Manfaat Bengkoang – Bengkoang, atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Pachyrrhizus erosus, adalah salah satu jenis umbi-umbian yang populer di Indonesia. Umbi ini seringkali menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan, seperti rujak dan asinan. Namun, tahukah kamu bahwa selain lezat, bengkoang juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan dan kecantikan?.
Kandungan Gizi dalam Bengkoang

Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut adalah kandungan gizi dalam 100 gram bengkoang mentah:
- Air: 85,1 gram
- Energi: 59 kal
- Protein: 1,4 gram
- Lemak: 0,2 gram
- Karbohidrat: 12,8 gram
- Serat: 1 gram
- Abu: 0,5 gram
- Kalsium: 15 mg
- Fosfor: 18 mg
- Zat besi: 0,6 mg
- Natrium: 2 mg
- Kalium: 244,3 mg
- Tembaga: 0,1 mg
- Seng (zinc): 0,3 mg
- Thiamin (Vit. B1): 0,04 mg
- Riboflavin (Vit. B2): 0,1 mg
- Niasin: 0,2 mg
- Vitamin C: 20 mg
Selain itu, bengkoang juga mengandung vitamin dan mineral lainnya seperti folat, magnesium, selenium, mangan, vitamin B5, vitamin B6, dan vitamin E. Kandungan fitonutrien dalam bengkoang memberikan sifat antioksidan yang sangat baik untuk tubuh.
Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan
Berikut ragam manfaat bengkong untuk kesehatan tubuh kita yang didukung sumber ilmiah.
1. Menurunkan Risiko Kanker
Bengkoang adalah sumber vitamin C yang sangat baik, bertindak sebagai antioksidan pertama yang melindungi sel dari stres oksidatif akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif ini terkait dengan mutasi DNA dan perkembangan sel kanker. Vitamin E dan selenium dalam bengkoang melengkapi kerja vitamin C dengan melindungi membran sel dan mendukung fungsi enzim antioksidan internal tubuh (seperti glutathione peroxidase).
Inulin adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, tetapi justru menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus besar, seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus. Usus yang sehat dengan mikrobiota seimbang adalah garis pertahanan penting. Bakteri baik ini memfermentasi inulin menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFAs) seperti butirat, yang diketahui dapat menciptakan lingkungan usus yang tidak ideal bagi sel kanker usus besar dan memicu kematian sel kanker (apoptosis).
2. Menjaga Kesehatan Otak
Fungsi kognitif dan kesehatan mental sangat bergantung pada nutrisi yang tepat, dan Vitamin B6 (piridoksin) dalam bengkoang memainkan peran sentral. Vitamin B6 adalah ko-faktor penting dalam sintesis neurotransmitter, yaitu pembawa pesan kimiawi di otak. Ini termasuk serotonin (pengatur mood dan tidur), dopamine (pengatur motivasi dan pleasure), dan norepinephrine (pengatur kewaspadaan dan respon fight-or-flight). Kekurangan vitamin B6 telah dikaitkan dengan masalah mood seperti depresi dan kecemasan.
Vitamin ini juga membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah. Homosistein yang tinggi dikaitkan dengan peradangan, kerusakan pembuluh darah otak, dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan demensia.
3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Kandungan air yang tinggi (sekitar 86-90%) dan serat makanan membuat bengkoang sangat ideal untuk kesehatan pencernaan. Serat menambah bulk (massa) pada feses dan menarik air, sehingga membuatnya lebih lunak dan mudah bergerak melalui usus. Ini sangat efektif untuk mencegah dan mengatasi sembelit.
Sebagai prebiotik, inulin tidak hanya mencegah konstipasi tetapi juga membantu menyeimbangkan pH usus, mengurangi risiko infeksi usus, dan bahkan dapat meredakan gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS).
4. Menjaga Elastisitas dan Kecantikan Kulit
Kulit yang bercahaya dimulai dari dalam, dan vitamin C dalam bengkoang adalah kuncinya. Vitamin C adalah nutrisi penting untuk sintesis kolagen, protein yang membentuk struktur, kekencangan, dan elastisitas kulit. Produksi kolagen alami menurun seiring usia, dan vitamin C membantu memperlambat proses ini.
Sebagai antioksidan, vitamin C juga melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV polusi lingkungan, yang dapat menyebabkan bintik hitam, keriput, dan kanker kulit.
5. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Vitamin C mendukung berbagai fungsi sel imun. Ini membantu merangsang produksi dan fungsi sel darah putih (leukosit), seperti neutrofil dan limfosit, yang merupakan tentara tubuh untuk melawan patogen. Vitamin C juga meningkatkan fungsi barrier (pelindung) kulit, mencegah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.
6. Mengontrol Kadar Gula Darah
Bengkoang adalah pilihan camilan yang sangat baik bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah. Dengan Indeks Glikemik (IG) yang rendah, bengkoang melepaskan gulanya ke dalam aliran darah secara perlahan, mencegah lonjakan gula darah yang tajam.
Kandungan seratnya, terutama inulin, memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain yang dimakan bersamaan. Sebuah penelitian pada hewan uji bahkan menunjukkan bahwa ekstrak bengkoang dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
7. Menjaga Kesehatan Jantung
Jantung sehat memerlukan pola makan kaya serat dan kalium, yang keduanya dimiliki bengkoang. Serat larut membantu mengikat kelebihan kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) di sistem pencernaan dan mengeluarkannya dari tubuh, sehingga menurunkan kadar kolesterol total.
Kalium adalah vasodilator alami, berarti kalium membantu merilekskan dinding pembuluh darah, mengurangi tekanan pada mereka, dan menurunkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
8. Mengontrol Berat Badan
Untuk mereka yang sedang dalam program diet, bengkoang adalah pilihan sempurna. Kamu bisa makan dalam porsi besar tanpa khawatir akan asupan kalori berlebih.
Kombinasi ini memberikan volume besar pada makanan, mengisi perut, dan mempromosikan rasa kenyang yang lebih lama. Ini membantu mengurangi keinginan untuk ngemil dan makan berlebihan.
9. Meningkatkan Kepadatan Tulang
Selain kalsium, tulang memerlukan banyak mineral pendukung, dan bengkoang menyediakannya. Magnesium membantu dalam penyerapan kalsium dan mengaktifkan vitamin D di dalam tubuh. Fosfor adalah komponen struktural utama dari tulang dan gigi. Tembaga terlibat dalam proses pembentukan kolagen untuk memperkuat jaringan ikat pada tulang. Inulin sekali lagi berperan dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral lainnya di usus, sehingga lebih banyak nutrisi yang tersedia untuk proses remineralisasi tulang.
Cara Mengonsumsi dan Peringatan Penting
- Bengkoang paling baik dikonsumsi mentah untuk mempertahankan kandungan vitamin C dan enzimnya yang sensitif terhadap panas. Kupas kulitnya yang tebal dan potong dadu atau stick untuk dimakan langsung, ditambahkan ke salad, rujak, atau dijus. Bengkoang juga bisa ditumis sebentar atau direbus sebagai campuran sup.
- HANYA umbi (akar) bengkoang yang boleh dimakan. Daun, bunga, dan terutama bijinya mengandung racun alami yang disebut rotenon. Rotenon sangat beracun jika tertelan dan dapat menyebabkan gejala keracunan seperti muntah, kejang, hingga kelumpuhan. Pastiin kamu hanya mengonsumsi bagian umbi yang aman.
Walaupun bengkoang memiliki banyak manfaat, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsinya. Gejala alergi bisa berupa kemerahan, gatal-gatal, atau sensasi terbakar pada kulit. Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera hentikan konsumsi bengkoang dan konsultasikan dengan dokter. Semoga informasi tentang manfaat bengkoang untuk kesehatan dan kecantikan ini dapat berguna, terimakasih.
Baca juga:
- 5 Manfaat Jeruk Nipis untuk Wajah dan Cara Menggunakannya
- Makan Tape Singkong? Ini Dia 12 Manfaat yang Bikin Melongo
- Kandungan dan 10 Manfaat Buah Manggis
- Wajib Coba! 10 Manfaat Wortel yang Jarang Diketahui
Referensi
- Carr, A. C., & Maggini, S. (2017). Vitamin C and immune function. Nutrients, 9(11), 1211. https://doi.org/10.3390/nu9111211
- Kennedy, D. O. (2016). B vitamins and the brain: Mechanisms, dose and efficacy—A review. Nutrients, 8(2), 68. https://doi.org/10.3390/nu8020068
- Pullar, J. M., Carr, A. C., & Vissers, M. C. M. (2017). The roles of vitamin C in skin health. Nutrients, 9(8), 866. https://doi.org/10.3390/nu9080866
- Slavin, J. (2013). Fiber and prebiotics: Mechanisms and health benefits. Nutrients, 5(4), 1417–1435. https://doi.org/10.3390/nu5041417
- Weaver, C. M. (2015). Diet, gut microbiome, and bone health. Current Osteoporosis Reports, 13(2), 125–130. https://doi.org/10.1007/s11914-015-0257-0
- Zhao, L., Zhang, F., Ding, X., Wu, G., & Zhang, Y. (2018). Gut bacteria selectively promoted by dietary fibers alleviate type 2 diabetes. Science, 359(6380), 1151–1156. https://doi.org/10.1126/science.aao5774
- Dahl, W. J., & Stewart, M. L. (2015). Position of the Academy of Nutrition and Dietetics: Health implications of dietary fiber. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, *115*(11), 1861–1870. https://doi.org/10.1016/j.jand.2015.09.003
- Quirós-Sauceda, A. E., Palafox-Carlos, H., Sáyago-Ayerdi, S. G., Ayala-Zavala, J. F., Bello-Perez, L. A., Álvarez-Parrilla, E., de la Rosa, L. A., González-Córdova, A. F., & González-Aguilar, G. A. (2014). Dietary fiber and phenolic compounds as functional ingredients: Interaction and possible effect after ingestion. Food & Function, *5*(6), 1063–1072. https://doi.org/10.1039/C4FO00073K
- Cleveland Clinic. (2023, April 19). What is jicama?. https://health.clevelandclinic.org/jicama-nutrition
- Fletcher, J. (2020, April 27). What to know about inulin, a healthful prebiotic. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/318593
- MedicineNet. (2023). How is jicama good for you?. https://www.medicinenet.com/how_is_jicama_good_for_you/article.htm
- Reid, K. (2023, June 22). Jicama nutrition facts and health benefits. Verywell Fit. Retrieved October 26, 2023, from https://www.verywellfit.com/jicama-nutrition-facts-and-health-benefits-5188252