Jeruk Kasturi, Si Kecil Kaya Manfaat dan Nutrisi dari Bengkulu

Jeruk Kasturi

Jeruk kasturi, atau yang sering disebut jeruk kalamansi, mungkin tidak sepopuler jeruk lemon atau jeruk nipis. Namun, siapa sangka, buah kecil berdiameter 3–4 cm ini menyimpan segudang manfaat, mulai dari kesehatan hingga kecantikan. Aslinya berasal dari Asia Tenggara, jeruk ini kini menjadi salah satu komoditas unggulan di Bengkulu, Indonesia.

Tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, jeruk kasturi juga diolah menjadi sirup, selai, hingga produk perawatan kulit. Bahkan, di beberapa negara seperti Filipina dan Tiongkok, buah ini dianggap membawa keberuntungan. Lalu, apa saja keistimewaan jeruk kasturi? Mari kita telusuri lebih dalam.

Asal Usul dan Penyebaran Jeruk Kasturi

Jeruk kasturi (Citrofortunella microcarpa) dipercaya sebagai hasil persilangan alami antara jeruk mandarin dan kumkuat. Nama ilmiahnya sempat menjadi perdebatan, tetapi para ahli sepakat bahwa jeruk ini termasuk dalam keluarga Rutaceae.

Buah ini pertama kali ditemukan di Tiongkok bagian selatan dan Filipina, kemudian menyebar ke Malaysia, Indonesia, bahkan sampai ke Florida (AS) pada akhir abad ke-19. Di Indonesia, jeruk kasturi tumbuh subur di Bengkulu, Bali, dan beberapa daerah lainnya.

Uniknya, di Filipina, jeruk kalamansi (sebutan lokalnya) menjadi bahan utama minuman tradisional dan bumbu masakan. Sementara di Tiongkok, pohonnya sering ditanam di pekarangan karena diyakini membawa keberuntungan.

Ciri-Ciri Jeruk Kasturi

Jeruk kasturi memiliki karakteristik fisik yang sangat khas, membuatnya mudah dibedakan dari jenis jeruk lainnya. Buah ini berbentuk bulat kecil dengan diameter sekitar 3 hingga 4 cm, ukurannya lebih mungil dibandingkan jeruk nipis namun tetap padat dan berat ketika dipegang.

Kulit jeruk ini mengalami perubahan warna yang signifikan seiring tingkat kematangannya. Saat masih mentah, warnanya hijau tua dengan permukaan halus yang dipenuhi pori-pori penghasil minyak atsiri. Ketika matang, kulitnya berubah menjadi kuning cerah yang menarik, dengan tekstur yang tetap halus namun lebih mengilap.

Bagian dalam buahnya menyimpan daging berwarna oranye pucat dengan rasa yang sangat asam namun menyegarkan. Daging buah ini mengandung banyak biji kecil yang tersebar di antara bulir-bulir sari yang juicy. Salah satu ciri paling mencolok dari jeruk kasturi adalah aromanya yang unik – perpaduan antara kesegaran jeruk mandarin dengan keharuman lemon yang tajam, membuatnya mudah dikenali bahkan sebelum dilihat.

Tak hanya buahnya, tanaman jeruk kasturi sendiri memiliki keunikan. Daunnya berukuran kecil dengan permukaan mengilap yang memancarkan aroma harum khas citrus ketika diremas atau dihancurkan. Pohonnya termasuk kategori perdu yang bisa tumbuh mencapai ketinggian 7 meter di alam liar, namun sangat adaptif untuk dibudidayakan dalam pot sebagai tanaman hias. Kemampuannya berbuah lebat meski dalam ukuran pohon yang masih kecil menjadikannya favorit untuk penghias pekarangan atau interior rumah.

Kandungan Nutrisi Jeruk Kasturi per 100 gram

Komponen NutrisiKandungan% AKG*Analisis Metode
Energi53 kkal2.6%Bomb calorimeter
Karbohidrat12.5 g4.2%Spektrofotometri Anthrone
Serat Pangan3.2 g12.8%Metode Enzimatik-Gravimetri
Protein0.8 g1.6%Kjeldahl (N x 6.25)
Lemak0.3 g0.5%Soxhlet Extraction
Vitamin C48.7 mg81.2%HPLC (AOAC 967.21)
Asam Sitrat3.9 gTitrasi Asam-Basa
Kalsium62 mg6.2%AAS (Atomic Absorption)
Kalium182 mg5.2%Flame Photometry
Zat Besi0.86 mg4.8%ICP-OES
Vitamin A290 IU9.7%Spektrofotometri UV-Vis
Polifenol120 mg GAE**Folin-Ciocalteu
Flavonoid56 mg QE***Aluminium Klorida

*AKG: Angka Kecukupan Gizi dewasa 2000 kkal
**GAE: Gallic Acid Equivalent
***QE: Quercetin Equivalent

Perbandingan dengan Jeruk Lain (per 100g)

ParameterJeruk KasturiJeruk NipisLemon
Vitamin C48.7 mg29 mg40 mg
Asam Sitrat3.9 g1.4 g2.3 g
Serat3.2 g2.8 g2.4 g
Aktivitas Antioksidan3,200 μmol TE1,500 μmol TE2,800 μmol TE

Manfaat Jeruk Kasturi untuk Kesehatan dan Kecantikan

Jeruk kasturi merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin C dosis tinggi, senyawa antioksidan kuat, serta kandungan antibakteri alami. Komposisi unik ini memberikan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh manusia. Dari segi kesehatan, buah kecil ini mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh secara alami. Kadar vitamin C-nya yang mencapai 48,7 mg per 100 gram – lebih tinggi dibanding jeruk biasa – secara efektif merangsang produksi sel darah putih (leukosit) yang berperan penting sebagai pertahanan pertama tubuh melawan berbagai patogen penyebab infeksi.

Tidak hanya itu, jeruk ini juga menunjukkan efek positif dalam menjaga kesehatan kardiovaskular. Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa ekstrak buah ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah secara signifikan. Bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko, kandungan polifenol dalam jeruk kasturi bekerja dengan cara mengoptimalkan regulasi pelepasan insulin, sehingga membantu menstabilkan kadar gula darah. Sistem pencernaan pun mendapatkan manfaat dari buah ini, dimana asam sitrat alaminya berfungsi merangsang produksi enzim pencernaan, meredakan gejala kembung, dan mencegah terjadinya konstipasi.

Sebagai obat tradisional, perasan jeruk kasturi yang dikombinasikan dengan madu telah lama digunakan masyarakat sebagai ramuan alami untuk meredakan batuk, radang tenggorokan, serta gejala flu lainnya. Kandungan antibakteri dan antiinflamasinya bekerja sinergis untuk meredakan iritasi pada saluran pernapasan.

Tidak terbatas pada kesehatan internal, beberapa studi ilmiah mengungkapkan bahwa jeruk ini juga memberikan manfaat luar biasa untuk perawatan kecantikan. Vitamin C dosis tinggi dalam buah ini berperan sebagai agen pencerah kulit alami yang efektif mengurangi hiperpigmentasi dan menyeimbangkan produksi sebum. Sifat antibakterinya yang kuat membuatnya menjadi solusi alami untuk mengatasi jerawat dengan membasmi bakteri penyebab di pori-pori kulit.

Untuk perawatan rambut, sari jeruk kasturi dapat diformulasikan sebagai tonik alami yang efektif mengatasi masalah ketombe dan gatal pada kulit kepala. Kandungan antioksidannya yang melimpah, termasuk flavonoid dan polifenol, berperan aktif dalam melawan radikal bebas penyebab penuaan dini, membantu mengurangi munculnya kerutan, serta menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Dengan demikian, jeruk ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan organ dalam, tetapi juga memberikan perlindungan dan perawatan menyeluruh bagi kecantikan kulit dan rambut.

Budidaya Jeruk Kasturi di Bengkulu

Provinsi Bengkulu telah menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat produksi jeruk kasturi terpenting di Indonesia. Perkembangan pesat budidaya buah ini tidak lepas dari inisiatif program “Satu Desa Satu Produk” yang diluncurkan pada tahun 2009, sebuah gerakan yang secara signifikan mendorong peningkatan skala produksi di kalangan petani lokal. Dalam kurun waktu relatif singkat, jeruk ini telah menjelma menjadi komoditas perkebunan yang menjanjikan bagi perekonomian daerah.

Beberapa keunggulan utama membuat budidaya jeruk kasturi sangat diminati petani Bengkulu. Pertama, masa tunggu panen yang singkat hanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan sejak masa tanam hingga dapat dipanen untuk pertama kalinya. Kedua, daya adaptasinya yang luar biasa terhadap berbagai kondisi geografis, memungkinkan tanaman ini tumbuh subur baik di dataran rendah maupun daerah dengan ketinggian signifikan. Dari segi ekonomi, jeruk tersebut menawarkan nilai jual yang menggiurkan, dengan harga pasar yang stabil di kisaran Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram, tergantung musim dan kualitas buah.

Namun demikian, pengembangan budidaya jeruk kasturi di Bengkulu tidak sepenuhnya tanpa tantangan. Produktivitas tanaman cenderung menurun drastis selama musim penghujan, dimana hasil panen tidak hanya berkurang secara kuantitas tetapi juga lebih rentan terhadap pembusukan. Di sisi pemasaran, produk olahan seperti sirup kasturi masih menghadapi kesulitan bersaing dengan merek-merek besar yang telah mapan. Permasalahan kemasan yang kurang menarik turut menjadi kendala dalam meningkatkan daya saing produk di pasar yang semakin kompetitif.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan tersebut, jeruk tersebut tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu komoditas unggulan Bengkulu. Beberapa pelaku usaha lokal telah berhasil mengembangkan produk turunan berkualitas, seperti yang diproduksi oleh merek Haryoto dan Yayasan Baptis, menunjukkan potensi besar pengembangan industri berbasis jeruk kasturi di daerah ini. Dengan terus dilakukan perbaikan di berbagai aspek produksi dan pemasaran, jeruk kasturi Bengkulu memiliki prospek cerah untuk semakin berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Penutup

Jeruk kasturi mungkin kecil, tetapi manfaatnya sangat besar. Dari kesehatan, kecantikan, hingga ekonomi, buah ini layak menjadi perhatian. Di Bengkulu, jeruk kasturi bukan sekadar tanaman biasa, ia menjadi simbol usaha masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal.

Bila kamu belum pernah mencobanya, sekaranglah saat yang tepat. Entah itu dalam bentuk jus, sirup, atau sebagai bahan perawatan kulit, jeruk kasturi siap memberi manfaat luar biasa untuk hidup kamu. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2015). Prospek pengembangan jeruk kasturi (Citrofortunella microcarpa) di Indonesia. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
  2. Lybrate. (2022). Calamondin (Kalamansi) orange: Health benefits, uses, and nutritional value.
  3. National Institutes of Health (NIH). (2020). Antioxidant properties and phytochemical composition of Citrus microcarpa (kalamansi) peel extracts. Journal of Food Science and Nutrition, 12(3), 45-52. 
  4. Pemerintah Kota Bengkulu. (2011). Laporan program “Satu Desa Satu Produk” pengembangan jeruk kasturi. Dinas Pertanian Bengkulu.
  5. Rahayu, S. (2018). Budidaya jeruk kasturi: Peluang bisnis dan teknik perawatan. AgroMedia.
  6. Santoso, H. B. (2019). Jeruk kasturi (Citrofortunella microcarpa): Karakteristik, manfaat, dan pengolahan. Jurnal Hortikultura Indonesia, 10(2), 78-89.
  7. Swingle, W. T., & Reece, P. C. (1967). The botany of Citrus and its wild relatives of the orange subfamily (Aurantioideae). University of California Press.
  8. Yuliana, N., & Wijaya, C. H. (2017). Bioactive compounds in Citrus madurensis Lour. (kalamansi) and their health benefits. Food Chemistry, 230, 75-83. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2017.03.030
Please follow and like Bams:
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
Scroll to Top