Ini 9 Khasiat Bawang Dayak untuk Kesehatan

Khasiat Bawang Dayak

Khasiat Bawang Dayak – Pernah dengar tentang bawang dayak? Bagi sebagian besar orang di luar Kalimantan, nama ini mungkin masih asing di telinga. Ini bukanlah bawang merah biasa yang setiap hari kita cincang untuk ditumis, bukan pula bawang putih yang menjadi bumbu wajib hampir di setiap masakan Nusantara. Tapi sesuatu yang lebih spesial, sebuah harta karun botani yang telah menjadi penjaga kesehatan masyarakat Suku Dayak selama berabad-abad lamanya.

Bayangkan: di tengah lebatnya hutan Kalimantan, tersembunyi sebuah umbi kecil berwarna merah menyala seperti darah, licin, dan penuh dengan rahasia. Para tetua adat dan dukun pengobatan tradisional sudah sejak lama memanfaatkannya untuk mengobati luka, melawan infeksi, hingga mengatasi berbagai penyakit modern yang kini kita takuti. Mereka tidak memerlukan riset laboratorium yang rumit; pengetahuan turun-temurun dan bukti kesembuhan yang nyata sudah cukup bagi mereka untuk mempercayai kekuatan alam ini.

Namun, di era di mana kita begitu bergantung pada obat-obatan kimia, perlahan kita mulai melirik kembali pada apa yang telah disediakan oleh alam. Bawang dayak pun mulai keluar dari rimba Kalimantan, menarik perhatian para peneliti, praktisi kesehatan alami, dan masyarakat yang mulai sadar akan hidup back to nature. Lantas, apa sebenarnya yang membuat bawang kecil ini begitu istimewa?.

Apa Itu Bawang Dayak?

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr atau Eleutherine bulbosa Mill.) adalah tanaman umbi-umbian yang secara tradisional sangat lekat dengan budaya dan pengobatan Suku Dayak di Kalimantan. Itulah mengapa ia menyandang nama “dayak”. Namun, jangan salah, bawang dayak juga punya banyak nama alias yang berbeda di setiap daerah, seperti bawang berlian (karena kilau dan khasiatnya yang berharga), bawang sabrang, atau bawang tiwai.

Secara visual, bentuknya mirip dengan bawang merah pada umumnya, tetapi dengan ciri khas yang membedakannya:

  • Ukuran relatif lebih kecil.
  • Warna merah tua yang sangat menyala dan tajam, seperti warning sign dari alam bahwa di dalamnya tersimpan kekuatan yang padat.
  • Tekstur Kulit permukaannya lebih licin dan mengilap.

Tumbuh subur di iklim tropis dan tanah yang kaya humus, seperti di pedalaman Kalimantan. Penggunaannya pun sangat fleksibel. Selain sebagai obat, ia juga kerap dijadikan sebagai penyedap rasa alami dalam masakan, memberikan aroma dan rasa khas yang unik.

Kandungan Bawang Dayak

Khasiat suatu tanaman tidak datang begitu saja. Semuanya bermula dari senyawa-senyawa bioaktif yang dikandungnya. Bawang dayak, dalam hal ini, ibarat sebuah pabrik kimia mini yang penuh dengan senyawa pelindung. Para peneliti mulai mengeksplorasi umbi ini menemukan bahwa ia kaya akan fitonutrien, senyawa kimia alami pada tanaman yang memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Berikut kandungan yang berada di dalam bawang dayak:

  • Flavonoid
  • Alkaloid
  • Saponin
  • Tannin
  • Steroid dan Triterpenoid
  • Senyawa-Senyawa Khusus yang Langka seperti:
    • Eleutherinol
    • Eleutherinoside A dan B
    • Naphthoquinone dan Anthraquinone

Kombinasi dari semua senyawa inilah yang menciptakan efek sinergis, di mana kerja gabungan mereka jauh lebih powerful.

Khasiat Bawang Dayak untuk Kesehatan

Sekarang, kita masuk ke intinya. Apa saja sebenarnya khasiat bawang dayak yang bisa kita harapkan?

1. Sebagai Antibakteri dan Antijamur Alami

Beberapa penelitian in vitro (dalam cawan Petri) menunjukkan bahwa ekstrak Bawang Dayak efektif menghambat pertumbuhan berbagai bakteri patogen berbahaya seperti:

  • Staphylococcus aureus (termasuk MRSA) adalah mimpi buruk dunia medis karena kebal terhadap banyak antibiotik. Ekstrak Bawang Dayak menunjukkan kemampuan untuk merusak dinding sel bakteri ini, membuatnya tidak bisa bertahan hidup. Ini berita yang sangat menggembirakan dalam era resistensi antibiotik.
  • Escherichia coli merupakan bakteri penyebab keracunan makanan dan infeksi saluran kemih.
  • Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri oportunistik yang sering menginfeksi pasien di rumah sakit dan penderita luka bakar.
  • Bacillus cereus, penyebab keracunan makanan dari nasi dan makanan yang tidak disimpan dengan benar.
  • Shigella dysenteriae, penyebab disentri basiler.

Senyawa aktif seperti eleutherin dan naphthoquinone dapat menembus membran sel bakteri, mengganggu fungsi enzim-enzim penting, dan akhirnya menyebabkan kematian sel bakteri. Flavonoid juga berperan dengan mengganggu kemampuan bakteri untuk menempel pada sel inang.

2. Memodulasi Sistem Kekebalan Tubuh dan Antioksidan

Kehidupan modern membuat kita terus-menerus terpapar radikal bebas dari polusi, makanan olahan, stres, dan radiasi. Radikal bebas ini menyebabkan stres oksidatif, akar dari hampir semua penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, dan penuaan dini.

Bawang Dayak, dengan kandungan flavonoid dan fenoliknya yang sangat tinggi, bertindak menetralisir radikal bebas ini. Mereka menyumbangkan elektron kepada radikal bebas, sehingga membuatnya stabil dan tidak lagi merusak.

Yang lebih menarik, tidak hanya pasif menunggu. Senyawa dalam Bawang Dayak dapat memodulasi sistem imun, artinya mereka dapat membantu “mengatur” respon imun. Jika imunitas lemah, mereka bisa membantu merangsangnya. Bila imunitas over-aktif (seperti pada penyakit autoimun), bisa membantu menenangkannya. Ini adalah kualitas yang sangat berharga.

3. Potensial Melawan Diabetes Tipe-2

Diabetes tipe-2 ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat resistensi insulin. Di sini, Bawang Dayak mempunyai khasiat:

  • Senyawa eleutherinoside A menghambat kerja enzim alpha-glukosidase di usus halus. Enzim ini bertugas memecah karbohidrat kompleks (seperti nasi, roti) menjadi gula sederhana (glukosa) yang siap diserap darah. Dengan dihambatnya enzim ini, proses pencernaan karbohidrat melambat, sehingga gula darah tidak melonjak drastis setelah makan. Mekanisme ini mirip dengan obat diabetes acarbose.
  • penelitian pada hewan uji menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Bawang Dayak dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin, sehingga gula dalam darah bisa lebih mudah masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi.

Bukan berarti penderita diabetes bisa berhenti minum obat dan beralih hanya ke Bawang Dayak. Ia berpotensi sebagai pendamping terapi yang perlu dikonsultasikan dengan dokter. Monitor gula darah tetap harus dilakukan.

4. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Kesehatan jantung erat kaitannya dengan kadar kolesterol, tekanan darah, dan kesehatan pembuluh darah. Khasiat Bawang Dayak menyentuh semua aspek ini:

  • Saponin dalam Bawang Dayak dapat mengikat kelebihan kolesterol di usus dan mencegah penyerapannya, sehingga dikeluarkan melalui feses. Beberapa penelitian pada tikus yang diberi diet tinggi lemak menunjukkan penurunan signifikan pada kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida.
  • Efek antioksidan nya melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif. Selain itu, beberapa senyawa diduga memiliki efek vasodilatasi (melebarkan pembuluh darah), yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Dengan menurunkan kolesterol dan melindungi dinding pembuluh darah dari inflamasi, Bawang Dayak berpotensi mencegah penumpukan plak (aterosklerosis) yang menjadi pemicu serangan jantung dan stroke.

5. Menopang Kesehatan Tulang, Terutama bagi Perempuan Menopause

Saat perempuan memasuki menopause, produksi hormon estrogen menurun drastis. Estrogen memainkan peran krusial dalam proses remodeling tulang (proses dimana tulang tua dihancurkan dan diganti dengan tulang baru). Tanpa estrogen, proses penghancuran tulang menjadi lebih dominan, leading to osteoporosis.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Pharmacognosy Journal (2018) melakukan eksperimen pada tikus betina yang telah diangkat ovariumnya (untuk meniru kondisi menopause). Tikus-tikus yang diberi ekstrak Bawang Dayak dosis tinggi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepadatan mineral tulang, kadar kalsium, dan panjang tulangnya.

Senyawa dalam Bawang Dayak, khususnya eleutherinol, memiliki aktivitas seperti estrogen (fitoestrogen) yang lemah. Ia dapat menempel pada reseptor estrogen dalam tubuh dan memicu efek serupa, termasuk dalam melindungi kepadatan tulang, tanpa efek samping berbahaya dari terapi hormon sintetis.

6. Potensi sebagai Antikanker

Beberapa penelitian in vitro di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak Bawang Dayak dapat menghambat proliferasi (perkembangbiakan) dan bahkan memicu apoptosis (kematian terprogram) pada sel-sel kanker tertentu, termasuk sel kanker payudara dan serviks.

Senyawa naphthoquinone seperti eleutherin mampu menginduksi stres oksidatif khusus di dalam sel kanker, mengganggu siklus selnya, dan akhirnya membunuh sel tersebut.

Tapi Ini sama sekali bukan berarti Bawang Dayak adalah obat kanker. Penelitian ini masih sangat preliminer, dilakukan pada sel yang dikultur dalam piringan lab, bukan pada tubuh manusia yang kompleks. Jangan pernah meninggalkan pengobatan medis kanker (seperti kemoterapi, radiasi, atau operasi) dengan menggantinya hanya dengan Bawang Dayak. Ia bisa diteliti sebagai terapi adjuvan (pendamping) di masa depan, tetapi saat ini, klaim bahwa Bawang Dayak menyembuhkan kanker adalah tidak bertanggung jawab.

7. Meredakan Peradangan dan Nyeri Sendi (Artritis)

Peradangan kronis adalah dasar dari banyak penyakit, termasuk artritis reumatoid. Gejalanya berupa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. Ekstrak Bawang Dayak telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang kuat dalam beberapa model penelitian.

Senyawa flavonoid dan lainnya bekerja dengan menghambat produksi enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX), yang merupakan enzim kunci dalam menghasilkan prostaglandin dan leukotrien—pembawa pesan kimiawi pemicu peradangan dan nyeri. Dengan dihambatnya enzim-enzim ini, respon peradangan mereda.

8. Penangkal Radikal Bebas dan Pencegah Penuaan Dini

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang berasal dari polusi, radiasi, makanan tidak sehat, dan proses metabolisme alami tubuh. Kelebihan radikal bebas menyebabkan stres oksidatif, yang merusak sel-sel, protein, dan DNA. Kerusakan ini adalah akar dari penuaan dini dan berbagai penyakit degeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan artritis.

Kandungan flavonoid, fenolik, dan vitamin C dalam bawang dayak bertindak sebagai pendonor elektron, yang menetralisir radikal bebas sehingga mereka tidak lagi merusak. Dengan kata lain, bawang dayak adalah “bodyguard” bagi sel-sel tubuh Anda.

9. Manfaat Lainnya: dari Malaria hingga Kesehatan Liver

Penelitian juga menyentuh khasiat bawang dayak lainnya, meski dengan bukti yang lebih sedikit:

  • Senyawa naphthoquinone menunjukkan aktivitas terhadap parasit Plasmodium penyebab malaria dalam simulasi komputer (in silico).
  • Efek antioksidannya dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat paparan zat toksik.

Cara Mengolah dan Mengonsumsi Bawang Dayak dengan Benar

Agar mendapatkan manfaat optimal, pengolahan yang tepat adalah kunci. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan:

1. Dibuat Menjadi Serbuk/Rempah Kering

Pilih umbi yang segar dan sehat. Cuci bersih, lalu iris tipis-tipis. Keringkan dengan dijemur di bawah terik matahari (hindari paparan debu) atau menggunakan dehydrator pada suhu rendah (40-50°C) untuk mempertahankan senyawa aktif. Setelah kering sempurna dan mudah patah, haluskan dengan blender atau ditumbuk hingga menjadi bubuk.

Bubuk ini bisa diseduh dengan air hangat (seperti membuat teh), dicampur dengan madu, atau ditaburkan ke dalam makanan seperti salad, sup, atau smoothie. Dosis awal biasanya 1 sendok teh per hari.

2. Direbus untuk Diambil Sarinya

Cuci bersih 3-5 umbi bawang dayak segar. Rebus dengan 2-3 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa sekitar 1 gelas. Saring air rebusannya. Minum air rebusan yang telah hangat. Rasanya akan cenderung pahit dan getir. Anda bisa menambahkan madu atau irisan jahe untuk menetralisir rasa.

3. Dibuat Menjadi Tingtur/Ekstrak Cair

Metode ekstraksi menggunakan pelarut seperti alkohol makanan (food grade) atau cuka apel. Rendam irisan bawang dayak kering dalam pelarut tersebut di dalam toples kaca tertutup selama 2-4 minggu, kocok sesekali. Setelah itu, saring dan simpan ekstrak cairnya dalam botol gelap.

Tingtur lebih kuat dan tahan lama. Beberapa tetes saja (sesuai anjuran) sudah cukup, bisa diteteskan langsung ke lidah atau dicampur dengan sedikit air.

4. Dikonsumsi Secara Langsung

Beberapa orang mengonsumsinya secara langsung dengan mengiris tipis dan memakannya sebagai lalapan. Namun, cara ini berisiko lebih tinggi menyebabkan iritasi lambung karena senyawa aktifnya sangat pekat. Tidak disarankan untuk pemula atau yang memiliki lambung sensitif.

Tidak ada dosis standar yang baku karena tergantung pada kondisi individu, tujuan, dan bentuk sediaannya. Prinsipnya adalah start low, go slow (mulai dengan dosis kecil, lalu perlahan amati respon tubuh). Untuk teh dari simplisia kering, 1-2 cangkir sehari umumnya dianggap aman untuk orang sehat.

Bila memiliki alergi terhadap bawang merah atau bawang putih, kemungkinan besar kamu juga akan alergi terhadap Bawang Dayak. Gejalanya bisa ruam, gatal-gatal, hingga sesak napas.

Jadikan Bawang Dayak sebagai suplemen pendukung gaya hidup sehat, BUKAN pengganti pengobatan medis.Selalu konsultasikan dengan dokter atau herbalis yang kompeten sebelum mulai mengonsumsinya, terutama bila memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Baca juga:

Referensi

  1. Christoper, W., Natalia, D., & Rahmayanti, S. (2018). Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr. Ex K. Heyne.) terhadap Trichophyton mentagrophytes secara In VitroJurnal Kesehatan Andalas, *6*(3), 685. https://doi.org/10.25077/jka.v6i3.758
  2. Armentia, A., Martín-Armentia, S., Pineda, F., Martín-Armentia, B., Castro, M., Fernández, S., Moro, A., & Castillo, M. (2020). Allergic hypersensitivity to garlic and onion in children and adults. Allergologia et Immunopathologia, *48*(3), 232–236. https://doi.org/10.1016/j.aller.2019.06.005
  3. Kamarudin, A. A., Sayuti, N. H., Saad, N., Ab. Razak, N. A., & Esa, N. M. (2021). Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb. Bulb: Review of the Pharmacological Activities and Its Prospects for Application. International Journal of Molecular Sciences, *22*(13), 6747. https://doi.org/10.3390/ijms22136747
  4. Purnamasari, A., & Bahtiar, A. (2018). Effect of Dayak Onion (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb) on Uterine wall and Lipid Profiles of Ovariectomized Rat. Online Journal of Biological Sciences, *18*(1), 1–6. https://doi.org/10.3844/ojbsci.2018.1.6
  5. Harlita, T. D., & Asnani, A. (2018). The antibacterial activity of Dayak onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) towards pathogenic bacteria. Tropical Life Sciences Research, 29(2), 39–52. https://doi.org/10.21315/tlsr2018.29.2.4
  6. Thien, D. T., Hanh, P. T. B., Thao, D. T., Nga, N. T., Phuong, N. T., Hung, L. N., & Ha, L. M. (2018). Toxicity and Anti-inflammatory Activities of an Extract of the Eleutherine bulbosa Rhizome on Collagen Antibody-induced Arthritis in a Mouse Model. Natural Product Communications, *13*(7). https://doi.org/10.1177/1934578X1801300725
  7. Menopause and Heart Disease. (2024, Sept 12). American Heart Association. https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/menopause-and-heart-disease
  8. National Health Service (NHS). (2022, Agustus 2). Allergies. https://www.nhs.uk/conditions/allergies/
  9. Take control of rising cholesterol at menopause. (2020, May 1). Harvard Health Publishing. https://www.health.harvard.edu/womens-health/take-control-of-rising-cholesterol-at-menopause
  10. Eldridge, L. (2025, March 21). What are free radicals? Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/information-about-free-radicals-2249103
Scroll to Top