Inilah 6 Manfaat Azolla untuk Ikan

Azolla

Azolla merupakan salah satu solusi yang sedang naik daun Di tengah kenaikan harga pakan ikan komersial, dimana peternak semakin mencari alternatif yang lebih murah namun tetap bernutrisi tinggi. Tanaman air kecil yang tumbuh cepat dan mengandung protein hingga 35%. Tak hanya ekonomis, Tanaman Azolla juga mudah dibudidayakan, bahkan di lahan sempit sekalipun.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa pemberian Azolla pada ikan seperti nila, lele, gurami, dan ikan mas dapat mempercepat pertumbuhan sekaligus menekan biaya produksi. Lantas, apa saja sebenarnya manfaat Azolla untuk ikan? Bagaimana cara penggunaannya? Dan adakah efek sampingnya?

Apa Itu Azolla?

Azolla adalah tumbuhan paku air mengapung dari famili Salviniaceae. Tanaman ini sering disebut “rambut air” karena bentuknya yang kecil dan tumbuh berkelompok di permukaan air. Tanaman ini memiliki simbiosis mutualisme dengan cyanobacteria Anabaena azollae, yang membantu menambat nitrogen dari udara, sehingga kandungan proteinnya sangat tinggi.

Di Asia, khususnya Indonesia, Azolla sudah lama dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan. Bahkan, FAO (Food and Agriculture Organization) merekomendasikannya sebagai sumber pakan berkelanjutan karena pertumbuhannya yang cepat dan kandungan nutrisinya yang lengkap (Lumpkin & Plucknett, 1982).

Manfaat Azolla untuk Ikan

Berikut ini beberapa manfaat azolla untuk ikan sebagai pakannya.

1. Sumber Protein Tinggi (25-35%)

Protein merupakan komponen nutrisi paling krusial bagi pertumbuhan optimal ikan. Hasil penelitian terbaru oleh Hasanah dan tim (2020) mengungkapkan bahwa Azolla mengandung kadar protein kasar mencapai 25-35%, setara dengan kandungan protein pada bungkil kedelai namun dengan harga produksi yang jauh lebih ekonomis. Kandungan protein tinggi ini secara signifikan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ikan, khususnya pada fase kritikal pembesaran.

Studi lapangan membuktikan bahwa kelompok ikan yang mengonsumsi pakan berbasis Azolla menunjukkan laju pertumbuhan 15-20% lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol yang hanya diberi pakan pelet konvensional. Temuan Datta (2011) memperkuat bukti ini dengan menjelaskan mekanisme protein dalam merangsang sintesis jaringan otot dan memperbaiki struktur sel tubuh ikan secara lebih efisien.

2. Mengandung Asam Amino Esensial

Tidak hanya unggul dalam kandungan protein, tanaman tersebut juga mengandung profil asam amino esensial yang lengkap, terutama lisin, metionin, dan leusin – nutrisi fundamental untuk proses metabolisme ikan. Penelitian Alalade dkk. (2006) mendemonstrasikan bagaimana asam amino dalam tanaman tersebut mampu meningkatkan efisiensi konversi pakan hingga 22%, memastikan penyerapan nutrisi yang lebih optimal dan meminimalkan pemborosan pakan.

3. Mudah Dicerna oleh Ikan Herbivora dan Omnivora

Karakteristik unik tanaman ini dengan kandungan serat rendah (7-10%) menjadikannya bahan pakan ideal untuk berbagai jenis ikan, terutama spesies herbivora seperti gurami, nila, dan tawes. Bairagi dan kolega (2002) dalam penelitiannya mencatat bahwa struktur seluler Azolla yang lunak memungkinkan pencernaan yang lebih sempurna tanpa menimbulkan gangguan pencernaan atau penurunan nafsu makan pada ikan.

4. Menghemat Biaya Pakan Hingga 30%

Dalam situasi dimana harga pakan pelet komersial terus mengalami inflasi, tanaman ini muncul sebagai solusi penghematan biaya yang nyata. Data penelitian Dien dkk. (2021) menunjukkan bahwa substitusi 20-30% pakan komersial dengan Azolla tidak hanya mempertahankan kualitas pertumbuhan tetapi justru meningkatkan profitabilitas usaha budidaya.

Bukti empiris dari peternak lele di Boyolali, Jawa Tengah mengungkapkan bahwa penggunaan tanaman tersebut sebagai campuran pakan mampu mengurangi biaya pakan hingga Rp 500.000 per ton – angka yang signifikan untuk skala usaha kecil dan menengah.

5. Kaya Vitamin dan Mineral

Azolla merupakan gudang berbagai vitamin dan mineral penting:

  • Vitamin A untuk kesehatan mata dan sistem imun
  • Vitamin B kompleks (termasuk B12) untuk metabolisme energi
  • Kalsium dan fosfor untuk perkembangan tulang dan sirip
  • Zat besi untuk mencegah anemia pada ikan

Temuan Kushwaha dkk. (2014) mengkonfirmasi bahwa ikan yang mengonsumsi tanaman tersebut secara rutin menunjukkan vitalitas lebih baik dan ketahanan penyakit yang meningkat hingga 40% dibandingkan kelompok kontrol.

6. Meningkatkan Kualitas Air Kolam

Keunggulan tanaman ini tidak terbatas pada aspek nutrisi saja. Penelitian Bharathi dkk. (2018) mengungkap kemampuan Azolla dalam menyerap senyawa nitrogen seperti amonia dan nitrat dari kotoran ikan, sehingga mengurangi risiko keracunan dan menjaga keseimbangan ekosistem kolam. Mekanisme ini sekaligus menurunkan frekuensi penggantian air, menghemat biaya operasional tambahan.

Cara Menggunakan Azolla sebagai Pakan Ikan

Beberapa tips pemanfaat azolla sebagai pakan iakan diantaranya.

1. Pemberian Azolla dalam Kondisi Segar

Azolla segar merupakan bentuk paling sederhana yang dapat langsung diaplikasikan sebagai pakan ikan. Jenis ikan herbivora seperti gurami dan nila menunjukkan respons positif terhadap pemberian Azolla segar karena sesuai dengan pola makan alaminya. Dalam praktiknya, dosis yang direkomendasikan berkisar antara 5-10% dari total berat biomassa ikan per hari. Sebagai contoh, untuk kolam dengan total berat ikan 100 kg, jumlah Azolla segar yang diberikan sebaiknya antara 5-10 kg per hari. Pemberian sebaiknya dilakukan pagi dan sore hari untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi.

2. Pengolahan Azolla Menjadi Tepung

Untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan dan perluasan jenis ikan yang bisa mengonsumsinya, tanaman tersebut dapat diolah menjadi bentuk tepung. Proses pembuatannya meliputi tahapan pencucian, pengeringan (baik sinar matahari maupun oven), dan penggilingan hingga menjadi tepung halus. Tepung ini kemudian dapat dicampur dengan pelet komersial dengan komposisi ideal 20-30% tepung Azolla dan 70-80% pelet. Formulasi ini telah terbukti mampu mempertahankan pertumbuhan ikan sambil menekan biaya pakan hingga 25%.

3. Teknik Fermentasi Azolla

Fermentasi Azolla menggunakan probiotik seperti EM4 atau larutan molase dapat meningkatkan nilai gizi dan daya cerna, terutama untuk ikan omnivora seperti lele dan patin. Proses fermentasi selama 3-5 hari akan memecah senyawa kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan ikan. Fermentasi tanaman tersebut memiliki aroma yang lebih disukai ikan dan kandungan protein yang lebih tinggi akibat aktivitas mikroorganisme selama proses fermentasi. Pakan fermentasi ini dapat diberikan sebagai campuran 15-20% dari total pakan harian.

4. Kombinasi dengan Bahan Pakan Lain

Untuk mendapatkan hasil optimal, dapat dikombinasikan dengan bahan pakan lain seperti dedak, ampas tahu, atau tepung ikan. Kombinasi ini menciptakan formulasi pakan yang lebih seimbang dari segi nutrisi. Misalnya, campuran 50% Azolla segar, 30% dedak halus, dan 20% tepung ikan telah terbukti menghasilkan pertumbuhan yang baik pada ikan nila. Penting untuk selalu memantau respons ikan terhadap berbagai formulasi ini dan menyesuaikan komposisi berdasarkan hasil pengamatan.

5. Manajemen Pemberian Pakan

Frekuensi pemberian sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan. Untuk ikan herbivora, pemberian bisa dilakukan 3-4 kali sehari dalam porsi kecil, sementara untuk ikan omnivora cukup 2 kali sehari. Pengamatan terhadap sisa pakan yang tidak termakan penting dilakukan untuk menyesuaikan dosis dan menghindari penumpukan bahan organik di dasar kolam. Pemberian tanaman tersebut sebaiknya diimbangi dengan pengelolaan kualitas air yang baik untuk memaksimalkan manfaatnya.

Meski banyak manfaatnya, penggunaan Azolla berlebihan bisa menyebabkan:

  • Penurunan nafsu makan jika diberikan terlalu banyak (karena seratnya).
  • Kekurangan nutrisi tertentu jika dijadikan pakan tunggal tanpa campuran pelet.

Solusinya adalah mencampur Azolla dengan pakan lain untuk menyeimbangkan nutrisi.

Semoga informasi ini menambah wawasan dan bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  • Alalade, O. A., Iyayi, E. A., & Alalade, T. O. (2006). The nutritive value of Azolla (Azolla pinnata) meal in diets for growing pullets. International Journal of Poultry Science, 5(2), 137-141.
  • Bairagi, A., Sarkar Ghosh, K., Sen, S. K., & Ray, A. K. (2002). Nutritional evaluation of fermented Azolla pinnata in the diet of rohu, Labeo rohita (Hamilton) fingerlings. Journal of Applied Ichthyology, 18(4-6), 561-566.
  • Bharathi, C., Chaudhuri, P., & Singh, S. B. (2018). Azolla: A sustainable feed for livestock and poultry. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(3), 315-319.
  • Datta, S. N. (2011). Azolla: A sustainable feed for livestock and fish. Lambert Academic Publishing.
  • Dien, L. D., Thanh, V. D., & Oanh, D. T. H. (2021). Effects of replacing fishmeal with Azolla meal on growth performance and feed utilization of striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus). Aquaculture Reports, 20, 100697.
  • Hasanah, U., Suryanto, D., & Supriyanto, E. (2020). Nutritional value of Azolla pinnata as a feed ingredient for fish. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 441(1), 012034.
  • Lumpkin, T. A., & Plucknett, D. L. (1982). Azolla as a green manure: Use and management in crop production. Westview Press.
Please follow and like Bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Scroll to Top