Selain sebagai MAPSI, Berikut 9 Manfaat Wortel untuk Bayi

Manfaat Wortel untuk Bayi

Manfaat Wortel untuk Bayi – Wortel adalah salah satu sayuran yang paling dikenal dan disukai di seluruh dunia. Selain rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah, wortel juga mengandung berbagai nutrisi penting yang sangat bermanfaat bagi kesehatan bayi. Dalam setiap 100 gram wortel mentah, terdapat:

  • Kalori: 41
  • Air: 88%
  • Protein: 0,9 gram
  • Karbohidrat: 9,6 gram
  • Gula: 4,7 gram
  • Serat: 2,8 gram
  • Lemak: 0,2 gram

Selain itu, wortel juga kaya akan vitamin dan mineral seperti:

  • Vitamin A (dalam bentuk beta-karoten)
  • Vitamin K1 (phylloquinone)
  • Vitamin B6
  • Biotin (vitamin B7)
  • Vitamin C
  • Kalium

Beta-karoten adalah pigmen yang memberi warna oranye pada wortel dan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan, sistem kekebalan tubuh, dan kulit.

Manfaat Wortel untuk Bayi

Inilah beberapa manfaat wortel untuk bayi yang disadur dari beberapa artikel ilmiah yang terpublikasi.

1. Meningkatkan Nafsu Makan

Hasil penelitian ilmiah membuktikan Pemberian puree (bubur) wortel selama 2 minggu terbukti dapat meningkatkan nafsu makan bayi usia 6-8 bulan secara signifikan.

2. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Wortel kaya akan Vitamin A, C, dan serat yang berperan penting dalam memperkuat imunitas. Beta-karoten (antioksidan) dalam wortel melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan organ vital seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Imunitas yang kuat sangat penting bagi bayi yang rentan terhadap infeksi.

3. Mendukung perkembangan dan Kesehatan Otak

Kandungan luteolin dalam wortel dapat mempertajam memori dan mempercepat perkembangan kognitif. Luteolin mencegah peradangan otak, meningkatkan sirkulasi darah ke otak, memperbaiki fungsi sinapsis (sambungan saraf), dan melindungi sel otak dari kerusakan. Hal ini mendukung proses belajar, penyimpanan memori, dan adaptasi bayi.

4. Menjaga Kesehatan Mata

Memastikan asupan Vitamin A yang cukup untuk fungsi penglihatan yang optimal. Beta-karoten diubah tubuh menjadi Vitamin A, yang penting untuk pembentukan pigmen retina (untuk penglihatan dalam cahaya redup), serta menjaga kesehatan kornea dan selaput mata.

5. Mempercepat Penyembuhan Luka

Sifat anti-inflamasi pada wortel membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan beta-karoten dan antioksidan mengurangi peradangan. Vitamin C dalam wortel sangat penting untuk sintesis kolagen, protein yang memperbaiki jaringan kulit dan mempercepat regenerasi sel.

6. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Serat dalam wortel sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan bayi. Wortel mengandung serat larut dan tidak larut, keduanya berperan penting dalam menjaga fungsi pencernaan yang sehat. Penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa serat larut, seperti pektin, menyerap air dan membentuk gel yang membantu melunakkan tinja, membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan. Serat tidak larut, seperti selulosa, menambah massa pada tinja dan membantu mempercepat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.

Konsumsi serat yang cukup membantu memperlancar proses pencernaan dan mencegah sembelit, masalah umum yang sering dialami bayi. Sembelit dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit perut pada bayi, serta mempengaruhi nafsu makan dan suasana hati mereka. Dengan memasukkan wortel dalam diet bayi, serat yang terkandung di dalamnya membantu menjaga pergerakan usus yang teratur, sehingga mencegah sembelit dan menjaga kenyamanan pencernaan.

7. Menjaga Kesehatan Kulit

Beberapa hasil studi ilmiah mengungkapkan bahwa beta-karoten dalam wortel tidak hanya baik untuk mata, tetapi juga untuk kulit. Beta-karoten adalah bentuk pro-vitamin A yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A sesuai kebutuhan. Nutrisi ini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang membantu melindungi kulit bayi dari kerusakan akibat sinar UVA. Sinar UVA dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dengan cara memicu pembentukan radikal bebas yang merusak sel-sel kulit. Dengan mengonsumsi wortel, beta-karoten membantu memperkuat pertahanan alami kulit terhadap kerusakan oksidatif, menjaga kulit bayi tetap sehat dan terlindungi.

Vitamin B6 yang terdapat dalam wortel juga memiliki manfaat penting untuk kulit bayi. Vitamin B6 membantu menjaga keseimbangan hormon dan mendukung fungsi kekebalan tubuh yang sehat, keduanya penting untuk kesehatan kulit. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk ruam kulit dan dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak bersisik dan merah, biasanya di kulit kepala, wajah, dan area tubuh lain yang berminyak.

8. Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi

Tekstur wortel yang keras ketika dikunyah membantu membersihkan gigi dan merangsang produksi saliva (air ludah) yang membantu membunuh bakteri jahat dalam mulut. Hal ini membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi bayi, yang sangat penting terutama saat mereka mulai tumbuh gigi.

9. Meningkatkan Kadar Kadar Hemoglobin pada Balita Anemia

Damarwanti dan Zubaidah (2019) meneliti pengaruh pemberian wortel kukus terhadap kadar hemoglobin pada balita anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian wortel kukus selama 2 minggu dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada balita anemia secara signifikan.

Cara Mengolah Wortel Menjadi MPASI

Untuk memaksimalkan manfaat wortel, penting untuk mengolahnya dengan benar. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih dan mengolah wortel menjadi MPASI yang sehat dan lezat untuk bayi:

1. Pemilihan Wortel

Pilih wortel yang keras, dengan permukaan halus dan berwarna oranye terang. Wortel yang segar biasanya lebih renyah dan memiliki rasa yang lebih manis.

2. Pencucian dan Pengupasan

Cuci bersih wortel dengan air mengalir sebelum diolah. Kupas kulit wortel menggunakan alat pengupas sayuran untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida.

3. Pengolahan

Rebus wortel dalam air mendidih hingga empuk selama 10-15 menit, lalu tiriskan dan bilas dengan air dingin untuk menghentikan proses memasak. Untuk bayi yang baru mulai MPASI, wortel bisa dihaluskan menggunakan blender atau food processor hingga berbentuk puree atau bubur. Setelah bayi mencapai usia 10 bulan, wortel bisa disajikan dalam bentuk potongan dadu kecil atau memanjang sebagai finger food.

4. Kombinasi dengan Bahan Lain

Untuk meningkatkan nilai gizi MPASI, wortel dapat diolah bersama dengan makanan sehat lainnya, seperti ayam, daging sapi, beras merah, brokoli, kacang hijau, atau ubi jalar. Tambahkan sedikit bumbu atau rempah, seperti bawang putih, lada, atau kayu manis, untuk menambah rasa.

5. Penyimpanan

Puree wortel dapat disimpan dalam wadah bebas BPA di lemari es selama 3 hari, atau di freezer hingga 3 bulan. Ini memudahkan persiapan makan berikutnya, terutama untuk ibu yang sibuk.

Resep MPASI Wortel untuk Bayi

Berikut adalah beberapa resep MPASI wortel yang bisa di coba di rumah:

1. Puree Wortel Sederhana

Bahan:

  • 2 buah wortel
  • Air secukupnya

Cara Membuat:

  1. Cuci dan kupas wortel, lalu potong menjadi potongan kecil.
  2. Rebus potongan wortel dalam air mendidih hingga empuk, sekitar 10-15 menit.
  3. Tiriskan wortel dan bilas dengan air dingin.
  4. Haluskan wortel menggunakan blender atau food processor hingga menjadi puree halus.
  5. Sajikan puree wortel sebagai MPASI untuk bayi.

2. Puree Wortel dan Kentang

Bahan:

  • 2 buah wortel
  • 1 buah kentang
  • Air secukupnya

Cara Membuat:

  1. Cuci dan kupas wortel dan kentang, lalu potong menjadi potongan kecil.
  2. Rebus potongan wortel dan kentang dalam air mendidih hingga empuk, sekitar 15-20 menit.
  3. Tiriskan wortel dan kentang, lalu bilas dengan air dingin.
  4. Haluskan wortel dan kentang menggunakan blender atau food processor hingga menjadi puree halus.
  5. Sajikan puree wortel dan kentang sebagai MPASI untuk bayi.

3. Puree Wortel dan Ayam

Bahan:

  • 2 buah wortel
  • 50 gram daging ayam tanpa tulang
  • Air secukupnya

Cara Membuat:

  1. Cuci dan kupas wortel, lalu potong menjadi potongan kecil.
  2. Rebus daging ayam hingga matang, lalu tiriskan dan cincang halus.
  3. Rebus potongan wortel dalam air mendidih hingga empuk, sekitar 10-15 menit.
  4. Tiriskan wortel dan bilas dengan air dingin.
  5. Haluskan wortel dan daging ayam menggunakan blender atau food processor hingga menjadi puree halus.
  6. Sajikan puree wortel dan ayam sebagai MPASI untuk bayi.

Tips Memberikan Wortel pada Bayi

Mulailah dengan memberikan wortel dalam jumlah kecil dan perhatikan reaksi bayi. Jika tidak ada tanda-tanda alergi atau reaksi negatif, kamu bisa meningkatkan jumlahnya secara bertahap.

Meskipun wortel umumnya aman, beberapa bayi mungkin memiliki alergi terhadap wortel. Tanda-tanda alergi meliputi gatal-gatal, kemerahan pada kulit, bengkak pada mata dan bibir, muntah, atau diare. Jika kamu melihat gejala ini, segera bawa bayi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Agar bayi tidak bosan, variasikan menu MPASI dengan menggabungkan wortel dengan berbagai bahan makanan lain. Ini juga membantu memastikan bahwa bayi mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.

Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk mengolah MPASI bersih dan bebas dari kontaminasi. Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan pastikan makanan disimpan dengan benar untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Bila kamu ragu tentang pemberian wortel atau MPASI lainnya, konsultasikan dengan dokter anak. Dokter dapat memberikan saran dan panduan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan kondisi kesehatan bayi.

Baca juga:

Referensi

  1. Melse-Boonstra, A. (2020). Bioavailability of micronutrients from nutrient-dense whole foods: zooming in on dairy, vegetables, and fruits. Frontiers in Nutrition, 7, 101. https://doi.org/10.3389/fnut.2020.00101
  2. Alves-Rodrigues, A., & Shao, A. (2004). The science behind lutein. Toxicology Letters, 150(1), 57–83. https://doi.org/10.1016/j.toxlet.2003.10.031
  3. Haskell, M. J. (2012). The challenge to reach nutritional adequacy for vitamin A: β-carotene bioavailability and conversion—evidence in humans. The American Journal of Clinical Nutrition, 96(5), 1193S–1203S. https://doi.org/10.3945/ajcn.112.034850
  4. Kumar, S. G., & Pandey, K. B. (2013). Chemistry and biological activities of flavonoids: An overview. The Scientific World Journal, 2013, 162750. https://doi.org/10.1155/2013/162750
  5. Nicolle, C., Cardinault, N., Aprikian, O., Busserolles, J., Grolier, P., Rock, E., Demigné, C., Mazur, A., & Rémésy, C. (2003). Effect of carrot intake on cholesterol metabolism and on antioxidant status in cholesterol-fed rat. European Journal of Nutrition, 42(5), 254–261. https://doi.org/10.1007/s00394-003-0419-1
  6. Pullar, J. M., Carr, A. C., & Vissers, M. C. M. (2017). The roles of vitamin C in skin health. Nutrients, 9(8), 866. https://doi.org/10.3390/nu9080866
  7. Sharma, K. D., Karki, S., Thakur, N. S., & Attri, S. (2012). Chemical composition, functional properties and processing of carrot—a review. Journal of Food Science and Technology, 49(1), 22–32. https://doi.org/10.1007/s13197-011-0310-7
  8. Singh, D. P., Beloy, J., McInerney, J. K., & Day, L. (2012). Impact of boron, calcium and genetic factors on vitamin C, carotenoids, phenolic acids, anthocyanins and antioxidant capacity of carrots (Daucus carota). Food Chemistry, 132(3), 1161–1170. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2011.11.045
  9. González-Peña, D., Checa, A., de Ancos, B., Wheelock, C. E., & Sánchez-Moreno, C. (2017). New insights into the effects of onion consumption on lipid mediators using a diet-induced model of hypercholesterolemia. Redox Biology, *11*, 205–212. https://doi.org/10.1016/j.redox.2016.12.002
  10. Huang, Z., Liu, Y., Qi, G., Brand, D., & Zheng, S. G. (2018). Role of vitamin A in the immune system. Journal of Clinical Medicine, *7*(9), 258. https://doi.org/10.3390/jcm7090258
  11. Kumar, S. A., & Brown, L. (2017). Iron deficiency anemia: A comprehensive review on iron absorption, bioavailability and emerging food fortification approaches. Trends in Food Science & Technology, *99*, 58–75. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2020.02.021
Scroll to Top