Kalo kamu perhatiin, akhir-akhir ini hobi bersepeda kayaknya lagi naik daun banget di kalangan pria. Dari yang sekadar hobi weekend sampai yang jadi komuter sehari-hari, bersepeda udah jadi bagian dari gaya hidup. Tapi, di sela-sela obrolan seru soal gear dan rute, sering muncul pertanyaan yang bikin gregetan: apakah bersepeda baik untuk pria? Soalnya, beredar kabar yang bilang olahraga ini bisa bikin “loyo” di ranjang. Nah, bener nggak sih? Daripada termakan mitos yang bikin galau, mending kita bahas sampai akar-akarnya.
Manfaat Bersepeda Bagi Kesehatan Pria
Jawaban singkatnya: ya, bersepeda sangat baik untuk pria. Manfaatnya luas banget, dari ujung kepala sampai ujung kaki, bahkan sampai ke kehidupan intim. Ini dia deretan manfaatnya:
1. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular
manfaat terbesarnya bersepeda adalah olahraga kardio yang luar biasa. Aktivitas mengayuh bakal bikin jantung lo memompa lebih kuat dan efisien. Aliran darah jadi lebih lancar, tekanan darah terkontrol, dan kadar kolesterol jahat (LDL) berkurang. Intinya, risiko lo kena serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya bakal jeblok drastis. Jantung yang sehat adalah fondasi dari tubuh yang perkasa.
2. Membangun Fisik yang Kekar dan Berstamina
Nggak cuma jantung, seluruh tubuh lo ikut kebangun. Otot-otot besar di bagian kaki (paha dan betis) bakal jadi lebih kuat dan terdefinisi. Tapi jangan salah, otot inti (core) dan punggung juga ikut bekerja keras untuk menstabilkan tubuh selama bersepeda. Hasilnya? Badan bukan cuma kuat, tapi juga lebih berstamina untuk aktivitas sehari-hari. Naik tangga nggak ngos-ngosan lagi, deh!
@bams_pasla ♬ suara asli – YT : DJ MAYO RMX – JUDI BELINGMAN – MONDRAGON
3. Pedal untuk Pengendalian Berat Badan
Buat kamu yang pengen nurunin atau maintain berat badan, bersepeda adalah sekutu terbaik. Dengan gowes secara rutin, bakal membakar kalori dan lemak dalam jumlah gila-gilaan. Metabolisme tubuh juga ikut naik, bahkan setelah lo selesai bersepeda. Jadi, kamu bisa tetap makan enak (dalam porsi wajar, ya) tanpa takut timbangan melonjak.
4. Penghilang Stres dan Meningkatkan Mood
Masalah di kantor? Deadline numpuk? Cobalah gowes. Saat bersepeda, tubuh melepaskan endorfin, si hormon “bahagia” yang bisa bikin mood lo langsung membaik. Ditambah lagi, sensasi angin menerpa dan pemandangan yang berubah selama di jalan bikin pikiran jadi lebih rileks dan jernih. Banyak pesepeda yang bilang, bersepeda itu kayak meditasi yang aktif.
5. Meningkatkan Kesehatan Seksual
Secara umum, bersepeda justru BAIK untuk kesehatan seksual pria. Kok bisa? Karena semua manfaat tadi seperti jantung yang sehat, sirkulasi darah yang lancar, stamina yang meningkat, dan berat badan yang ideal adalah resep utama untuk mencegah disfungsi ereksi (DE). Penelitian dari Harvard malah nyebutin bahwa pria yang aktif berolahraga (termasuk bersepeda) punya risiko DE yang lebih rendah dibanding yang jarang olahraga. Aliran darah yang lancar adalah kunci utama dari ereksi yang optimal.
Lalu, Dari Mana Isu “Bersepeda Bikin Impoten” Berasal?
Nah, ini bagian yang paling sering disalahpahami. Jadi, gini ceritanya.
Masalahnya bukan terletak pada aktivitas mengayuhnya, tapi pada desain sadel dan posisi duduk yang salah. Saat kamu duduk di sadel sepeda yang sempit dan keras, berat badan kamu nggak sepenuhnya bertumpu pada tulang duduk (ischial tuberosities) yang memang didesain untuk menahan beban.
Alih-alih, tekanan justru jatuh ke area perineum—daerah empuk antara kemaluan dan anus. Di balik area ini, ada pembuluh darah arteri dan saraf penting (nervus pudendus) yang bertugas menyuplai darah dan sensasi ke penis.
Tekanan yang terus-menerus dan berjam-jam dari sadel bisa “mengempiskan” pembuluh darah dan “memati-rasakan” saraf tersebut untuk sementara. Ini yang bikin kamu bisa ngerasakan kebas atau kesemutan di area kemaluan setelah gowes jarak jauh. Dalam jangka panjang dan tanpa perbaikan, tekanan ini berpotensi menyebabkan masalah disfungsi ereksi yang bersifat sementara.
Risiko ini bukanlah hal yang pasti terjadi dan bukanlah kerusakan permanen. Risiko ini bisa dihindari hampir 100% dengan teknik dan perlengkapan yang tepat.
Jawaban singkatnya: Risiko itu ADA, tapi bukan dari aktivitas bersepedanya sendiri. Melainkan dari CARA dan PERALATAN yang salah.
Tips Gowes Aman bagi Pia
Jangan sampai takut untuk gowes! Sebagai pria pintar, ikuti saja langkah-langkah preventif ini untuk memastikan semuanya tetap berjalan dengan baik di depan.
- Investasi pada Sadel yang Tepat (Ini Non-Negotiable!)
- Atur sadel agar posisinya rata atau sedikit miring ke bawah. Sadel yang menghadap ke atas justru meningkatkan tekanan.
- Pilih sadel dengan lubang atau ceruk di bagian tengahnya berfungsi untuk mengurangi tekanan langsung pada perineum.
- Sadel harus cukup lebar untuk menopang tulang duduk dengan nyaman. Beberapa brand menawarkan alat ukur untuk tulang duduk (sit bone measurement).
- Posisi stang yang lebih rendah akan membuat tubuh condong ke depan, sehingga lebih banyak berat badan yang bertumpu pada lengan dan mengurangi tekanan pada selangkangan.
- Saat pedal berada di posisi paling bawah, kaki lo harus hampir lurus dengan sedikit lekukan di lutut.
- Celana bersepeda berbantalan (Cycling Shorts), ingatJangan sepelekan ini. Bantalan (pad) di celana dalam bersepeda berfungsi sebagai shock absorber tambahan yang menyerap getaran dan mengurangi gesekan.
- Setiap 10-15 menit, berdirilah sejenak dari sadel untuk beberapa detik. Lakukan saat sedang mengayuh atau di tanjakan. Ini memberi kesempatan pada area tersebut untuk “bernapas” dan aliran darah kembali normal.
- Untuk perjalanan jarak jauh, selingi dengan berhenti, turun dari sepeda, dan jalan-jalan sebentar.
- Jika mulai merasa kebas, kesemutan, atau nyeri di area sensitif, itu adalah tanda bahwa kamu harus segera mengubah posisi, beristirahat, atau mengevaluasi kembali setelan sepeda lo. Jangan dipaksakan.
Jangan ragu lagi untuk memulai atau melanjutkan hobi gowes. Naik sepeda, jelajahi rute baru, dan rasakan sendiri betapa olahraga ini bisa mengubah hidup kita menjadi lebih sehat dan lebih menyenangkan. Selamat gowes!
Baca juga:
- Jaga Kesehatan Prostat dengan 6 Manfaat Biji Durian untuk Pria
- Apa Saja 5 Manfaat Teh Bajakah untuk Kesehatan?
- 13 Manfaat Apel Hijau untuk Kesehatan dan Kecantikan
- Ini 12 Manfaat Bunga Telang untuk Wanita
- Efek Samping dan 14 Manfaat Black Garlic bagi Kesehatan
- Efek Samping dan 5 Manfaat Purwoceng untuk Kesehatan
Referensi
- Hollingworth, M., Harper, A., & Hamer, M. (2014). An observational study of erectile dysfunction, infertility, and prostate cancer in regular cyclists: Cycling for health UK study. Journal of Men’s Health, *11*(2), 75–79. https://doi.org/10.1089/jomh.2014.0012
- Huang, V., Munarriz, R., & Goldstein, I. (2005). Bicycle riding and erectile dysfunction: A review. The Journal of Sexual Medicine, *2*(5), 618–623. https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2005.00099.x
- Leibovitch, I., & Mor, Y. (2005). The vicious cycling: Bicycle riding-related urogenital disorders. European Urology, *47*(3), 277–287. https://doi.org/10.1016/j.eururo.2004.10.024
- Partin, S. N., Connell, K. A., Schrader, S., LaCombe, J., Lowe, B., Sweeney, A., Reutman, S., Wang, A., Toennis, C., Melman, A., Mikhail, M., & Guess, M. K. (2012). The bar sinister: Does handlebar level damage the pelvic floor in female cyclists? The Journal of Sexual Medicine, *9*(5), 1367–1373. https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2012.02680.x
- Schrader, S. M., Breitenstein, M. J., & Lowe, B. D. (2008). Cutting off the nose to save the penis. The Journal of Sexual Medicine, *5*(8), 1932–1940. https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2008.00867.x
- Sommer, F., Goldstein, I., & Korda, J. B. (2010). Bicycle riding and erectile dysfunction: An increase in interest (and concern). The Journal of Sexual Medicine, *7*(7), 2348–2358. https://doi.org/10.1111/j.1743-6109.2009.01664.x
- Harvard Health Publishing. (2021, June 17). Can cycling cause erectile dysfunction? Harvard Medical School. https://www.health.harvard.edu/mens-health/can-cycling-cause-erectile-dysfunction