12 Manfaat Biji Durian, Efek Samping, dan Cara Mengolahnya

Manfaat Biji Durian

Manfaat Biji DurianDurian, dikenal sebagai “raja buah” di Asia Tenggara, seringkali dikagumi dan sekaligus dihindari karena aromanya yang menyengat. Kebanyakan orang menikmati daging buahnya yang lembut dan manis, tetapi tahukah kamu bahwa biji durian juga memiliki banyak manfaat yang belum banyak diketahui? Biji durian, yang sering kali dibuang, sebenarnya mengandung berbagai nutrisi penting dan manfaat kesehatan yang tak terduga.

Kandungan Nutrisi Biji Durian

Manfaat Biji Durian

Biji durian yang secara fisik berwarna putih hingga kekuningan dan berbentuk bulat telur, ternyata kaya akan nutrisi. Biji durian yang matang mengandung sekitar air, karbohidrat, protein, dan lemak. Selain itu, biji durian juga mengandung vitamin A, B1, B2, C, folat, serat, kalium, kalsium, tembaga, dan fosfor. Kandungan nutrisi ini menjadikan biji durian sebagai sumber gizi yang sangat potensial untuk berbagai keperluan kesehatan dan pengolahan pangan.

Ragam Manfaat Biji Durian untuk Kesehatan

Berikut ini manfaat biji durian untuk kesehatan yang didukung dari berbagai artikel ilmiah hasil studi penelitian.

1. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Biji durian tinggi serat dan mengandung vitamin B1 yang dapat meningkatkan nafsu makan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa serat merupakan komponen penting dalam diet yang membantu melancarkan sistem pencernaan dan mencegah sembelit. Vitamin B1 juga dikenal dapat membantu meningkatkan nafsu makan, metabolisme dan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengatasi masalah pencernaan.

2. Sumber Energi yang Tahan Lama

Karbohidrat dalam biji durian menjadikannya sumber energi yang sangat baik. Studi ilmiah yang dipublikasikan pada beberapa jurnal ilmiah menunjukan jika kandungan karbohidrat biji durian lebih tinggi dibandingkan dengan singkong dan ubi jalar, sehingga dapat memberikan energi yang lebih tahan lama. Ini membuat biji durian cocok untuk dijadikan bahan baku pangan yang kaya energi, terutama bagi mereka yang membutuhkan tambahan energi untuk aktivitas sehari-hari.

@bams_pasla

Dureen Jambi cuii

♬ suara asli – 𝔸𝕛𝕚𝟙𝟜𝟛𝟙𝕟𝕦𝕣

3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Manfaat utama dari biji durian karena kemampuannya dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Biji durian mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi otot jantung, mencegah sindrom koroner akut serta dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko serangan jantung.

4. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang kuat adalah kunci untuk melawan berbagai penyakit. Kandungan vitamin C yang tinggi dalam biji durian dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitamin C dikenal efektif dalam meningkatkan produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi dan penyakit.

5. Menangkal Radikal Bebas

Sebagai antioksidan yang kuat, vitamin C dalam biji durian membantu melawan radikal bebas—molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu penyakit kronis. Konsumsi biji durian dapat membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif.

6. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Biji durian mengandung nutrisi penting untuk tulang dan gigi, seperti kalsium, fosfor, dan kalium. Mineral-mineral ini sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan kepadatan tulang. Vitamin B di dalamnya juga membantu dalam metabolisme sel tulang, sehingga dapat mencegah penyakit seperti osteoporosis.

7. Membantu Mencegah Hipertensi

Tingginya kadar kalium dalam biji durian memainkan peran kunci dalam mengatur tekanan darah. Kalium membantu menetralkan efek natrium dan melemaskan pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya tetap stabil.

8. Sumber Makanan Tambahan untuk Balita

Tepung biji durian memiliki karakteristik protein yang baik dan dapat dijadikan pilihan sebagai makanan tambahan (MPASI) untuk balita, terutama yang mengalami underweight. Tepung ini sering diolah menjadi biskuit atau bubur untuk membantu meningkatkan gizi dan berat badan anak.

9. Memperkuat dan Memperbaiki Jaringan Otot

Protein adalah komponen utama dalam biji durian yang penting untuk pembentukan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan otot. Ini sangat bermanfaat bagi individu yang aktif secara fisik atau ingin meningkatkan massa otot secara sehat.

10. Penguat Rasa Alami dalam Kuliner

Biji durian memiliki aroma khas yang mirip dengan daging buahnya. Karakteristik ini dapat dimanfaatkan sebagai penguat rasa alami dalam berbagai kreasi kuliner, seperti es krim, kue, dan manisan, memberikan sentuhan eksotis pada hidangan.

11. Sumber Minyak Esensial yang Sehat

Kandungan lemak dalam biji durian setara dengan minyak ikan dan terdiri dari asam lemak esensial. Minyak ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga baik untuk penderita kolesterol tinggi dan kesehatan kardiovaskular.

12. Bahan Pengganti Tepung Terigu yang Bergizi

Biji durian juga dapat diolah menjadi tepung yang dapat menggantikan tepung terigu dalam berbagai resep. Tepung biji durian memiliki karakteristik yang mirip dengan tepung terigu, sehingga dapat digunakan untuk membuat roti, kue, mie, dan makanan lainnya. Penggunaan tepung biji durian juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam makanan, menjadikannya pilihan yang lebih sehat.

Efek Samping Makan Biji Durian

Meskipun menawarkan berbagai manfaat potensial, biji durian tidak boleh dikonsumsi dalam keadaan mentah. Konsumsi biji durian mentah dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius akibat kandungan senyawa antinutrisi dan racun alami di dalamnya.

1. Kandungan Senyawa Berbahaya dalam Biji Durian Mentah

  • Asam Lemak Siklopropena (Cyclopropene Fatty Acids – CPFA) dikenal sebagai zat anti-gizi dan bersifat toksik. Senyawa ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dengan cara:
    • CPFA dapat menghambat kerja enzim-enzim penting yang terlibat dalam sintesis asam lemak, berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan lipid dalam tubuh.
    • Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa siklopropenoid dapat mempromosikan pertumbuhan tumor dan bersifat karsinogenik jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka panjang.
  • Seperti banyak biji-bijian lainnya, biji durian mentah mungkin mengandung senyawa yang menghambat kerja enzim pencernaan seperti Trypsin dan senyawa Antinutrisi Lainnya. Hal ini dapat mengganggu proses pencernaan protein dan penyerapan nutrisi, menyebabkan kembung, gas, dan ketidaknyamanan perut.
  • Beberapa sumber juga menyebutkan adanya kandungan tanin yang tinggi dan potensi traces of cyanogenic glycosides (walaupun dalam kadar yang jauh lebih rendah dibandingkan biji buah lain seperti apel atau almond pahit), yang dapat melepaskan sianida dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah sangat besar.

2. Gejala Keracunan yang Mungkin Timbul

Mengonsumsi biji durian mentah dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan gejala keracunan, antara lain:

  • Sakit perut, mual, dan muntah
  • Perut kembung dan diare
  • Pusing dan sakit kepala
  • Dalam kasus yang parah dan jarang, dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kelemahan akibat terganggunya metabolisme sel.

Cara Mengolah Biji Durian

Untuk menghindari risiko kesehatan, sangat penting untuk memasak biji durian hingga matang sepenuhnya. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan:

1. Merebus

Merebus biji durian dalam air mendidih selama 30-45 menit merupakan salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan toksisitas. Proses ini akan memecah asam lemak siklopropena, membuat biji durian aman untuk dikonsumsi. Pastikan biji durian benar-benar lunak sebelum diangkat dari air mendidih.

2. Mengukus

Mengukus biji durian juga merupakan metode yang baik untuk memasaknya. Dengan mengukus selama sekitar 45-60 menit, biji durian akan matang secara merata tanpa kehilangan banyak nutrisi. Pastikan untuk memeriksa kematangan biji dengan menusuknya menggunakan garpu; jika mudah ditembus, berarti biji sudah matang.

3. Memanggang

Memanggang biji durian dalam oven pada suhu 180°C selama 1-2 jam dapat memberikan tekstur yang renyah sekaligus memastikan keamanan konsumsinya. Sebelum memanggang, biji durian bisa dikupas dan dipotong-potong agar matang lebih merata.

4. Menggoreng

Menggoreng biji durian dalam minyak panas juga bisa menjadi alternatif, meskipun metode ini cenderung lebih tinggi kalorinya. Biji durian harus digoreng hingga benar-benar kecokelatan dan renyah untuk memastikan bahwa semua senyawa toksik telah dihancurkan.

Tips Memastikan Biji Durian Matang Sepenuhnya:

  • Gunakan biji durian yang segar dan tidak cacat untuk hasil yang terbaik.
  • Jangan terburu-buru dalam memasak biji durian. Pastikan untuk memberikan waktu yang cukup agar biji benar-benar matang.
  • Pastikan biji durian sudah lunak dan tidak keras ketika ditekan atau dipotong.

Dengan memasak biji durian hingga matang, kita dapat menikmati manfaatnya tanpa risiko kesehatan. Semoga informasi tentang manfaat biji durian ini dapat berguna, terimakasih.

Baca juga:

Referensi

  1. Amid, B. T., & Mirhosseini, H. (2012). Influence of chemical extraction conditions on the physicochemical and functional properties of polysaccharide gum from durian (Durio zibethinus) seed. Molecules, *17*(6), 6465–6480. https://doi.org/10.3390/molecules17066465
  2. Ho, L. H., & Bhat, R. (2015). Exploring the potential nutraceutical values of durian (Durio zibethinus L.) – An exotic tropical fruit. Food Chemistry, *168*, 80–89. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2014.07.020
  3. Jahurul, M. H. A., Zaidul, I. S. M., Norulaini, N. A. N., Sahena, F., Abedin, M. Z., Ghafoor, K., … & Omar, A. K. M. (2014). Characterization of crystallization and melting profiles of blends of mango seed fat and palm oil mid-fraction as cocoa butter replacers using differential scanning calorimetry and pulse nuclear magnetic resonance. Food Research International, *55*, 103–109. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2013.10.050
  4. Ong, P. K., & Acree, T. E. (1999). Similarities in the aroma chemistry of Gewürztraminer variety wines and lychee (Litchi chinenesis Sonn.) fruit. Journal of Agricultural and Food Chemistry, *47*(2), 665–670. https://doi.org/10.1021/jf980452j
  5. Voon, Y. Y., Hamid, N. S. A., Rusul, G., Osman, A., & Quek, S. Y. (2007). Characterisation of Malaysian durian (Durio zibethinus Murr.) cultivars: Relationship of physicochemical and flavour properties with sensory properties. Food Chemistry, *103*(4), 1217–1227. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2006.10.038
  6. Phelps, R. A., Shenstone, F. S., Kemmerer, A. R., & Evans, R. J. (1965). A review of cyclopropenoid compounds: Biological effects of some derivatives. Poultry Science, *44*(2), 358–394. https://doi.org/10.3382/ps.0440358
  7. Liener, I. E. (1994). Implications of antinutritional components in soybean foods. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, *34*(1), 31–67. https://doi.org/10.1080/10408399409527649
  8. Shimelis, E. A., & Rakshit, S. K. (2007). Effect of processing on antinutrients and in vitro protein digestibility of kidney bean (Phaseolus vulgaris L.) varieties grown in East Africa. Food Chemistry, *103*(1), 161–172. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2006.08.005
  9. Bolarinwa, I. F., Orfila, C., & Morgan, M. R. A. (2014). Amygdalin content of seeds, kernels and food products commercially-available in the UK. Food Chemistry, *152*, 133–139. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.11.002
Scroll to Top