Ini 5 Ciri-Ciri Philodendron Erubescens

Philodendron

Philodendron erubescens adalah salah satu tanaman hias yang paling digemari di kalangan kolektor dan penghobi tanaman. Dengan daunnya yang memukau dan sifatnya yang mudah beradaptasi, tanaman ini cocok untuk pemula maupun ahli. Namun, banyak orang masih keliru membedakannya dari jenis tanaman philodendron lain seperti Philodendron gloriosum atau Philodendron pink princess.

Ciri-Ciri Philodendron Erubescens

Berikut ini ciri-ciri Philodendron erubescens, mulai dari morfologi daun, kebiasaan tumbuh, hingga perawatannya. 

1. Morfologi Daun: Ciri Paling Mencolok

Keindahan tanaman ini paling terlihat dari bentuk dan warna daunnya yang istimewa. Dibandingkan jenis tanaman philodendron lainnya, tanaman ini memiliki daun berbentuk lonjong dengan ujung meruncing (disebut juga bentuk lanceolate) yang permukaannya tampak mengilap seperti dilapisi lilin. Yang menarik, warna daunnya tidak statis—ia mengalami perubahan seiring pertumbuhan tanaman dan dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterima.

Pada fase awal pertumbuhan, daun muda tanaman Philodendron erubescens sering kali menampilkan warna-warna dramatis seperti merah tua, merah muda, atau bahkan keunguan. Warna ini terutama terlihat jelas pada bagian tulang daun dan tangkainya, menciptakan kontras yang memukau. Seiring matangnya daun, warna tersebut secara bertahap berubah menjadi hijau tua yang lebih stabil dengan tekstur daun yang lebih tebal dan permukaan tetap mengkilap.

Perubahan warna ini bukan tanpa alasan. Sebuah penelitian dalam Journal of Tropical Horticulture (Smith & Brown, 2020) menjelaskan bahwa variasi warna pada tanaman tersebut disebabkan oleh kandungan antosianin—sejenis pigmen yang bertanggung jawab menghasilkan warna merah, ungu, dan biru pada berbagai jenis tumbuhan. Pigmen ini tidak hanya berperan dalam estetika tetapi juga membantu tanaman melindungi diri dari stres lingkungan.

2. Kebiasaan Tumbuh: Merambat dengan Akar Udara

Tanaman Philodendron erubescens termasuk dalam kategori climbing philodendron atau philodendron merambat. Di habitat aslinya di hutan hujan tropis Amerika Selatan, tanaman ini tumbuh dengan cara memanjat pohon-pohon besar menggunakan akar udaranya sebagai alat bantu.

Akar udara pada Philodendron erubescens tumbuh dari ruas-ruas batangnya, berfungsi ganda sebagai penyerap kelembapan dari udara sekaligus sebagai alat untuk menempel pada permukaan. Dalam kondisi optimal dengan media rambat yang memadai seperti moss pole atau kayu, tanaman ini bisa mencapai ketinggian 3 hingga 5 meter.

Tanaman ini menawarkan fleksibilitas dalam penataan. Bisa dibiarkan tumbuh menjuntai secara alami sebagai tanaman gantung, atau diarahkan untuk merambat vertikal pada penyangga. Perlu dicatat bahwa tanpa media rambat yang tepat, pertumbuhan tanaman tersebut cenderung lebih lambat dan ukuran daun yang dihasilkan biasanya tidak sebesar ketika diberi tumpuan untuk merambat.

3. Batang dan Tangkai Daun yang Khas

Salah satu ciri paling khas yang membedakan Philodendron erubescens dari spesies philodendron lainnya terletak pada batang dan tangkai daunnya. Nama “erubescens” sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “memerah” atau “menjadi merah”, merujuk pada warna kemerahan yang mendominasi bagian batang tanaman ini.

Pada fase pertumbuhan muda, batangnya menampilkan warna merah muda hingga merah marun yang sangat mencolok. Seiring bertambahnya usia tanaman, warna merah pada batang tidak sepenuhnya hilang melainkan berubah menjadi hijau dengan semburat kemerahan yang tetap terlihat.

Tangkai daun (petiole) juga mengikuti pola warna yang serupa, sering kali menunjukkan warna merah atau ungu yang kontras dengan warna daunnya. Karakteristik warna inilah yang membuat Philodendron erubescens mudah dibedakan dari kerabat dekatnya seperti Philodendron hederaceum yang memiliki batang serba hijau atau Philodendron micans dengan daun beludru khasnya.

4. Adaptasi terhadap Cahaya dan Suhu

Philodendron erubescens dikenal sebagai tanaman yang sangat adaptif terhadap berbagai kondisi pencahayaan. Meskipun demikian, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami mengenai preferensi cahaya tanaman ini:

Dalam kondisi cahaya rendah, daun Philodendron erubescens cenderung berwarna lebih gelap dan pertumbuhannya lebih lambat. Sebaliknya, ketika ditempatkan di area dengan cahaya terang tidak langsung, warna daun akan tampak lebih cerah dan corak kemerahannya lebih menonjol. Namun perlu diwaspadai, paparan sinar matahari langsung yang terlalu intens dapat menyebabkan daun terbakar, ditandai dengan munculnya bercak-bercak cokelat pada permukaan daun.

Mengenai suhu, tanaman Philodendron erubescens tumbuh optimal pada kisaran 18-27°C dengan kelembapan udara di atas 60%. Meski begitu, tanaman ini cukup tangguh dan masih bisa bertahan dalam kondisi udara yang lebih kering, asalkan tidak terlalu ekstrem dan tetap mendapatkan perawatan yang tepat.

5. Perawatan dan Masalah Umum

Tanaman Philodendron erubescens membutuhkan penyiraman yang tepat untuk menjaga kesehatan akarnya. Cara terbaik adalah menyiram ketika sekitar 2,5 cm bagian atas media tanam sudah terasa kering saat disentuh. Penyiraman berlebihan (overwatering) harus dihindari karena dapat memicu masalah busuk akar yang sulit diatasi.

Pemilihan media tanam yang tepat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan Philodendron erubescens. Campuran yang ideal terdiri dari tanah porous yang dicampur dengan bahan-bahan seperti perlite, cocopeat, dan arang. Kombinasi ini memastikan drainase yang baik sekaligus mempertahankan kelembapan yang dibutuhkan akar.

Seperti banyak tanaman hias lainnya, tanaman Philodendron erubescens rentan terhadap serangan hama seperti kutu putih (mealybugs) dan tungau laba-laba (spider mites). Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan insektisida organik atau minyak neem (neem oil) bisa menjadi solusi yang efektif sekaligus aman bagi tanaman. Pemeriksaan rutin pada daun dan batang sangat dianjurkan untuk mendeteksi keberadaan hama sejak dini.

Penutup

Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan dasar Philodendron erubescens, tanaman ini dapat tumbuh subur dan menjadi pusat perhatian dalam koleksi tanaman hias. Setiap elemen dari morfologi daun hingga pola pertumbuhannya menawarkan keunikan tersendiri, menjadikannya salah satu spesies philodendron yang paling menarik untuk dipelihara. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Smith, J., & Brown, A. (2020). Pigmentation and leaf morphology in tropical Araceae: A comparative study. Journal of Tropical Horticulture, 12(3), 45-60. 
  2. Tjitrosoepomo, G. (2019). Taksonomi tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Please follow and like Bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Scroll to Top