vitamin B kompleks lainnya, dan protein yang merupakan penyusun utama keratin (protein rambut). Nutrisi ini membantu menjaga kesehatan kulit, memperkuat folikel rambut, dan mencegah kerontokan.

8. Membantu Penyerapan Nutrisi

Proses memasak dapat mengurangi kadar beberapa vitamin yang sensitif terhadap panas, seperti vitamin B2 (riboflavin) dan B5. Namun, perbedaan penyerapan nutrisi antara telur mentah dan matang secara keseluruhan tidak signifikan, dan risiko konsumsi mentah jauh lebih besar.

Risiko dan Efek Samping Mengonsumsi Telur Ayam Kampung Mentah

Meskipun beberapa orang mempercayai manfaatnya, mengonsumsi telur ayam kampung dalam keadaan mentah membawa risiko kesehatan dan tidak direkomendasikan oleh tenaga medis. Memahami bahaya ini sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga.

1. Infeksi Bakteri Salmonella

Risiko paling berbahaya dari konsumsi telur mentah. Cangkang telur dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella enteritidis dari kotoran ayam yang terinfeksi. Yang lebih berbahaya, bakteri ini juga dapat mencemari bagian dalam telur (kuning dan putih) sebelum cangkangnya terbentuk. Gejala keracunan Salmonella (Salmonellosis) meliputi:

  • Kram perut parah
  • Diare (seringkali berdarah)
  • Muntah
  • Demam tinggi (≥38°C)
  • Sakit kepala

Gejala dapat menjadi sangat parah dan mengancam jiwa bagi kelompok rentan, seperti

  • Bayi dan anak kecil
  • Wanita hamil
  • Orang lanjut usia (lansia)
  • Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, penderita HIV/AIDS, pasien kemoterapi, atau penerima transplantasi organ).

Pada kasus yang parah, infeksi dapat menyebar dari usus ke aliran darah dan kemudian ke bagian tubuh lainnya, memerlukan rawat inap yang mendesak.

2. Penyerapan Protein yang Tidak Optimal

Bertentangan dengan mitos yang populer, protein dalam telur mentah tidak diserap lebih baik oleh tubuh. Justru sebaliknya.

  • Putih telur mentah mengandung zat bernama avidin, yang mengikat biotin (vitamin B7) dan mencegah penyerapannya di usus.
  • Proses memasak akan denaturasi avidin, sehingga tidak lagi mengganggu penyerapan biotin.
  • Studi menunjukkan bahwa tubuh menyerap protein dari telur matang hampir dua kali lipat lebih efisien (sekitar 90%) dibandingkan protein dari telur mentah (sekitar 50%).

3. Potensi Peningkatan Kolesterol (dengan Konsumsi Berlebihan)

Klaim ini seringkali dibesar-besarkan. Untuk kebanyakan orang sehat, konsumsi telur dalam jumlah moderat (1-2 butir per hari) tidak secara signifikan mempengaruhi kadar kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dalam darah atau meningkatkan risiko penyakit jantung.

Risiko yang lebih nyata justru berasal dari mengonsumsi telur mentah bersamaan dengan makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans (seperti mentega, sosis, atau gorengan) dalam jumlah berlebihan.

4. Reaksi Alergi dan Gangguan Pencernaan

Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap protein dalam telur mentah, yang dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam kulit, atau gangguan pencernaan. Konsumsi mentah juga lebih mungkin menyebabkan ketidaknyamanan seperti perut kembung atau mual pada sebagian orang.

Saran Keamanan dari Ahli Kesehatan

Untuk menikmati telur ayam kampung dengan aman dan mendapatkan semua manfaat nutrisinya tanpa risiko, ikuti panduan berikut:

  • MASAK HINGGA MATANG adalah langkah paling efektif untuk membunuh semua bakteri Salmonella. Masak telur hingga putih dan kuningnya mengeras. Rebus, goreng matang, atau orak-arik adalah pilihan yang aman.
  • Pilih telur yang bersih, tidak retak, dan disimpan di tempat yang sejuk.
  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan setelah menangani telur mentah. Bersihkan juga semua permukaan dan peralatan yang bersentuhan dengan telur mentah.
  • Simpan telur di dalam kulkas pada suhu ≤ 4°C. Jangan biarkan telur berada pada suhu ruang untuk waktu yang lama.
  • Bayi, anak kecil, wanita hamil, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah harus menghindari sama sekali konsumsi telur mentah atau setengah matang (seperti pada mayones homemade, adonan kue mentah, atau minuman tradisional yang menggunakan telur mentah).

Mitos dan Fakta tentang Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah bagi Pria

Beredar luas keyakinan bahwa konsumsi telur ayam kampung mentah adalah “ramuan ajaib” untuk meningkatkan stamina dan vitalitas pria. Mari kita urai mitos dan fakta tersebut berdasarkan bukti ilmiah.

1. Mitos

Berikut ini beberapa mitos yang berkembang di masyarakat pada umumnya:

a. Telur Mentah Meningkatkan Stamina dan Energi Secara Instan

  • Klaim: Protein dan nutrisi dalam telur mentah diserap lebih cepat, memberikan dorongan energi dan stamina yang instan, terutama sebelum beraktivitas fisik.
  • Fakta: Meskipun telur adalah sumber protein dan energi yang excellent, klaim penyerapan yang lebih cepat pada telur mentah adalah keliru. Faktanya, telur matang justru memiliki bioavailabilitas protein yang jauh lebih tinggi. Studi oleh Evenepoel et al. (1998) membuktikan bahwa tubuh menyerap 90% protein dari telur matang, tetapi hanya 50% dari telur mentah. Avidin dalam putih telur mentah juga mengikat biotin (vitamin B7), yang justru dapat mengganggu metabolisme energi.

b. Telur Mentah Langsung Meningkatkan Kualitas dan Jumlah Sperma

  • Klaim: Kandungan selenium dan zinc dalam telur mentah secara langsung dan cepat memperbaiki motilitas (pergerakan) dan morfologi (bentuk) sperma.
  • Fakta: Ini adalah separuh benar namun menyesatkan. Telur (baik kampung maupun ras) memang mengandung Selenium dan Zinc, dua mineral yang sangat penting untuk sintesis testosteron dan produksi sperma yang sehat.
    • Namun, klaim bahwa bentuk mentah lebih unggul adalah mitos. Nutrisi ini tetap stabil dan tersedia dengan baik dalam telur matang.
    • Yang terpenting: Masalah infertilitas pria bersifat multifaktorial. Mengandalkan konsumsi telur mentah saja, tanpa pola makan sehat secara keseluruhan, manajemen stres, dan olahraga teratur, tidak akan memberikan dampak ajaib. Manfaat selenium dan zinc untuk sperma biasanya terlihat pada individu yang sebelumnya mengalami defisiensi mineral tersebut.

c. Telur Ayam Kampung Mentah Lebih Unggul untuk Hormon Testosteron Dibanding Telur Matang

  • Klaim: Nutrisi pembangun testosteron seperti kolesterol dalam kuning telur dan vitamin D lebih poten dalam keadaan mentah.
  • Fakta:Tidak benar. Kolesterol dietary dalam kuning telur adalah prekursor untuk sintesis testosteron. Namun, tubuh membutuhkan kolesterol yang sudah melalui proses metabolisme, bukan kolesterol mentah. Proses memasak tidak mengurangi manfaat kolesterol ini.
    • Lebih jauh, penelitian modern (seperti Blesso & Fernandez, 2018) menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah moderat tidak secara signifikan mempengaruhi kadar kolesterol darah pada kebanyakan orang sehat. Klaim bahwa telur mentah lebih aman untuk kolesterol juga tidak berdasar.

2. Fakta Ilmiah yang Sebenarnya

  • Telur ayam kampung memang mengandung nutrisi yang mendukung kesehatan pria:
    • Protein untuk membangun massa otot dan mendukung fungsi sel secara keseluruhan.
    • Selenium merupakan Antioksidan kuat yang melindungi sel sperma dari kerusakan oksidatif dan penting untuk motilitas sperma.
    • Zinc (Seng), mineral kunci untuk produksi testosteron dan sperma.
    • Vitamin D berperan dalam regulasi hormon, termasuk testosteron.
      Fakta krusialnya, kamu tidak perlu mengonsumsinya mentah untuk mendapatkan semua nutrisi ini. Telur matang memberikan nutrisi yang sama, bahkan dengan penyerapan protein yang lebih baik.
  • Mengonsumsi telur mentah berarti membuka diri terhadap risiko infeksi bakteri Salmonella. Infeksi ini dapat menyebabkan demam tinggi, kram perut, muntah, dan diare parah. Pada kondisi yang parah, infeksi dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan komplikasi serius yang justru akan merusak kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan.

Manfaat Telur Ayam Kampung Mentah untuk Kecantikan

Protein dalam putih telur memiliki sifat pengencang dan dapat membantu mengangkat sel kulit mati, membuat kulit tampak lebih cerah dan kencang. Selain itu, protein membantu memperbaiki kerusakan kulit dan menjaga kelembaban alami kulit.

Putih telur mengandung albumin, protein yang dapat mengikat kotoran dan sel kulit mati, sehingga membantu mengangkatnya saat telur mengering di kulit. Proses ini dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan memberikan tampilan yang lebih segar dan berseri.

Berikut adalah resep sederhana masker wajah menggunakan putih telur ayam kampung:

Bahan:

  • 1 putih telur ayam kampung
  • 1 sendok teh madu
  • 1 sendok teh yogurt alami

Cara Membuat:

  1. Kocok putih telur hingga berbusa.
  2. Tambahkan madu dan yogurt, aduk hingga merata.
  3. Oleskan campuran tersebut ke wajah yang telah dibersihkan.
  4. Diamkan selama 15-20 menit hingga masker mengering.
  5. Bilas dengan air hangat dan keringkan wajah dengan handuk bersih.

Masker ini dapat digunakan sekali atau dua kali seminggu untuk hasil yang optimal.

Manfaat nutrisi telur ayam kampung sangatlah baik, tetapi manfaat tersebut dapat diperoleh dengan lebih optimal dan jauh lebih aman dengan mengonsumsinya dalam keadaan matang. Memasak tidak hanya menghilangkan risiko bakteri berbahaya tetapi juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap protein dan biotin yang dikandungnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Blesso, C. N., & Fernandez, M. L. (2018). Dietary Cholesterol, Serum Lipids, and Heart Disease: Are Eggs Working for or Against You?. Nutrients, *10*(4), 426. https://doi.org/10.3390/nu10040426
  2. Kim, J. E., & Campbell, W. W. (2018). Dietary Cholesterol Contained in Whole Eggs Is Not Well Absorbed and Does Not Acutely Affect Plasma Total Cholesterol Concentration in Men and Women: Results from 2 Randomized Controlled Crossover Studies. Nutrients, *10*(9), 1272. https://doi.org/10.3390/nu10091272
  3. Lutter, C. K., & Dewey, K. G. (2003). Proposed nutrient composition for fortified complementary foods. The Journal of Nutrition, *133*(9), 3011S-3020S. https://doi.org/10.1093/jn/133.9.3011S
  4. Buscemi, S., Corleo, D., Di Pace, F., Petroni, M. L., Satriano, A., & Marchesini, G. (2018). The Effect of Lutein on Eye and Extra-Eye Health. Nutrients, *10*(9), 1321. https://doi.org/10.3390/nu10091321
  5. Roberts, R. L., Green, J., & Lewis, B. (2009). Lutein and zeaxanthin in eye and skin health. Clinics in Dermatology, *27*(2), 195-201. https://doi.org/10.1016/j.clindermatol.2008.01.011
  6. Salas-Huetos, A., Rosique-Esteban, N., Becerra-Tomás, N., Vizmanos, B., Bulló, M., & Salas-Salvadó, J. (2018). The Effect of Nutrients and Dietary Supplements on Sperm Quality Parameters: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Clinical Trials. Advances in Nutrition, *9*(6), 833-848. https://doi.org/10.1093/advances/nmy057
  7. van Vliet, S., Shy, E. L., Abou Sawan, S., Beals, J. W., West, D. W., Skinner, S. K., Ulanov, A. V., Li, Z., Paluska, S. A., Parsons, C. M., Moore, D. R., & Burd, N. A. (2017). Consumption of whole eggs promotes greater post-exercise muscle protein synthesis than consumption of isonitrogenous amounts of egg whites in young men. The American Journal of Clinical Nutrition, *106*(6), 1401-1412. https://doi.org/10.3945/ajcn.117.159855
  8. Whiley, H., & Ross, K. (2015). Salmonella and eggs: from production to plate. International Journal of Environmental Research and Public Health, *12*(3), 2543-2556. https://doi.org/10.3390/ijerph120302543
  9. Evenepoel, P., Geypens, B., Luypaerts, A., Hiele, M., Ghoss, Y., & Rutgeerts, P. (1998). Digestibility of cooked and raw egg protein in humans as assessed by stable isotope techniques. The Journal of Nutrition, *128*(10), 1716-1722. https://doi.org/10.1093/jn/128.10.1716
  10. Blesso, C. N., & Fernandez, M. L. (2018). Dietary Cholesterol, Serum Lipids, and Heart Disease: Are Eggs Working for or Against You?. Nutrients, *10*(4), 426. https://doi.org/10.3390/nu10040426
  11. Lecomte, V., Kaakoush, N. O., Maloney, C. A., Raipuria, M., Huinao, K. D., Mitchell, H. M., & Morris, M. J. (2015). Changes in gut microbiota in rats fed a high fat diet correlate with obesity-associated metabolic parameters. PLOS ONE, *10*(5), e0126931. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0126931 
  12. Nimalaratne, C., & Wu, J. (2015). Hen egg as an antioxidant food commodity: A review. Nutrients, 7(10), 8274–8293. https://doi.org/10.3390/nu7105394
  13. United States Department of Agriculture (USDA). (2019). Egg, whole, raw, fresh. FoodData Central. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/748967/nutrients
Scroll to Top