7 Manfaat Cempedak untuk Kesehatan, Si Manis Kaya Nutrisi

Cempedak

Cempedak bukanlah pendatang baru. Tanaman ini berasal dari semenanjung Asia Tenggara, menyebar alami mulai dari Thailand, Malaysia, hingga masuk dan berkembang subur di bumi Nusantara. Cempedak tumbuh dengan baik di wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Jawa bagian barat.

Kekayaan Indonesia tercermin dari banyaknya nama lokal untuk buah ini. Di Sunda, ia disebut nangka beurit, di Jawa nongko cino, masyarakat Banjar menyebutnya tiwadak, sementara di Ternate ia dikenal sebagai towada. Keragaman nama ini menunjukkan betapa dekatnya buah cempedak dengan keseharian dan budaya masyarakat setempat.

Kita sering terkecoh dengan bentuknya yang mirip. Namun, begitu dibelah, aromanya yang khas langsung menyergap harum manis yang kuat, menusuk, dan menggugah selera. Ya, itulah cempedak, buah asli Nusantara yang sering disebut-sebut sebagai saudara dekat nangka dan durian. Buah dengan nama ilmiah Artocarpus integer ini bukan hanya sekadar hidangan pencuci mulut yang lezat. Di balik daging buahnya yang lembut dan bijinya yang gurih, tersimpan manfaat cempedak untuk kesehatan yang luar biasa dan sayang untuk dilewatkan.

Bagi masyarakat Kalimantan dan Sumatra, buah cempedak sudah seperti hidangan wajib. Daging buahnya dimakan segar, digoreng dengan tepung, atau diolah menjadi kolak. Bijinya direbus atau dibakar sebagai camilan pengganjal lapar. Bahkan, kulit bagian dalamnya pun tidak dibuang, melainkan difermentasi menjadi mandai, sebuah lauk tradisional yang unik.

Kandungan Nutrisi Cempedak

Semua manfaat cempedak tentu saja bersumber dari kandungan nutrisinya yang padat. Dalam setiap 100 gram daging buah cempedak, terkandung:

  • Energi: Sekitar 115 kalori
  • Karbohidrat: 25 gram
  • Serat: 3,5 gram
  • Protein: 2,5 gram.
  • Vitamin C: 18 mg
  • Kalsium: 40 mg
  • Zat Besi: 1 mg
  • Vitamin B1 (Tiamin) dan B2 (Riboflavin)

Tidak hanya itu, buah cempedak juga kaya akan senyawa antioksidan kuat seperti flavonoid, tanin, triterpenoid, dan xanthone. Salah satu senyawa unik yang ditemukan dalam cempedak adalah artoindonesianin, sebuah flavonoid yang menjadi pusat perhatian banyak penelitian kesehatan.

Manfaat Cempedak untuk Kesehatan

Dengan komposisi nutrisi yang begitu lengkap, wajar saja jika manfaat cempedak bagi tubuh sangat beragam. Berikut adalah tujuh di antaranya:

1. Berpotensi Sebagai Antimalaria Alami

Salah satu manfaat cempedak berasal dari senyawa artoindonesianin. Senyawa aktif ini, bersama dengan antioksidan lainnya, telah diteliti menunjukkan aktivitas antimalaria yang efektif dalam menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium falciparum, penyebab malaria. Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk pengobatan utama, potensinya sangat menjanjikan sebagai terapi pendamping.

2. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Tingginya kandungan serat dalam buah cempedak membuatnya sangat bersahabat dengan usus kita. Serat berperan penting dalam melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, dan membersihkan saluran pencernaan. Selain itu, serat juga menjadi prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus. Usus yang sehat dengan mikrobioma yang seimbang adalah kunci dari penyerapan nutrisi yang optimal dan sistem imun yang kuat.

3. Mengontrol Gula Darah

Ternyata, bukan hanya daging buahnya yang berguna. Biji cempedak dapat dikeringkan dan ditumbuk menjadi tepung. Tepung biji cempedak ini memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu. Hal ini menjadikannya alternatif yang lebih baik untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin mengontrol kadar gula darah dan berat badan. Penggunaan tepung ini dalam olahan makanan dapat mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Kombinasi serat, kalium, vitamin C, dan antioksidan dalam cempedak membentuk tim yang tangguh untuk melindungi jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kalium berperan dalam mengatur tekanan darah dengan membantu merelaksasi pembuluh darah. Sementara itu, antioksidan melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pembuluh darah. Semua ini bekerja sinergis untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

5. Sumber Antioksidan Penangkal Radikal Bebas

Kandungan antioksidan seperti flavonoid, xanthone, dan vitamin C dalam buah cempedak menjadikannya benteng pertahanan tubuh melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah penyebab stres oksidatif yang memicu penuaan dini, kerusakan sel, dan berbagai penyakit kronis seperti kanker. Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti cempedak membantu menetralisir zat-zat berbahaya ini, menjaga sel-sel tubuh tetap sehat dan awet muda.

6. Meningkatkan Energi dan Vitalitas

Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, ditambah dengan vitamin B1 dan B2, membuat cempedak menjadi sumber energi instan yang alami. Vitamin B kompleks sangat penting dalam proses metabolisme tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Bila merasa lesu atau lelah, menyantap beberapa biji cempedak bisa menjadi pilihan camilan yang mengenyangkan dan menyegarkan.

7. Memperkuat Tulang dan Gigi

Meski tidak setinggi susu, kandungan kalsium dan fosfor dalam buah cempedak turut berkontribusi dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang serta gigi. Mengonsumsi buah-buahan yang mengandung mineral ini secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mencegah osteoporosis di kemudian hari.

Cempedak lebih dari sekadar buah musiman yang lezat. Ia adalah kekayaan alam Nusantara yang menyimpan segudang manfaat cempedak untuk kesehatan, mulai dari melawan penyakit serius seperti malaria hingga menjaga kesehatan pencernaan dan jantung. Dengan mengonsumsinya secara bijak dan tepat, kita bisa menikmati kelezatannya sambil menuai khasiatnya yang luar biasa. Jadi, jangan ragu untuk menyicipi si manis gurih yang satu ini ketika musimnya tiba!

Baca juga:

Referensi

  1. Rosa, D., Sari, M. T., Astiti, P. K. C., Nugraheni, A., Santoso, F. C., Pranasti, E. A., & Halim, Y. (2022). Phytochemical, antioxidant, and antibacterial screening of Artocarpus integer from Indonesia. GCISTEM Proceeding, 1, 181-185. https://doi.org/10.56573/gcistem.v1i.7
  2. Arung, E. T., Shimizu, K., & Kondo, R. (2006). Inhibitory effect of artocarpanone from Artocarpus heterophyllus on melanin biosynthesis. Biological and Pharmaceutical Bulletin, 29(9), 1966-1969. https://doi.org/10.1248/bpb.29.1966
  3. Boonlaksiri, C., Oonanant, W., Kongsaeree, P., Kittakoop, P., Tanticharoen, M., & Thebtaranonth, Y. (2000). An antimalarial stilbene from Artocarpus integer. Phytochemistry, 54(4), 415-417. https://doi.org/10.1016/S0031-9422(00)00074-1
  4. Wei, B. L., Weng, J. R., Chiu, P. H., Hung, C. F., Wang, J. P., & Lin, C. N. (2005). Antiinflammatory flavonoids from Artocarpus heterophyllus and Artocarpus communis. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 53(10), 3867-3871. https://doi.org/10.1021/jf047873n
  5. Wang, M. M., Gardner, E. M., Chung, R. C., Chew, M. Y., Milan, A. R., Pereira, J. T., & Zerega, N. J. (2018). Origin and diversity of an underutilized fruit tree crop, cempedak (Artocarpus integer, Moraceae). American journal of botany, 105(5), 898-914. https://doi.org/10.1002/ajb2.1094
  6. Citroner, G. (2019, Oct 4). Science finds simple way to lower diabetes, high blood pressure risk: Fiber. Healthline. https://www.healthline.com/health-news/how-more-fiber-can-help-lower-your-
  7. Suryana, D. (Ed.). (2018). Manfaat buah: manfaat buah-buahan. Dayat Suryana Independent.
Scroll to Top